Showing posts with label 22 Strategi Pembelajaran. Show all posts
Showing posts with label 22 Strategi Pembelajaran. Show all posts

Berikut 22 Jenis Strategi Pembelajaran Yang Patut Diketahui

Berikut 22 Strategi Pembelajaran Yang Patut Diketahui

BlogPendidikan.net
- Strategi pembelajaran adalah membelajarkan siswa dengan cara yang menarik dengan berbagai variasinya sehingga siswa terhindar dari rasa bosan dan tercipta suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan. Walhasil, pembelajaran menjadi sesuatu yang mengesankan bagi siswa. 

Strategi juga dapat berarti cara kongkret yang dipakai saat proses pembelajaran berlangsung. Guru dapat berganti- ganti strategi meskipun dalam koridor metode yang sama. Satu metode dapat diaplikasikan melalui berbagai strategi pembelajaran
22 Strategi Pembelajaran tersebut adalah:

1. Team Quiz (Quiz Kelompok)

Strategi ini dapat dikombinasikan dengan metode ceramah. Bermain quiz atau dikenal dengan Strategi Team Quiz adalah kegiatan tanya jawab antar kelompok. Dalam kegiatan bertanya dan menjawab akan terjadi proses belajar yang tidak membosankan. Keterampilan bertanya menjadi penting jika dihubungkan dengan pendapat yang menyatakan “berpikir itu sendiri adalah bertanya”. Bertanya adalah ucapan verbal yang meminta respon orang yang dikenai. Respon yang diberikan dapat berupa pengetahuan, sampai dengan hal-hal yang memerlukan pertimbangan. Jadi bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong berpikir.

2. Listening Team (Tim Pendengar)

Listening Team adalah strategi lainnya yang dapat dikombinasikan dengan metode ceramah. Strategi ini dimaksudkan untuk mengaktifkan seluruh peserta didik dengan membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan memberikan tugas yang berbeda-beda kepada masing-masing kelompok. Tujuannya agar pembelajaran tidak monoton dan membosankan serta siswa hanya bersikap pasif. Strategi ini membantu siswa untuk tetap konsentrasi dan terfokus pada materi yang disampaikan dengan cerama.
3. Critical Incident (Pengalaman Penting)

Strategi ini tepat digunakan untuk memulai pembelajaran (apersepsi), dengan tujuan untuk melibatkan siswa sejak awal dengan menanyakan pengalaman mereka terkait materi. Critical incident dapat diartikan sebagai kejadian penting, pengalaman yang membekas dalam ingatan. Belajar dengan menggunakan strategi ini bertujuan untuk melibatkan siswa dalam pembelajaran dengan merefleksikan pengalaman mereka.

4. Information Search (Mencari Informasi)

Strategi ini dapat diterapkan pada materi-materi yang padat, monoton dan membosankan. Materi dapat diambil dari buku ajar, kliping koran, dst.

5. Reading Guide (Pemandu Bacaan)

Sering terdapat kejadian bahwa materi tidak dapat diselesaikan dalam kelas dan harus diselesaikan di luar kelas karena banyaknya materi yang harus diselesaikan. Dalam kondisi semacam itu, strategi ini dapat digunakan secara optimal. Strategi ini memiliki kesamaan dengan strategi information search. 
Bedanya, strategi ini tepat digunakan untuk pekerjaan rumah, dengan meminta mereka membaca di rumah dan jawabannya dapat disampaikan secara lisan pada pertemuan berikutnya. Jawaban secara lisan dimaksudkan agar siswa tidak hanya memindahkan jawaban dari buku cetak ke buku tulis mereka.

Karena sesungguhnya apa yang ditanyakan, jawabannya ada dalam teks bacaan tersebut. Bila siswa diminta menuliskan jawaban, yang terjadi bisa saja hanya proses pemindahan pengetahuan dari buku cetak ke buku tulis mereka, bukan ke otak mereka.

6. Jigsaw Learning (Belajar Model Gergaji)

Jigsaw Learning adalah strategi pembelajaran kooperatif dimana siswa, bukan guru, yang memiliki tanggung jawab lebih besar dalam melaksanakan pembelajaran. Tujuan Jigsaw adalah mengembangkan kerja tim, keterampilan belajar koopenatif, dan menguasai pengetahuan secara mendalam yang tidak mungkin diperoleh apabila mereka mencoba untuk mempelajari semua materi sendirian. Model pembelajaran Jigsaw menggunakan teknik “pertukaran dari kelompok ke kelompok” (group to group exchange) dimana setiap peserta didik mengajarkan sesuatu kepada peserta didik yang lainnya. 
Dalam proses pengajaran itu terjadi diskusi. Dalam diskusi pasti ditemukan beberapa perbedaan pendapat yang dikarenakan oleh perbedaan pemahaman atas materi yang dipelajari oleh masing-masing peserta didik. Oleh karena itu, setiap kali seorang peserta didik mengajarkan sesuatu kepada yang lainnya berdasarkan apa yang telah dipelajarinya, akan terjadi timbal balik dari pihak pembelajar berdasarkan materi yang dipelajarinya pula

7. Small Group Discussion (Diskusi Kelompok Kecil)

Strategi ini dimaksudkan agar siswa dapat memahami materi bersama temannya dalam suatu kelompok kecil. Dengan strategi ini diharapkan siswa membangun kerja sama individu dalam kelompok, kemampuan analitis dan kepekaan sosial serta tanggung jawab individu dalam kelompok.

8. Active Debate (Debat Aktif)

Debat bisa menjadi satu strategi diskusi yang dapat mendorong pemikiran dan perenungan, terutama bila siswa diharapkan dapat mempertahankan pendapat yang bertentangan dengan keyakinan mereka sendiri. Strategi ini tepat digunakan bila ada dua isu atau permasalahan yang bersifat kontroversial


9. Point Counter Point (Tukar Pendapat)

Strategi ini sangat baik digunakan untuk melibatkan mahasiswa dalam mendiskusikan isu-isu kompleks secara mendalam. Strategi ini mirip dengan debat, hanya saja menggunakan berbagai sudut pandang (perspektif).

10. Snowballing (Bola Salju 1-2-4-8-16- dst)

Strategi ini diawali dengan melakukan aktivitas baik itu kegiatan mengamati maupun membaca yang dilakukan secara individu. Kegiatan perorangan ini kemudian dilanjutkan dengan kegiatan kelompok kecil yang terdiri dari dua orang berkembang menjadi empat orang, delapan orang, enam belas orang, dan seterusnya hingga berakhir pada pembagian dua kelompok besar dalam satu kelas.

11. Socio Drama (Drama Sosial)

Strategi ini tepat digunakan untuk mengajarkan materi yang menekankan aspek afektif (pembentukan sikap, karakter dan kepribadian siswa). Strategi ini tepat untuk mengajarkan materi Pendidikan Kewarganegaan dan akhlak seperti sikap terpuji dan sikap tercela yang dalam kehidupan sehari-hari anak melihat dan bahkan mengalaminya.

12. Role Play (Bermain Peran)

Strategi ini baik dipakai untuk mengajarkan materi yang menekankan aspek afektif (pembentukan sikap, karakter dan kepribadian siswa. Strategi ini memiliki kesamaan dengan strategi Sosio drama. Bedanya skenario, peran dan setting cerita disesuaikan dengan materi. Sedangkan dialiog dipersiapkan oleh siswa dengan cara menyesuaikan dengan alur cerita. Strategi ini tepat digunakan untuk mengajarkan materi sejarah, baik sejarah nasional maupun Sejarah Peradaban Islam. Selain itu, dapat pula digunakan untuk mengajarkan materi bahasa Indonesia maupun bahasa asing.

13. Poster Comment (Komentar Gambar)

Strategi ini tepat untuk menstimulasi dan meningkatkan kreativitas dan mendorong penghayatan siswa terhadap suatu permasalahan. Melalui strategi ini siswa didorong untuk mengungkapkan pendapatnya.

14. Poster Session (Pembahasan Gambar)

Poster Session merupakan strategi yang tepat untuk menggali apa yang sedang dipikirkan dan dibayangkan siswa tentang materi serta melatih mereka untuk mengekspresikan apa yang mereka fikirkan dan rasakan.

15. Prediction Guide (Tebak Pelajaran)

Strategi ini dapat dikombinasikan dengan metode ceramah. Artinya guru menggunakan metode ceramah, dan pada saat yang sama menggunakan strategi ini. Strategi ini dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran dari awal sampai akhir. Sebelum menyampaikan materi dengan metode ceramah, di awal siswa diminta untuk menebak apa yang akan muncul dalam topik yang akan disajikan. Selama penyampaian materi siswa diminta untuk mencocokkan hasil tebakan mereka dengan materi yang disampaikan oleh guru.

16. The Power of Two (Kekuatan Berdua)

Strategi ini digunakan untuk mendorong siswa memiliki kepekaan terhadap pentingnya bekerja sama. Filosofi metode ini adalah “berpikir berdua lebih baik dari pada berpikir sendiri”.

17. Question Students Have (Pertanyaan Siswa)

Strategi belajar ini merupakan cara yang aman untuk mengetahui kebutuhan dan harapan-harapan siswa. Strategi ini merupakan salah satu cara yang dapat mendatangkan partisipasi siswa melalui tulisan dari pada secara lisan.

18. Card Sort (Kartu Sortir)

Strategi ini merupakan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajar konsep, karakteristik, klasfikasi, fakta tentang objek, atau mereviu informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi dapat membantu mendinamisasi kelas yang kelelahan.

19. Everyone is a Teacher Here (Setiap Orang Adalah Guru)

Strategi ini sangat tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan dan secara individual. Strategi ini juga memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk berperan sebagai guru bagi siswa lainnya.

20. Index Card Match (Mencari Pasangan)

Metode ini merupakan cara yang menyenangkan dan mengaktifkan siswa saat ingin meninjau ulang materi pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya. 

21. Planted Question (Pertanyaan Rekayasa)

Strategi ini dapat digunakan untuk meningkatkan minat dan motivasi siswa yang selama ini dikenal guru kurang berminat dan kurang termotivasi dalam belajar atau kurang memiliki rasa percaya diri. Strategi ini membantu guru untuk mempresentasikan informasi dalam bentuk respon terhadap pertanyaan yang telah ditanamkan/diberikan sebelumnya kepada siswa tertentu. Sekalipun guru memberikan pembelajaran seperti biasa, namun siswa melihat guru seolah-olah sedang melaksanakan sesi tanya jawab.

22. Modelling the Way (Membuat Contoh Praktek)

Strategi ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempraktikkan keterampilan spesifik yang dipelajari di kelas melalui demonstrasi. Siswa diberi waktu menciptakan skenario sendiri dan menentukan bagaimana mereka mengilustrasikan keterampilan dan teknik yang baru saja dijelaskan.