Showing posts with label AKM. Show all posts
Showing posts with label AKM. Show all posts

Cek Daftar Sekolah Pelaksana Asesmen Nasional (ANBK) dan Juknis AN Tahun 2021

Cek Daftar Sekolah Pelaksana Asesmen Nasional (ANBK) dan Juknis AN Tahun 2021

BlogPendidikan.net
- Asesmen Nasional adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. 

Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar (literasi, numerasi, dan karakter) serta kualitas proses belajar mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran. Informasi-informasi tersebut diperoleh dari tiga instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.

Asesmen Nasional perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Asesmen ini dirancang untuk menghasilkan informasi akurat untuk memperbaiki kualitas belajar-mengajar, yang pada gilirannya akan meningkatkan hasil belajar murid. 

Asesmen Nasional menghasilkan informasi untuk memantau (a) perkembangan mutu dari waktu ke waktu, dan (b) kesenjangan antar bagian di dalam sistem pendidikan (misalnya kesenjangan antarkelompok sosial ekonomi dalam satuan pendidikan, kesenjangan antara satuan Pendidikan negeri dan swasta di suatu wilayah, kesenjangan antardaerah, atau pun kesenjangan antarkelompok berdasarkan atribut tertentu).

Asesmen Nasional bertujuan untuk menunjukkan apa yang seharusnya menjadi tujuan utama satuan pendidikan, yakni pengembangan kompetensi dan karakter murid. 

Asesmen Nasional juga memberi gambaran tentang karakteristik esensial sebuah satuan pendidikan yang efektif untuk mencapai tujuan utama tersebut. Hal ini diharapkan dapat mendorong satuan pendidikan dan Dinas Pendidikan untuk memfokuskan sumber daya pada perbaikan mutu pembelajaran.

Berikut daftar sekolah pelaksana Asesmen Nasional (ANBK) dan juknis pelaksanaan Asesmen Nasional (AN) bisa anda download pada tautan dibawah ini.

Cek Daftar Sekolah Pelaksana Asesmen Nasional (ANBK) : https://bitly.com/2UGhhop

Juknis Pelaksanaan AN Asesmen Nasional Tahun 2021 : DOWNLOAD

Demikian tentang Cek Daftar Sekolah Pelaksana Asesmen Nasional (ANBK) dan Juknis AN Tahun 2021, semoga memberikan manfaat dan terima kasih.

Contoh Soal Latihan AKM Numerasi dan Literasi

Contoh Soal Latihan AKM Numerasi dan Literasi

BlogPendidikan.net
- Asesmen Nasional mengukur dua macam literasi, yaitu Literasi Membaca dan Literasi Matematika (atau Numerasi). Keduanya dipilih karena merupakan kemampuan atau kompetensi yang mendasar dan diperlukan oleh semua murid, terlepas dari profesi dan citacitanya di masa depan. Literasi dan numerasi juga merupakan kompetensi yang perlu dikembangkan secara lintas mata pelajaran.

Kemampuan membaca yang diukur melalui AKM Literasi sebaiknya dikembangkan tidak hanya melalui pelajaran Bahasa Indonesia, tapi juga pelajaran agama, IPA, IPS, dan pelajaran lainnya. Kemampuan berpikir logis-sistematis yang diukur melalui AKM Numerasi juga sebaiknya dikembangkan melalui berbagai pelajaran. Dengan  mengukur literasi dan numerasi, Asesmen Nasional mendorong guru semua mata pelajaran untuk berfokus pada pengembangan kompetensi membaca dan berpikir logis sistematis.

Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dilakukan untuk mengukur literasi membaca dan numerasi murid. Pengertian minimum untuk menunjukkan literasi membaca dan numerasi merupakan kompetensi yang setidak-tidaknya harus dimiliki untuk seseorang dapat berfungsi secara produktif dalam kehidupan.

Konten yang diukur bersifat esensial serta berkelanjutan lintas kelas maupun jenjang. Tidak semua konten pada kurikulum diujikan. Istilah minimum juga memaknai bahwa konten yang diukur bukanlah seluruh konten pada kurikulum namun konten yang esensial.


Berikut contoh soal latihan AKM Numerasi dan Literasi :

SD Kelas 6 Contoh Soal Numerasi :

A. Bilangan

1. Representasi
  • Memahami bilangan bulat, khususnya bilangan bulat negatif. (4 Soal) : CONTOH SOAL
  • Menyatakan bilangan desimal dengan dua angka di belakang koma dan persentase dalam bentuk pecahan, atau sebaliknya. (4 Soal) : CONTOH SOAL
  • Mengetahui posisi bilangan desimal dengan dua angka di belakang koma pada garis bilangan serta posisi bilangan bulat termasuk bilangan bulat negatif (4 Soal) : CONTOH SOAL
2. Sifat Urutan
  • Mengurutkan beberapa bilangan yang dinyatakan dalam bentuk berbeda. (3 Soal) : CONTOH SOAL
3. Operasi
  • Menghitung hasil penjumlahan/pengurangan/perkalian/pembagian pecahan atau bilangan desimal, termasuk menghitung kuadrat dan kubik dari suatu bilangan desimal dengan satu angka di belakang koma. Serta Operasi pada bilangan bulat termasuk bilangan bulat negatif (12 Soal) : CONTOH SOAL
B. Geometri dan Pengukuran

1. Bangun Geometri
  • Menghitung luas bangun datar (mungkin komposit). (1 Soal) : CONTOH SOAL
  • Mengenal limas, kerucut, dan bola (1 Soal) : CONTOH SOAL
2. Pengukuran
  • Mengenal dan menggunakan satuan kecepatan dan debit. (5 Soal) : CONTOH SOAL
C. Aljabar
  • Persamaan dan Pertidaksamaan Menyelesaikan persamaan linier 1 variabel (misal 2x + 3 = 7). (8 Soal) : CONTOH SOAL
  • Relasi dan Fungsi (termasuk Pola Bilangan) Menentukan suku ke-n pada suatu pola bilangan sederhana. (1 Soal) : CONTOH SOAL
  • Rasio dan Proporsi Menggunakan rasio/skala untuk menentukan nilai/bilangan yang tidak diketahui. (1 Soal) : CONTOH SOAL
D. Data dan Ketidakpastian

1. Data dan Representasinya
  • Membaca (= memetik informasi dari) data yang disajikan dalam bentuk tabel, diagram batang, dan diagram lingkaran (termasuk pula cara pengumpulan data dan cara penyajiannya) (3 Soal) : CONTOH SOAL
SD Kelas 5 - 6 Contoh Soal Literasi :

A. Menemukan Informasi

Mengakses dan mencari informasi dalam teks
  • Menemukan informasi tersurat (siapa, kapan, di mana, mengapa, bagaimana) pada teks sastra atau teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya. (10 Soal) : CONTOH SOAL
B. Memahami

1. Memahami teks secara literal
  • Mengidentifikasi perubahan dalam elemen intrinsik (kejadian/karakter/setting/konflik/alur cerita) pada teks sastra sesuai jenjangnya. (6 Soal) : CONTOH SOAL
2. Menyusun inferensi, membuat koneksi dan prediksi baik teks tunggal maupun teks jamak
  • Menyimpulkan perasaan dan sifat tokoh serta elemen intrinsik lain seperti latar cerita, kejadian-kejadian dalam cerita berdasarkan informasi rinci di dalam teks sastra yang terus meningkat sesuai jenjangnya. (4 Soal) : CONTOH SOAL
  • Menyusun inferensi (kesimpulan) berdasarkan unsur-unsur pendukung (grafik, gambar, tabel, dll) di dalam teks sastra atau teks informasi sesuai jenjangnya. (2 Soal) : CONTOH SOAL
  • Membandingkan hal-hal utama (misalnya karakter tokoh atau elemen intrinsik lain) dalam teks sastra yang terus meningkat sesuai jenjangnya. (1 Soal) : CONTOH SOAL
C. Mengevaluasi dan merefleksi

1. Menilai format penyajian dalam teks
  • Menilai kesesuaian antara ilustrasi dengan isi teks sastra atau teks informasi yang terus meningkat sesuai sesuai jenjangnya. : CONTOH SOAL
2. Merefleksi isi wacana untuk pengambilan keputusan, menetapkan pilihan, dan mengaitkan isi teks terhadap pengalaman pribadi
  • Merefleksi pengetahuan baru yang diperoleh dari teks sastra atau teks informasi terhadap pengetahuan yang dimiliknya yang terus meningkat sesuai jenjangnya. (1 Soal) : CONTOH SOAL
Demikian tentang contoh soal dan latihan soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Numerasi dan Literasi. Semoga bermanfaat dan terima kasih.

Ikuti BlogPendidikan.net pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan berita terupdate tentang guru dan pendidikan) Klik tanda  (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.

Siap-siap AN : Berikut Jadwal Pelaksanaan Asesmen Nasional (AN) Tahun 2021

Jadwal Pelaksanaan Asesmen Nasional (AN) Tahun 2021

BlogPendidikan.net
- Asesmen Nasional adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar (literasi, numerasi, dan karakter) serta kualitas proses belajar mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran.

Informasi-informasi tersebut diperoleh dari tiga instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.

Mengapa perlu ada Asesmen Nasional?

Asesmen Nasional perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Asesmen ini dirancang untuk menghasilkan informasi akurat untuk memperbaiki kualitas belajar-mengajar, yang pada gilirannya akan meningkatkan hasil belajar murid.

Asesmen Nasional menghasilkan informasi untuk memantau (a) perkembangan mutu dari waktu ke waktu, dan (b) kesenjangan antar bagian di dalam sistem pendidikan (misalnya kesenjangan antar kelompok sosial ekonomi dalam satuan pendidikan, kesenjangan antara satuan Pendidikan negeri dan swasta di suatu wilayah, kesenjangan antardaerah, atau pun kesenjangan antarkelompok berdasarkan atribut tertentu).
Asesmen Nasional bertujuan untuk menunjukkan apa yang seharusnya menjadi tujuan utama satuan pendidikan, yakni pengembangan kompetensi dan karakter murid. Asesmen Nasional juga memberi gambaran tentang karakteristik esensial sebuah satuan pendidikan yang efektif untuk mencapai tujuan utama tersebut. Hal ini diharapkan dapat mendorong satuan pendidikan dan Dinas Pendidikan untuk memfokuskan sumber daya pada perbaikan mutu pembelajaran.

Tentang Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)

Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua murid untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat. Terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur AKM: literasi membaca dan literasi matematika (numerasi). 

Baik pada literasi membaca dan numerasi, kompetensi yang dinilai mencakup keterampilan berpikir logis-sistematis, keterampilan bernalar menggunakan konsep serta pengetahuan yang telah dipelajari, serta keterampilan memilah serta mengolah informasi. AKM menyajikan masalah-masalah dengan beragam konteks yang diharapkan mampu diselesaikan oleh murid menggunakan kompetensi literasi membaca dan numerasi yang dimilikinya. AKM dimaksudkan untuk mengukur kompetensi secara mendalam, tidak sekedar penguasaan konten.

Literasi membaca didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks tertulis untuk mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia dan untuk dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat.

Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia.

Jadwal Pelaksanaan Asesmen Nasional (AN) Tahun 2021

Pada rencana sebelumnya, Asesmen Nasional akan dilaksanakan pada pekan pertama Maret 2021 untuk kelas 11 SMA/MA, disusul kelas 11 SMK pada pekan kedua Maret 2021. Kelas 8 SMP/MTs akan mengikuti Asesmen Nasional pada pekan ketiga Maret 2021, dilanjutkan paket C pada pekan keempat. Di awal April 2021, giliran Paket A dan Paket B mengikuti Asesmen Nasional. Kemudian Asesmen Nasional untuk kelas 5 Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) dilaksanakan pada Agustus 2021.

Namun kini, setelah adanya pengumuman dari Mendikbud bahwa Asesmen Nasional diundur, maka rincian jadwal tersebut tidak berlaku lagi. Nadiem Makarim memaparkan, ada beberapa alasan yang melatarbelakangi diundurnya pelaksanaan Asesmen Nasional.

”Kita perlu melakukan antisipasi pandemi yang relatif meningkat. Jadi Kemendikbud memutuskan untuk menunda pelaksanaan Asesmen Nasional dengan target jadwal baru, yaitu September dan Oktober 2021,” kata Mendikbud dalam rapat virtual dengan Komisi X DPR seperti dikutip jawapos.com.

Alasan lain pihaknya menunda adalah untuk memastikan kesiapan sekolah penyelenggara Asesmen Nasional memiliki sarana dan prasarana protokol kesehatan yang memadai. Begitu juga untuk urusan logistik pelaksanaan Asesmen Nasional.

”Kenapa menunda, alasannya adalah untuk memastikan bahwa persiapan kita, baik dari protokol kesehatan dan kesiapan logistik dan infrastruktur itu optimal untuk memastikan protokol kesehatan terjaga dan keamanan bagi siswa.

Ikuti BlogPendidikan.net pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan berita terupdate tentang guru dan pendidikan). Klik tanda  (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.

Contoh Soal Tes Asesmen Nasional AKM Literasi dan Numerasi Pengganti UN

Contoh Soal Tes Asesmen Nasional AKM Literasi dan Numerasi Pengganti UN

BlogPendidikan.net
- Contoh Soal Tes Asesmen Nasional AKM Literasi dan Numerasi Pengganti UN.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan( Kemendikbud) mengundang para pemangku kepentingan untuk memberikan masukan terhadap rencana penerapan Asesmen Nasional pada 2021. Asesmen Nasional tidak hanya dirancang sebagai pengganti Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional, tetapi juga sebagai penanda perubahan paradigma tentang evaluasi pendidikan. 

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan, perubahan mendasar pada Asesmen Nasional adalah tidak lagi mengevaluasi capaian peserta didik secara individu, akan tetapi mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil.


“Potret layanan dan kinerja setiap sekolah dari hasil Asesmen Nasional ini kemudian menjadi cermin untuk kita bersama-sama melakukan refleksi mempercepat perbaikan mutu pendidikan Indonesia,” ucap Mendikbud di Webinar Koordinasi Asesmen Nasional, seperti dikutip dari laman Kemendikbud. 

Asesmen Nasional terbagi 3 bagian 

Asesmen Nasional 2021, jelas Nadiem, adalah pemetaan mutu pendidikan pada seluruh sekolah, madrasah, dan program keseteraan jenjang sekolah dasar dan menengah. Nantinya, Asesmen Nasional terdiri dari tiga bagian, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar. 

Bagian pertama dari Asesmen Nasional adalah, Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar kognitif yaitu literasi dan numerasi.

Kedua aspek kompetensi minimum ini, kata dia, menjadi syarat bagi peserta didik untuk berkontribusi di dalam masyarakat, terlepas dari bidang kerja dan karier yang ingin mereka tekuni di masa depan. 

“Fokus pada kemampuan literasi dan numerasi tidak kemudian mengecilkan arti penting mata pelajaran karena justru membantu murid mempelajari bidang ilmu lain terutama untuk berpikir dan mencerna informasi dalam bentuk tertulis dan dalam bentuk angka atau secara kuantitatif,” jelas Mendikbud.


Bagian kedua dari Asesmen Nasional adalah survei karakter yang dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar sosial-emosional berupa pilar karakter untuk mencetak Profil Pelajar Pancasila. “Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME serta berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bergotong-royong, bernalar kritis, dan kreatif,” tutur Mendikbud.

Bagian ketiga dari Asesmen Nasional adalah survei lingkungan belajar untuk mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah.

Tentang Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)

Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua murid untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat. 

Terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur AKM, yaitu literasi membaca dan literasi matematika (numerasi). Baik pada literasi membaca maupun numerasi, kompetensi yang dinilai mencakup keterampilan berpikir logis-sistematis, keterampilan bernalar menggunakan konsep dan pengetahuan yang telah dipelajari, serta keterampilan memilah serta mengolah informasi. 

AKM menyajikan masalah-masalah dengan beragam konteks yang diharapkan mampu diselesaikan oleh murid menggunakan kompetensi literasi membaca dan numerasi yang dimilikinya. AKM dimaksudkan untuk mengukur kompetensi secara mendalam, tidak sekedar penguasaan konten.

Literasi membaca didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks tertulis untuk mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia serta untuk dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat.

Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia.

Contoh Tes AKM

1. Literasi

Literasi membaca didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks tertulis untuk mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia serta untuk dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat.

Contoh Soal;




2. Numerasi

Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia.

Contoh soal:



Untuk lebih jelasnya dan lebih memahami tentang Asesmen Kompetensi Minimum
(AKM) dalam format PDF >>> LIHAT DISINI

Inilah Contoh Soal Tes Asesmen Kompetensi Minimum, Pengganti Ujian Nasional (UN)

Inilah Contoh Asesmen Kompetensi Minimum, Pengganti Ujian Nasional (UN)

Ujian Nasional sering menjadi momok yang menakutkan bagi banyak pihak yang terkait pendidikan. Siswa stress belajar keras, orangtua stress ingin anaknya mendapat nilai tinggi, sekolah juga sibuk mempersiapkan para siswanya agar bisa mendapatkan nilai bagus.

Apalagi tahun lalu, nilai UN ini bisa menjadi senjata bagi orangtua untuk mendapatkan sekolah bagus, meski persentasenya tidak besar dalam sistem zonasi. Maka, banyak yang menyambut positif berakhirnya Ujian Nasional (UN) di tahun 2020 ini. Namun sejatinya, UN tidak dihapus, melainkan digantikan oleh Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Survei Karakter.

Inilah Contoh Asesmen Kompetensi Minimum, Pengganti Ujian Nasional (UN)

AKM merupakan salah satu gebrakan yang dilakukan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim melalui program Merdeka Belajar. "Tahun 2021 UN akan diganti menjadi asesmen kompetensi minimum dan survei karakter," ujar Nadiem saat memaparkan program Merdeka Belajar di Hotel Bidakara,Jakarta, akhir tahun lalu

Menurut Nadiem, AKM dapat menjadi penilaian yang lebih komprehensif untuk mengukur kemampuan minimal siswa. Nantinya, AKM akan berisi materi yang meliputi tes kemampuan literasi, numerasi dan pendidikan karakter.

Hal tersebut ditegaskan kembali oleh Plt Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Perbukuan Totok Suprayitno. Menurut Totok, soal AKM akan sangat berbeda dengan soal UN sehingga siswa maupun guru perlu lebih menyiapkan diri.

Inilah Contoh Asesmen Kompetensi Minimum, Pengganti Ujian Nasional (UN)

"Di UN jarang dikenal soal [AKM] ini. Jadi kira-kira, soal AKM yang berbeda dengan UN lebih kepada pemahaman," terang Totok dalam Bincang Sore Kemendikbud, di Jakarta.

Totok menjelaskan, soal numerasi pada AKM bukan lagi soal matematika yang identik dengan angka-angka dan rumus. Melainkan bagaimana menyelesaikan persoalan dengan nalar matematika. "Misalnya persoalan kapan sampah itu bisa terurai agar tidak mencemari lingkungan."

"Kehidupan sehari-hari akan kita angkat dalam soal supaya anak juga kenal dengan persoalan hidup sekaligus bisa menjawab soal ujian," kata Totok. Soal-soal AKM yang diberikan oleh Kemendikbud melalu laman Youtube pun menuai beragam komentar dari masyarakat.

"Gua Teknisi UNBK tingkat SMP, udah liat contoh soal Asesment, mantap banget. Bener-bener menuntut siswa-siswi tuk cermat membaca dan memahami kasus. Outputnya bisa melihat kemampuan anak dalam menyelesaikan suatu masalah dan dapat merangsang kreatifitas..TOP dukung banget. Selamat tinggal hitung kancing baju :D," tulis Fitria Dudi Aprillianto.

Inilah Contoh Asesmen Kompetensi Minimum, Pengganti Ujian Nasional (UN)

Contoh soal Numerasi yang disajikan Kemendikbud terbagi atas beberapa level, yakni level Pemahaman Konsep, level Aplikasi Konsep dan level Penalaran Konsep. Sedangkan literasi terbagi atas level Mencari Informasi dalam Teks, level Memahami Teks, dan level Mengevaluasi dan Merefleksi Teks.

Menurut Nadiem, AKM dapat menjadi penilaian yang lebih komprehensif untuk mengukur kemampuan minimal siswa. Nantinya, AKM akan berisi materi yang meliputi tes kemampuan literasi, numerasi dan pendidikan karakter.

Hal tersebut ditegaskan kembali oleh Plt Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Perbukuan Totok Suprayitno. Menurut Totok, soal AKM akan sangat berbeda dengan soal UN sehingga siswa maupun guru perlu lebih menyiapkan diri

"Di UN jarang dikenal soal [AKM] ini. Jadi kira-kira, soal AKM yang berbeda dengan UN lebih kepada pemahaman," terang Totok dalam Bincang Sore Kemendikbud, di Jakarta, Rabu (11/3/2020).

Totok menjelaskan, soal numerasi pada AKM bukan lagi soal matematika yang identik dengan angka-angka dan rumus. Melainkan bagaimana menyelesaikan persoalan dengan nalar matematika. "Misalnya persoalan kapan sampah itu bisa terurai agar tidak mencemari lingkungan."

"Kehidupan sehari-hari akan kita angkat dalam soal supaya anak juga kenal dengan persoalan hidup sekaligus bisa menjawab soal ujian," kata Totok. Soal-soal AKM yang diberikan oleh Kemendikbud melalu laman Youtube pun menuai beragam komentar dari masyarakat.

Penulis : Ayunda Pininta Kasih