Showing posts with label Cara. Show all posts
Showing posts with label Cara. Show all posts

Ada 3 Cara Mengenal Gaya Belajar Siswa

Ada 3 Cara Mengenal Gaya Belajar Siswa

BlogPendidikan.net
- Ada berbagai cara untuk mengenali gaya belajar siswa, dalam artikel ini akan dijelaskan 3 cara mengenal gaya belajar siswa serta gaya belajar apa saja yang dimiliki siswa yang harus diketahui oleh seorang guru.

Cara mengenali gaya belajar siswa

Dengan pengamatan langsung, observasi secara mendetail, atau dengan memberikan angket kepada siswa tetapi untuk kelas tinggi saja. Observasi secara mendetail terhadap siswa bisa dilakukan dengan melalui penggunaan berbagai metode pembelajaran di kelas antara lain : 

1. Menggunakan metode ceramah, guru dapat memperhatikan siswa yang mendengarkan dengan tekun. Siswa yang antusias atau kuat mendengarkan ini merupakan gaya pembelajar auditorial.

2. Dengan memutarkan film atau menggunakan video, menunjukkan gambar atau poster, menunjukkan grafik, diagram, dan sejenisnya. Dengan ini guru dapat melihat siswa yang mempunyai kecenderungan belajar secara visual.

3. Dengan menggunakan praktik atau simulasi. Siswa dengan gaya belajar kinestetik akan sangat antusias dalam kegiatan pembelajaran yang seperti ini. Selain itu guru juga dapat memberikan tugas yang memungkinkan siswa dapat memilih cara mengerjakannya sesuai dengan gaya belajar mereka.

Baca Juga : Contoh Angket Penilaian Minat Siswa Terhadap Pembelajaran dan Aktifitas Guru

Dari cara-cara tersebut, dapat dilihat bahwa metode pengamatan langsung atau observasi mendetail hanya dapat dilakukan oleh guru pada saat sudah masuk pada kegiatan pembelajaran dan tidak dapat diterapkan pada siswa baru. Untuk metode angket, penilaian gaya belajar bisa dilakukan pada kelas tinggi.

Ada 3 Jenis Gaya Belajar Siswa/Anak Yang Harus Anda Ketahui :

1. VISUAL

Menitikberatkan pada ketajaman penglihatan. Artinya, bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih
dahulu agar mereka paham. Gaya belajar seperti ini mengandalkan penglihatan atau melihat dulu buktinya untuk kemudian bisa mempercayainya. 

Ciri-ciri siswa/anak dengan gaya belajar Visual, yaitu:
  1. Posisi kepala terangkat ke atas ke arah orang yang sedang berbicara
  2. Eye accessing melihat ke atas
  3. Nafas pada dada bagian atas, tipis
  4. Posisi leher lurus dan tegak
  5. Penampilan rapi, warna serasi, teratur
  6. Mengingat dengan gambar
  7. Lebih suka membaca dari pada dibacakan
  8. Membutuhkan gambaran dan tujuan menyeluruh
  9. Menangkap detail
  10. Mengingat apa yang dilihat
  11. Selalu mengadakan kontak mata
  12. Berbicara cepat, hampir tanpa titik koma
  13. Menjaga jarak dengan orang lain supaya dapat melihat lebih jelas
  14. Berpikir selalu “gambar besarnya”
2. AUDITORIAL

Mengandalkan pada pendengaran untuk bisa memahami dan mengingatnya. Karakteristik gaya belajar seperti ini benar-benar menempatkan pendengaran sebagai alat utama menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, kita harus mendengar, baru kemudian kita bisa mengingat dan memahami informasi itu.

Ciri-ciri siswa/anak dengan gaya belajar Auditorial, yaitu:
  1. Posisi kepala menoleh ke arah orang yang sedang berbicara
  2. Eye accessing ke arah dan sejajar dengan telinga
  3. Nafas merata di seluruh permukaan dada
  4. Memandang jauh
  5. Menghindari kontak mata
  6. Perhatiannya mudah terpecah
  7. Berbicara dengan pola berirama
  8. Selalu mengulang apa yang baru mereka dengar
  9. Belajar dengan cara mendengarkan dan menggerakkan bibir/bersuara saat membaca
  10. Berdialog secara internal dan eksternal
  11. Sikap tubuh lemah lembut dan mengalir
  12. Berdiri dekat dengan orang lain supaya dapat mendengar jelas
  13. Mudah terganggu oleh kebisingan
  14. Cara berpikir kronologi
3. KINESTETIK

Mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya. Tentu saja ada karakteristik gaya belajar seperti ini yang tidak semua individu bisa melakukannya. Karakteristik yang khas bagi siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik, yaitu menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya. Hanya dengan memegangnya saja, siswa yang memiliki gaya belajar ini bisa menyerap  informasi tanpa harus membaca penjelasannya.

Ciri-ciri siswa/anak dengan gaya belajar Kinestetik, yaitu:
  1. Posisi kepala dan dahi agak menunduk
  2. Eye accessing menunduk atau menunduk ke arah kanan
  3. Nafas dalam, di daerah diafragma
  4. Jarang mengadakan kontak mata
  5. Suara nada rendah, tempo lambat
  6. Sering berjeda ketika berbicara
  7. Berdiri berdekatan
  8. Banyak bergerak
  9. Suka sentuhan, merasakan informasi
  10. Belajar dengan melakukan
  11. Cenderung asosiasi dengan pengalaman mereka sendiri
  12. Menunjuk tulisan saat membaca
  13. Menanggapi secara fisik
  14. Mudah terganggu oleh emosi sendiri
Setiap guru harus mengetahui gaya belajar semua siswanya. Gaya belajar mempunyai peran penting dalam proses pembelajaran, prestasi, dan hasil belajar siswa. Untuk itulah tenaga pendidik (terutama guru) harus berupaya mengenali gaya belajar peserta didiknya, dan akhirnya kita implementasikan dalam proses pembelajaran.

Demikian penjelasan dalam artikel ini tentang bagaimana seorang guru mengenal gaya belajar siswanya serta cara mengenali gaya belajar yang dimiliki siswa untuk mengetahui kemampuannya dalam menyerap materi pembelajaran. Semoga artikel ini bermanfaat dan  terima kasih.

Ada 11 Cara Menumbuhkan Motivasi Belajar Siswa Tanpa Disadari

11 Cara Menumbuhkan Motivasi Belajar Siswa Dengan Cepat dan Mudah

BlogPendikan.net
- Keberhasilan belajar siswa dapat ditentukan oleh motivasi belajar yang dimiliki. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi cenderung prestasinya akan tinggi pula, sebaliknya siswa yang motivasi belajarnya rendah, akan rendah pula prestasi belajarnya. 

Motivasi belajar adalah dorongan yang kuat pada diri siswa, baik berupa minat atau kemampuan belajar keaktifan belajar, tujuan atau hasrat belajar, dorongan guru atau orang tua dan teman maupun fasilitas keluarganya dalam proses belajar mengajar sehingga tujuan yang dikehendaki tercapai secara optimal.

Jadi motivasi belajar adalah adanya dorongan atau hasrat kemauan untuk melaksanakan kegiatan belajar dalam rangka mencapai tujuan.

Berikut 11 Cara dan Bentuk Menumbuhkan Motivasi Belajar Siswa Dengan Cepat dan Mudah (Sardiman) yaitu :

1. Memberi Angka

Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa belajar justru untuk mencapai nilai yang baik. Sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai raport yang angkanya yang baik.

2. Hadiah

Hadiah dapat dikatakan sebagai motivasi. Misalnya guru menjanjikan hadiah bagi siswanya yang berhasil mencapai angka standar, atau berhasil menjawab pertanyaan. Akan tetapi, pemberian hadiah harus di batasi juga, karena jangan sampai memberi hadiah menjadi kebiasaan buruk. Dimana siswa hanya akan mau mendapatkan nilai tinggi atau menjawab pertanyaan guru jika hanya diberi hadiah.

3. Saingan atau Kompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong semangat belajar siswa. Persaingan, baik individu maupun kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar.

4. Ego Involvement

Guru harus menumbuhkan kesadaran pada siswanya agar merasakan dan menyadari betapa pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan yang harus diselesaikan. Sehingga siswa akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya. Penyelesaian tugas adalah kebanggaan dan harga diri.

5. Memberi Ulangan

Siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka nada ulangan. Sehingga memberi ulangan merupakan sarana motivasi. Tetapi yang harus diingat guru adalah tidak terlalu sering memberikan ulangan karena bisa membosankan dan bersifat rutinitas.

6. Mengetahui Hasil

Dengan mengetahui hasil pekerjaannya, akan mendorong siswa agar lebih giat lagi dalam belajar. Semakin mengetahui bahwa hasil belajar meningkat, maka ada motivasi diri siswa untuk belajar dengan harapan hasilnya terus meningkat.

7. Pujian

Pujian adalah bentuk motivasi yang baik dan positif akan memupuk suasana yang menyenangkan dan meningkatkan gairah belajar. Yang perlu diperhatikan guru adalah ketepatan dalam memberi pujian, Karena pujian bisa juga berdampak negatif di mana bisa menjadikan siswa sombong, memandang remeh teman-teman lainnya, dan menjadikannya angkuh.

8. Hukuman

Hukuman tidak selamanya berdampak negatif jika diberikan pada saat yang tepat dengan alasan yang jelas, dan dengan jenis hukuman yang logis sesuai dengan kesalahannya. Hukuman yang demikian akan menjadikan siswa menyadari kesalahannya dan memunculkan gairah untuk mengubahnya dan meningkatkan prestasi belajarnya.

9. Minat

Minat merupakan instrumen motivasi yang kedua setelah kebutuhan. Proses belajar akan berjalan dengan baik jika dilandasi minat untuk belajar.

10. Hasrat Untuk Belajar

Hasrat untuk belajar merupakan sesuatu yang muncul dalam diri siswa, yang mengakibatkan siswa mau belajar lebih giat lagi.

11. Tujuan Yang Diakui

Tujuan yang diakui dan diterima dengan baik oleh siswa merupakan instrumen motivasi yang sangat penting. Sebab, dengan memahami tujuan yang harus dicapai, maka akan timbul gairah untuk terus belajar dengan giat dan bersungguh-sungguh.

Demikian tentang 11 Cara Menumbuhkan Motivasi Belajar Siswa Dengan Cepat dan Mudah, semoga memberikan manfaat dan jangan lupa berbagi. Terima kasih.

Ikuti BlogPendidikan.net pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan berita terupdate tentang guru dan pendidikan) Klik tanda  (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.

Cara Memfokuskan Perhatian dan Membangkitkan Minat Siswa Saat Guru Membuka Pelajaran

Memfokuskan Perhatian dan Membangkitkan Minat Siswa Saat Guru Membuka Pelajaran

BlogPendidikan.net
- Membuka pelajaran dengan memulai penjelasan di awal pelajaran, hendaknya guru jangan langsung pada pokok persoalan materi yang akan dijelaskan, diusahakan memfokuskan perhatian siswa dulu terhadap materi yang akan dijelaskan, biasanya perhatian siswa akan terfokus jika dalam memulai awal menjelaskan pelajaran diselingi dengan cerita kejadian yang terjadi, yang berhubungan dengan materi, agar perhatian dan minat belajar siswa terfokus.

Pada detik-detik awal pembelajaran ada banyak hal di luar ruangan kelas yang masih memikat perhatian siswa. Hal tersebut dapat membuat siswa tidak bisa fokus pada materi dan kegiatan pembelajaran. 
Untuk mengatasi hal ini, guru dapat menetapkan titik hubungan antara siswa dan pelajaran yang disampaikan. Guru harus dapat membangkitkan minat belajar sampai siswa dapat memusatkan perhatian mereka kepada pelajaran. Guru perlu menghubungkan antara materi yang disampaikan dengan minat dan kebutuhan siswa. 

Berikut ini beberapa cara yang dapat memfokuskan perhatian dan membangkitkan minat siswa saat guru membuka pelajaran :

1. Mengaitkan materi dengan berita-berita terkini

Berita terkini yang sedang marak dibicarakan atau sedang menjadi perhatian dalam masyarakat dapat dipakai untuk membangkitkan minat siswa. Siswa-siswa kelas tinggi biasanya membaca surat kabar, majalah, mendengarkan radio, dan menonton televisi. Mereka mempunyai perhatian pada banyak hal. 

Untuk siswa-siswa kelas rendah, mereka biasa menanggapi kejadian-kejadian yang berkaitan dengan sekolah atau permainan mereka. Guru yang sangat mengetahui aktivitas siswa-siswanya sepanjang minggu itu pasti tidak akan menemukan kesulitan dalam hal ini. 
Adapun informasi tersebut dapat berupa kegiatan siswa sepanjang minggu yang bisa diperoleh dengan menanyakannya pada siswa. Guru dapat membangkitkan minat siswa dengan mengaitkan berita-berita terkini tersebut dengan materi yang akan disampaikan.

2. Menyampaikan cerita

Sebuah cerita yang relevan dengan materi yang diceritakan dengan metode yang baik akan membangkitkan minat siswa terhadap pelajaran yang akan disampaikan. Lukisan dari kehidupan sehari-hari merupakan pilihan yang baik untuk menarik minat dan menanamkan sebuah kebenaran kepada mereka.

3. Menggunakan alat bantu/media

Untuk menarik minat siswa terhadap pelajaran, guru dapat menggunakan alat bantu/media seperti gambar, lukisan, model skema, benda dan alat peraga yang relevan dengan materi pelajaran.

4. Memvariasikan gaya mengajar 

Minat dan perhatian siswa dapat ditimbulkan dengan memvariasikan gaya mengajar guru. Misalnya pada satu saat guru memilih posisi di depan kelas dan memilih kegiatan yang berbeda dari biasanya yang dia lakukan ketika membuka pelajaran. 

Pada kesempatan lain guru berdiri di tengah-tengah kelas sambil membaca puisi dengan tenang dan dramatis. Pada kesempatan berikutnya guru dapat memilih berdiri di belakang atau depan kelas sambil bercerita dengan ekspresi wajah yang meyakinkan dan nada suara yang menunjukkan rasa bangga, bahagia atau sedih.

5. Menyinggung tentang tugas-tugas yang dilakukan siswa

Umumnya, manusia lebih tertarik dengan aktivitasnya sendiri. Oleh karena itu, usahakan untuk membahas pekerjaan rumah siswa terkait mata pelajaran tersebut di awal pelajaran. Kegiatan tersebut bisa menambah semangat siswa untuk memulai pelajaran. 

Selain itu, dengan membahas tugas-tugas yang sudah siswa kerjakan di rumah, perhatian kelas dapat diarahkan kepada makna dan pentingnya belajar sendiri. Jangan lupa untuk menyatakan penghargaan atas usaha siswa-siswa yang telah belajar di rumah.

6. Mengandaikan persoalan

Persoalan atau pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan dalam pelajaran hendaknya merupakan hal-hal yang biasa terjadi dalam kehidupan siswa. Misalnya, “Apa yang akan kau katakan seandainya ada orang yang bertanya mengapa kamu sebagai Muslim diwajibkan sholat?” atau “Apa yang kau lakukan seandainya kamu disalahkan atas perbuatan yang tidak kamu lakukan?” Persoalan harus disesuaikan sedemikian rupa sehingga mengarah pada pelajaran yang akan disampaikan.

Demikian dari tulisan ini, dalam membuka pelajaran hendaklah memfokuskan perhatian siswa dulu agar pada saat menjelaskan pada materi inti minat siswa akan bangkit dan bersemangat. Terima kasih

Ikuti BlogPendidikan.net pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOWING (Dapatkan berita terupdate tentang guru dan pendidikan)