Showing posts with label Diskusi Kelompok. Show all posts
Showing posts with label Diskusi Kelompok. Show all posts

9 Tips Jitu Bagaimana Guru Mengelola Diskusi Kelompok di Kelas Dengan Baik

9 Tips Jitu Bagaimana Guru Mengelola Diskusi Kelompok di Kelas Dengan Baik

BlogPendidikan.net
- Diskusi kelompok adalah suatu kegiatan yang dapat membantu siswa dalam melatih kemampuan peserta didik dan dapat menyampaikan ide-ide atau gagasan didepan orang lain, dan melatih peserta didik dalam menyelesaikan masalah. 

Serta akan memunculkan rasa tanggung jawab dalam diri individu, sehingga dapat membantu individu dalam mengenali dirinya dan mampu  bersosialisasi dengan baik di sekolah maupun dilingkungan masyarakat.
Seorang guru dalam memimpin diskusi kelompok yang berlangsung di dalam kelas hendaknay memperhatikan hal-hal penting dalam berdiskusi agar proses pembelajaran dengan diskusi bisa berjalan dengan baik.

Berikut ini ada 9 Tips Jitu Bagaimana Guru Mengelola Diskusi Kelompok di Kelas dengan baik :

1. Menunjukkan sikap tanggap

Guru memperlihatkan sikap positif terhadap setiap perilaku yang muncul dari peserta didik dan memberikan berbagai tanggapan secara proporsional terhadap perilaku tersebut, dengan maksud tidak menyudutkan kondisi peserta didik, perasaan tertekan dan memunculkan perilaku susulan yang kurang baik.

2. Membagi perhatian

Kelas diisi oleh peserta didik yang bervariasi, akan tetapi sejumlah peserta didik memiliki keterbatasan tertentu yang membutuhkan perhatian khusus dari guru. Namun demikian, perhatian guru tidak hanya terfokus pada satu peserta didik atau satu kelompok tertentu saja yang dapat menimbulkan kecemburuan, perhatian guru harus berbagi dengan merata kepada setiap peserta didik yang ada di dalam kelas.
3. Memusatkan perhatian kelompok

Munculnya kelompok informal dikelas, atau pengelompokan karena di sengaja oleh guru dalam kepentingan pembelajaran membutuhkan kemampuan untuk mengatur dan mengarahkan perilakunya, terutama ketika kelompok perhatiannya harus terpusat pada tugas yang harus diselesaikan.

4. Memberikan petunjuk dengan jelas

Untuk mengarahkan kelompok ke dalam pusat perhatian seperti dijelaskan sebelumnya, serta untuk memudahkan peserta didik menjalankan tugas yang dibebankan kepadanya, maka tugas guru adalah menyampaikan setiap pelaksanaan yang harus dilaksanakan peserta didik secara bertahap dan jelas

5. Menegur

Permasalahan bisa terjadi dalam hubungan yang terbangun, baik antar peserta didik, maupun antara guru dengan peserta didik. Permasalahan dalam hubungan tersebut bisa terjadi dalam konteks pembelajaran, sehingga guru sebagai pemegang kendali kelas harus mampu memberikan teguran yang sesuai dengan beban permasalahan yang terjadi serta menyesuaikan dengan tugas dan perkembangan peserta didik tidak memberikan efek penyerta yang dapat menimbulkan ketakutan bagi peserta didik, namun memberikan kesadaran kepada peserta didik tentang masalah yang terjadi.
6. Memberikan penguatan 

Penguatan merupakan upaya yang diarahkan guru agar prestasi dan perilaku yang baik dapat dipertahankan oleh peserta didik atau bahkan mungkin ditingkatkan dan dapat ditularkan kepada peserta didik lainnya. Penguatan yang dimaksud dapat berupa pemberian hadiah (reward) yang bersifat moril maupun materil namun tidak berlebihan.

7. Memodifikasi tingkah laku

Memodifikasi tingkah laku adalah menyesuaikan bentuk-bentuk tingkah laku ke dalam tuntutan kegiatan pembelajaran sehingga tidak muncul prototype pada diri peserta didik tentang peniruan perilaku yang kurang baik.

8. Pengelolaan Kelompok

Kelompok belajar di kelas merupakan bagian dari pencapaian tujuan pembelajaran dan strategi yang diterapkan oleh guru. Kelompok juga bisa muncul secara informal seperti teman bermain, teman seperjalanan, teman karena gender dan lain-lain. Untuk kelancaran pembelajaran dan pencapaian tujuan pembelajaran, maka kelompok yang ada di kelas itu harus di kelola dengan baik oleh guru.
9. Menemukan dan Memecahkan Tingkah Laku yang Menimbulkan Masalah

Permasalahan memiliki sifat akan selalu ada (perennial) dan memberikan efek berkelanjutan (nurturan effect), oleh karena itu permasalahan akan muncul di dalam kelas, yang berkaitan dengan interaksi dan akan diikuti oleh dampak  pengiring yang besar bila tidak diselesaikan secepatnya. Guru harus dapat mendeteksi permasalahan yang muncul serta secepatnya mampu mengambil langkah-langkah penyelesaian, sehingga permasalahan tersebut akan cepat teratasi.

Menguasai Keterampilan Membimbing dan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan

Menguasai Keterampilan Membimbing dan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan

BlogPendidikan.net
- Penting bagi guru dalam proses pembelajaran menguasai keterampilan membimbing dan mengajar kelompok kecil dan perorangan. Membimbing kelompok diskusi kelompok kecil juga memiliki teknik tersendiri agar diskusi bisa berjalan dengan baik. Begitu juga dalam hal mengajar kelompok kecil dan perorangan memiliki teknik tersendiri, dan kesemuanya itu harus dikuasai oleh guru.

Keterampilan mengajar merupakan kompetensi profesional yang cukup kompleks, sebagai integrasi dari berbagai kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh. Seperti yang dikutip oleh E. Mulyasa, Turney mengungkapkan delapan keterampilan mengajar yang sangat berperan dan menentukan kualitas pembelajaran, yaitu keterampilan bertanya, memberi penguatan, mengadakan variasi, menjelaskan, membuka dan menutup pelajaran, membimbing diskusi kelompok kecil, mengelola kelas, serta mengajar kelompok kecil dan perorangan. Setiap keterampilan mengajar memiliki komponen dan prinsip-prinsip dasar tersendiri.

Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil

Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur dan melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka untuk mengambil kesimpulan dan memecahkan masalah.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membimbing diskusi adalah sebagai berikut :
  1. Memusatkan perhatian peserta didik pada tujuan dan topic diskusi
  2. Memperluas masalah atau urunan pendapat
  3. Menganalisis pandangan peserta didik
  4. Meningkatkan partisipasi peserta didik
  5. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
  6. Menutup diskusi
Agar proses diskusi kelompok kecil berjalan dengan baik dan efektif terdapat beberapa keterampilan yang harus dikuasai oleh pemimpin diskusi, sebagai berikut :

1. Memusatkan perhatian, yang dapat digunakan dengan cara:

a. Merumuskan tujuan diskusi secara jelas
b. Merumuskan kembali masalah, jika terjadi penyimpangan
c. Menandai hal-hal yang tidak relevan dengan topik diskusi
d. Merangkum hasil pembicaraan.

2. Memperjelas masalah atau urutan pendapat melalui:

a. Menguraikan kembali dan merangkum pendapat peserta
b. Mengajukan pertanyaan kepada seluruh anggota kelompok tentang pendapat setiap anggota.

3. Menguraikan setiap gagasan anggota kelompok

4. Meningkatkan urunan peserta didik dengan cara:

a. Mengajukan pertanyaan kunci yang menantang
b. Memberikan contoh secara tepat
c. Menghangatkan suasana dengan pertanyaan yang mengundang perbedaan pendapat.
d. Memberikan waktu berfikir
e. Mendengarkan dengan penuh perhatian

5. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi, melalui:

a. Memancing pendapat peserta yang kurang berpartisipasi
b. Memberikan kesempatan pertama kepada peserta yang kurang berpartisipasi.
c. Mencegah terjadinya monopoli pembicaraan
d. Mendorong peserta didik untuk mengomentari pendapat temannya
e. Meminta pendapat peserta didik ketika terjadi kebuntuan

6. Menutup kegiatan diskusi, dengan cara:

a. Merangkum hasil diskusi
b. Tindak lanjut
c. Menilai proses diskusi yang telah dilakukan

Beberapa hal yang perlu dipersiapkan guru, agar diskusi kelompok kecil dapat digunakan secara efektif dalam pembelajaran adalah:

a. Topik yang sesuai.
b. Pembentukan kelompok yang secara tepat.
c. Pengaturan tempat duduk yang memungkinkan semua peserta didik dapat
berpartisipasi secara aktif

Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan

Keterampilan mengajar kelompok kecil adalah kemampuan guru melayani kegiatan peserta didik dalam belajar secara kelompok dengan jumlah peserta didik berkisar antara 3 hingga 5 orang atau paling banyak 8 orang untuk setiap kelompoknya. 

Sedangkan keterampilan dalam pengajaran perorangan atau pengajaran individual adalah kemampuan guru dalam menentukan tujuan, bahan ajar, prosedur dan waktu yang digunakan dalam pengajaran dengan memperhatikan tuntutan-tuntutan atau perbedaan-perbedaan individual peserta didik.

Komponen keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan, antara lain, adalah sebagai berikut :

1. Keterampilan mengadakan pendekatan pribadi

Guru menunjukkan kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan dan perilaku murid, kemudian mendengarkan dengan penuh simpati atas gagasan yang dikemukakan murid. 

Dalam melakukan pendekatan pribadi kepada murid, guru merespons secara positif pendapat murid, membangun hubungan berdasarkan rasa saling percaya, menunjukkan bahwa guru siap untuk membantu, serta memiliki kesediaan untuk mendengar ungkapan hati murid dengan penuh
pengertian. 

Guru harus berusaha mengendalikan situasi sehingga murid merasa aman, terbantu, dan mampu menemukan pemecahan masalah yang dihadapinya. Usahakan agar murid merasa nyaman dalam kegiatan pembelajaran.

2. Keterampilan mengorganisasikan kegiatan pembelajaran

Dalam mengorganisasikan kegiatan pembelajaran, guru memberikan orientasi umum kepada murid tentang tujuan, tugas, dan cara mengerjakannya. Guru juga membuat variasi kegiatan untuk mencegah timbulnya rasa bosan murid dalam
belajar. 

Bila kelas memerlukan pembentukan kelompok, guru diharapkan membentuk kelompok yang tepat. Bila proses pembelajaran memerlukan koordinasi dengan kegiatan yang lain, guru dituntut lebih cepat mengoordinasikan kegiatan antara yang satu dan yang lain. 

Agar proses pembelajaran berhasil, guru diharapkan dapat membagi perhatian pada berbagai tugas dengan kebutuhan murid. Bagian penting lainnya dalam mengorganisasikan kegiatan pembelajaran adalah mengakhiri kegiatan pada titik yang direncanakan.

3. Tidak semua murid dapat belajar dengan baik

Oleh sebab itu, keterampilan guru untuk mengatasi masalah itu sangat diperlukan. Guru perlu memiliki keterampilan membimbing dan memberi kemudahan belajar sehingga dapat memberi penguatan secara tepat. Dalam hal itu, guru melaksanakan supervisi proses awal dan melaksanakan supervisi proses
lanjut, serta melaksanakan supervisi pemaduan.

4. Keterampilan merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran itu adalah untuk :

a. membantu murid menetapkan tujuan belajar,
b. merancang kegiatan belajar,
c. bertindak sebagai penasihat murid, dan
d. membantu murid menilai kemajuan belajarnya sendiri.

Ikuti BlogPendidikan.net pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan berita terupdate tentang guru dan pendidikan). Klik tanda  (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.