Showing posts with label Gaya Belajar. Show all posts
Showing posts with label Gaya Belajar. Show all posts

Pentingnya Mengenal Gaya Belajar Siswa, Ada 3 Point Penting dan Ciri-cirinya Yang Harus Diketahui

Pentingnya Guru Mengenal Gaya Belajar Siswa, Ada 3 Point Penting dan Ciri-cirinya

BlogPendidikan.net
- Setiap individu mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kelebihan dan  kekurangan ini disebut keunikan, yang membedakan individu satu dengan individu lainnya. individu adalah satu kesatuan yang masing-masing mempunyai ciri khas, oleh karenanya tidak ada individu yang sama. Satu individu dengan individu lainnya berbeda.

Gaya belajar merupakan cara tercepat dan terbaik yang dimiliki individu dalam menerima, menyerap, mengatur, dan mengolah informasi yang diterimanya. Menurut De Porter dan Hernacki secara umum gaya belajar dibedakan dalam tiga kelompok yaitu gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik. Gaya belajar mempunyai peran penting dalam pendidikan, terutama dalam proses kegiatan belajar mengajar.


Ada 3 Jenis Gaya Belajar Siswa/Anak Yang Harus Anda Ketahui :

1. VISUAL

Menitikberatkan pada ketajaman penglihatan. Artinya, bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih
dahulu agar mereka paham. Gaya belajar seperti ini mengandalkan penglihatan atau melihat dulu buktinya untuk kemudian bisa mempercayainya. 

Ciri-ciri siswa/anak dengan gaya belajar Visual, yaitu:
  1. Posisi kepala terangkat ke atas ke arah orang yang sedang berbicara
  2. Eye accessing melihat ke atas
  3. Nafas pada dada bagian atas, tipis
  4. Posisi leher lurus dan tegak
  5. Penampilan rapi, warna serasi, teratur
  6. Mengingat dengan gambar
  7. Lebih suka membaca dari pada dibacakan
  8. Membutuhkan gambaran dan tujuan menyeluruh
  9. Menangkap detail
  10. Mengingat apa yang dilihat
  11. Selalu mengadakan kontak mata
  12. Berbicara cepat, hampir tanpa titik koma
  13. Menjaga jarak dengan orang lain supaya dapat melihat lebih jelas
  14. Berpikir selalu “gambar besarnya”
2. AUDITORIAL

Mengandalkan pada pendengaran untuk bisa memahami dan mengingatnya. Karakteristik gaya belajar seperti ini benar-benar menempatkan pendengaran sebagai alat utama menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, kita harus mendengar, baru kemudian kita bisa mengingat dan memahami informasi itu.

Ciri-ciri siswa/anak dengan gaya belajar Auditorial, yaitu:
  1. Posisi kepala menoleh ke arah orang yang sedang berbicara
  2. Eye accessing ke arah dan sejajar dengan telinga
  3. Nafas merata di seluruh permukaan dada
  4. Memandang jauh
  5. Menghindari kontak mata
  6. Perhatiannya mudah terpecah
  7. Berbicara dengan pola berirama
  8. Selalu mengulang apa yang baru mereka dengar
  9. Belajar dengan cara mendengarkan dan menggerakkan bibir/bersuara saat membaca
  10. Berdialog secara internal dan eksternal
  11. Sikap tubuh lemah lembut dan mengalir
  12. Berdiri dekat dengan orang lain supaya dapat mendengar jelas
  13. Mudah terganggu oleh kebisingan
  14. Cara berpikir kronologi
3. KINESTETIK

Mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya. Tentu saja ada karakteristik gaya belajar seperti ini yang tidak semua individu bisa melakukannya. Karakteristik yang khas bagi siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik, yaitu menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya. Hanya dengan memegangnya saja, siswa yang memiliki gaya belajar ini bisa menyerap  informasi tanpa harus membaca penjelasannya.

Ciri-ciri siswa/anak dengan gaya belajar Kinestetik, yaitu:
  1. Posisi kepala dan dahi agak menunduk
  2. Eye accessing menunduk atau menunduk ke arah kanan
  3. Nafas dalam, di daerah diafragma
  4. Jarang mengadakan kontak mata
  5. Suara nada rendah, tempo lambat
  6. Sering berjeda ketika berbicara
  7. Berdiri berdekatan
  8. Banyak bergerak
  9. Suka sentuhan, merasakan informasi
  10. Belajar dengan melakukan
  11. Cenderung asosiasi dengan pengalaman mereka sendiri
  12. Menunjuk tulisan saat membaca
  13. Menanggapi secara fisik
  14. Mudah terganggu oleh emosi sendiri
Setiap guru harus mengetahui gaya belajar semua siswanya. Gaya belajar mempunyai peran penting dalam proses pembelajaran, prestasi, dan hasil belajar siswa. Untuk itulah tenaga pendidik (terutama guru) harus berupaya mengenali gaya belajar peserta didiknya, dan akhirnya kita implementasikan dalam proses pembelajaran.

Ada berbagai cara untuk mengenali gaya belajar siswa, yaitu : 

Dengan pengamatan langsung, observasi secara mendetail, atau dengan memberikan angket kepada siswa tetapi untuk kelas tinggi saja. Observasi secara mendetail terhadap siswa bisa dilakukan dengan melalui penggunaan berbagai metode pembelajaran di kelas antara lain : 

1. Menggunakan metode ceramah, guru dapat memperhatikan siswa yang mendengarkan dengan tekun. Siswa yang antusias atau kuat mendengarkan ini merupakan gaya pembelajar auditorial.

2. Dengan memutarkan film atau menggunakan video, menunjukkan gambar atau poster, menunjukkan grafik, diagram, dan sejenisnya. Dengan ini guru dapat melihat siswa yang mempunyai kecenderungan belajar secara visual.

3. Dengan menggunakan praktik atau simulasi. Siswa dengan gaya belajar kinestetik akan sangat antusias dalam kegiatan pembelajaran yang seperti ini. Selain itu guru juga dapat memberikan tugas yang memungkinkan siswa dapat memilih cara mengerjakannya sesuai dengan gaya belajar mereka.

Dari cara-cara tersebut, dapat dilihat bahwa metode pengamatan langsung atau observasi mendetail hanya dapat dilakukan oleh guru pada saat sudah masuk pada kegiatan pembelajaran dan tidak dapat diterapkan pada siswa baru. Untuk metode angket, penilaian gaya belajar bisa dilakukan pada kelas tinggi.

Demikian penjelasan dalam artikel ini tentang bagaimana seorang guru mengenal gaya belajar siswanya untuk mengetahui kemampuannya dalam menyerap materi pembelajaran. Semoga artikel ini bermanfaat dan  terima kasih.

Ada 3 Cara Mengenal Gaya Belajar Siswa

Ada 3 Cara Mengenal Gaya Belajar Siswa

BlogPendidikan.net
- Ada berbagai cara untuk mengenali gaya belajar siswa, dalam artikel ini akan dijelaskan 3 cara mengenal gaya belajar siswa serta gaya belajar apa saja yang dimiliki siswa yang harus diketahui oleh seorang guru.

Cara mengenali gaya belajar siswa

Dengan pengamatan langsung, observasi secara mendetail, atau dengan memberikan angket kepada siswa tetapi untuk kelas tinggi saja. Observasi secara mendetail terhadap siswa bisa dilakukan dengan melalui penggunaan berbagai metode pembelajaran di kelas antara lain : 

1. Menggunakan metode ceramah, guru dapat memperhatikan siswa yang mendengarkan dengan tekun. Siswa yang antusias atau kuat mendengarkan ini merupakan gaya pembelajar auditorial.

2. Dengan memutarkan film atau menggunakan video, menunjukkan gambar atau poster, menunjukkan grafik, diagram, dan sejenisnya. Dengan ini guru dapat melihat siswa yang mempunyai kecenderungan belajar secara visual.

3. Dengan menggunakan praktik atau simulasi. Siswa dengan gaya belajar kinestetik akan sangat antusias dalam kegiatan pembelajaran yang seperti ini. Selain itu guru juga dapat memberikan tugas yang memungkinkan siswa dapat memilih cara mengerjakannya sesuai dengan gaya belajar mereka.

Baca Juga : Contoh Angket Penilaian Minat Siswa Terhadap Pembelajaran dan Aktifitas Guru

Dari cara-cara tersebut, dapat dilihat bahwa metode pengamatan langsung atau observasi mendetail hanya dapat dilakukan oleh guru pada saat sudah masuk pada kegiatan pembelajaran dan tidak dapat diterapkan pada siswa baru. Untuk metode angket, penilaian gaya belajar bisa dilakukan pada kelas tinggi.

Ada 3 Jenis Gaya Belajar Siswa/Anak Yang Harus Anda Ketahui :

1. VISUAL

Menitikberatkan pada ketajaman penglihatan. Artinya, bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih
dahulu agar mereka paham. Gaya belajar seperti ini mengandalkan penglihatan atau melihat dulu buktinya untuk kemudian bisa mempercayainya. 

Ciri-ciri siswa/anak dengan gaya belajar Visual, yaitu:
  1. Posisi kepala terangkat ke atas ke arah orang yang sedang berbicara
  2. Eye accessing melihat ke atas
  3. Nafas pada dada bagian atas, tipis
  4. Posisi leher lurus dan tegak
  5. Penampilan rapi, warna serasi, teratur
  6. Mengingat dengan gambar
  7. Lebih suka membaca dari pada dibacakan
  8. Membutuhkan gambaran dan tujuan menyeluruh
  9. Menangkap detail
  10. Mengingat apa yang dilihat
  11. Selalu mengadakan kontak mata
  12. Berbicara cepat, hampir tanpa titik koma
  13. Menjaga jarak dengan orang lain supaya dapat melihat lebih jelas
  14. Berpikir selalu “gambar besarnya”
2. AUDITORIAL

Mengandalkan pada pendengaran untuk bisa memahami dan mengingatnya. Karakteristik gaya belajar seperti ini benar-benar menempatkan pendengaran sebagai alat utama menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, kita harus mendengar, baru kemudian kita bisa mengingat dan memahami informasi itu.

Ciri-ciri siswa/anak dengan gaya belajar Auditorial, yaitu:
  1. Posisi kepala menoleh ke arah orang yang sedang berbicara
  2. Eye accessing ke arah dan sejajar dengan telinga
  3. Nafas merata di seluruh permukaan dada
  4. Memandang jauh
  5. Menghindari kontak mata
  6. Perhatiannya mudah terpecah
  7. Berbicara dengan pola berirama
  8. Selalu mengulang apa yang baru mereka dengar
  9. Belajar dengan cara mendengarkan dan menggerakkan bibir/bersuara saat membaca
  10. Berdialog secara internal dan eksternal
  11. Sikap tubuh lemah lembut dan mengalir
  12. Berdiri dekat dengan orang lain supaya dapat mendengar jelas
  13. Mudah terganggu oleh kebisingan
  14. Cara berpikir kronologi
3. KINESTETIK

Mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya. Tentu saja ada karakteristik gaya belajar seperti ini yang tidak semua individu bisa melakukannya. Karakteristik yang khas bagi siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik, yaitu menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya. Hanya dengan memegangnya saja, siswa yang memiliki gaya belajar ini bisa menyerap  informasi tanpa harus membaca penjelasannya.

Ciri-ciri siswa/anak dengan gaya belajar Kinestetik, yaitu:
  1. Posisi kepala dan dahi agak menunduk
  2. Eye accessing menunduk atau menunduk ke arah kanan
  3. Nafas dalam, di daerah diafragma
  4. Jarang mengadakan kontak mata
  5. Suara nada rendah, tempo lambat
  6. Sering berjeda ketika berbicara
  7. Berdiri berdekatan
  8. Banyak bergerak
  9. Suka sentuhan, merasakan informasi
  10. Belajar dengan melakukan
  11. Cenderung asosiasi dengan pengalaman mereka sendiri
  12. Menunjuk tulisan saat membaca
  13. Menanggapi secara fisik
  14. Mudah terganggu oleh emosi sendiri
Setiap guru harus mengetahui gaya belajar semua siswanya. Gaya belajar mempunyai peran penting dalam proses pembelajaran, prestasi, dan hasil belajar siswa. Untuk itulah tenaga pendidik (terutama guru) harus berupaya mengenali gaya belajar peserta didiknya, dan akhirnya kita implementasikan dalam proses pembelajaran.

Demikian penjelasan dalam artikel ini tentang bagaimana seorang guru mengenal gaya belajar siswanya serta cara mengenali gaya belajar yang dimiliki siswa untuk mengetahui kemampuannya dalam menyerap materi pembelajaran. Semoga artikel ini bermanfaat dan  terima kasih.

Penting Mengenali Ciri-ciri 5 Gaya Belajar Siswa Dalam Proses Pembelajaran

Penting Mengenali Ciri-ciri 5 Gaya Belajar Siswa Dalam Proses Pembelajaran

BlogPendidikan.net
- Setiap individu memunyai gaya belajar yang berbeda. Tidak semua orang mengikuti cara yang sama. Masing-masing menunjukkan perbedaan. Gaya belajar berkaitan erat dengan pribadi seseorang, yang dipengaruhi oleh pembawaan, pengalaman, pendidikan, dan riwayat perkembangannya.

Berikut Ciri-ciri 5 Gaya Belajar Siswa Yang Perlu Diketahui :

1. Gaya belajar visual (visual learning)

Visual learning adalah gaya belajar dengan cara melihat sehingga mata memegang peranan penting. Gaya belajar visual dilakukan seseorang untuk memeroleh informasi seperti melihat gambar, diagram, peta, poster, grafik, dan sebagainya. Bisa juga dengan melihat data teks seperti tulisan dan huruf. 

Setiap orang yang memiliki gaya belajar visual memiliki kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum mereka memahaminya. Mereka lebih mudah menangkap lewat materi bergambar. Selain itu, mereka memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna dan pemahaman yang cukup terhadap artistik. 

Dalam hal ini tekhnik visualisasi melatih otak untuk bisa memvisualisasikan sesuatu hal, mulai dari mendeskripsikan suatu pemandangan, benda (baik benda nyata maupun imajinasi), hingga akhirnya mendapatkan yang diinginkan.

Ciri-ciri gaya belajar visual adalah sebagai berikut:

a. Lebih mudah mengingat dengan cara melihat
b. Lebih suka membaca daripada dibacakan
c. Rapi dan teratur
d.  Biasanya tidak terganggu oleh keributan
e. Memunyai masalah untuk mengingat informasi verbal

2. Gaya belajar auditori (auditory learning)

Gaya belajar ini biasanya disebut juga sebagai gaya belajar pendengar. Orang-orang yang memiliki gaya belajar pendengar mengandalkan proses belajarnya melalui pendengaran (telinga). Mereka memperhatikan sangat baik pada hal-hal yang didengar. Mereka juga mengingat sesuatu dengan cara “melihat” dari yang tersimpan ditelinganya. Pada umumnya, seorang anak yang memiliki gaya belajar auditori ini senang mendengarkan ceramah, diskusi, berita di radio, dan juga kaset pembelajaran. Mereka senang belajar dengan cara mendengarkan dan berinteraksi dengan orang lain.

Ciri-ciri gaya belajar auditori yaitu sebagai berikut:

a. Lebih mudah mengingat dengan cara mendengarkan daripada melihat
b. Mudah terganggu oleh keributan
c. Suka berbicara, berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu secara panjang lebar
d. Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
e. Menyukai musik atau sesuatu yang bernada dan berirama

3. Gaya belajar kinestetik (kinesthetic learning)

Gaya belajar ini biasanya disebut juga sebagai gaya belajar penggerak. Hal ini disebabkan karena anak-anak dengan gaya belajar ini senantiasa menggunakan dan memanfaatkan anggota gerak tubuhnya dalam proses pembelajaran atau dalam usaha memahami sesuatu. Bagi pembelajar kinestetik, kadang-kadang membaca dan mendengarkan merupakan kegiatan yang membosankan. Instruksi-instruksi yang diberikan secara tertulis maupun lisan seringkali mudah dilupakannya. Mereka memiliki kecenderungan lebih memahami tugas-tugasnya bila mereka mencobanya.

Ciri-ciri gaya belajar kinestetik adalah sebagai berikut:

a. Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak
b. Berbicara dengan perlahan
c. Belajar melalui memanipulasi dan praktik 
d. Tidak dapat duduk diam untuk jangka waktu yang lama
e. Banyak menggunakan isyarat tubuh

4. Gaya Belajar Analitik

Anak dengan gaya belajar analitik memikili kemampuan dalam memandang sesuatu cenderung ditelaah terlebih dahulu secara terperinci, spesifik, dan teratur. Mengerjjakan suatu hal secara bertahap dan urut. 

Ciri ciri gaya belajar analitik adalah sebagai berikut:

a. Berfokus mengerjakan satu tugas, tidak akan ke tugas berikutnya jika tugasnya belum selesai.
b. Berfikir secara logika. 
c. Tidak menyukai jika ada bagian yang terlewatkan dalam suatu tugas.
d. Cara belajar konsisten dan menetap. 

Anak dengan gaya belajar analitik menilai sesuatu berdasarkan fakta- fakta. Namun seringkali mereka tidak mampu menemukan titik gagasan utamanya tentang tujuan tugas yang sedang dia lakukan. Berfokus pada satu masalah atau tugas sampai selesai.

5. Gaya Belajar Global

Anak dengan gaya belajar global memiliki kemampuan memahami sesuatu secara menyeluruh. Pemahaman yang dimiliki berisi gambaran yang besar dan juga hubungan antara satu objek dengan yang lainnya. Anak dengan gaya belajar global juga mampu mengartikan hal hal yang tersirat dengan bahasanya sendiri secara jelas. 

Ciri ciri gaya belajar global adalah sebagai berikut:

a. Bisa melakukan banyak tugas sekaligus.
b. Mampu bekerjasama dengan orang lain dengan baik.
c. Sensitif dan mampu melihat permasalahan dengan baik.
d. Mampu mengutarakan dengan kata- kata tentang apa yang dilihatnya.

Anak dengan gaya belajar global biasanya kurang rapi, meskipun sebenarnya menyukai kerapian. Dalam melakukan suatu hal, seringkali berserakan dan barang- barangnya tidak rapi. Untung mengatasi hal ini maka akan membuat suatu sistem penataan dengan mengkategorikan barang-barang sesuai tipenya.

Kelima gaya belajar tersebut baik visual, auditori, kinestetik, analitik maupun global merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui oleh guru, karena gaya belajar merupakan ekspresi keunikan individu yang relevan dengan pendidikan. Kaitannya dengan pembelajaran di kelas, gaya belajar dapat digunakan oleh guru untuk merancang model pembelajaran yang efektif sebagai upaya membantu siswa belajar untuk mencapai prestasi yang tinggi.