Showing posts with label HARDIKNAS. Show all posts
Showing posts with label HARDIKNAS. Show all posts

Logo dan Tema Hari Pendidikan Nasional 2024 Serta Pedoman Pelaksanaan

Logo dan Tema Hari Pendidikan Nasional 2024 Serta Pedoman Pelaksanaan

BlogPendidikan
- Kemendikbudristek telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 11911/MPK.A/TU.02.03/2024 Tentang Pedoman Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2024.

Surat Edaran ini memuat tentang pedoman pelaksanaan, logo dan tema Hari Pendidikan Nasional Tahun 2024.

Logo dan Tema Hari Pendidikan Nasional 2024 Serta Pedoman Pelaksanaan, yang bisa Anda Unduh.
Pedoman Pelaksanaan Upacara Bendera Hardiknas 2024 >>> UNDUH
Pedoman Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2024 >>> UNDUH

Ikuti dan baca artikel lainnya BlogPendidikan.net di GOOGLE NEWS

Bagikan di Medsosmu, 20 Ucapan Hari Pendidikan Nasional Yang Menyentuh

Bagikan di Medsosmu, 20 Ucapan Hari Pendidikan Nasional Yang Menyentuh

BlogPendidikan.net
- Selamat Hari Pendidikan Nasional menjadi salah satu ucapan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang bisa dipakai untuk peringatannya tanggal 2 Mei. 

Hari Pendidikan Nasional merupakan momentum mengenang kembali jasa Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara yang juga lahir pada tanggal 2 Mei.

Tema Hari Pendidikan Nasional 2023 adalah "Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar”.

Hal ini berdasarkan Keppres RI Nomor 316 Tahun 1959 sebagai wujud dari kepedulian pemerintah terhadap pentingnya pendidikan di negeri ini.

Anda bisa mulai membagikan ucapan Hardiknas 2023 mulai dari hari ini.

Adapun ucapan Hari Pendidikan Nasional 2023 memiliki kata-kata penuh makna dan menyentuh hati pembaca.

Berikut 20 Ucapan Menyambut Hari Pendidikan Nasional Yang Menyentuh Hati:

1. Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat Itu. - Ki Hadjar Dewantara. Selamat Hari Pendidikan Nasional 2023.

2. Selamat Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2023. Dengan pendidikan yang baik akan membuka pikiran. Bukan menutup pikiran seperti parasut ang hanya berfungsi ketika dalam keadaan terbuka.

3. Pendidikan memang tidak menjamin sukses, tapi tanpa pendidikan kehidupan ini menjadi lebih sulit. Selamat Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2023

4. Pendidikan itu penting. Ayo kobarkan semangat belajar! Demi kemajuan negeri ini. Selamat Hari Pendidikan Nasional 2023.

5. Jadikan setiap tempat sebagai sekolah dan jadikan setiap orang sebagai guru. Selamat Hari Pendidikan Nasional 2023.

6. Seribu kali lebih baik bagi kita memiliki kepekaan tanpa pendidikan daripada berpendidikan tetapi tidak peka. Selamat Hari Pendidikan Nasional 2023.

7. Jangan terlalu santai menyelesaikan pendidikan. Dunia kerja lebih mendahulukan pencari kerja yang lebih muda. Selamat Hari Pendidikan Nasional 2023.

8. Jangan setengah hati menjadi guru karena anak didik kita telah membuka sepenuh hatinya. Selamat Hari Pendidikan Nasional 2023.

9. Hari ini adalah Hari Pendidikan Nasional 2023. Jadilah istimewa dan unik di puncak dunia!

10. Selamat Hari Pendidikan Nasional 2023 untuk semua insan pendidikan. Tetap semangat mengajar dan mengejar ilmu.

11. Selamat Hari Pendidikan Nasional 2023. Mari menguatkan pendidikan, memajukan kebudayaan.

12. Selamat Hari Pendidikan Nasional 2023. Setiap individu di negeri berhak mendapatkan pendidikan.

13. Jangan setengah hati menjadi guru karena anak didik kita telah membuka sepenuh hatinya. Selamat Hari Pendidikan 2023.

14. Pendidikan dan kebudayan sebagai gerakan pencerdasan dan penumbuhan generasi berkarakter pancasila. Selamat Hari Pendidikan Nasional 2023.

15. Dengan ilmu kita menuju kemuliaan, Selamat Hari Pendidikan Nasional 2023.

16. Mengapa kita harus belajar? Karena semua pencapaian awalnya dimulai dari sebuah proses pembelajaran. Selamat Hari Pendidikan Nasional.

17. Pendidikan tidak lagi murah, hanya kemurahan hati untuk membagi ilmu dan pengetahuan bagi mereka yang tidak sempat merasakan dunia pendidikan. Selamat Hari Pendidikan Nasional 2023.

18. Tuntutlah ilmu hingga akhir hayat. Semoga kita bisa mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia melalui pendidikan yang baik. Selamat Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2023.

19 Seburuk-buruknya manusia adalah dirinya yang tak menggunakan pendidikannya untuk mengejar cita-cita.

20. Pendidikan adalah apa yang tersisa setelah melupakan semua yang dia pelajari di sekolah.

Ikuti dan baca artikel lainnya BlogPendidikan.net di GOOGLE NEWS

Profesi Guru Tidak Akan Tergantikan Oleh Teknologi, Namun Jika Guru Tidak Akrab Dengan Teknologi Akan Mudah Tergantikan

Profesi Guru Tidak Akan Tergantikan Oleh Teknologi, Namun Jika Guru Tidak Akrab Dengan Teknologi Akan Mudah Tergantikan

Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini memberikan pelajaran berharga bagi dunia pendidikan Indonesia bahwa peran guru tetap tidak tergantikan dengan teknologi, namun guru yang tidak mau akrab dengan teknologi, akan mudah tergantikan.

Pandemi ini juga menyadarkan kita agar terus adaptif terhadap perubahan, dan mau belajar dalam situasi apa pun sehingga pendidikan dapat terus berjalan dengan baik," tegas Ketua Umum Pengurus Besar PGRI, Prof. Unifah Rosyidi.

Hal ini disampaikan Ketua Umum PGRI dalam penbukaan seri webinar dan workshop pada Hari Pendidikan Nasional (2/5/2020) dan akan berakhir pada 20 Mei 2020 Hari Kebangkitan Nasional.

Pilihan waktu ini mengandung pesan penting bagi kita semua, meski sebagai bangsa tengah di dera Covid-19, tetapi tidak sedikitpun menyurutkan kita untuk terus belajar, berikhtiar, terbuka, beradaptasi dengan perubahan,dan tetap bersemangat mempelajari hal-hal baru, ujar Prof. Unifah Rosyidi kembali menegaskan.

Dari cetak biru hingga tata kelola

Dalam kesempatan tersebut PGRI mengharapkan agar pendidikan di Indonesia segera memiliki cetak biru pendidikan nasional dengan dilandasi penekanan bahwa pendidikan sebagai upaya mempersiapkan peserta didik sebagai warga global.

Selain itu, dalam pendidikan di Indonesia, perlu ditanamkan pula pemahaman tentang kultur keindonesiaan, keberagaman, sehingga peserta didik tumbuh menjadi warganegara yang baik dan produktif, tambah Prof. Unifah.

Sebagai mitra strategis, ia menyampaikan pihaknya akan tetap fokus pada peningkatan kualitas, perhatian pada peningkatan kesejahteraan, dan melindungi para pendidik dalam menjalankan profesinya di dunia pendidikan.

PGRI mengharapkan agar Pemerintah terus memperhatikan tata kelola guru terutama dalam hal kekurangan guru yang terjadi hampir di semua daerah, dan segera menyelesaikan pengangkatan guru honorer K2 yang telah lulus PPPK tahun 2019 mengingat usia dan pengabdian mereka yang begitu panjang bagi dunia pendidikan di tanah air, ujarnya.

Momentum bergerak bersama

Di sisi lain,  menyampaikan dunia Pendidikan di Indonesia akan memasuki keadaan "new normal" di mana kebiasaan lama dalam melaksanakan pendidikan tidak bisa menjadi patokan, karena perubahan dunia yang begitu cepat.

Maka, didorong tanggung jawab, komitmen, dedikasi sebagai guru, dosen sebagai pendidik bekerja sama dengan orangtua dan pemerintah pemerintah daerah berusaha mencari jalan keluar. Teknologi pembelajaran yang semula dirasakan sulit, kini kita belajar bersama mengakrabinya. Menurutnya, dengan teknologi kita dapat berinovasi dengan beragam cara.

Demikian pula kawan-kawan guru dan siswa yang tidak memiliki akses teknologi, kawan-kawan guru yang berada di daerah 3T. Merekapun dengan segala keterbatasannya dapat berimprovisasi, melakukan inovasi dengan memanfaatkan fasilitas sekedarnya agar tetap bisa melayani anak didik, ujarnya.

Prof. Unifah Rosyidi melanjutkan, "Inilah momentum. Pandemi Covid-19 kita jadikan momentum untuk bangkit bersatu, belajar bersama, tertib bersama, dan bergerak bersama melawan Corona”, melawan kemalasan, melawan ketertinggalan, melawan hal yang semula dirasa tidak mungkin menjadi mungkin.

Terkait hal itu, PGRI mengharapkan kepada pemerintah agar lebih fokus menginvestasikan pada sarana dan prasana agar akses terhadap listrik dan internet makin meluas dan dijangkau masyarakat hingga ke pelosok.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Guru SD Ini Memanfaatkan TIKTOK Sebagai Media Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)

Guru SD Ini Memanfaatkan TIKTOK Sebagai Media Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
Guru SD di Muntilan, Jawa Tengah, Titik Nur Istiqomah. Tangkapan layar. Image source; medcom.id
Ragam cara dilakukan guru guna membuat masa belajar dari rumah selama pandemi virus korona (covid-19) menyenangkan. Salah satunya, sesekali memanfaatkan media sosial.

Titik Nur Istiqomah, seorang guru di Muntilan, Jawa Tengah bercerita, kalau dirinya sempat menggunakan aplikasi berbagi klip video, TikTok, untuk mengisi pembelajaran jarak jauh (PJJ). Titik menyebut aplikasi ini cukup banyak disenangi siswa.

"Kami pernah gunakan TikTok, itu kami gunakan karena anak-anak kami itu sekarang senang menggunakan media itu. Tidak ada salahnya TikTok sebagai media pembelajaran," kata Titik dalam konferensi video yang difasilitasi Badan Nasional Penanggulangan bencana (BNPB), Sabtu, 2 Mei 2020.

Titik tak memerinci mekanisme pembelajaran menggunakan TikTok ini. Yang jelas, kata dia, penggunaan TikTok guna memberikan suasana belajar yang menyenangkan bagi para siswa.

Menurut Titik, masa pembelajaran jarak jauh ini masih banyak diartikan kalau para siswa libur sekolah. Padahal, anak-anak tetap harus belajar di rumah.

"Kita memberikan pemahaman kepada orang tua dan anak, yang namanya belajar itu sesuatu yang menyenangkan, untuk melakukan itu semua kami menggunakan berbagai media," ujarnya.

Guru SD Muhammadiyah 1 Muntilan itu menekankan pandemi membuat sektor pendidikan mengalami keadaan new normal. Pendidikan saat ini sangat mengandalkan teknologi, maupun internet. Padahal, kata dia, sebelumnya guru selalu berusaha menjauhkan gawai dari para murid.

"Ternyata di posisi seperti ini, keadaan seperti ini, justru para pendidik ditantang untuk berkreasi bagaimana memajukan pendidikan dengan teknologi yang ada," ungkapnya.

Titik menegaskan komunikasi guru, orang tua, dan murid penting dilakukan guna membuat pembelajaran di rumah bukan menjadi beban. Ia juga meyakini keberhasilan pendidikan bergantung kolaborasi guru, orang tua, dan murid.

Artikel ini telah tayang di www.medcom.id
Source; https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/ZkeBvx5K-guru-manfaatkan-tiktok-jadi-media-pembelajaran-jarak-jauh

Isi Pidato Lengkap Mendikbud Hardiknas 2020 Yang Menyentuh

Isi Pidato Lengkap Mendikbud Hardiknas 2020 Yang Menyentuh
Hardiknas 2020

Dalam peringatan Hardiknas 2020, Nadiem menyampaikan agar masyarakat bisa belajar dari COVID-19. Berikut isi lengkap pidato Hardiknas 2020 dari Mendikbud:

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam Sejahtera,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam kebajikan

Bapak dan Ibu yang kami muliakan dan segenap insan pendidikan di tanah air,

Selamat merayakan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2020.

Peringatan Hari Pendidikan Nasional kali ini harus kita lakukan di tengah pandemi COVID-19. Semoga kita semua diberikan kesehatan, kekuatan, dan semangat agar bisa melalui masa sulit ini.

Saat ini kita sedang melalui krisis COVID-19. Krisis yang memakan begitu banyak nyawa. Krisis yang menjadi tantangan luar biasa bagi negara kita dan seluruh dunia. Tetapi, dai krisis ini kita mendapatkan banyak sekali hikmah dan pembelajaran yang bisa kita terapkan saat ini dan setelahnya.

Untuk pertama kalinya, guru-guru melakukan pembelajaran secara daring atau online, menggunakan tools atau perangkat baru, dan menyadari bahwa sebenarnya pembelajaran bisa terjadi di manapun.

Orang tua, untuk pertama kalinya menyadari betapa sulit tugas guru. Betapa sulitnya tantangan untuk bisa mengajar anak secara efektif. Kemudian menimbulkan empati kepada guru yang tadinya mungkin belum ada.

Guru, siswa, dan orang tua sekarang menyadari bahwa pendidikan itu bukan sesuatu yang hanya bisa dilakukan di sekolah saja. tetapi, pendidikan yang efektif itu membutuhkan kolaborasi yang efektif dari tiga hal ini, guru, siswa, dan orang tua. Tanpa kolaborasi itu, pendidikan yang efektif tidak mungkin terjadi.

Bapak dan Ibu yang kami banggakan,
Kita sebagai masyarakat juga belajar betapa pentingnya kesehatan. betapa pentingnya kebersihan. Betapa pentingnya norma-norma kemanusiaan di dalam masyarakat kita.

Timbulnya empati, timbulnya solidaritas di tengah masyarakat kita pada saat pandemi COVID-19 ini merupakan suatu pembelajaran yang harus kita kembangkan. 

Bukan hanya di masa krisis, tetapi juga di saat krisis ini telah berlalu.
Belajar memang tidak terlalu mudah, tetapi inilah saatnya kita berinovasi. Saatnya kita melakukan berbagai eksperimen. inilah saatnya kita mendengarkan hati nurani dan belajar dari COVID-19. Agar kita menjadi masyarakat dan bangsa yang lebih baik di masa depan.

Terima kasih telah mengikuti anjuran Bapak Presiden untuk selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta tetap belajar, bekerja, dan beribadah di rumah saja.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Om Shanti Shanti Shanti Om,
Namo Buddhaya,
Salam kebajikan.


HARDIKNAS 2020: Google Menghadirkan Cerita 3 Guru Inspiratif Mengajar Dari Rumah

Image source; www.suara.com Nur Ernawati, guru pelajaran Informatika di SMP Islam Al Azhar 26 Yogyakarta, berbagi pengalamannya dalam melakukan pembelajaran jarak jauh selama masa PSBB berlangsung.
Besok, Sabtu, 2 Mei 2020, merupakan peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas bertepatan dengan hari lahir tokoh pendidikan nasional, Ki Hajar Dewantara.

Memeringati Hardiknas di tengah pandemi Corona Covid-19, Google menghadirkan cerita tiga guru yang memperjuangkan semangat pendidikan Ki Hajar Dewantara di masa mengajar atau belajar dari rumah, karena adanya peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai upaya menekan laju penyebaran virus Corona Covid-19.

Tiga guru bernama Nur Ernawati, Ahmad Apriyanto dan Irma Nurul Fatimah ini memanfaatkan teknologi untuk terus berjuang mencerdaskan para penerus bangsa.

Simak pengalaman kisah tiga guru yang melakukan pembelajaran jarak jauh selama masa PSBB berlangsung dalam tiga bagian.

Pada bagian pertama ini, mengulas tentang kisah guru asal Jogja, Nur Ernawati yang melakukan pembelajaran jarak jauh selama PSBB berlangsung.

Nur Ernawati yang akrab disapa Erna, guru pelajaran Informatika di SMP Islam Al Azhar 26 Yogyakarta, berbagi pengalamannya dalam melakukan pembelajaran jarak jauh selama masa PSBB berlangsung.

Erna telah mengajar sejak 2004 dan pada tahun ajaran ini ia mengemban tugas untuk mencerdaskan 435 siswa.

Bagi Erna, menjadi seorang guru adalah sebuah panggilan hati dan tugas yang sangat mulia. Melalui profesi ini, ia bisa mempelajari hal-hal baru dan menyalurkan kesenangannya dengan berbagi ilmu kepada anak-anak.

Erna juga merupakan salah satu peserta Bebras Indonesia, organisasi edukasi non profit yang aktif memperkenalkan computational thinking.

Google.org telah mengumumkan bantuan sebesar 1 juta USD bagi Bebras Indonesia untuk membantu pelaksanaan pelatihan keahlian berpikir komputasional bagi 22.000 guru di 22 kota kecil dan besar melalui program Gerakan Pandai.

Saat ini, program Gerakan Pandai sedang mempersiapkan pelatihan untuk instruktur nasional secara virtual, yang akan dilanjutkan dengan pelatihan untuk guru inti.

Selama 16 tahun mengajar, Erna lebih sering menyampaikan materi ajarnya melalui kelas tatap muka. Namun, tahun ini Erna dan guru lainnya di SMP Islam Al Azhar 26 Yogyakarta menghadapi tantangan untuk selalu menyampaikan pelajaran secara virtual selama pembelajaran jarak jauh berlangsung sejak 16 Maret 2020.

Untuk melancarkan proses ini, sekolah menentukan jadwal pelajaran yang terdiri dari tiga mata pelajaran per hari.

Selama pembelajaran jarak jauh berlangsung, guru tetap memberikan pendampingan kepada siswa dan berkolaborasi dengan orang tua siswa untuk memastikan proses pembelajaran berlangsung produktif.

Di sisi lain, sebagian besar siswa maupun orang tua siswa tidak siap dengan kondisi ini dan terbatasnya ketersediaan teknologi yang diperlukan menjadi tantangan bagi para guru.

Kejenuhan siswa selama mengikuti pembelajaran jarak jauh juga mendorong para guru untuk memberikan materi pelajaran yang interaktif agar siswa tetap semangat dan tertarik dalam belajar.

Selama masa PSBB, Erna mengandalkan teknologi digital dalam mengajar. Kelas tatap muka dialihkan menjadi kelas virtual dengan melakukan konferensi video. Erna juga sudah mulai memanfaatkan berbagai fitur yang tersedia dalam situs Mengajar dari Rumah.

Erna mengandalkan Google Classroom untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan siswa selama kegiatan pembelajaran dan menggunakan Google Formulir untuk memberikan kuis dan penilaian kepada siswa.

Erna beserta rekan guru lainnya menggunakan Google Dokumen untuk berkolaborasi secara langsung dalam menyiapkan materi pelajaran yang digunakan selama masa PSBB. Sementara untuk berbagi materi pelajaran dengan rekan guru dan siswa maupun mengumpulkan tugas dari siswa, Erna mengandalkan Google Drive.

Erna dan siswanya juga menggunakan fitur Ketik dengan Suara untuk memasukkan, mengedit, atau memformat teks di Dokumen dan Slides tanpa memerlukan keyboard.

“Sebagai guru pelajaran Informatika, saya sudah dekat dan akrab dengan teknologi-teknologi ini. Kini giliran saya untuk berperan lebih dalam mengakrabkan siswa, orangtua siswa, dan juga rekan guru lainnya dengan teknologi ini agar seluruh elemen dapat mengakses pendidikan dengan mudah meskipun terbatas oleh jarak,” ujar Erna.

Peringatan Hardinas tahun ini di tengah pandemi Corona Covid-19 memberi warna yang berbeda bagi Erna, rekan guru lainnya, para siswa, hingga orangtua siswa.

Artikel ini telah tayang di www.suara.com
Source; https://www.suara.com/lifestyle/2020/05/01/160609/hari-pendidikan-nasional-2020-kisah-guru-asal-jogja-mengajar-dari-rumah