Showing posts with label Jenjang SD. Show all posts
Showing posts with label Jenjang SD. Show all posts

Format Daftar Nilai Kurikulum Merdeka Untuk Jenjang SD Lengkap

Format Daftar Nilai Kurikulum Merdeka Untuk Jenjang SD Lengkap

BlogPendidikan.net
- Asesmen atau penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan dan pencapaian hasil belajar peserta didik.

Jenis asesmen sesuai fungsinya mencakup: asesmen sebagai proses pembelajaran (assessment as Learning), asesmen untuk proses pembelajaran (assessment for Learning), dan asesmen pada akhir proses pembelajaran (assessment of learning).

Selama ini pelaksanaan asesmen cenderung berfokus pada asesmen sumatif yang dijadikan acuan untuk mengisi laporan hasil belajar. Hasil asesmen belum dimanfaatkan sebagai umpan balik untuk perbaikan pembelajaran.
Pada pembelajaran paradigma baru, pendidik diharapkan lebih berfokus pada asesmen formatif dibandingkan sumatif dan menggunakan hasil asesmen formatif untuk perbaikan proses pembelajaran yang berkelanjutan.

Di dalam Kurikulum Merdeka, terdapat dua bentuk penilaian (asesmen), yaitu Penilaian Formatif dan Penilaian Sumatif.

Kedua bentuk penilaian pada Kurikulum Merdeka tersebut memiliki perbedaan yang cukup mendasar, meskipun sama-sama berfungsi sebagai asesmen di dalam pembelajaran.

Asesmen atau penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.

Di dalam Kurikulum Merdeka, Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan jenis, teknik, bentuk instrumen, dan waktu pelaksanaan asesmen berdasarkan karakteristik tujuan pembelajaran.

Satuan pendidikan dan pendidik juga memiliki keleluasaan untuk menentukan strategi pengolahan hasil asesmen sesuai kebutuhan.
Penilaian atau asesmen adalah aktivitas yang menjadi kesatuan dalam proses pembelajaran. Asesmen dilakukan untuk mencari bukti ataupun dasar pertimbangan tentang ketercapaian tujuan pembelajaran. 

Dalam Kurikulum Merdeka terdapat 2 asesmen yang dilakukan dalam proses penilaian, adalah sebagai berikut:

1. Penilaian Formatif.

Penilaian atau asesmen formatif bertujuan untuk memantau dan memperbaiki proses pembelajaran, serta mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran.

Asesmen ini dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik, hambatan atau kesulitan yang mereka hadapi, dan juga untuk mendapatkan
informasi perkembangan peserta didik. 

Informasi tersebut merupakan umpan balik bagi peserta didik dan juga pendidik.

2. Penilaian Sumatif.

Penilaian atau asesmen sumatif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah bertujuan untuk menilai pencapaian tujuan pembelajaran dan/atau CP peserta didik sebagai dasar penentuan kenaikan kelas dan/atau kelulusan dari satuan pendidikan. 

Penilaian pencapaian hasil belajar peserta didik dilakukan dengan membandingkan pencapaian hasil belajar peserta didik dengan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.

Untuk mendukung proses penilaian terarah dan mencapai tujuan dari proses pembelajaran yang diinginkan, tentunya memiliki hasil penilaian yang di tuangkan kedalam daftar nilai peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.

Nilai yang diperoleh peserta didik merupakan output proses pembelajaran yang dikelola dalam daftar nilai.

Berikut Format Daftar Nilai Pada Penilaian Kurikulum Merdeka Untuk Jenjang SD Lengkap >>> UNDUH

Ikuti BlogPendidikan.net pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan berita terupdate tentang guru dan pendidikan) Klik tanda  (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.

Buku Guru dan Buku Siswa Mata Pelajaran IPAS Kurikulum Merdeka Kelas 4 dan 5 SD

Buku Guru dan Buku Siswa Mata Pelajaran IPAS Kurikulum Merdeka Kelas 4 dan 5 SD

BlogPendidikan.net 
- Buku Panduan Guru (Buku Guru) dan Buku pegangan siswa Kurikulum Merdeka pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) untuk jenjang SD kelas 4 dan 5, dapat dengan mudah diunduh dengan klik tautan link yang telah terdapat di akhir laman artikel ini.

Buku Panduan Guru (Buku Guru) dan buku pegangan siswa mata pelajaran IPAS untuk jenjang SD Kelas 4 dan 5 disediakan dalam versi PDF yang merupakan salah satu bahan ajar yang mulai dibutuhkan pada pembelajaran kurikulum baru.
Penerapan Kurikulum Merdeka menjadi tujuan dalam peningkatan kualitas pembelajaran di beberapa jenjang pendidikan.

Salah satunya pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar, ditetapkannya kurikulum yang diterapkan disertai dengan beberapa program dan kegiatan yang nantinya diharapkan akan terlaksana.

Pada tahun ini, rancangan penerapan kurikulum merdeka diterapkan pada satuan pendidikan.
Kurikulum merdeka menjadi salah satu perubahan yang mulai memberikan pembaharuan pada kurikulum yang telah terlaksana sebelumnya.

Beberapa aspek mulai ditentukan yang dilengkapi dengan struktur kurikulum hingga visi dan misi serta beberapa rancangan pembelajaran.

Pada penerapan kurikulum baru tersebut yakni kurikulum merdeka, beberapa bahan ajar seperti buku guru dan buku siswa kurikulum merdeka mulai disusun dan dibutuhkan dalam terlaksananya pembelajaran.

Disesuaikan dengan buku teks kurikulum hingga beberapa mata pelajaran yang terkait, penting diketahui oleh siswa dan dewan guru.

Hal ini berguna untuk referensi pembelajaran Siswa dan bahan ajar Guru dalam memberikan materi pembelajaran.
Saat ini, Pusat Kurikulum dan Perbukuan mengembangkan kurikulum beserta buku teks pelajaran (buku teks utama) untuk satuan Pendidikan yang mengusung semangat merdeka belajar.

Adapun kebijakan pengembangan kurikulum ini tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 958/P/2020 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah. 

Kurikulum ini memberikan keleluasaan bagi satuan pendidikan dan guru untuk mengembangkan potensinya. Untuk mendukung pelaksanaan Kurikulum tersebut, diperlukan penyediaan buku teks pelajaran yang sesuai dengan kurikulum.
Berikut link yang disediakan untuk Download Buku Panduan Guru dan Buku Pegangan Siswa Mata Pelajaran IPAS Kurikulum Merdeka Kelas 4 dan 5 SD.

Buku Guru Kurikulum Merdeka Kelas 4 SD IPAS >>> DOWNLOAD
Buku Siswa Kurikulum Merdeka Kelas 4 SD IPAS >>> DOWNLOAD
Buku Guru Kurikulum Merdeka Kelas 5 SD IPAS >>> DOWNLOAD
Buku Siswa Kurikulum Merdeka Kelas 5 SD IPAS >>> DOWNLOAD

Demikian artikel tentang Buku Panduan Guru dan Buku Pegangan Siswa Mata Pelajaran IPAS Kurikulum Merdeka Kelas 4 dan 5 SD, semoga bermanfaat dan terima kasih telah membagikan artikel ini.

Buku Panduan Guru Matematika Untuk Jenjang SD Kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 Kurikulum Merdeka

Buku Panduan Guru Matematika Untuk Jenjang SD Kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6

BlogPendidikan.net
- Buku Panduan Guru pada mata pelajaran Matematika untuk jenjang SD kali ini dapat dengan mudah diunduh dengan klik tautan link yang telah terdapat di akhir laman artikel ini.

Buku Panduan Guru pada mata pelajaran Matematika untuk jenjang SD Kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 disediakan dalam versi PDF yang merupakan salah satu bahan ajar yang mulai dibutuhkan pada pembelajaran kurikulum baru.
Penerapan Kurikulum Merdeka menjadi tujuan dalam peningkatan kualitas pembelajaran di beberapa jenjang pendidikan.

Salah satunya pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar, ditetapkannya kurikulum yang diterapkan disertai dengan beberapa program dan kegiatan yang nantinya diharapkan akan terlaksana.

Pada tahun ini, rancangan penerapan kurikulum merdeka diterapkan pada satuan pendidikan.
Kurikulum merdeka menjadi salah satu perubahan yang mulai memberikan pembaharuan pada kurikulum yang telah terlaksana sebelumnya.

Beberapa aspek mulai ditentukan yang dilengkapi dengan struktur kurikulum hingga visi dan misi serta beberapa rancangan pembelajaran.

Pada penerapan kurikulum baru tersebut yakni kurikulum merdeka, beberapa bahan ajar seperti buku guru dan buku siswa kurikulum merdeka mulai disusun dan dibutuhkan dalam terlaksananya pembelajaran.

Disesuaikan dengan buku teks kurikulum hingga beberapa mata pelajaran yang terkait, penting diketahui oleh siswa dan dewan guru.

Hal ini berguna untuk referensi pembelajaran Siswa dan bahan ajar Guru dalam memberikan materi pembelajaran.
Saat ini, Pusat Kurikulum dan Perbukuan mengembangkan kurikulum beserta buku teks pelajaran (buku teks utama) untuk satuan Pendidikan yang mengusung semangat merdeka belajar.

Adapun kebijakan pengembangan kurikulum ini tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 958/P/2020 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah. 

Kurikulum ini memberikan keleluasaan bagi satuan pendidikan dan guru untuk mengembangkan potensinya. Untuk mendukung pelaksanaan Kurikulum tersebut, diperlukan penyediaan buku teks pelajaran yang sesuai dengan kurikulum.

Berikut link yang disediakan untuk download Buku Panduan Guru Mapel Matematika Untuk Jenjang SD Kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 Kurikulum Merdeka.

Buku Panduan Guru Mapel Matematika Untuk Jenjang SD Kelas 1 >>> DOWNLOAD
Buku Panduan Guru Mapel Matematika Untuk Jenjang SD Kelas 2 >>> Vol 1 DOWNLOAD Vol 2 DOWNLOAD
Buku Panduan Guru Mapel Matematika Untuk Jenjang SD Kelas 3 >>> DOWNLOAD
Buku Panduan Guru Mapel Matematika Untuk Jenjang SD Kelas 4 >>> Vol 1 DOWNLOAD Vol 2 DOWNLOAD
Buku Panduan Guru Mapel Matematika Untuk Jenjang SD Kelas 5 >>> Vol 1 DOWNLOAD Vol 2 DOWNLOAD
Buku Panduan Guru Mapel Matematika Untuk Jenjang SD Kelas 6 >>> DOWNLOAD

Demikian artikel tentang Buku Panduan Guru Matematika Untuk Jenjang SD Kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 Kurikulum Merdeka, semoga bermanfaat

Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Lengkap SD, SMP dan SMA Semua Fase dan Mapel

Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Lengkap SD, SMP dan SMA Semua Fase dan Mapel

BlogPendidikan.net
- Dalam Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) menggunakan model pembelajaran yang aktif. 
Siswa diberi kebebasan untuk menyampaikan pendapat dan berfikir secara keras untuk mengembangkan materi yang akan disampaikan oleh guru. 

ATP ini sudah disusun untuk menentukan arah model pembelajaran bagi guru. Guru dapat memilih alur yang sekiranya sesuai dengan keadaan lingkungan sekolah dan keadaan masing-masing siswa di setiap fasenya. 

Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) disampaikan dengan detail sehingga akan terlihat arah dan tujuan untuk mencapai kopmetensi di setiap jenjang fasenya.
Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

Setelah merumuskan tujuan pembelajaran, langkah berikutnya dalam perencanaan pembelajaran adalah menyusun alur tujuan pembelajaran. Alur tujuan pembelajaran sebenarnya memiliki fungsi yang serupa dengan apa yang dikenal selama ini sebagai “silabus”, yaitu untuk perencanaan dan pengaturan
pembelajaran dan asesmen secara garis besar untuk jangka waktu satu tahun.

Oleh karena itu, pendidik dapat menggunakan alur tujuan pembelajaran saja, dan alur tujuan pembelajaran ini dapat diperoleh pendidik dengan: (1) merancang sendiri berdasarkan CP, (2) mengembangkan dan memodifikasi contoh yang disediakan, ataupun (3) menggunakan contoh yang disediakan pemerintah.

Bagi pendidik yang merancang alur tujuan pembelajarannya sendiri, tujuan-tujuan pembelajaran yang telah dikembangkan dalam tahap sebelumnya akan disusun sebagai satu alur (sequence) yang berurutan secara sistematis, dan logis dari awal hingga akhir fase. 
Alur tujuan pembelajaran juga perlu disusun secara linier, satu arah, dan tidak
bercabang, sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari.

Dalam menyusun alur tujuan pembelajaran, ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan:
  1. Tujuan pembelajaran adalah tujuan yang lebih umum bukan tujuan pembelajaran harian (goals, bukan objectives);
  2. Alur tujuan pembelajaran harus tuntas satu fase, tidak terpotong di tengah jalan;
  3. Alur tujuan pembelajaran perlu dikembangkan secara kolaboratif, (apabila guru mengembangkan, maka perlu kolaborasi guru lintas kelas/tingkatan dalam satu fase. Contoh: kolaborasi antara guru kelas I dan II untuk Fase A.
  4. Alur tujuan pembelajaran dikembangkan sesuai karakteristik dan kompetensi yang dikembangkan setiap mata pelajaran. Oleh karena itu sebaiknya dikembangkan oleh pakar mata pelajaran, termasuk guru yang mahir dalam mata pelajaran tersebut;
  5. 5. Penyusunan alur tujuan pembelajaran tidak perlu lintas fase (kecuali pendidikan khusus);
  6. Metode penyusunan alur tujuan pembelajaran harus logis, dari kemampuan yang sederhana ke yang lebih rumit, dapat dipengaruhi oleh karakteristik mata pelajaran, pendekatan pembelajaran yang digunakan (misal: matematik realistik);
  7. Tampilan tujuan pembelajaran diawali dengan alur tujuan pembelajarannya terlebih dahulu, baru proses berpikirnya (misalnya, menguraikan dari elemen menjadi tujuan pembelajaran) sebagai lampiran agar lebih sederhana dan langsung ke intinya untuk guru.
  8. Karena alur tujuan pembelajaran yang disediakan Kemendikbudristek merupakan contoh, maka alur tujuan pembelajaran dapat bernomor/huruf (untuk menunjukkan urutan dan tuntas penyelesaiannya dalam satu fase).
  9. Alur tujuan pembelajaran menjelaskan SATU alur tujuan pembelajaran, tidak bercabang (tidak meminta guru untuk memilih). Apabila sebenarnya urutannya dapat berbeda, lebih baik membuat alur tujuan pembelajaran lain sebagai variasinya, urutan/alur perlu jelas sesuai pilihan/keputusan penyusun, dan untuk itu dapat diberikan nomor atau kode.
  10. Alur tujuan pembelajaran fokus pada pencapaian CP, bukan profil pelajar Pancasila dan tidak perlu dilengkapi dengan pendekatan/strategi pembelajaran (pedagogi).
 

Untuk lebih jelasnya tentang Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang bisa Anda gunakan dalam proses penyusunan modul ajar, selengkapnya bisa Anda download pada tautan dibawah ini lengkap berdasarkan jenjang SD, SMP dan SMA semua Fase dan Mapel.

Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Lengkap SD, SMP dan SMA Semua Fase dan Mapel >>> DOWNLOAD

Download Modul Ajar Seni Teater Kurikulum Merdeka Jenjang SD, SMP dan SMA

Download Modul Ajar Seni Teater Kurikulum Merdeka Jenjang SD, SMP dan SMA

BlogPendidikan.net
- Dalam perencanaan modul ajar, tentunya harus dilengkapi dengan media yang digunakan, termasuk juga instrumen asesmennya. 

Oleh karena modul ajar lebih lengkap daripada rencana pelaksanaan pembelajaran, maka pendidik yang menggunakan modul ajar untuk mencapai satu atau lebih tujuan pembelajaran tidak perlu lagi mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran.

Pemerintah menyediakan contoh-contoh rencana pelaksanaan pembelajaran dan modul ajar. Pendidik dapat menggunakan dan/atau menyesuaikan contoh-contoh tersebut dengan kebutuhan peserta didik.
Untuk pendidik yang merancang rencana pelaksanaan pembelajarannya sendiri, maka komponen-komponen harus termuat, dan dapat ditambahkan dengan komponen lainnya sesuai dengan kebutuhan pendidik, peserta didik, dan kebijakan satuan pendidikan.

Merancang Modul Ajar/RPP

Modul ajar sekurang-kurangnya yang berisi tujuan, langkah, media pembelajaran, asesmen, serta informasi dan referensi belajar lainnya yang dapat membantu pendidik dalam melaksanakan pembelajaran. 

Satu modul ajar biasanya berisi rancangan pembelajaran untuk satu tujuan pembelajaran berdasarkan alur tujuan pembelajaran yang telah disusun.

Modul ajar dalam Kurikulum Merdeka ditujukan untuk membantu pendidik mengajar secara lebih fleksibel dan kontekstual, tidak selalu menggunakan buku teks pelajaran. 
Modul ajar dapat menjadi pilihan lain atau alternatif strategi pembelajaran. Oleh karena itu, sebelum merancang modul ajar, pendidik perlu mempertimbangkan beberapa hal berikut:
  • Untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran tertentu, apakah merujuk pada buku teks saja sudah cukup atau perlu menggunakan modul ajar?
  • Jika membutuhkan modul ajar, apakah dapat menggunakan modul ajar yang telah disediakan, memodifikasi modul ajar yang disediakan, atau perlu membuat modul ajar baru?
Apabila berdasarkan kedua pertanyaan di atas pendidik menyimpulkan bahwa modul ajar tidak dibutuhkan atau modul ajar yang disediakan dapat digunakan dengan penyesuaian-penyesuaian tertentu, maka ia tidak perlu merancang modul ajar yang baru.
Berikut ini akan disajikan contoh Modul Ajar mata pelajaran seni teater untuk jenjang SD, SMP dan SMA. Anda bisa menggunakan modul ajar ini sebagai referensi dalam penyusunan modul ajar ataupun dapat digunakan langsung di satuan pendidikan Anda masing-masing.

 

Modul Ajar Seni Teater Kurikulum Merdeka Jenjang SD >>> DOWNLOAD
Modul Ajar Seni Teater Kurikulum Merdeka Jenjang SMP >>> DOWNLOAD
Modul Ajar Seni Teater Kurikulum Merdeka Jenjang SMA >>> DOWNLOAD

Demikian informasi ini semoga bermanfaat dan bisa menjadi bahan referensi Anda dalam menyusun Modul Ajar Seni Teater.

Download Lengkap Modul Ajar dan Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Jenjang SD

Download Lengkap Modul Ajar dan Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Jenjang SD

BlogPendidikan.net
- Modul ajar sekurang-kurangnya yang berisi tujuan, langkah, media pembelajaran, asesmen, serta informasi dan referensi belajar lainnya yang dapat membantu pendidik dalam melaksanakan pembelajaran. 

Satu modul ajar biasanya berisi rancangan pembelajaran untuk satu tujuan pembelajaran berdasarkan alur tujuan pembelajaran yang telah disusun.

Modul ajar dalam Kurikulum Merdeka ditujukan untuk membantu pendidik mengajar secara lebih fleksibel dan kontekstual, tidak selalu menggunakan buku teks pelajaran. Modul ajar dapat menjadi pilihan lain atau alternatif strategi pembelajaran. 
Oleh karena itu, sebelum merancang modul ajar, pendidik perlu 
mempertimbangkan beberapa hal berikut:
  1. Untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran tertentu, apakah merujuk pada buku teks saja sudah cukup atau perlu menggunakan modul ajar?
  2. Jika membutuhkan modul ajar, apakah dapat menggunakan modul ajar yang telah disediakan, memodifikasi modul ajar yang disediakan, atau perlu membuat modul ajar baru?
Apabila berdasarkan kedua pertanyaan di atas pendidik menyimpulkan bahwa modul ajar tidak dibutuhkan atau modul ajar yang disediakan dapat digunakan dengan penyesuaian-penyesuaian tertentu, maka ia tidak perlu merancang modul ajar yang baru. 

Komponen minimum modul ajar adalah sebagai berikut:

Informasi Umum

• Identitas penulis modul
• Kompetensi awal
• Profil pelajar Pancasila
• Sarana dan prasarana
• target peserta didik
• Model pembelajaran yang digunakan

Komponen Inti

• Tujuan pembelajaran
• Asesmen
• Pemahaman bermakna
• Pertanyaan pemantik
• Kegiatan pembelajaran
• Refleksi peserta didik dan pendidik

Lampiran

• Lembar kerja peserta didik
• Pengayaan dan remedial
• Bahan bacaan pendidik dan peserta didik
• Glosarium
• Daftar pustaka

Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Modul projek merupakan perencanaan pembelajaran dengan konsep pembelajaran berbasis projek (project-based learning) yang disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan peserta didik, mempertimbangkan tema serta topik projek, dan berbasis perkembangan jangka panjang. 
Modul projek dikembangkan berdasarkan dimensi, elemen, dan sub-elemen Profil Pelajar Pancasila.

Tim fasilitasi bekerja sama dalam merancang modul projek dan berdiskusi dalam menentukan elemen dan sub-elemen profil, alur kegiatan projek, serta tipe asesmen yang sesuai dengan tujuan dan kegiatan projek.

Komponen Modul Projek

Modul projek dilengkapi dengan komponen yang menjadi dasar dalam proses penyusunannya serta dibutuhkan untuk kelengkapan pelaksanaan pembelajaran. Modul projek umumnya memiliki komponen sebagai berikut:

Informasi umum
  • Identitas penulis modul
  • Sarana dan prasarana
  • Target peserta didik
  • Relevansi tema dan topik projek untuk satuan pendidikan
Komponen inti
  • Deskripsi singkat projek
  • Dimensi dan subelemen dari Profil Pelajar Pancasila yang berkaitan
  • Tujuan spesifik untuk fase tersebut
  • Alur kegiatan projek secara umum
  • Asesmen
  • Pertanyaan pemantik
  • Pengayaan dan remedial
  • Refleksi peserta didik dan pendidik
Lampiran
  • Lembar kerja peserta didik
  • Bahan bacaan pendidik dan peserta didik
  • Glosarium
  • Daftar pustaka
Sesuai judul diatas Anda bisa Download Modul Ajar dan Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Jenjang SD pada tautan dibawah ini:

Modul Ajar Jenjang SD >>> DOWNLOAD
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Jenjang SD >>> DOWNLOAD

Download Capaian Pembelajaran (CP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Kurikulum Merdeka Untuk SD

Download Capaian Pembelajaran (CP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Kurikulum Merdeka Untuk SD

BlogPendidikan.net
- Dalam penerapan Kurikulum Merdeka terdapat capaian pembelajaran yang telah di tentukan dan ditetapkan oleh pemerintah sesuai keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, Dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Nomor 008/H/Kr/2022 Tentang Capaian Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah Pada Kurikulum Merdeka.

Capaian pembelajaran (CP) adalah kompetensi minimum yang harus dicapai peserta didik untuk setiap mata pelajaran. CP dirancang dengan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi, sebagaimana Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI-KD) dalam Kurikulum 2013 dirancang.
Capaian Pembelajaran merupakan pembaharuan dari KI dan KD, yang dirancang untuk terus menguatkan pembelajaran yang fokus pada pengembangan kompetensi.

Pada Kurikulum Merdeka ditingkat sekolah dasar (SD) akan dibagi menjadi 3 fase. Tiga fase tersebut meliputi fase A yang diperuntukkan untuk kelas 1 dan kelas 2, fase B diperuntukkan untuk usia kelas 3 dan 4, dan fase C adalah diperuntukkan untuk kisaran umur dikelas 5 dan 6. 

Pada setiap fase hanya memiliki 1 capaian pembelajaran, sehingga CP atau capaian pembelajaran itu harus dibagi menjadi 2 untuk disampaikan kompetensinya selama 2 tahun. Dari kompetensi yang dihasilkan tersebut maka akan menjadi alur tujuan pembelajaran yang akan disampaikan per 2 tahun per fasenya. 

Guru akan lebih leluasa dalam pengaturan alur tujuan pembelajaran, yang terpenting adalah kompetensi yang dihasilkan harus sesuai di setiap fasenya dengan dasar Capaian Pembelajaran di tiap fase.
Dalam Kurikulum Merdeka yang akan digunakan pada setiap kompetensi dan aktivitasnya yang ada harus memuat profil pelajar Pancasila. 

Hal ini harus dimengerti dan dipahami oleh setiap guru yang akan menyampaikan materi. Guru harus mengerti dimensi pelajar Pancasila yang meliputi:

1. Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak mulia
2. Kebinekaan Global
3. Gotong Royong
4. Kreatif
5. Bernalar Kritis dan
6. Mandiri

Semua aktivitas yang ada harus mengandung minimal 1 dimensi pelajar pancasila

Dalam Alur Tujuan Pembelajaran ini penulis menyampaikan model pembelajaran yang aktif. Siswa diberi kebebasan untuk menyampaikan pendapat dan berfikir secara keras untuk mengembangkan materi yang akan disampaikan oleh guru. ATP ini sudah disusun untuk menentukan arah model pembelajaran bagi guru. Guru dapat memilih alur yang sekiranya sesuai dengan keadaan lingkungan sekolah dan keadaan masing-masing siswa di setiap fasenya. 

Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) disampaikan dengan detail sehingga akan terlihat arah dan tujuan untuk mencapai kopmetensi di setiap jenjang fasenya.

Merumuskan Tujuan Pembelajaran

Setelah memahami CP, pendidik mulai mendapatkan ide-ide tentang apa yang harus dipelajari peserta didik dalam suatu fase. Pada tahap ini, pendidik mulai mengolah ide tersebut, menggunakan kata-kata kunci yang telah dikumpulkannya pada tahap sebelumnya, untuk merumuskan tujuan pembelajaran.

Tujuan pembelajaran yang dikembangkan ini perlu dicapai peserta didik dalam satu atau lebih jam pelajaran, hingga akhirnya pada penghujung Fase mereka dapat mencapai CP. 
Oleh karena itu, untuk CP dalam satu fase, pendidik perlu mengembangkan beberapa tujuan pembelajaran. Dalam tahap merumuskan tujuan pembelajaran ini, pendidik belum mengurutkan tujuan- tujuan tersebut, cukup merancang tujuan-tujuan belajar yang lebih operasional dan konkret saja terlebih dahulu. 

Urutan-urutan tujuan pembelajaran akan disusun pada tahap berikutnya. Dengan demikian, pendidik dapat melakukan proses pengembangan rencana
pembelajaran langkah demi langkah.

Penulisan tujuan pembelajaran sebaiknya memuat 2 komponen utama, yaitu:

1. Kompetensi, yaitu kemampuan atau keterampilan yang perlu ditunjukkan/
didemonstrasikan oleh peserta didik. Pertanyaan panduan yang dapat digunakan pendidik, antara lain: secara konkret, kemampuan apa yang perlu peserta didik tunjukkan? Tahap berpikir apa yang perlu peserta didik tunjukkan?

2. Lingkup materi, yaitu konten dan konsep utama yang perlu dipahami pada akhir satu unit pembelajaran. Pertanyaan panduan yang dapat digunakan pendidik, antara lain: hal apa saja yang perlu mereka pelajari dari suatu konsep besar yang dinyatakan dalam CP? Apakah lingkungan sekitar dan kehidupan peserta didik dapat digunakan sebagai konteks untuk mempelajari konten
dalam CP (misalnya, proses pengolahan hasil panen digunakan sebagai konteks untuk belajar tentang persamaan linear di SMA.

Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

Setelah merumuskan tujuan pembelajaran, langkah berikutnya dalam perencanaan pembelajaran adalah menyusun alur tujuan pembelajaran. Alur tujuan pembelajaran sebenarnya memiliki fungsi yang serupa dengan apa yang dikenal selama ini sebagai “silabus”, yaitu untuk perencanaan dan pengaturan
pembelajaran dan asesmen secara garis besar untuk jangka waktu satu tahun.

Oleh karena itu, pendidik dapat menggunakan alur tujuan pembelajaran saja, dan alur tujuan pembelajaran ini dapat diperoleh pendidik dengan: (1) merancang sendiri berdasarkan CP, (2) mengembangkan dan memodifikasi contoh yang disediakan, ataupun (3) menggunakan contoh yang disediakan pemerintah.
Bagi pendidik yang merancang alur tujuan pembelajarannya sendiri, tujuan-tujuan pembelajaran yang telah dikembangkan dalam tahap sebelumnya akan disusun sebagai satu alur (sequence) yang berurutan secara sistematis, dan logis dari awal hingga akhir fase. 

Alur tujuan pembelajaran juga perlu disusun secara linier, satu arah, dan tidak
bercabang, sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari.

Dalam menyusun alur tujuan pembelajaran, ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan:
  1. Tujuan pembelajaran adalah tujuan yang lebih umum bukan tujuan pembelajaran harian (goals, bukan objectives);
  2. Alur tujuan pembelajaran harus tuntas satu fase, tidak terpotong di tengah jalan;
  3. Alur tujuan pembelajaran perlu dikembangkan secara kolaboratif, (apabila guru mengembangkan, maka perlu kolaborasi guru lintas kelas/tingkatan dalam satu fase. Contoh: kolaborasi antara guru kelas I dan II untuk Fase A.
  4. 4. Alur tujuan pembelajaran dikembangkan sesuai karakteristik dan kompetensi yang dikembangkan setiap mata pelajaran. Oleh karena itu sebaiknya dikembangkan oleh pakar mata pelajaran, termasuk guru yang mahir dalam mata pelajaran tersebut;
  5. 5. Penyusunan alur tujuan pembelajaran tidak perlu lintas fase (kecuali pendidikan khusus);
  6. Metode penyusunan alur tujuan pembelajaran harus logis, dari kemampuan yang sederhana ke yang lebih rumit, dapat dipengaruhi oleh karakteristik mata pelajaran, pendekatan pembelajaran yang digunakan (misal: matematik realistik);
  7. Tampilan tujuan pembelajaran diawali dengan alur tujuan pembelajarannya terlebih dahulu, baru proses berpikirnya (misalnya, menguraikan dari elemen menjadi tujuan pembelajaran) sebagai lampiran agar lebih sederhana dan langsung ke intinya untuk guru.
  8. Karena alur tujuan pembelajaran yang disediakan Kemendikbudristek merupakan contoh, maka alur tujuan pembelajaran dapat bernomor/huruf (untuk menunjukkan urutan dan tuntas penyelesaiannya dalam satu fase).
  9. Alur tujuan pembelajaran menjelaskan SATU alur tujuan pembelajaran, tidak bercabang (tidak meminta guru untuk memilih). Apabila sebenarnya urutannya dapat berbeda, lebih baik membuat alur tujuan pembelajaran lain sebagai variasinya, urutan/alur perlu jelas sesuai pilihan/keputusan penyusun, dan untuk itu dapat diberikan nomor atau kode.
  10. Alur tujuan pembelajaran fokus pada pencapaian CP, bukan profil pelajar Pancasila dan tidak perlu dilengkapi dengan pendekatan/strategi pembelajaran (pedagogi).
Dari penjelasan diatas tentang Capaian Pembelajaran (CP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) telah disediakan CP dan ATP untuk jenjang SD yang bisa Anda Download pada tautan dibawah ini.

Capaian Pembelajaran (CP) Kurikulum Merdeka Jenjang SD >>> DOWNLOAD 
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Kurikulum Merdeka Jenjang SD >>> DOWNLOAD

Pembagian Alokasi Waktu Jam Pelajaran Struktur Kurikulum Merdeka SD, SMP dan SMA

Pembagian Alokasi Waktu Jam Pelajaran Struktur Kurikulum Merdeka SD, SMP dan SMA

BlogPendidikan.net
- Pembaharuan pembelajaran bertujuan untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran yang sudah dimulai pada kurikulum-kurikulum sebelumnya

Karena itu, pembelajaran paradigma baru pun disertai dengan penyesuaian kurikulum ke Kurikulum Merdeka. Struktur kurikulum ini didasari tiga hal yaitu berbasis kompetensi, pembelajaran yang fleksibel dan karakter Pancasila.

Selain itu, struktur kurikulum berbasis konteks satuan pendidikan pun kembali dikuatkan.
Berikut ini beberapa prinsip dalam pengembangan struktur Kurikulum Merdeka:

Struktur Minimum

Struktur kurikulum minimum ditetapkan tapi satuan pendidikan bisa mengembangkan program dan kegiatan tambahan sesuai visi misi dan juga sumber daya yang tersedia.

Otonomi

Kurikulum memberi kemerdekaan pada satuan pendidikan dan pendidik untuk merancang proses dan materi pembelajaran yang relevan dan kontekstual.

Sederhana

Perubahan yang terjadi adalah seminimal mungkin dengan beberapa aspek yang berubah secara signifikan dari kurikulum sebelumnya. Tapi, tujuan, arah perubahan, dan rancangannya jelas dan mudah dipahami sekolah dan pemangku kepentingan.

Gotong Royong

Pengembangan kurikulum dan bahan ajar adalah hasil kolaborasi puluhan institusi, di antaranya Kementerian Agama, universitas, sekolah dan lembaga pendidikan lainnya.
Pembagian Alokasi Waktu Jam Pelajaran Struktur Kurikulum Merdeka Jenjang SD

Pada Kurikulum 2013: IPA dan IPS sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri-
sendiri dan pendekatan pembelajaran Tematik.

Pada Kurikulum Merdeka: IPA dan IPS digabung menjadi IPAS (Ilmu Pengetahuan
Alam dan Sosial) sebagai fondasi sebelum anak belajar IPA dan IPS terpisah di jenjang SMP dan Pendekatan pembelajaran pengorganisasian muatan pelajaran (berbasis mata pelajaran, tematik, dsb.) merupakan kewenangan satuan pendidikan Sekolah boleh tetap menggunakan tematik ataupun beralih ke pendekatan berbasis mata pelajaran.

Pembagian Alokasi Waktu Jam Pelajaran Struktur Kurikulum Merdeka Jenjang SMP

Pada Kurikulum 2013: Informatika sebagai mata pelajaran pilihan.
Berdasarkan pertimbangan ketersediaan guru.

Pada Kurikulum Merdeka: Informatika sebagai mata pelajaran wajib.
Guru yang mengajar tidak harus memiliki latar belakang pendidikan informatika. Buku guru disiapkan untuk membantu guru-guru “pemula” dalam mata pelajaran ini
Pembagian Alokasi Waktu Jam Pelajaran Struktur Kurikulum Merdeka Jenjang SMA

Pada Kurikulum 2013: Siswa langsung masuk dalam program peminatan (IPA, IPS, atau Bahasa & Budaya). dan Tidak ada mata pelajaran IPA dan IPS. Mata pelajaran langsung spesifik pada Fisika, Kimia, Geografi, Ekonomi, dsb.

Pada Kurikulum Merdeka: Belum ada peminatan, siswa mengambil semua mata pelajaran wajib Di kelas 10 siswa menyiapkan diri untuk menentukan pilihan mata pelajaran di kelas 11. Siswa perlu berkonsultasi dengan guru BK, wali kelas, dan orang tua.

Mata pelajaran kelompok IPA dan IPS terdiri dari:
1. IPA: Fisika, Kimia, Biologi (6JP)/minggu
2. IPS: Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi (8JP/minggu)

Sekolah dapat menentukan pengorganisasian IPA dan IPS berdasarkan sumberdaya yang tersedia, yaitu dengan memilih:
a. Sistem blok - team teaching dalam perencanaan namun guru Fisika, Kimia, Biologi mengajar bergantian
b. Sebagai mata pelajaran berdiri sendiri-sendiri
c. Terintegrasi - team teaching dalam perencanaan dan pembelajaran 

Setiap tengah dan akhir semester ada unit inkuiri yang mengintegrasikan mapel-mapel dalam masing-masing IPA dan IPS. Siswa menulis esai sebagai salah satu syarat kelulusan. Partisipasi dalam berbagai kegiatan pembelajaran diharapkan memberi inspirasi terkait topik yang dipilih.

Berikut Pembagian Alokasi Waktu Jam Pelajaran Struktur Kurikulum Merdeka Untuk Jenjang SD, SMP dan SMA.


Pembagian Alokasi Waktu Jam Pelajaran Struktur Kurikulum Merdeka Jenjang SD >>>  UNDUH
Pembagian Alokasi Waktu Jam Pelajaran Struktur Kurikulum Merdeka Jenjang SMP >>>  UNDUH
Pembagian Alokasi Waktu Jam Pelajaran Struktur Kurikulum Merdeka Jenjang SMA >>>  UNDUH

Demikian informasi ini semoga bermanfaat dan lebih memahami tentang pembagian alokasi waktu per mata pelajaran pada struktur Kurikulum Merdeka.

Struktur Kurikulum Merdeka dan Pembagian Alokasi Waktu Jam Pelajaran Untuk Jenjang SD/MI

Struktur Kurikulum Merdeka dan Pembagian Alokasi Waktu Jam Pelajaran Untuk Jenjang SD/MI

BlogPendidikan.net
- Struktur Kurikulum pada pendidikan dasar dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan utama, yaitu:

1. pembelajaran intrakurikuler; dan
2. projek penguatan profil pelajar Pancasila.

Kegiatan pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata pelajaran mengacu pada capaian pembelajaran. Kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila ditujukan untuk memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan.
Pemerintah mengatur beban belajar untuk setiap muatan atau mata pelajaran dalam Jam Pelajaran (JP) per tahun. Satuan pendidikan mengatur alokasi waktu setiap minggunya secara fleksibel dalam 1 (satu) tahun ajaran.

Satuan pendidikan menambahkan muatan lokal yang ditetapkan oleh pemerintah daerah sesuai dengan karakteristik daerah. Satuan pendidikan dapat menambahkan muatan tambahan sesuai karakteristik satuan pendidikan secara fleksibel, melalui 3 (tiga) pilihan sebagai berikut:

1) mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain
2) mengintegrasikan ke dalam tema projek penguatan profil pelajar Pancasila
3) mengembangkan mata pelajaran yang berdiri sendiri.

Struktur Kurikulum Merdeka Jenjang SD/MI

Struktur kurikulum SD/MI dibagi menjadi 3 (tiga) Fase:
  1. Fase A untuk kelas I dan kelas II
  2. Fase B untuk kelas III dan kelas IV
  3. Fase C untuk kelas V dan kelas VI.
SD/MI dapat mengorganisasikan muatan pembelajaran menggunakan pendekatan mata pelajaran atau tematik. Proporsi beban belajar di SD/MI terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:

a. pembelajaran intrakurikuler
b. projek penguatan profil pelajar Pancasila yang dialokasikan sekitar 20% (dua puluh persen) beban belajar per tahun.

Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik muatan maupun waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran.
Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek penguatan profil pelajar Pancasila dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus sama.

Pembagian Alokasi Waktu Jam Pelajaran Untuk Jenjang SD/MI Kurikulum Merdeka.



Struktur Kurikulum Merdeka dan Pembagian Alokasi Waktu Jam Pelajaran Untuk Jenjang SD/MI

 

Untuk lebih jelasnya tentang Struktur Kurikulum Merdeka dan Pembagian Alokasi Waktu Jam Pelajaran Untuk Jenjang SD/MI. Bisa Anda Unduh >>> DISINI