Showing posts with label Kegiatan Pembelajaran. Show all posts
Showing posts with label Kegiatan Pembelajaran. Show all posts

Berikut 25 Aktifitas Dalam Kegiatan Pembelajaran di SD Yang Perlu Diketahui

Berikut 25 Aktifitas Dalam Kegiatan Pembelajaran di SD Yang Perlu Diketahui

BlogPendidikan.net
 - Sebenarnya begitu banyak karakteristik yang bisa diidentifikasi dalam diri siswa yang dapat membawa pengaruh pada proses dan hasil pembelajaran secara keseluruhan. Aspek-aspek kejiwaan sebagai karakteristik siswa yang sangat berpengaruh pada proses dan hasil belajar selain kecerdasan seperti telah diuraikan, adalah kemampuan awal, yaitu kemampuan yang telah dimiliki oleh siswa (prior knowledge).
Menurut teori konvergensi, anak terlahir seperti kertas yang tertulis dengan tulisan samar, sehingga tugas guru dalam pembelajaran adalah mempertebal tulisan tersebut supaya menjadi terang dan jelas. Berdasarkan teori tersebut, setiap siswa memiliki potensi yang unik yang diwarisi oleh orang tuanya (nature) sehingga lingkungan mempengaruhi dalam pengembangan potensi tersebut (nurture). 
Potensi adalah kemampuan yang masih terkandung dalam diri siswa, masih tersembunyi, masih kuncup dan belum terwujudkan yang diperoleh dari pembawaan sejak lahir dan harus dikembangkan secara optimal. Potensi merupakan modal dan sekaligus batas-batas bagi perkembangan kecakapan atau hasil belajar.
Salah satunya karakteristik yang dimiliki anak SD adalah lebih senang bermain. Siswa sekolah dasar akan termotivasi untuk belajar ketika pembelajaran difasilitasi dengan permainan karena dunia mereka adalah dunia bermain yang penuh kegembiraan. Guru harus memfasilitasi pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk bermain yang relevan dengan materi pembelajaran yang hendak dikuasai siswa.
Berdasarkan karakteristik yang dimiliki siswa sekolah dasar, maka guru perlu memfasilitasi pembelajaran dengan aktivitas, efektif dan efisien yang relevan dengan karakteristik siswa SD. 

Berikut, ada 25 kegiatan dan aktivitas dalam proses pembelajaran yang dapat dilakukan guru pada siswa SD sebagai berikut:
  1. Siswa sekolah dasar mengenali sesuatu berdasarkan apa yang didengarnya karena itu guru dapat membacakan teks atau cerita.
  2. Siswa sekolah dasar adalah pendengar yang baik, sehingga guru memberi kesempatan kepada mereka untuk mendengarkan.
  3. Siswa sekolah dasar suka bekerja sama, guru dapat memberikan tugas untuk melakukan kegiatan berkelompok.
  4. Siswa sekolah dasar senang berimajinasi, guru perlu mendorong anak untuk mampu berimajinasi misalnya pada saat kegiatan membaca cerita.
  5. Guru memberi kesempatan dan menyiapkan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan siswa di luar ruang bersama teman-temannya.
  6. Guru menyiapkan kegiatan yang mendorong siswa untuk bergerak secara terarah untuk mengasah keterampilannya.
  7. Siswa perlu diberi kesempatan mengasah keterampilan fisiknya sehingga dapat mengembangkan kemampuan motorik kasarnya misalnya melalui berbagai kegiatan berjalan, berlari, melompat, melempar dan untuk motorik halusnya dengan memberi kesempatan untuk menulis, menggambar, menggunting, dan lain-lain.
  8. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatan sendiri secara aktif tanpa diberi contoh.
  9. Guru dapat menyiapkan berbagai kegiatan yang mendorong siswa untuk berbicara secara aktif karena mereka suka melebih-lebihkan dalam bicara.
  10. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menjadi pembicara misalnya menyampaikan hasil kegiatannya, memberi komentar terhadap sesuatu dan sebagainya.
  11. Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan diskusi atau kegiatan tanya jawab berpasangan karena pada umumnya mereka juga suka berdialog atau melakukan percakapan berpasangan.
  12. Guru menyiapkan kegiatan yang mendorong siswa untuk berkata-kata yang sifatnya deskriptif misalnya menceritakan pengalaman yang dialaminya.
  13. Guru perlu menyiapkan kegiatan yang mendorong siswa untuk berbicara secara aktif.
  14. Mendorong siswa untuk melaporkan hasil kerjanya secara lisan karena pada umumnya mereka adalah pembicara yang baik dam mempunyai perkembangan kosakata yang cepat.
  15. Guru dapat mendorong siswa mengkomunikasikan karyanya dalam berbagai bentuk gambar lengkap (misal gambar manusia sudah dapat lengkap), mewarnai gambar dengan warna natural/alami menyerupai warna aslinya.
  16. Guru perlu sering memperingatkan siswa untuk lebih teliti dalam mengerjakan tugas karena pada umumnya mereka bergerak cepat dan bekerja dengan tergesa-gesa, karena mereka penuh dengan energi.
  17. Guru perlu menyiapkan berbagai kegiatan yang dilakukan tidak hanya di dalam ruang tetapi juga di luar ruang karena siswa perlu pelepasan energi secara fisik (kegiatan di luar ruangan).
  18. Guru perlu mengatur kegiatan yang belum memerlukan konsentrasi yang lama karena siswa konsentrasinya masih terbatas.
  19. Guru perlu menyiapkan kegiatan yang menyenangkan karena pada usia ini perkembangan sosialnya masih sangat baik dan penuh dengan humor.
  20. Guru perlu menyiapkan kegiatan yang memungkinkan siswa untuk bekerja sama khususnya dengan teman yang sejenis.
  21. Batasan atau aturan perlu ditata sedemikian rupa karena siswa masih bermasalah dengan aturan dan batasan-batasan.
  22. Guru perlu menyiapkan berbagai kegiatan yang menghasilkan sesuatu karena pada usia ini mereka senang menghasilkan karya.
  23. Guru juga menyiapkan kegiatan-kegiatan yang berbentuk operasional konkret karena pada masa ini mereka masih bermasalah dengan kondisi abstrak.
  24. Guru harus mendorong siswa mengungkapkan ide, pendapat, saran atau cerita secara deskriptif, misalnya menceritakan pengalaman yang dialaminya.
  25. Menyiapkan berbagai kegiatan yang eksploratif misalnya mencari fakta dalam kamus, menyelidiki lingkungan, untuk dapat mengenal dunia yang lebih luas bukan hanya yang dekat dengan dirinya.
Demikian artikel tentang 25 kegiatan dan aktivitas dalam proses pembelajaran yang dapat dilakukan guru pada siswa SD, semoga memberikan manfaat. Terima Kasih.

Menyisipkan Ice Breaking Disela Kegiatan Pembelajaran

Menyisipkan Ice Breaking Disela Kegiatan Pembelajaran

BlogPendidikan.net
- Proses pembelajaran yang efektif itu sendiri memerlukan konsentrasi belajar dari peserta didik. Peserta didik kadang kala dapat saja kehilangan fokus saat belajar, hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya adalah kemampuan intelegensi peserta didik. Maka salah satu cara untuk menumbuhkan konsentrasi siswa ialah dengan menyelipkan ice breaking dalam proses pembelajaran yang tujuannya untuk membangkitkan semangat juga menarik kembali konsentrasi juga perhatian siswa.

Tentang Ice Breaking

Ice breaking adalah peralihan situasi dari yang membosankan, membuat mengantuk, menjenuhkan, dan tegang menjadi rileks, bersemangat, tidak membuat mengantuk, serta ada perhatian dan ada rasa senang untuk mendengarkan atau melihat orang yang berbicara di depan kelas. 

Ice breaking dapat dilakukan dengan menyajikan permainan berupa lelucon, variasi tepuk tangan, bernyanyi, bermain dan sebagainya. Model ice breaker merupakan cara yang digunakan untuk mencairkan suasana yang kurang kondusif. Dengan demikian, konsentrasi dan perhatian siswa menjadi terfokus kembali.

Ice breaking dapat diberikan pada awal pembelajaran untuk menyiapkan minat belajar siswa, atau disela-sela pembelajaran untuk menghilangkan kejenuhan dan meningkatkan konsentrasi kembali siswa dan bahkan dapat diberikan diakhir pembelajaran untuk mengakhiri kegiatan dengan penuh suka cita.

Varian ice breaker di sini dibagi dalam dua macam varian, ice breaker tanpa media dan ice breaker dengan media. Ice breaker tanpa media dapat diartikan permainan pendinginan otak dengan tidak menggunakan media di luar anggota tubuh. Sedangkan ice breaker dengan media merupakan permainan pendinginan otak dengan menggunakan media di luar media anggota tubuh. Media/alat bantu lain untuk melakukan ice breaker, misalnya penggaris, penghapus, tas, pensil, atau kapur. 

Pelaksanaan Ice Breaking dapat dilakukan dalam tiga kegiatan pembelajaran sebagai berikut:

Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal pembelajaran biasanya anak masih dalam kondisi segar, kecuali sebelumnya ada mata pelajaran lain. Kondisi yang masih segar seperti ini dapat menggunakan ice breaker tipe ringan, yaitu dengan menepuk-nepuk punggung tangan dengan punggung tangan, telapak kaki dengan telapak kaki, atau kebalikannya telapak tangan dengan telapak kanan dengan punggung kaki dengan punggung kaki. Dapat juga diisi dengan berbagai tepuk sesuai dengan mata pelajaran yang akan dilakukan.

Misalnya pembelajaran yang dilakukan adalah pelajaran IPA materi gaya, maka anak-anak diajak melakukan tepuk gaya. “Tepuk Gaya”: Dorongan (badan anak diekspresikan seakan-akan mendorong benda sambil berucap dorongan). Tarikan (baik dan anak diekspresikan seakan-akan menarik benda sambil berucap tarikan). Itulah gaya (membuka tangan selebar-lebarnya). 

Pada mata pelajaran IPS, mengenai nama-nama ibu kota provinsi. Guru dapat menggunakan nada lagu “Sedang Apa” diganti sesuai dengan materi pelajaran. “Jawa Timur-Jawa Timur ibukotanya apa? Ibukota Jawa Timur adalah Surabaya. “Jawa Barat-Jawa Barat, ibukotanya apa? Ibukota Jawa Barat adalah Bandung.

Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti setelah siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok, ice breaker dapat diterapkan. Kegiatan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: Siswa dibagi jadi dua, barisan anak perempuan dan barisan anak laki-laki yang akan memainkan “hujan ajaib”.

Setiap anak dalam barisan memegang pundak temannya, guru mempunyai 4 instruksi. Instruksi tersebut adalah: Hujan petir (telapak tangan dimiringkan, dan dipukul-pukulkan berlahan di pundak teman yang ada di depannya). Hujan batu (telapak tangan dikepalkan dan dipukul-pukulkan berlahan di pundak teman yang ada di depannya). Hujan rintik rintik (kesepuluh jari tangan dipukul-pukulkan berlahan di pundak teman yang ada didepannya).

Hujan es (tangan memegang pundak, kemudian memijit pundak temannya). Kegiatan ini dilakukan secara berputar, teman yang sebelumnya memegang pundak sekarang dipegang pundaknya oleh teman lain.

Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir dapat dilakukan dengan kegiatan melompat setinggi-tingginya sambil meletakkan tangan lurus di atas kepala dan menepuk kedua telapak tangan secara selang-seling antara teman yang satu dengan teman yang lain.

Dapat juga dengan mengungkapkan permainan hewan: Semut-besar (membuat lingkaran besar dengan tangan di depan dada). Gajah-kecil (jari telunjuk dan kelingking disatukan membentuk lingkaran kecil). Jerapah-pendek (tangan diletakkan di pipi, kepala digelengkan ke kanan dan ke kiri). Burung hantu panjang (tangan disatukan di atas kepala).

Hitam-putih (memegang baju atas). Putih -hitam (memegang baju bawah). Merah-hijau (memegang kaki kanan bawah). Hijau -merah (memegang kaki kanan kiri).