Showing posts with label Kepribadian Guru. Show all posts
Showing posts with label Kepribadian Guru. Show all posts

9 Kiat Menjadi Guru Yang Bijaksana dan Berhasil Dalam Setiap Proses Pembelajaran

9 Kiat Menjadi Guru Yang Bijaksana dan Berhasil Dalam Setiap Proses Pembelajaran

BlogPendiidkan.net
 Terlepas dari banyaknya persoalan yang dihadapi guru dalam hidup kesehariannya, guru tetaplah sosok penting yang cukup menentukan dalam proses pembelajaran. Walaupun sekarang ini ada berbagai sumber belajar alternatif yang lebih kaya, seperti buku, jurnal, majalah, internet, maupun sumber belajar lainnya, guru tetap menjadi kunci untuk optimalisasi sumber-sumber belajar yang ada.

Guru tetap menjadi sumber belajar yang utama. Tanpa kehadiran guru, proses pembelajaran tidak akan dapat berjalan secara maksimal. Orang mungkin dapat belajar mandiri (autodidak) secara maksimal sehingga kemudian menjadi seorang ahli dalam bidang tertentu. 

Akan tetapi, autodidak tetap akan berbeda hasilnya dengan mereka yang juga sama-sama berusaha dengan maksimal di bawah bimbingan guru.
Guru atau pendidik merupakan sosok yang seharusnya mempunyai banyak ilmu, mau mengamalkan dengan sungguh-sungguh ilmu yang dimilikinya dalam proses pembelajaran dalam makna yang luas, toleran, dan senantiasa berusaha menjadikan siswanya memiliki kehidupan yang lebih baik.

Dengan demikian seorang guru wajib memiliki segala sesuatu yang erat hubungannya dengan bidang tugasnya, yaitu pengetahuan, sifat-sifat kepribadian, serta kesehatan jasmani dan rohani.

Guru yang baik pada dasarnya adalah sosok yang baik. Mereka memiliki kepribadian penyayang, baik, hangat, sabar, tegas, luwes dalam perilaku, bekerja keras, serta berkomitmen pada pekerjaan mereka.

Berikut 9 Kiat Menjadi Guru Yang Baik dan Bijaksana serta Berhasil Dalam Setiap Proses Pembelajaran Yang Dilaksanakan:

1. Berusahalah tampil di muka kelas dengan prima

Kuasai betul materi pelajaran yang akan diberikan kepada siswa. Jika perlu, ketika berbicara di muka kelasa tidak membuka catatan atau buku pegangan sama sekali. Berbicaralah yang jelas dan lancar sehingga terkesan di hati siswa bahwa kita benar-benar tahu segala permasalahan dari materi yang disampaikan.

2. Berlakulah bijaksana

Sadarilah bahwa siswa yang kita ajar, memiliki tingkat kepandaian yang berbeda-beda. Ada yang cepat mengerti, ada yang sedang, ada yang lambat dan ada yang sangat lambat bahkan ada yang sulit untuk bisa dimengerti. 
Jika kita memiliki kesadaran ini, maka sudah bisa dipastikan kita akan memiliki kesabaran yang tinggi untuk menampung pertanyaan-pertanyaan dari anak didik kita. 

Carilah cara sederhana untuk menjelaskan pada siswa yang memiliki tingkat kemampuan rendah dengan contoh-contoh sederhana yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari walaupun mungkin contoh-contoh itu agak konyol.

3. Berusahalah selalu ceria di depan kelas

Jangan membawa persoalan-persoalan yang tidak menyenangkan dari rumah atau dari tempat lain ke dalam kelas sewaktu kita mulai dan sedang mengajar.

4. Mengendalikan emosi

Jangan mudah marah di kelas dan jangan mudah tersinggung karena perilaku siswa. Ingat siswa yang kita ajar adalah remaja yang masih sangat labil emasinya. 

Siswa yang kita ajar berasal dari daerah dan budaya yang mungkin berbeda satu dengan yang lainnya dan berbeda dengan kebiasaan kita, apalagi mungkin pendidikan di rumah dari orang tuanya memang kurang sesuai dengan tata cara dan kebiasaan kita. 
Marah di kelas akan membuat suasana menjadi tidak enak, siswa menjadi tegang. Hal ini akan berpengaruh pada daya nalar siswa untuk menerima materi pelajaran yang kita berikan.

5. Berusaha menjawab setiap pertanyaan yang diajukan siswa

Jangan memarahi siswa yang yang terlalu sering bertanya. Berusaha menjawab setiap pertanyaan yang diajukan siswa dengan baik. Jika suatu saat ada pertanyaan dari siswa yang tidak siap dijawab, berlakulah jujur. Berjanjilah untuk dapat menjawabnya dengan benar pada kesempatan lain sementara kita berusaha mencari jawaban tersebut. 

Janganlah merasa malu karena hal ini. Ingat sebagai manusia kita mempunyai keterbatasan. Tapi usahakan hal seperti ini jangan terlalu sering terjadi. Untuk menghindari kejadian seperti ini, berusahalah untuk banyak membaca dan belajar lagi. Jangan bosan belajar. 

Janganlah menutupi kelemahan kita dengan cara marah-marah bila ada anak yang bertanya sehingga menjadikan anak tidak berani bertanya lagi. Jika siswa sudah tidak berani bertanya, jangan harap pendidikan/pengajaran kita akan berhasil. 

6. Memiliki rasa malu dan rasa takut

Untuk menjadi guru yang baik, maka seorang guru harus memiliki sifat ini. Dalam hal ini yang dimaksud rasa malu adalah malu untuk melakukan perbuatan salah, sementara rasa takut adalah takut dari akibat perbuatan salah yang kita lakukan.

Dengan memiliki kedua sifat ini maka setiap perbuatan yang akan kita lakukan akan lebih mudah kita kendalikan dan dipertimbangkan kembali apakah akan terus dilakukan atau tidak.

7. Harus dapat menerima hidup ini sebagai mana adanya

Di negeri ini banyak semboyan-semboyan mengagungkan profesi guru tapi kenyataannya negeri ini belum mampu/mau menyejahterakan kehidupan guru. Kita harus bisa menerima kenyataan ini, jangan membandingkan penghasilan dari jerih payah kita dengan penghasilan orang lain/pegawai dari instansi lain.
Berusaha untuk hidup sederhana dan jika masih belum mencukupi berusaha mencari sambilan lain yang halal, yang tidak merugikan orang lain dan tidak merugikan diri sendiri. Jangan pusingkan gunjingan orang lain, ingatlah pepatah “anjing menggonggong bajaj berlalu.”

8. Tidak sombong

Tidak menyombongkan diri di hadapan murid/jangan membanggakan diri sendiri, baik ketika sedang mengajar ataupun berada di lingkungan lain. Jangan mencemoohkan siswa yang tidak pandai di kelas dan jangan mempermalukan siswa (yang salah sekalipun) di muka orang banyak. Namun pangillah siswa yang bersalah dan bicaralah dengan baik-baik, tidak berbicara dan berlaku kasar pada siswa.

9. Berlakulah adil

Berusahalah berlaku adil dalam memberi penilaian kepada siswa. Jangan membeda-bedakan siswa yang pandai/mampu dan siswa yang kurang pandai/kurang mampu Serta tidak memuji secara berlebihan terhadap siswa yang pandai di hadapan siswa yang kurang pandai.

Dalam pengalaman sebagai guru di beberapa sekolah, ternyata ada kesamaan profil menjadi pemimpin yang baik dengan menjadi guru yang baik, di mana pemahamannya bukan hanya di bidang yang dikuasainya, tetapi mampu memahami dunia konseling.
Baca Juga: 
Nah itu dia, Kiat Menjadi Guru Yang Baik dan Bijaksana serta Berhasil Dalam Setiap Proses Pembelajaran Yang Dilaksanakan, Semoga artikel ini bermanfaat dan terima kasih. Jangan lupa berbagi.

Ikuti BlogPendidikan.net pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan berita terupdate tentang guru dan pendidikan). Klik tanda  (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.

5 Hal Yang Harus Dimiliki Guru Agar Berkualitas dan Memiliki Kepribadian Yang Baik

5 Hal Yang Harus Dimiliki Guru Agar Berkualitas dan Memiliki Kepribadian Yang Baik

BlogPendidikan.net
- Profesi seorang guru sangat identik dengan peran seorang pembimbing, pembina, dan pengasuh. Segala sesuatu yang ada pada guru berpotensi untuk ditiru oleh siswa. Karena itu, maka sudah seharusnya apabila semua guru memiliki integritas dan kepribadian yang baik di tengah-tengah siswanya. 

Agar guru memiliki kualitas dan kepribadian yang baik, seorang guru harus:

1. Selalu tampil prima

Guru yang bisa tampil secara maksimal di hadapan siswa akan lebih mudah menarik perhatian para siswa, sehingga suasana belajar menjadi lebih kondusif. Seorang guru harus menguasai betul materi pelajaran yang hendak disampaikan.
Perhatikan pula gaya bicara agar tidak berkesan kaku dan monoton. Usahakan untuk tidak terlalu sering membuka catatan atau buku agar tidak terkesan bahwa guru kurang menguasai materi. Jangan lupa untuk bersikap lebih akrab dengan siswa.

2. Bijaksana

Guru harus menyadari bahwa setiap siswa memiliki tingkat kepandaian yang berbeda-beda. Jika kita menyadari semua kondisi dan keadaan itu, maka tentu saja kita dituntut untuk memiliki kesabaran yang tinggi dalam menghadapi mereka. 

3. Ceria

Saat kita berada di depan siswa di dalam kelas, maka usahakan untuk selalu menunjukkan wajah yang ceria. Jangan membawa persoalan dari rumah maupun dari luar ke dalam kelas, karena hal tersebut dapat mempengaruhi performa kita saat mengajar. 
Hal tersebut dapat mengganggu konsentrasi kita dalam menjelaskan materi pelajaran, sehingga siswa menjadi malas, mengantuk dan juga kehilangan konsentrasi dalam menyimak pelajaran.

4. Mampu mengendalikan emosi

Guru yang memiliki kepribadian baik, biasanya tidak mudah marah dan tersinggung karena perilaku tidak dewasa dari siswa-siswinya di dalam kelas. Kita harus menyadari bahwa para anak yang sedang belajar itu tidak lain hanyalah kelompok anak-anak yang kondisi emosinya masih labil.

5. Mampu menjawab pertanyaan siswa

Berusahalah untuk dapat menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh siswa, baik pada waktu pertanyaan itu diajukan atau pada waktu lain, jika kita memang tidak tahu dan perlu mencari jawaban itu. 

Perlu kita ketahui bahwa berusaha menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh siswa akan semakin memancing rasa keingintahuan mereka dan dapat memotivasi mereka untuk terus rajin dalam belajar.
6. Berusaha menerima keadaan

Terimalah hidup ini dengan lapang dada. Jangan suka membanding-bandingkan penghasilan kita sebagai guru dengan penghasilan orang lain yang lebih tinggi dari kita. Karena seorang guru bukanlah sekedar sebuah profesi semata. Guru adalah sebuah pengabdian untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

7. Tidak sombong

Jangan membangga-banggakan diri sendiri di hadapan siswa, karena orang lain akan jauh lebih simpatik jika anda menunjukkan sikap rendah hati. Selain itu, seorang guru adalah panutan bagi siswanya, sehingga setiap tingkah laku guru, langsung maupun tidak langsung akan ditiru oleh muridnya.

8. Adil

Berusaha untuk berlaku adil, terutama dalam memberi penilaian kepada siswa (objektif).  Jangan memberi pujian secara berlebihan terhadap siswa yang pandai, apalagi hal itu di depan siswa yang kurang pandai. 
Begitu juga sebaliknya, jangan meremehkan atau mentelantarkan siswa yang kurang pandai. Seorang guru harus bisa memposisikan dirinya sesuai dengan kondisi  muridnya.

9. Penuh tanggung jawab

Seorang pendidik bukan hanya bertanggung jawab menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Ia juga harus berusaha dengan penuh tanggung jawab untuk turut membentuk kepribadian siswa agar menjadi lebih baik. 

5 Kepribadian Yang Harus Dimiliki, Menjadikanmu Guru Yang Diteladani

5 Kepribadian Yang Harus Dimiliki, Menjadikannmu Guru Yang Diteladani

BlogPendidikan.net
- Seorang guru dinilai tidak hanya dari aspek keilmuan saja, tapi juga dari aspek kepribadian yang ditampilkannya. Mampukah menarik anak didik dan memunculkan aura optimis dalam menghadapi berbagai tanggapan hidup, atau kepribadian yang acuh tak acuh, pesimis, dan tidak mampu memancarkan aura optimis, yang kesemuanya tercantum dalam konsep kepribadian.
Seorang guru harus mempunyai kepribadian sehat yang akan mendorongnya mencapai puncak prestasi. Kepribadian yang sehat diartikan kepribadian yang secara fisik dan psikis terbebas dari penyakit tetapi bisa juga diartikan sebagai individu yang secara psikis selalu berusaha menjadi sehat.

Berikut 5 Kepribadian Yang Harus Dimiliki Oleh Guru:

1. Bertanggung jawab. 

Tanggung jawab adalah perasaan kuat yang disertai kebulatan tekat untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Tanggung jawab seorang guru adalah mengajar dan mendidik sekaligus. Ia harus disiplin, jujur, rajin beribadah, dan sungguh-sungguh memahamkan anak yang mana setiap saat mengembangkan diri agar anak didik tidak ketinggalan informasi dan pengetahuan.
2. Tidak emosional. 

Stabilitas emosi sangat penting bagi guru karena kondisi siswa yang berbeda, ada yang mudah di atur dan yang sulit, ada yang sengaja memancing emosi
guru dan ada yang menggerutu dari belakang. Dari sini diperlukan stabilitas emosi, jangan sampai guru terpancing emosi yang nantinya bisa berakibat fatal kepada anak didik. Alangkah malunya kita melihat di televisi, berita seorang guru berurusan dengan polisi gara-gara memperlakukan anak didik dengan kekerasan.

3. Lemah lembut. 

Lemah lembut adalah cermin hati yang penyayang dan penuh penghormatan. Lemah lembut membuat murid segan, senang, dan hormat. Seorang guru
yang berbicara sopan kepada muridnya akan dikenang murid dan membekas dalam hatinya. Guru yang suka menasehati, memperlakukan anak didik seperti anak sendiri, dan menolong kebutuhan muridnya akan dicintai.

4. Tegas tidak menakut-nakuti. 

Seorang guru harus tegas, adil dan tidak boleh membeda-bedakan. Jangan sampai menakut-nakuti dengan sesuatu yang tidak layak, misalnya di ancam dikeluarkan dari sekolah. Dipanggil orang tuannya, dan ancaman-ancaman kasar lainnya. Tegas dalam  pengertian konsisten menegakkan aturan, dan berani bertanggung jawab terhadap perbuatan yang dilakukannya.
Walaupun guru harus tegas, tapi cara yang dilakukan tetap tidak boleh kasar. Tegas bukan identik dengan kasar, tegas bisa dengan pendekatan yang humanis, persuasif, dan psikologis sehingga lebih bisa menyadarkan anak didik secara emosional.

5. Dekat dengan anak didik. 

Kedekatan membawa efek positif bagi pembelajaran. Kedekatan ini akan menciptakan hubungan batin dan keakraban dalam bergaul. Anak didik tidak takut bertanya dan berkonsultasi masalah yang dihadapi kepada gurunya. Lewat kedekatan inilah, murid akan tahu kebijakan guru, sikap perilaku guru, dan sepak
terjang guru. Dan ini akan memunculkan inspirasi bagi peserta didik untuk meniru dan mengembangkan apa yang ada pada guru. 

Contoh Angket Penilaian Siswa Terhadap Kepribadian Guru

Contoh Angket Penilaian Siswa Terhadap Kepribadian Guru

BlogPendidikan.net
- Penilaian terhadap guru juga harus dilakukan oleh siswa terutama kepribadian seorang guru. Penilaian ini dilakukan siswa terhadap guru melalui format penilaian yang telah disusun oleh guru bersangkutan guna menilai sampai sejauh mana sikap dan kepribadian guru tersebut selama proses pembelajaran berlangsung.


penilaian dalam bentuk angket yang bisa di lakukan per semester atau satu tahun pembelajaran. Penilaian melalui angket ini sangat bermanfaat buat guru dan juga siswa. Dari hasil penilaian angket tersebut diketahuilah kepribadian dan kemampuan guru tersebut.


Berikut Contoh Format Angket Penilaian Siswa Terhadap Kepribadian Guru :

Contoh Format Angket Penilaian Siswa Terhadap Kepribadian Guru (PDF) >>> LIHAT DISINI
Contoh Format Angket Penilaian Siswa Terhadap Kepribadian Guru (Ms Word) >>> LIHAT DISINI