Showing posts with label Keterampilan Membuka Pelajaran. Show all posts
Showing posts with label Keterampilan Membuka Pelajaran. Show all posts

Ini 5 Cara Membuka dan Menutup Pelajaran Dengan Baik dan Benar

5 Cara Membuka dan Menutup Pelajaran Dengan Baik dan Benar

BlogPendidikan.net
 - Dikatakan bahwa membuka pelajaran merupakan suatu keterampilan yang berkaitan dengan usaha guru dalam memulai kegiatan pembelajaran yang bertujuan merangsang motivasi siswa dan semangat siswa dalam belajar pada awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran, agar proses pembelajaran berlangsung dan terselesaikan dengan baik.

Banyak cara yang dilakukan guru dalam mengawali atau membuka pelajaran sesuai dengan kemampuannya dan karakteristik materi yang akan diajarkan. kemampuan membuka pelajaran ini juga sangat menentukan dan penting dikuasai oleh guru. Agar proses pembelajaran di kelas tidak monoton dan selalu bervariasi.


Berikut Cara Membuka Pelajaran Yang Baik dan Benar :

1. Menyapa dan memberi salam penuh kehangatan

Hal ini penting dilakukan oleh seorang guru, sebelum memulai pelajaran di kelas. Dengan menyapa dan salam yang penuh semangat, keceriaan dan kehangatan. Siswa akan terpanggil menyapa dan menjawab salam dengan penuh semangat pula, dan kelaspun menjadi ramai.

2.. Menarik perhatian siswa

Perhatian dalam proses pembelajaran adalah kesanggupan untuk memusatkan seluruh aktivitas siswa agar tertuju kepada kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Upaya yang dapat digunakan guru untuk mengkondisikan siswa agar perhatian siswa tertuju kepada materi ajar antara lain:

* Gaya mengajar guru. Perhatian dapat timbul dari apresiasi gaya mengajar guru seperti posisi, atau kegiatan yang berbeda dari biasanya.

* Penggunaan alat bantu mengajar. Seperti: gambar, model, skema, disamping menarik perhatian memungkinkan  terjadinya kaitan antara hal yang telah diketahui dengan hal yang dipelajari

* Pola interaksi yang bervariasi. Pola interaksi harus dikembangkan secara interaktif sehingga menarik perhatian siswa. Pola interaksi harus diupayakan kesemua arah tidak hanya satu arah, seperti guru-siswa, siswa-siswa, siswa-guru.

* Tempat belajar. Misal: selain kelas, guru dapat merancang tempat belajar di luar kelas seperti perpustakaan, taman sekolah, dan laboratorium.

3. Menumbuhkan motivasi siswa

Motivasi adalah suatu kekuatan atau energi yang mendorong seseorang untuk melakukan aktivitas. Motivasi sangat penting untuk dimiliki, dipelihara dan ditingkatkan pada setiap siswa. Alternatif yang dapat digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi siswa dalam pembelajaran antara lain:


* Kehangatan dan semangat. Guru hendaknya memiliki sikap yang ramah, penuh semangat dan hamgat dalam berinterksi dengan peserta didik. Sikap demikian akan membangkitkan motivasi belajar, rasa senang dan semangat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya.

* Membangkitkan rasa ingin tahu. Untuk membangkitkan rasa ingin tahu dalam diri peserta didik, guru dapat melakukan berbagai kegiatan, antara lain bercerita, yang menimbulkan rasa penasaran dan pertanyaan kemudian memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan berbagai pertanyaan berkaitan dengan apa yang telah diceritakan atau didemonstrasikan. Kegiatan semacam ini akan efektif untuk membangkitkan motivasi belajar peserta didik.

* Mengemukakan ide yang bertentangan. Ide yang bertentangan dapat dikemukakan guru sekolah dasar pada semua tingkat kelas. Ide dan pertanyaan yang dikemukakan perlu disesuaikan dengan tingkat kelasa.
* Memperhatikan minat belajar peserta didik. Agar proses pembelajaran dapat membangkitkan motivasi belajar, maka apa yang disajikan harus sesuai dengan minat peserta didik. Karena setiap peserta didik memiliki perbedaan individual, sulit bagi guru untuk memperhatikan minat peserta didiknya, karena setiap peserta didik akan memilki minat yang berbeda dengan peserta didik lainya. Namun demikian ada minat-minat umum yang dapat diperhatiakan guru sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya (seperti usia, jenis kelamin, lingkungan, adat, budaya, status sosial ekonomi masyarakat umumnya). Agar guru dapat mengajar dengan memperhatikan minat belajar peserta didik, maka perlu memperhatikan faktor-faktor tersebut.

4. Memberi acuan pelajaran

Abimanyu mengemukakan bahwa memberi acuan adalah “usaha mengemukakan spesifik dan singkat serangkaian alternatif yang memungkinkan peserta didik memperoleh gambaran yang jelas mengenai hal-hal yang akan dipelajri dan cara yang hendak ditempuh dalam mempelajari materi pembelajaran”.
Lebih lanjut dikemukakan bahwa untuk memberikan acuan dapat dilakukan dengan cara yaitu:

* Mengemukan tujuan dan batas-batas tugas. Untuk memulai pelajaran guru hendaknya mengemukan tujuan pelajaran dan batas-batas tugas yang harus dikerjakan peserta didik agar mereka memperoleh gambaran mengenai ruang lingkup materi yang akan dipelajari dan tugas-tugas yang harus dikerjakan.

* Menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan. Pada awal pembelajaran atau pada saat-saat tertentu selama pembelajaran, peserta didik akan terarah cara belajarnya atau dalam mengerjakan tugas-tugas, jika guru senantiasa memberikan saran-saran mengenai langkah-langkah kegiatan yang perlu dilakukan. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan contoh terlabih dahulu atau dengan melakukan suatu demonstrasi.


* Meningkatkan masalah pokok yang akan dibahas. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan masalah pokok yang akan dibahas. Misalnya guru meningkatkan peserta didik untuk menemukan hal-hal yang positif dan sifat–sifat mengenai sesuatu konsep, manusia, benda, gambar-gambar, dan sebagainya.

* Mengajukan pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan sebelum menjelaskan materi pembelajaran akan mengarahkan peserta didik terhadap pelajaran yang akan dipelajari misalnya, sebelum dijelaskan bahwa hujan berasal dari uap, guru dapat, mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk membantu peserta didik memahami terjadinya penguapan.

5. Membuat kaitan materi pelajaran

Untuk membuat kaitan dalam membuka pelajaran, guru dapat melakukannya dengan menghubungkan antara meteri yang akan disampaikan dengan materi yang telah dikuasai peserta didik.Disamping itu perlu dikaitkan dengan pengalaman, minat dan kebutuhan peserta didik. Cara yang dapat dilakukan guru antara lain:

* Mengajukan pertanyaan apersepsi.
* Mengulas sepintas garis besar isi pelajaran yang telah lalu.
* Mengaitkan materi yang diajarkan dengan lingkungan peserta didik.
* Menghubungkan bahan pelajaran yang sejenis dan berurutan.

Seperti halnya membuka pelajaran juga tidak kurang pentingnya. Setelah guru melaksanakan kegiatan inti, guru harus menyisakan waktu beberapa menit untuk aktivitas menutup pelajaran. 

Kegiatan menutup pelajaran bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tujuan sudah tercapai, seberapa banyak siswa yang sudah mencapai tujuan, dan bagian mana materi ajar yang belum dipahami oleh siswa.

Dengan informasi tersebut guru bisan merencanakan tindak lanjut seperti pengayaan, remedial, dan sebagainya. Jadi, yang dimaksud menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri inti pelajaran.


5 cara yang dilakukan guru menutup pelajaran dengan baik dan benar untuk mencapai tujuan pembelajaran adalah :

1. Meninjau kembali materi yang diberikan, dengan cara

* Merangkum Inti Pelajaran
* Membuat Ringkasan 

Kedua kegiatan tersebut dapat dilakukan guru dengan melibatkan siswa, tidak disampaikan secara definitif. Melibatkan siswa dalam merangkum inti pelajaran atau meringkas, membantu mereka untuk memahami lebih baik dan bertahan di dalam ingatan siswa lebih lama.

2. Melakukan evaluasi terhadap penguasaan materi

Terdapat 4 cara melakukan evaluasi penguasaan materi adalah:

* Mendemonstrasikan Keterampilan. 

Misalnya memperagakan konsep hukum pascal menggunakan botol aqua bekas yang dilubangi pada beberapa tempat pada ketinggian sama dengan ukuran lubang sama besar. Dipotong bagian atasnya, sehingga yang digunakan, dari atas sampai ke bawah penampangnya sama besar. Mengisi botol tersebut dengan air, dan menyuruh siswa memperhatikan pancaran air yang keluar dari lubang.

* Mengaplikasikan ide baru pada situasi lain.

Misalnya guru membahas pompa hidrolik sebagai contoh penerapan hokum pascal. Pada kegiatan penutuk guru menbahas tentang jarum suntik. 

* Mengekspresikan pendapat siswa sendiri

Guru menunjuk siswa tertentu untuk menyampaikan penjelasannya tentang materi atau bagian dari materi yang sudah dipelajari. Siswa lain diberi kesempatan untuk melengkapi, mengulas, atau menyanggahnya.

* Memberikan latihan tertulis

Pemberian latihan dapat dilakukan di dalam kelas, bila waktu masih tersedia. Bila tidak ada waktu guru dapat member pekerjaan rumah. Latihan disini tidak hanya berbentuk soal, namun bisa berupa narasi, laporan hasil pengamatan, atau bentuk lainnya. 

3. Memberikan tindak Lanjut

Informasi yang didpat guru pada saat menutup pelajaran dimanfaatkan sebagai umpan balik untuk merencanakan tindak lanjut yang tepat sasaran. Dua aktivitas yang dapat direncanakan guru setelah menutup pelajaran adalah:


* Pembelajaran Remidial bagi siswa yang belum mencapai tujuan pembelajaran. Yang perlu diingat oleh guru adalah, bahwa belum mencapai tujuan pembelajaran tidak sama dengan pencapaian ketuntasan. Seorang anak yang sudah mencapai ketuntasan belum tentu mencapai tujuan pelajaran. Karena ketuntasan hanya dipatok beberapa presen dari keseluruhan tujuan pembelajaran. 

* Pembelajaran Pengayaan, bagi siswa yang sudah menguasai materi ajar secara penuh (seratus presen tujuan pelajaran tercapai), guru perlu merencanakan materi dan bentuk pembelajaran pengayaan yang tepat.

4. Menyampaikan kesan dan pesan selama pembelajaran

Dalam menyampaikan kesan dan pesan selama proses pembelajaran bisa dilakukan oleh siswa dan guru, kesan siswa selama proses pembelajaran, untuk mengetahui sampai sejauh mana perhatian dan pemahaman siswa terhadap materi, dan kesan guru bahwa pelajaran hari ini sangat penuh makna dengan menceritakan materi yang dihubungkan dengan kejadian di sekitar.

5. Menutup pelajaran dengan memberi motivasi

Seyogyanya guru setiap kali mengakhiri proses pembelajaran selain, bernyanyi, dan salam, yang lebih utama memberikan motivasi kepada siswa, agar pada pembelajaran berikutnya tetap semangat dan konsentrasi.

Demikian semoga artikel ini bermanfaat dan memberi pencerahan bagi Bapak/Ibu guru. jangan lupa berbagi.

Ikuti dan baca artikel lainnya BlogPendidikan.net di GOOGLE NEWS

Langkah-langkan Menguasai Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran

Langkah-langkan Menguasai Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran

BlogPendidikan.net
- Dalam mengawali proses pembelajaran yang sering dilakukan guru antara lain mengisi daftar hadir, menertibkan siswa dan menyuruh mereka untuk menyiapkan alat tulis dan buku pegangan. 

Kegiatan tersebut memang harus dilakukan oleh guru, namun belum dapat dikategorikan sebagai membuka pelajaran. Sebaliknya begitu pula dengan menutup pelajaran, mengemas kembali alat pelajaran bukan berarti dikategorikan sebagai menutup pelajaran.

Keterampilan Membuka Pelajaran

Aktivitas awal yang dilakukan dan kalimat-kalimat awal yang diucapkan guru merupakan penentu keberhasilan jalannya seluruh proses pembelajaran. Ketercapaian tujuan pembelajaran tergantung pada strategi mengajar guru di awal pelajaran. 

Seluruh rencana dan persiapan sebelum mengajar dapat menjadi tidak berguna jika guru tidak berhasil memfokuskan perhatian dan minat siswa pada pelajaran. Dalam tahap ini, yang perlu dilakukan guru terlebih dahulu adalah menciptakan suasana agar siswa secara mental, phisik, phisikis dan emosional terpusat pada kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam membuka pelajaran :

1. Memfokuskan perhatian dan membangkitkan minat siswa

Pada awal pembelajaran ada banyak hal di luar ruangan kelas yang masih memikat perhatian siswa. Hal tersebut dapat membuat siswa tidak bisa fokus pada materi dan kegiatan pembelajaran. Untuk mengatasi hal ini, guru dapat menetapkan titik hubungan antara siswa dan pelajaran yang disampaikan. Guru harus dapat membangkitkan minat belajar sampai siswa dapat memusatkan perhatian mereka kepada pelajaran. Guru perlu menghubungkan antara materi yang disampaikan dengan minat dan kebutuhan siswa

2. Menimbulkan Motivasi

Menimbulkan motivasi dapat dilakukan dengan berbagai cara :

a. Memberikan kehangatan dan menunjukkan sikap antusias

Guru hendaknya bersikap ramah, antusias, bersahabat, hangat
dan penuh keakraban. Sikap semacam itu akan dapat menimbulkan rasa senang pada diri siswa sehingga memunculkan motivasi untuk belajar.

b. Menimbulkan rasa ingin tahu.

Rasa ingin tahu siswa dapat distimulus dengan cara memperlihatkan gambar, mendemonstrasikan sesuatu, menceritakan suatu kejadian yang relevan dengan materi. Selanjutnya guru mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan gambar, peristiwa atau cerita tersebut. Yang jawabannya terdapat dalam materi yang akan dipelajari.

c. Mengemukakan ide yang bertentangan

Guru dapat mengemukakan ide-ide yang bertentangan dengan mengemukakan masalah atau kondisi-kondisi yang berbeda dengan kenyataan sehari-hari.

3. Memberi Acuan

Memberi acuan diartikan sebagai usaha mengemukakan secara spesifik dan singkat serangkaian alternatif yang memungkinkan siswa memperoleh gambaran yang jelas mengenai hal-hal yang akan dipelajari dan cara yang hendak ditempuh dalam mempelajari materi pelajaran.

4. Mengaitkan pelajaran yang telah dipelajari dengan topik baru

Setiap pelajaran baru yang diajarkan merupakan bagian dari kurikulum yang sudah ditetapkan. Pelajaran itu harus dihubungkan dengan pelajaran-pelajaran lain yang telah dikuasai oleh siswa agar menarik perhatian dan menajamkan pengertian mereka terhadap rangkaian pelajaran tersebut. 

Pelajaran dalam pertemuan sebelumnya harus diulang secara ringkas untuk dikaitkan dengan pelajaran yang baru. Hal-hal yang telah diketahui, pengalaman-pengalaman, minat dan kebutuhan-kebutuhan siswa disebut dengan pengait. Metode untuk mengaitkan pelajaran yang sekarang dengan pelajaran sebelumnya harus divariasikan.

Keterampilan Menutup Pelajaran

Keterampilan menutup pelajaran merupakan kegiatan mengakhiri kegiatan inti pembelajaran. Dalam mengakhiri pelajaran ini, kegiatan yang dilakukan adalah memberikan gambaran menyeluruh tentang semua materi yang telah dipelajari, mengetahui tingkat penyerapan siswa terhadap materi dan mengetahui tingkat keberhasilan guru dalam proses pembelajaran. 

Kegiatan ini cukup berarti bagi siswa, namun banyak guru tidak sempat melakukan atau mungkin sengaja tidak melakukan.

Menutup pelajaran tidak hanya dilakukan pada akhir pelajaran, tetapi juga pada akhir penggalan pelajaran. Menutup pelajaran dilakukan untuk memperoleh gambaran yang utuh tentang pokok-pokok materi yang dipelajari. 

Langkah-langkah yang dilakukan dalam menutup pelajaran.

1. Meninjau kembali (Reviewing)

Setiap akhir pelajaran atau pada akhir penggal kegiatan guru melakukan reviewing. Apakah inti pelajaran yang dipelajari siswa sudah dikuasai atau belum oleh siswa. 

Reviewing terdiri dari dua aspek.
 
a. Merangkum inti pokok pelajaran.

Kegiatan merangkum pelajaran dilakukan sepanjang proses pelajaran. Bila guru telah selesai menjelaskan suatu bab, guru merangkum sebentar apa yang telah dibicarakan sebelum berganti pada topik baru. Siswa disuruh merangkum secara lisan, bila siswa belum sempurna guru menyempurnakan. Rangkuman dibuat dengan maksud siswa yang tidak punya sumber belajar dapat belajar kembali dengan ringkasannya. Atau siswa yang lambat dalam belajar dapat mengulang kembali dengan ringkasanya.

b. Mengkonsolidasikan perhatian siswa pada masalah pokok pembahasan agar informasi yang diterimanya dapat membangkitkan minat dan kemampuannya terhadap pelajaran selanjutnya.

2. Mengevaluasi

Salah satu cara untuk mengetahui apakah siswa mendapatkan gambaran yang utuh tentang suatu konsep yang diajarakan adalah dengan penilaian, Yang dapat dilakukan guru dengan memberi pertanyaan-pertanyaan atau tugas-tugas.

Evaluasi dapat dilakukan dengan berbagai bentuk.

a. Mendemontrasikan keterampilan. 

Pada akhir suatu penggalan siswa dapat diminta mendemontrasikan keterampilan. Misalnya setelah guru mengajarkan tentang tayamum, siswa diminta untuk mendemonstrasikannya.

b. Mengaplikasikan ide baru. 

Apabila guru setelah menerangkan suatu prinsip. Siswa pada situasi yang lain dapat menerapkan prinsip itu pada situasi lain.

c. Mengekspresikan pendapat. 

Siswa dapat diminta mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas

d. Memberi soal-soal. 

Guru dapat memberi soal-soal untuk dikerjakan siswa. Soal-soal itu dapat berbentuk uraian, tes objektif, atau mengisi lembar kerja.

Demikian artikel ini tentang langkah-langkah bagi guru untuk menguasai keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Terima kasih

Ikuti BlogPendidikan.net pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOWING (Dapatkan berita terupdate tentang guru dan pendidikan) 

5 Cara Membuka Pelajaran Yang Baik dan Benar

5 Cara Membuka Pelajaran Yang Baik dan Benar

BlogPendidikan.net
- Dikatakan bahwa membuka pelajaran merupakan suatu keterampilan yang berkaitan dengan usaha guru dalam memulai kegiatan pembelajaran.  yang bertujuan merangsang motivasi siswa dan semangat siswa dalam belajar pada awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran, agar proses pembelajaran berlangsung dan terselesaikan dengan baik.

Banyak cara yang dilakukan guru dalam mengawali atau membuka pelajaran sesuai dengan kemampunnya dan karakteristik materi yang akan diajarkan. kemampuan membuka pelajaran ini juga sangat menentukan dan penting dikuasai oleh guru. Agar proses pembelajaran di kelas tidak monoton dan selalu bervariasi.


Berikut Cara Membuka Pelajaran Yang Baik dan Benar :

1. Menyapa dan memberi salam penuh kehangatan

Hal ini penting dilakukan oleh seorang guru, sebelum memulai pelajaran di kelas. Dengan menyapa dan salam yang penuh semangat, keceriaan dan kehangatan. Siswa akan terpanggil menyapa dan menjawab salam dengan penuh semangat pula, dan kelaspun menjadi ramai.

2.. Menarik perhatian siswa

Perhatian dalam proses pembelajaran adalah kesanggupan untuk memusatkan seluruh aktivitas siswa agar tertuju kepada kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Upaya yang dapat digunakan guru untuk mengkondisikan siswa agar perhatian siswa tertuju kepada materi ajar antara lain:

* Gaya mengajar guru. Perhatian dapat timbul dari apresiasi gaya mengajar guru seperti posisi, atau kegiatan yang berbeda dari biasanya.

* Penggunaan alat bantu mengajar. Seperti: gambar, model, skema, disamping menarik perhatian memungkinkan  terjadinya kaitan antara hal yang telah diketahui dengan hal yang dipelajari

* Pola interaksi yang bervariasi. Pola interaksi harus dikembangkan secara interaktif sehingga menarik perhatian siswa. Pola interaksi harus diupayakan kesemua arah tidak hanya satu arah, seperti guru-siswa, siswa-siswa, siswa-guru.

* Tempat belajar. Misal: selain kelas, guru dapat merancang tempat belajar di luar kelas seperti perpustakaan, taman sekolah, dan laboratorium.

3. Menumbuhkan motivasi siswa

Motivasi adalah suatu kekuatan atau energi yang mendorong seseorang untuk melakukan aktivitas. Motivasi sangat penting untuk dimiliki, dipelihara dan ditingkatkan pada setiap siswa. Alternatif yang dapat digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi siswa dalam pembelajaran antara lain:


* Kehangatan dan semangat. Guru hendaknya memiliki sikap yang ramah, penuh semangat dan hamgat dalam berinterksi dengan peserta didik. Sikap demikian akan membangkitkan motivasi belajar, rasa senang dan semangat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya.

* Membangkitkan rasa ingin tahu. Untuk membangkitkan rasa ingin tahu dalam diri peserta didik, guru dapat melakukan berbagai kegiatan, antara lain bercerita, yang menimbulkan rasa penasaran dan pertanyaan kemudian memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan berbagai pertanyaan berkaitan dengan apa yang telah diceritakan atau didemonstrasikan. Kegiatan semacam ini akan efektif untuk membangkitkan motivasi belajar peserta didik.

* Mengemukakan ide yang bertentangan. Ide yang bertentangan dapat dikemukakan guru sekolah dasar pada semua tingkat kelas. Ide dan pertanyaan yang dikemukakan perlu disesuaikan dengan tingkat kelasa.

* Memperhatikan minat belajar peserta didik. Agar proses pembelajaran dapat membangkitkan motivasi belajar, maka apa yang disajikan harus sesuai dengan minat peserta didik. Karena setiap peserta didik memiliki perbedaan individual, sulit bagi guru untuk memperhatikan minat peserta didiknya, karena setiap peserta didik akan memilki minat yang berbeda dengan peserta didik lainya. Namun demikian ada minat-minat umum yang dapat diperhatiakan guru sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya (seperti usia, jenis kelamin, lingkungan, adat, budaya, status sosial ekonomi masyarakat umumnya). Agar guru dapat mengajar dengan memperhatikan minat belajar peserta didik, maka perlu memperhatikan faktor-faktor tersebut.

4. Memberi acuan pelajaran

Abimanyu mengemukakan bahwa memberi acuan adalah “usaha mengemukakan spesifik dan singkat serangkaian alternatif yang memungkinkan peserta didik memperoleh gambaran yang jelas mengenai hal-hal yang akan dipelajri dan cara yang hendak ditempuh dalam mempelajari materi pembelajaran”.
Lebih lanjut dikemukakan bahwa untuk memberikan acuan dapat dilakukan dengan cara yaitu:

* Mengemukan tujuan dan batas-batas tugas. Untuk memulai pelajaran guru hendaknya mengemukan tujuan pelajaran dan batas-batas tugas yang harus dikerjakan peserta didik agar mereka memperoleh gambaran mengenai ruang lingkup materi yang akan dipelajari dan tugas-tugas yang harus dikerjakan.

* Menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan. Pada awal pembelajaran atau pada saat-saat tertentu selama pembelajaran, peserta didik akan terarah cara belajarnya atau dalam mengerjakan tugas-tugas, jika guru senantiasa memberikan saran-saran mengenai langkah-langkah kegiatan yang perlu dilakukan. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan contoh terlabih dahulu atau dengan melakukan suatu demonstrasi.


* Meningkatkan masalah pokok yang akan dibahas. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan masalah pokok yang akan dibahas. Misalnya guru meningkatkan peserta didik untuk menemukan hal-hal yang positif dan sifat–sifat mengenai sesuatu konsep, manusia, benda, gambar-gambar, dan sebagainya.

* Mengajukan pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan sebelum menjelaskan materi pembelajaran akan mengarahkan peserta didik terhadap pelajaran yang akan dipelajari misalnya, sebelum dijelaskan bahwa hujan berasal dari uap, guru dapat, mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk membantu peserta didik memahami terjadinya penguapan.

5. Membuat kaitan materi pelajaran

Untuk membuat kaitan dalam membuka pelajaran, guru dapat melakukannya dengan menghubungkan antara meteri yang akan disampaikan dengan materi yang telah dikuasai peserta didik.Disamping itu perlu dikaitkan dengan pengalaman, minat dan kebutuhan peserta didik. Cara yang dapat dilakukan guru antara lain:

* Mengajukan pertanyaan apersepsi.
* Mengulas sepintas garis besar isi pelajaran yang telah lalu.
* Mengaitkan materi yang diajarkan dengan lingkungan peserta didik.
* Menghubungkan bahan pelajaran yang sejenis dan berurutan.