Showing posts with label Mengajar. Show all posts
Showing posts with label Mengajar. Show all posts

Mengajar Lebih Mudah dan Menyenangkan

Mengajar Lebih Mudah dan Menyenangkan

BlogPendidikan.net
- Mengajar adalah pekerjaan yang mulia dan penting, tetapi juga bisa menjadi tantangan. Guru harus bisa menyampaikan materi pelajaran dengan cara yang menarik dan mudah dipahami oleh siswa. Selain itu, guru juga harus bisa menciptakan lingkungan belajar yang positif dan menyenangkan.

Berikut adalah beberapa tips untuk mengajar lebih mudah dan menyenangkan:

1. Kenali siswa Anda

Hal pertama yang harus dilakukan oleh seorang guru adalah mengenal siswanya. Guru harus mengetahui minat, gaya belajar, dan kebutuhan siswanya. Dengan mengetahui hal-hal ini, guru dapat menyesuaikan pengajarannya agar lebih relevan dan menarik bagi siswa.

2. Buat lingkungan belajar yang positif

Lingkungan belajar yang positif sangat penting untuk mendukung pembelajaran. Guru harus menciptakan kelas yang aman dan nyaman bagi siswa untuk belajar. Guru juga harus menetapkan aturan kelas yang jelas dan konsisten.

3. Gunakan berbagai metode pengajaran

Jangan hanya mengandalkan satu metode pengajaran saja. Gunakan berbagai metode pengajaran agar siswa tetap tertarik dan terlibat dalam pembelajaran. Beberapa metode pengajaran yang bisa digunakan antara lain:

- presentasi
- diskusi
- simulasi
- proyek

4. Jadilah fasilitator, bukan diktator

Guru harus menjadi fasilitator, bukan diktator. Berikan siswa kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembelajaran. Biarkan mereka mengajukan pertanyaan dan berbagi ide-ide mereka.

5. Buatlah pembelajaran menyenangkan

Belajar harus menyenangkan. Gunakan permainan, teka-teki, dan aktivitas lainnya untuk membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.

6. Bersikaplah positif dan antusias

Sikap positif dan antusias guru akan menular kepada siswa dan membuat mereka lebih termotivasi untuk belajar.

Berikut adalah beberapa contoh spesifik dari tips-tips di atas:
  • Untuk mengenal siswa Anda, Anda dapat melakukan survei, mengadakan wawancara, atau sekadar bercakap-cakap dengan mereka di luar kelas.
  • Untuk membuat lingkungan belajar yang positif, Anda dapat menetapkan aturan kelas yang jelas, bersikap adil dan konsisten, dan memberikan pujian dan penghargaan.
  • Untuk menggunakan berbagai metode pengajaran, Anda dapat menggunakan presentasi, diskusi, simulasi, atau proyek.
  • Untuk menjadi fasilitator, Anda dapat mengajukan pertanyaan terbuka, mendorong siswa untuk bekerja sama, dan memberikan umpan balik yang konstruktif.
  • Untuk membuat pembelajaran menyenangkan, Anda dapat menggunakan permainan papan, teka-teki kata, atau permainan peran.
  • Untuk bersikap positif dan antusias, Anda dapat tersenyum, tertawa, dan menunjukkan minat pada apa yang dikatakan siswa Anda.
Ikuti dan baca artikel lainnya BlogPendidikan.net di GOOGLE NEWS

12 Tipe-tipe Guru Dalam Mengajar, Kamu Tipe Yang Mana?

12 Tipe-tipe Guru Dalam Mengajar, Kamu Tipe Yang Mana?

BlogPendidikan.net
 Guru adalah instrumen utama sekolah. Kualitas pembelajaran serta profesional setidaknya layanan pendidikan ditentukan oleh kualitas guru. Perlu disadari bahwa tidak semua guru memiliki kualitas sebagai guru. Faktanya, ada orang yang menjadi guru karena memang memiliki mentalitas guru, tapi ada juga yang hanya karena “nasib” saja yang membuatnya menjadi guru. 

Kualitas guru dapat ditelusuri berdasarkan: 1). Kompetensinya, yakni keahliannya mengelola pembelajaran, mulai dari perencanaanhingga evaluasi. 2). Orientasinya pada kepuasan kerja, yakni kemauan dan rasa tanggung jawab untuk membuat siswa berhasil.

Baca Juga : 9 Fakta : Menjadi Guru SD Itu Sangat Menyenangkan Bikin Awet Muda

Guru pasti memiliki kenangan dengan siswanya, begitu juga sebaliknya siswapun pasti punya kenangan terhadap gururnya. Kenangan inilah yang membuat mereka bisa menilai tipe guru tersebut, ada siswa yang menilai ahh.. guru itu kejam, guru itu pelit nilai, guru itu nggak ada humornya dan lain sebagainya. Tapi seperti itulah kenyataanya, setiap guru pasti memiiki tipe dalam hal mengajar. Anda termasuk dalam tipe mana?

Berikut 12 Tipe Guru Dalam Mengajar :

1. Guru Pembimbing

Sebagai pembimbing, guru harus merumuskan tujuan secara jelas, menetapkan jalan yang harus ditempuh, menggunakan petunjuk perjalanan,  serta menilai kelancarannya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik. Semua itu dilakukan berdasarkan kerjasama yang baik dengan peserta didik, tetapi guru memberikan pengaruh utama dalam setiap aspek perjalanan. Sebagai pembimbing, guru memiliki berbagai hak dan tanggung jawab dalam setiap perjalanan yang direncanakan dan dilaksanakannya.


2. Guru Perencana

Guru berkewajiban mengembangkan tujuan-tujuan pendidikan menjadi rencana-rencana yang oprasional. Dalam perencanaan itu murid perlu diperhatikan sehingga menjamin relevansinya dengan perkembangan, kebutuhan, dan tingkat pengaman mereka. Peranaan tersebut menuntut  agar agar perencanaan senantiasa relevansikan dengan kondisi  masyarakat, kebiasaan belajar siswa, pengalaman dan pengetahuan siswa, metode belajar yang serasi, dan materi belajar yang sesuai dengan minatnya.

3. Guru Penasihat

Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik, bahkan bagi orang tua, meskipun mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai penasehat dan dalam beberapa hal tidak dapat berharap untuk menasehati orang. menjadi guru pada tingkat manapun berarti menjadi orang kepercayaan. Makin efektif guru menangani setiap permasalahan, makin banyak kemungkinaan peserta didik berpaling kepadanya untuk mendapat nasihat dan kepercayaan diri.

4. Guru Model dan Teladan

Guru merupakan model atau teladan bagi para peserta didik dan semua orang yang menganggap dia sebagai guru. menjadi teladan merupakan sifat dasar kegiatan pembelajaran, dan ketika seorang guru tidak mau menerima ataupun menggunakan secara konstruktif maka telah  mengarungi  keefektifan  pembelajaran. sebagai teladan, ada beberapa hal perlu diperhatikan yaitu:sikap dasar, bicara dan gaya bicara, kebiasaan bekerja, hubungan kemanusiaan, proses berfikir, keputusan, gaya hidup secra umum, prilaku neurotis dan lain lain


5. Guru Pendorong Kreatifitas

Kreatifitas merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran, dan guru dituntut untuk mendemonstrasikan dan menunjukkan proses kreatifitas tersebut. sebagai orang yang kreatif, guru menyadari bahwa kreatifitas merupakan hal yang universal dan oleh karenanya semua kegiatan ditopang, dibimbing dan dibangkitkan oleh kesadaran itu.

6. Guru Motivator

Motivasi merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, karena peserta didik akan belajar dengan sungguh-sungguh apabila memiliki motivasi yang tinggi. oleh karena itu, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, guru harus mampu membangkitkan motivasi belajar peserta didik sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.

7. Guru fasilitator

Tugas guru tidak hanya menyampaikan informasi kepada peserta didik, tetapi harus menjadi fasilitator yang bertugas memberikan kemudahan dalam  belajar (Facilitate of learning) kepada semua peserta didik, agar mereka dapat belajar dalam suasana yang menyenagkan, gembira, penuh semangat tidak cemas dan berani mengemukakan pendapat secara terbuka. rasa  gembira,  penuh semangat, berani mengemukakan pendapat  secara  terbuka  merupakan  modal dasar bagi peserta didik untuk tumbuh dan berkembang  menjadi  manusia  yang siap beradaptasai, menghadapi berbagai kemungkinan dan memasuki  era globalisasi yang penuh berbagai tantangan.


8. Guru Pemberi Inspirasi

Guru sebagai pemberi inspirasi belajar, harus  mampu  memerankan  diri dan memberikan inspirasi bagi pesrta didik, sehingga kegiatan belajar dan pembelajaran dapat membangkitkan berbagai pemikiran, gagasan, ide-ide  baru. 

9. Guru Pemacu

Guru sebagai pemacu belajar, harus mampu melipatgandakan potensi peserta didik, dan mengembangkanya sesuai dengan aspirasi dan cita  cita mereka  di masa yang akan datang. Hal ini penting, karena guru memiliki  andil  yang  sangat besar terhadap keberhasilan pembelajarn di sekolah, guru sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta didik  untuk  mewujudkan  tujuan  hidupnya secra optimal. Minat, bakat, kemampuan dan potensi potensi yang  dimiliki oleh pesrta didik tidak akan berkembang secara optimal tanpa bantuan guru. Guru juga harus berpacu dalam pembelajaran, dengan memberikan kemudahan belajar bagi seluruh peserta didik, agar dapat mengembangkan potensinya secara optimal. 

10. Guru Jaim

Kalau pernah melihat guru yang penampilannya lebih mentereng dari guru-guru lain, seperti memakai aksesoris, ada kemungkinan guru itu termasuk guru jaim. Guru ini sangat ingin terlihat sempurna di hadapan siswa-siswanya. Jika ia ditegur murid karena melakukan kesalahan, ia tidak mau mengaku. Padahal guru kan manusia juga ya, pasti pernah salah. Kalaupun kena tegur murid, tidak apa-apa mengakui kesalahan sendiri karena akan jadi bahan evaluasi diri.


11. Guru Killer

Wah, guru tipe ini pasti ada di tiap sekolah dan reputasinya dikenal di seluruh tingkat. Ketika guru ini masuk, kelas pasti hening. Pembawaannya tegas ketika mengajar dan ketika murid merespons tidak sesuai harapannya, baik itu karena berisik di kelas atau tidak bisa menjawab pertanyaan, siap-siap saja mendengar omelannya. Ketika guru tipe ini memberikan soal ujian, hampir selalu ada yang remedial. Mungkin karena tekanan yang diberikan oleh guru, siswa-siswa jadi tidak optimal dalam menyerap materi dan tidak mampu menjawab pertanyaan di ujian.

12. Guru Invisible

Seperti namanya, guru tipe ini jarang muncul di kelas. Biasanya ia hanya memberikan bahan bacaan dan tugas untuk dikerjakan. Sekalinya ia datang, guru ini hanya mengajar sebentar saja sebelum memberikan tugas. Guru tipe ini juga sering memukul rata nilai-nilai muridnya. Kalau kerjanya hanya memberikan tugas saja tanpa mengajar, pemahaman murid menjadi terbatas pada buku pelajaran dan tidak bisa mengembangkan kemungkinan-kemungkinan lain di materi tertentu.

Nah, itu dia berbagai tipe guru dalam mengajar, kamu termasuk dalam tipe yang mana jika mengajar....! Semoga kamu berada ditipe guru yang di senangi siswa. Terima kasih dan jangan lupa berbagi artikel yang bermanfaat,

Mendidik dan Mengajar, Apa Bedanya!

Dua Kata Melekat Pada Diri Guru "Mendidik dan Mengajar" Apa Bedanya

BlogPendidikan.net
- GURU adalah faktor penentu keberhasilan proses pembelajaran yang berkualitas. Sehingga berhasil tidaknya pendidikan mencapai tujuan selalu dihubungkan dengan kiprah para guru. Oleh karena itu, usaha-usaha yang dilakukan dalam meningkatkan mutu pendidikan hendaknya dimulai dari peningkatan kualitas guru. Guru yang berkualitas diantaranya adalah mengetahui dan mengerti peran dan fungsinya dalam proses pembelajaran.

GURU merupakan profesi atau jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus. Tugas guru sebagai profesi antara lain meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Dengan kata lain, guru dituntut mampu menyelaraskan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik dalam pembelajaran.

Hal tersebut sesuai dengan amanat pasal 1 ayat 1 UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Dalam undang-undang ini disebutkan guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Mendidik

Guru sebagai seorang pendidik tidak hanya tahu tentang materi yang akan diajarkan. Akan tetapi, ia pun harus memiliki kepribadian yang kuat yang menjadikannya sebagai panutan bagi para siswanya. Hal ini penting karena sebagai seorang pendidik, guru tidak hanya mengajarkan siswanya untuk mengetahui beberapa hal. 

Guru juga harus melatih keterampilan, sikap dan mental anak didik. Penanaman keterampilan, sikap dan mental ini tidak bisa sekedar asal tahu saja, tetapi harus dikuasai dan dipraktikkan siswa dalam kehidupan sehari-harinya.

Mendidik adalah menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap materi yang disampaikan kepada anak. Penanaman nilai-nilai ini akan lebih efektif apabila dibarengi dengan teladan yang baik dari gurunya yang akan dijadikan contoh bagi anak. 

Dengan demikian diharapkan siswa dapat menghayati nilai-nilai tersebut dan menjadikannya bagian dari kehidupan siswa itu sendiri. Jadi peran dan tugas guru bukan hanya menjejali anak dengan semua ilmu pengetahuan (transfer of knowledge) dan menjadikan siswa tahu segala hal. Akan tetapi guru juga harus dapat berperan sebagai pentransfer nilai-nilai (transfer of values).

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan guru sebagai pendidik, yaitu :
  1. Guru harus dapat menempatkan dirinya sebagai teladan bagi siswanya. Teladan di sini bukan berarti bahwa guru harus menjadi manusia sempurna yang tidak pernah salah. Guru adalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan. Tetapi guru harus berusaha menghindari perbuatan tercela yang akan menjatuhkan harga dirinya.
  2. Guru harus mengenal siswanya. Bukan saja mengenai kebutuhan, cara belajar dan gaya belajarnya saja. Akan tetapi, guru harus mengetahui sifat, bakat, dan minat masing-masing siswanya sebagai seorang pribadi yang berbeda satu sama lainnya.
  3. Guru harus mengatahui metode-metode penanaman nilai dan bagaimana menggunakan metode-metode tersebut sehingga berlangsung dengan efektif dan efisien.
  4. Guru harus memiliki pengetahuan yang luas tentang tujuan pendidikan Indonesia pada umumnya, sehingga memberikan arah dalam memberikan bimbingan kepada siswa.
  5. Guru harus memiliki pengetahuan yang luas tentang materi yang akan diajarkan. Selain itu guru harus selalu belajar untuk menambah pengetahuannya, baik pengetahuan tentang materi-materi ajar ataupun peningkatan keterampilan mengajarnya agar lebih profesional.
Mengajar

Peran guru sebagai pengajar, kadang diartikan sebagai menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Dalam posisi ini, guru aktif menempatkan dirinya sebagai pelaku imposisi yaitu menuangkan materi ajar kepada siswa. 

Sedangkan di lain pihak, siswa secara pasif menerima materi pelajaran yang diberikan tersebut sehingga proses pengajaran bersifat monoton. Padahal, peran guru sebagai pengajar bukan hanya menyampaikan informasi, tetapi masih banyak kegiatan lain yang harus dilakukan guru agar proses pembelajaran mencapai tujuan dengan efektif dan efisien.

Mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan secara sengaja dalam upaya memberikan kemungkinan bagi siswa melakukan proses belajar sesuai dengan rencana yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan pengajaran. Jadi tugas guru sebagai pengajar adalah bagaimana caranya agar siswa belajar. 

Beberapa hal yang harus dilakukan guru agar siswa belajar sebagaimana disebutkan oleh (E Mulyasa), adalah sebagai berikut :
  1. Membuat ilustrasi: pada dasarnya ilustrasi menghubungkan sesuatu yang sedang dipelajari peserta didik dengan sesuatu yang telah diketahuinya, dan pada waktu yang sama memberikan tambahan pengalaman kepada mereka.
  2. Mendefinisikan: meletakkan sesuatu yang dipelajari secara jelas dan sederhana dengan menggunakan latihan dan pengalaman serta pengertian yang dimiliki oleh peserta didik.
  3. Menganalisis: membahas masalah yang telah dipelajari bagian demi bagian, sebagaimana orang mengatakan: ‘Cuts the learning into chewable bites’
  4. Mensintesis: mengembalikan bagian-bagian yang telah dibahas ke dalam suatu konsep yang utuh sehingga memiliki arti, hubungan antara bagian yang satu dengan yang lain nampak jelas dan setiap masalah itu tetap berhubungan dengan keseluruhan yang lebih besar.
  5. Bertanya: mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berarti dan tajam agar apa yang telah dipelajari menjadi lebih jelas.
  6. Merespon: mereaksi atau menanggapi pertanyaan peserta didik. Pembelajaran akan lebih efektif jika guru dapat merespon setiap pertanyaan peserta didik.
  7. Mendengarkan: memahami peserta didik dan berusaha menyederhanakan setiap masalah, serta membuat kesulitan nampak jelas baik bagi guru maupun bagi siswa.
  8. Menciptakan kepercayaan: peserta didik akan memberikan kepercayaan terhadap keberhasilan guru dalam pembelajaran dan pembentukan kompetensi dasar.
  9. Memberikan pandangan yang bervariasi: melihat bahan yang dipelajari dari berbagai sudut pandang dan melihat masalah dalam kombinasi yang bervariasi.
  10. Menyediakan media untuk mengkaji materi standar: memberikan pengalaman yang bervariasi melalui media pembelajaran dan sumber belajar yang berhubungan dengan materi standar.
  11. Menyesuaikan metode pembelajaran dengan kemampuan dan tingkat perkembangan peserta didik serta menghubungkan materi baru dengan sesuatu yang telah dipelajari.
  12. Memberikan nada perasaan: membuat pembelajaran lebih bermakna dan hidup melalui antusias dan semangat.
Dua pengertian antara Mendidik dan Mengajar selalu searah dalam proses pembelajaran. Mendidik berarti menanamkan nilai-nilai karakter yang terkandung setiap materi pembelajaran. Mengajar menyampaikan pesan pengetahuan kepada siswa dengan melalui perencanaan dan tujuan pembelajaran.

Nah... itu dia perbedaan Mendidik dan Mengajar. Terima kasih.

Ikuti BlogPendidikan.net pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan berita terupdate tentang guru dan pendidikan). Klik tanda  (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.