Showing posts with label Pendekatan Saintifik. Show all posts
Showing posts with label Pendekatan Saintifik. Show all posts

Bagaimana Menerapkan Pendekatan Saintifik Pada Proses Pembelajaran

Bagaimana Menerapkan Pendekatan Saintifik Pada Proses Pembelajaran

BlogPendidikan.net
- Dalam merancang perencanaan pembelajaran (RPP) tentunya memiliki tahapan atau langkah-langkah yang terdapat dalam komponen RPP pada kegiatan pembelajaran meliputi tiga kegiatan pokok, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan pendahuluan bertujuan untuk menciptakan suasana awal pembelajaran yang efektif yang memungkinkan siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik.

Sebagai contoh ketika memulai pembelajaran, guru menyapa anak dengan nada bersemangat dan gembira (mengucapkan salam), mengecek kehadiran para siswa dan menanyakan ketidakhadiran siswa apabila ada yang tidak hadir. Dalam metode saintifik tujuan utama kegiatan pendahuluan adalah memantapkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang telah dikuasai yang berkaitan dengan materi pelajaran baru yang akan dipelajari oleh siswa.
Dalam kegiatan ini guru harus mengupayakan agar siswa yang belum paham suatu konsep dapat memahami konsep tersebut, sedangkan siswa yang mengalami kesalahan konsep, kesalahan tersebut dapat dihilangkan. Pada kegiatan pendahuluan, disarankan guru menunjukkan fenomena atau kejadian “aneh” atau “ganjil” (discrepant event) yang dapat menggugah timbulnya pertanyaan pada diri siswa.

Kegiatan inti merupakan kegiatan utama dalam proses pembelajaran atau dalam proses penguasaan pengalaman belajar (learning experience) siswa. Kegiatan inti dalam pembelajaran adalah suatu proses pembentukan pengalaman dan kemampuan siswa secara terprogram yang dilaksanakan dalam durasi waktu tertentu. Kegiatan inti dalam metode saintifik ditujukan untuk terkonstruksinya konsep, hukum atau prinsip oleh siswa dengan bantuan dari guru melalaui langkah-langkah kegiatan yang diberikan di muka.
Kegiatan penutup ditujukan untuk dua hal pokok. Pertama, validasi terhadap konsep, hukum atau prinsip yang telah dikonstruksi oleh siswa. Kedua, pengayaan materi pelajaran yang dikuasai siswa.

Lantas Bagaimana Menerapkan Pendekatan Saintifik Pada Proses Pembelajaran ?

Berikut akan dijelaskan bagaimana menerapkan pendekatan saintifik pada tahapan atau langkah-langkah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) diantaranya Kegiatan Pendahuluan, Kegiatan Inti dan Kegiatan Penutup :

Kegiatan Pendahuluan :
  1. Mengucapkan salam
  2. Guru mengingatkan kembali tentang konsep-konsep yang telah dipelajari oleh siswa yang berhubungan dengan materi baru yang akan dibelajarkan. Sebagai contoh dalam mapel IPA, guru menanyakan konsep tentang larutan dan komponennya sebelum pembelajaran materi asam-basa. Untuk IPS, misalnya menggunakan apersepsi tentang bencana banjir yang kerap terjadi. Di mana, kapan, dan mengapa bisa terjadi, siapa yang sering menjadi korban, apa yang dilakukan oleh masyarakat korban banjir ketika menghadapi bencana tersebut.
  3. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti :

1. Mengamati:

Dalam mapel IPA, guru meminta siswa untuk mengamati suatu fenomena. Sebagai contoh dalam mapel IPA guru meminta siswa untuk mengamati sifat larutan yang diperoleh dari ekstrak buah belimbing atau tomat. Fenomena yang diberikan dapat juga dalam bentuk video. Dalam mapel IPS contohnya adalah fenomena yang diamati adalah gambar-gambar (foto-foto, slide) tentang hutan yang gundul, hujan deras, orang membuang sampah sembarangan, sungai meluap, banjir besar. slide, atau video klip seputar bencana banjir di suatu tempat.
2. Menanya:

Dalam mapel IPA, siswa mengajukan pertanyaan tentang suatu fenomena. Sebagai contoh siswa mempertanyakan “Mengapa larutan ekstrak buah belimbing atau tomat memiliki rasa manis dan asin”. Sebagai contoh di mapel IPS adalah “Apakah sebab dan akibat banjir bisa terjadi di ruang dan waktu yang sama atau berbeda?

3. Menalar untuk mengajukan hipotesis:

Sebagai contoh, dalam mapel IPA siswa mengajukan pendapat bahwa rasa manis dan masam pada larutan ekstrak buah belimbing atau tomat disebabkan oleh adanya zat yang memiliki rasa manis dan zat yang memiliki rasa asam. Pendapat siswa ini merupakan suatu hipotesis. Contoh hipotesis dalam mapel IPS adalah Banjir (akibat) dan penggundulan hutan (sebab) bisa: a) Terjadi di tempat yang sama b) Terjadi di tempat berbeda.

4. Mengumpulkan data:

Dalam mapel IPA, siswa mengumpulkan data atau guru memberikan data tentang komponen-komponen yang terdapat dalam larutan ekstrak buah belimbing atau buah tomat.
5. Menganalisis data:

Siswa menganalisa data yang diberikan oleh guru. Analisis data dalam IPS, misalnya siswa diajak untuk membaca buku siswa halaman 2-6 tentang konsep ruang, waktu, konektivitas, dan interaksi sosial. Konsep-konsep ini dihubungkan dengan informasi atau data awal, pertanyaan dan hipotesis, serta data yang terkumpul.

6. Menarik kesimpulan

Dalam mapel IPA, siswa menarik kesimpulan berdasar hasil analisis yang mereka lakukan. Sebagai contoh siswa menyimpulkan bahwa rasa manis pada larutan ekstrak buah belimbing atau buah tomat disebabkan oleh adanya gula, sedangkan rasa masam disebabkan oleh adanya asam. Contoh bentuk kesimpulan yang ditarik dalam IPS misalnya hujan di Bogor menyebabkan banjir di Jakarta menunjukkan adanya keterkaitan antarruang dan waktu.

7. Mengomunikasikan:

Pada langkah ini, siswa dapat menyampaikan hasil kerjanya secara lisan maupun tertulis, misalnya melalui presentasi kelompok, diskusi, dan tanya jawab.

Kegiatan Penutup:
  1. Dalam mapel IPA, misalnya guru meminta siswa untuk mengungkapkan konsep, prinsip atau teori yang telah dikonstruksi oleh siswa. Dalam mapel IPS, misalnya siswa diminta untuk menjelaskan contoh keterkaitan antarruang dan waktu, misalnya hubungan antar desa dan kota.
  2. Dalam mapel IPA maupun mapel lain, guru dapat meminta siswa untuk meningkatkan pemahamannya tentang konsep, prinsip atau teori yang telah dipelajari dari buku-buku pelajaran yang relevan atau sumber informasi lainnya. Contoh dalam mapel IPA di atas juga dapat digunakan dalam mapel IPS.
  3. Dalam mapel IPA, mapel IPS, dan mapel lain, guru dapat memberikan beberapa situs di internet yang berkaitan dengan konsep, prinsip atau teori yang telah dipelajari oleh siswa, kemudian guru meminta siswa untuk mengakses situs-situs tersebut.
Langkah-langkah diatas pada kegiatan pembelajaran adalah contoh penerapan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran. Untuk Anda bisa menjadikan referensi dalam menyusun rencana pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Semoga artikel ini bermanfaat dan jangan lupa berbagi. Terima kasih

Bagaimana Langkah-langkah Pendekatan Saintifik dan Prinsipnya dalam Pembelajaran Kurikulum 2013

Bagaimana Langkah-langkah Pendekatan Saintifik dan Prinsip dalam Pembelajaran Kurikulum 2013

BlogPendidikan.net
- Kata saintifik pada dasarnya mengacu kepada pada kata sains. Makna harfiah dari kata sains adalah ilmu nyata, ilmu eksak, yang berkaitan dengan matematika dan ilmu alam. Dalam pembelajaran yang diusung oleh Kurikulum 2013, metode yang dipakai dalam sains tersebutlah yang dijadikan sebagai pendekatan dalam pembelajaran. 

Jadi pendekatan saintifik yang diberlakukan oleh kurikulum 2013 bukan berarti pendekatan yang hanya mempelajari matematika dan ilmu alam.

Kurikulum 2013 mengembangkan sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. (Permendikbud Nomor 54/2013) Bagaimana Kurikulum 2013 memfasilitasi peserta didik memperoleh nilai-nilai, pengetahuan, dan keterampilan secara berimbang. 

Bagaimana proses pembelajaran dilaksanakan?

Berikut Langkah-langkah Pendekatan Saintifik dan Prinsipnya dalam Pembelajaran Kurikulum 2013 :

1. MENGAMATI

Langkah mengamati secara umum diartikan sebagai langkah merangsang panca indera siswa untuk mengamati suatu objek. Kegiatan belajar yang dilakukan pada langkah mengamati adalah membaca, mendengar, menyimak, dan melihat. 

2. MENANYA

Langkah menanya merupakan langkah yang mengupayakan siswa memiliki rasa penasaran terhadap objek yang diamatinya. Pada langkah ini guru dituntut memiliki keterampilan bertanya dasar maupun bertanya lanjut. 

Meskipun pada dasarnya guru melakukan kegiatan tanya jawab dengan siswa, namun  tujuan sebenarnya adalah mengupayakan siswa memiliki kemampuan aktif bertanya. 

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada langkah menanya ini berupa siswa mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari objek yang diamatinya.

3. MENGUMPULKAN INFORMASI ATAU EKSPERIMEN

Langkah mengumpulkan informasi atau eksperimen merupakan langkah pengumpulan fakta dari apa yang diamati siswa. Fakta-fakta yang didapatkan dari pengamatan suatu objek dan yang telah dipertanyakannya dikumpulkan dalam suatu daftar ataupun lembar kerja. 

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada langkah mengumpulkan informasi adalah melakukan percobaan atau eksperimen, membaca literatur, menuliskan hasil pengamatan dari suatu objek, dan mewawancarai narasumber.

4. MENGASOSIASIKAN ATAU MENGOLAH INFORMASI

Langkah mengasosiasikan atau mengolah informasi merupakan langkah pembelajaran yang mengupayakan siswa mengolah fakta-fakta yang telah dikumpulkannya.

Dari hasil pengolahan itu akan dihasilkan kesimpulan sementara dari objek yang menjadi materi pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada langkah mengasosiasikan ini adalah mendiskusikan hasil pengamatan dan menarik kesimpulan dari fakta-fakta yang telah dikumpulkan. 

5. MENGKOMUNIKASIKAN

Kegiatan mengkomunikasikan merupakan kegiatan menyampaikan hasil olahan informasi. Siswa pada langkah ini diminta untuk menyampaikan hasil diskusinya (jika pembelajaran ditempuh dengan metode diskusi). Kegiatan pembelajaran yang berlangsung selama mengkomunikasikan adalah menyampaikan hasil pengolahan informasi secara lisan, tertulis, atau media lainnya.

Adapun prinsip-prinsip kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik kurikulum 2013, adalah sebagai berikut :
  • Peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu
  • Peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar
  • Proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah
  • Pembelajaran berbasis kompetensi
  • Pembelajaran terpadu;
  • Pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang memiliki kebenaran multi dimensi
  • Pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif
  • Peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara hard-skills dan soft skills
  • Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat
  • Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (Ing Ngarso Sung Tulodo), membangun kemauan (Ing Madyo Mangun Karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (Tut Wuri Handayani)
  • Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat
  • Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran
  • Pengakuan atas perbedaan individualdan latar belakang budaya peserta didik
  • Suasana belajar menyenangkan dan menantang.
Demikian tentang Bagaimana Langkah-langkah Pendekatan Saintifik dan Prinsip dalam Pembelajaran Kurikulum 2013, semoga memberikan manfaat dan terima kasih.

5 Tahapan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik

5 Tahapan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik

BlogPendidikan.net
- Pembelajaran pada kurikulum 2013 dilaksanakan mengacu pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik (scientific approach) sebagaimana disebutkan pada Permendikbud No. 103 tahun 2014. 

Pendekatan ini merupakan bagian dari pendekatan pedagogis dalam kegiatan pembelajaran yang diarahkan pada penerapan metode ilmiah. 

Metode ilmiah merupakan serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi atau eksperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji hipotesis.

(Sani) memaparkan lima tahapan pendekatan saintifik yang sesuai dengan Permendikbud Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, yaitu (1) mengamati; (2) menanya; (3) mencoba/mengumpulkan informasi; (4) menalar/mengasosiasi; (5) dan membentuk jejaring/melakukan komunikasi. 
Langkah-langkah tersebut dapat ditambahkan dengan mencipta. Tahapan pendekatan saintifik tidak harus dilakukan secara urut, akan tetapi dapat dilakukan sesuai dengan pengetahuan yang akan dipelajari. 

Berikut ini penjabaran 5 tahapan pembelajaran dengan pendekatan saintifik :

1. Mengamati

Merupakan kegiatan mengidentifikasi suatu objek melalui penginderaan, yaitu melalui indera penglihat (membaca, menyimak), pembau, pendengar, pencecap dan peraba pada saat mengamati suatu objek menggunakan ataupun tidak menggunakan alat bantu sehingga siswa dapat mengidentifikasi suatu masalah.

2. Menanya

Merupakan kegiatan mengungkapkan suatu hal yang ingin diketahuinya baik yang berkenaan dengan suatu objek, peristiwa, suatu proses tertentu. Pertanyaan dapat diajukan secara lisan maupun tulisan dan dapat berupa kalimat pertanyaan atau kalimat hipotesis sehingga siswa dapat merumuskan masalah dan hipotesis.

3. Mengumpulkan data

Merupakan kegiatan mencari informasi sebagai bahan untuk dianalisis dan disimpulkan. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan membaca buku, observasi lapangan, uji coba, wawancara, menyebarkan kuesioner, dan lain-lain, sehingga siswa dapat menguji hipotesis yang telah dibuat sebelumnya.

4. Mengasosiasi

Merupakan mengolah data dalam serangkaian aktivitas fisik dan pikiran dengan bantuan peralatan tertentu. Pengolahan data dapat dilakukan dengan klasifikasi, mengurutkan, menghitung, membagi, dan menyusun data dalam bentuk yang lebih informatif, serta menentukan sumber data sehingga lebih bermakna. Bentuk pengolahan data misalnya tabel, grafik, bagan, peta konsep, menghitung, dan pemodelan. Selanjutnya siswa menganalisis data untuk membandingkan ataupun menentukan hubungan antara data yang telah diolahnya dengan teori yang ada sehingga dapat ditarik suatu simpulan.

5. Mengkomunikasikan

Merupakan kegiatan siswa dalam mendeskripsikan dan menyampaikan hasil temuannya dari kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan dan mengolah data, serta mengasosiasi yang ditujukan kepada orang lain baik secara lisan maupun tulisan dalam bentuk diagram, bagan, gambar, dan sejenisnya dengan bantuan perangkat teknologi sederhana dan atau teknologi informasi dan komunikasi.