Showing posts with label Positif Covid-19. Show all posts
Showing posts with label Positif Covid-19. Show all posts

Demi Tunjangan Guru Ini Memaksa Hadir ke Sekolah Padahal Sudah Tidak Bisa Mencium Aroma, Akhirnya 37 Guru dan Staf Positif Covid-19

Demi Tunjangan Guru Ini Memaksa Hadir ke Sekolah Padahal Sudah Tidak Bisa Mencium Aroma, Akhirnya 37 Guru dan Staf Positif Covid-19

BlogPendidikan.net
- Demi Tunjangan Guru Ini Memaksa Hadir ke Sekolah Padahal Sudah Tidak Bisa Mencium Aroma, Akhirnya 37 Guru dan Staf Positif Covid-19.

Menjelang pelaksanaan opsi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas yang akan dilaksanakan pada Juli mendatang, sebuah sekolah di Pekalongan, Jawa Tengah, terpaksa ditutup. Hal ini lantaran sebanyak 37 guru dinyatakan positif COVID-19. 

Penularan tersebut berasal dari seorang guru. Ia memaksakan hadir ke sekolah walau telah merasakan gejala anosmia (tak bisa mencium aroma) sebelumnya.

Co-Founder Kawal Covid-19 Erlina Ciptadi menjelaskan, guru tersebut telah mengalami kehilangan indera penciuman yang merupakan gejala cukup spesifik bagi seseorang yang terinfeksi COVID-19. Namun ia tetap hadir karena takut kehilangan tunjangan.


"Satu guru anosmia, tapi dia tetap datang ke sekolah untuk mengajar Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) karena tidak mau kehilangan tunjangan," jelas Elina dalam forum diskusi mengenai Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas secara virtual, Senin (7/6) siang.

Akibatnya, sekolah tersebut terpaksa ditutup untuk dilakukan proses pengetesan dan pelacakan dengan orang-orang yang melakukan kontak erat. Kemudian hasilnya ditemukan sebanyak 37 orang staf dan guru yang positif COVID-19.

"Ini sekolahnya belum tatap muka. Jadi yang bertemu hanya staf dan pengajar. Toh dengan kondisi sekolah belum tatap muka dia menulari guru dan staf lain, total sampai 37 orang," tambahnya.

Walau telah ditutup, kata dia, sejumlah guru menolak untuk melakukan tes dengan isolasi mandiri. Sebab, apabila tidak hadir ke sekolah, maka akan berdampak bagi pendapatan dari tunjangan mereka.


"Jadi kunci pembukaan sekolah kami setuju, sekolah dan pemerintah harus bekerja sama. Daftar periksanya, pendidiknya tervaksinasi lengkap, tatap muka terbatas, dan ada Satgas COVID-nya. 

Di sisi lain pemerintah harus mengawasi, harus ada tindakan kalau ada yang melanggar protokol dan ada aturan jelas kapan sekolah harus tutup kembali bila ada penularan," tutup Elina.

Guru Ini Demam dan Memaksa Masuk Sekolah, Ternyata Positif Covid-19 dan Menular ke 33 Guru Lainnya

Guru Ini Demam dan Memaksa Masuk Sekolah, Ternyata Positif Covid-19 dan Menular ke 33 Guru Lainnya

BlogPendidikan.net
- Guru Ini Demam dan Memaksa Masuk Sekolah, Ternyata Positif Covid-19 dan Menular ke 33 Guru Lainnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto mengungkapkan awal mula munculnya klaster penularan Covid-19 di Sekolah Menengah Atas (SMA) di Pekalongan, Jawa Tengah. Menurut Slamet, munculnya klaster SMA itu berawal dari seorang guru yang tetap memaksa masuk ke sekolah meski mengalami demam. Akhirnya terbongkar sebuah klaster SMA.

"Awal infonya, seorang guru sakit atau gejala panas. Kepala sekolah setempat menyayangkan hal tersebut, kenapa sudah tahu sakit kok tetap masuk," kata Slamet saat ditemui di Ruang Amarta Setda Kota Pekalongan, dikutip dari Kompas.com.


Slamet menuturkan, guru yang tetap memaksa masuk ke sekolah meskipun dalam kondisi sedang sakit itu berstatus guru tidak tetap. Belakangan diketahui guru tersebut ternyata terkonfirmasi positif virus corona atau Covid-19. Dari situ kemudian menularkan tiga guru yang kebetulan melakukan kontak erat.

"Karena guru tersebut masuk (pergi ke sekolah), akhirnya tiga guru yang kontak erat di-swab dan dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19," ujar Slamet.


Setelah itu, Slamet melanjutkan, kembali dilakukan swab test pada tanggl 28 Mei 2021. Hasilnya, seorang lagi dinyatakan positif Covid-19. "Kemudian tujuh orang di-swab lagi pada tanggal 28 Mei dan 1 positif," ujar Slamet.

Tak berhenti sampai di situ, proses pemeriksaan kembali berlanjut menyasar 58 guru yang ada di sekolah itu. Hasilnya, ada 33 orang yang terinfeksi Covid-19.

Slamet menyebut, beberapa guru yang dinyatakan positif dalam klaster ini padahal sudah divaksin untuk dosis pertama. Mereka akan dijadwalkan mendapatkan dosis kedua pada 5 Juni 2021.


Menurut Slamet, tidak menutup kemungkinan akan ada pertambahan jumlah orang yang terjangkit Covid-19 pada klaster ini. Sebab, masih ada beberapa guru yang belum diperiksa.

Adapun data dari Satgas Covid-19 Kota Pekalongan hingga Senin (31/5/2021), jumlah warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 2.397 orang. Sebanyak 143 orang di antaranya meninggal dunia, 54 isolasi mandiri, dan 10 masih dirawat.