Showing posts with label SD. Show all posts
Showing posts with label SD. Show all posts

Kenali, Apa Saja Kesenangan dan Karakteristik siswa SD Dalam Proses Pembelajaran? Jangan Sampai Keliru

5 Pembelajaran Berdasarkan Kesenangan Siswa SD

BlogPendidikan.net
- Menjadi guru SD memang sangat sulit tapi menyenangkan, sulitnya jika mendapatkan siswa yang kurang perhatian dan suka mengganggu temannya, tapi guru selalu ada cara mengantisipasi hal tersebut mengatasi siswa yang super aktif. 

Sangat menyenangkan menjadi guru SD dengan suasana ruang kelas yang riuh tawa dan canda siswa membuat semangat guru termotivasi dan selalu tersenyum bahagia melihat siswa-siswanya.

Ada beberapa karakteristik anak di usia Sekolah Dasar yang perlu diketahui para guru, agar lebih mengetahui keadaan peserta didik khususnya ditingkat Sekolah Dasar. 
Sebagai guru harus dapat menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan keadaan siswanya maka sangatlah penting bagi seorang pendidik/guru mengetahui karakteristik siswanya. Selain karakteristik yang perlu diperhatikan kebutuhan peserta didik juga hal yang perlu diperhatikan.

Dalam menerapkan pembelajaran di kelas, setidaknya guru melihat kesenangan siswa SD dalam belajar, bahwa siswa SD lebih senang belajar sambil bermain. Dari kesenangan dan karakteristik siswa tersebut, guru dapat menerapkan pembelajaran sesuai kesenangan dan karakteristik siswa tersebut.

Berikut 5 pembelajaran yang harus diterapkan dan harus dikenali oleh guru berdasarkan kesenangan dan karakteristik belajar Siswa SD adalah :

1. Senang Bergerak

Siswa sekolah dasar dapat duduk dengan tenang maksimal sekitar 30 menit, setelah itu mereka cenderung untuk melakukan gerakan-gerakan baik disadari maupun tidak. Dengan demikian, guru harus memfasilitasi pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk bergerak bebas seperti bergerak sebagai bentuk ice breaking, mencoba, memeragakan, dan lain-lain.
2. Senang Bermain

Siswa sekolah dasar akan termotivasi untuk belajar ketika pembelajaran difasilitasi dengan permainan karena dunia mereka adalah dunia bermain yang penuh kegembiraan. Guru harus memfasilitasi pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk bermain yang relevan dengan materi pembelajaran yang hendak dikuasai siswa.

3. Senang Berimajinasi dan Berkarya

Siswa sekolah dasar cenderung senang berimajinasi dan membuat sesuatu sesuai apa yang dibayangkannya. Guru harus memfasilitasi pembelajaran yang dapat mengembangkan daya imajinasi dan kreativitas siswa, misalnya memfasilitasi siswa untuk menghasilkan sebuah karya yang relevan dengan materi pembelajaran. Guru selalu mengklarifikasi hasil karya siswa misalnya tentang maksud dari karyanya dan memberikan penghargaan terhadap hasil karya siswa.

4. Senang Melakukan Sesuatu Secara Langsung

Siswa sekolah dasar masih berada pada tahap perkembangan kognitif operasional konkret, sehingga materi pembelajaran prosedural yang biasanya disampaikan oleh guru melalui ceramah akan dapat lebih dipahami oleh siswa jika mereka dapat mempraktikkan sendiri secara langsung materi pembelajaran tersebut.
Guru harus menjadi model ketika siswa mempraktikkan pengetahuan prosedural misalnya melalui demonstrasi sehingga siswa dapat melakukannya dengan aman dan benar.

5. Senang Bekerja Dalam Kelompok

Siswa sekolah dasar mulai intens bersosialisasi, mencari teman bermain, dan bermain bersama teman-temannya. Pembelajaran harus memfasilitasi siswa untuk bekerja sama, gotong royong, bekerja dalam kelompok misalnya dengan menerapkan pendekatan kooperatif sehingga siswa dapat belajar banyak hal dari siswa lainnya.

Dari ke 5 hal diatas, bisa menjadi dasar bagi guru dalam memahami karakter siswa, bahwasanya siswa SD lebih cenderung menyenangi proses pembelajaran dengan mengajak siswa seperti 5 hal diatas yang dilakukan oleh guru.

Ikuti BlogPendidikan.net pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan berita terupdate tentang guru dan pendidikan) Klik tanda  (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.

Daftar Perangkat Administrasi Guru Kelas Lengkap Untuk Jenjang SD/MI

Daftar Administrasi Kelas Guru Lengkap Untuk Jenjang DD/MI

BlogPendidikan.net - Administrasi guru memang bermacam-macam, antara lain: administrasi diri (untuk guru sendiri), admnistrasi kelas (untuk  kelas), dan administrasi sekolah (untuk  kantor sekolah). Secara umum, kita sebut saja administrasi guru. 

Administrasi guru dapat dimengerti sebagai seperangkat kegiatan atau tindakan yang harus diketahui dan dimiliki oleh seorang guru atau calon guru yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran sehingga ketika kegiatan pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien maka guru dan siswa mendapatkan isi pesan pembelajaran.
Secara umum, administrasi guru terdiri atas 20 jenis yang meliputi:
 
1) Kalender Pendidikan 
2) Program Semester (PROMES)
3) Program Tahunan (PROTA)
4) Silbus
5) Analisis SK/KD
6) Prosedur Penilaian
7) RPP
8) KKM
9)  Jurnal/Agenda Guru
10) Buku Presensi
11) Daftar Nilai
12) Buku Pegangan (Buku Paket, modul, dan LKS)
13) Bahan Ajar
14) Kisi-kisi Soal 
15) Kartu Soal
16) Analisis Hasil Ulangan
17) Program Remidial
18) Program  Pengayaan 
19) Kumpulan Soal/Bank Soal, dan 
20) Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 
Lebih lanjut, administrasi guru dapat berupa: uraian tugas dan kewajiban guru,  tata tertib kelas/sekolah, data siswa, data orang tua siswa, jadwal pelajaran dan alokasi waktu pelajaran, pembagian kelompok belajar, kalender pendidikan, hari efektif belajar, menghitung jam belajar efektif semester ganjil, menghitung jam belajar efektif semester genap, daftar umur siswa menurut bulan lahir, daftar  jumlah siswa menurut tahun lahir, 

Daftra berat dan tinggi badan siswa, daftar riwayat kesehatan siswa, denah tempat duduk siswa, data bakat dan minat siswa pada bidang seni budaya dan  olah raga, data kegiatan ekstrakurikuler, data rekapitulasi jumlah siswa, data  prestasi yang dicapai siswa, daftar riwayat kelakuan siswa, data kegiatan studi tour, data pekerjaan orang tua, daftar inventaris kelas, buku tamu kelas, buku tamu sekolah, data buku pegangan guru, data buku paket, bukti pemeriksaan administrasi kelas, rekapitulasi presensi siswa tiap semester, data bimbingan, data konsultasi/kunjungan guru ke orang tua siswa, hasil rata-rata/pencapaian target dan taraf serap ulangan tengah/akhir semester,.
Selanjutnya rekapitulasi nilai rapor per semester, data beasiswa dan pembagian bantuan dana, daftar pengambilan SKHUN dan ijazah, daftar mutasi siswa, grafik presensi siswa, grafik pencapaian target kurikulum, grafik taraf belajar siswa per mata pelajaran, grafik agama yang dianut siswa, analisa evaluasi belajar, program remidial, program perbaikan, program pengayaan,    rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), KKM, silabus, pemetaan SK dan KD, program semester, program tahunan, pelaksanaan program bimbingan, kisi-kisi  penulisan soal, pedoman penskoran, kartu soal pilihan ganda, kartu soal uraian teori dan praktik, jadwal tematik, dan lain-lain. 

Untuk lebih lengkap dan jelas. Berikut daftar administrasi guru Untuk Jenjang Sekolah Dasar (SD) >>> DISINI 

Ikuti dan baca artikel lainnya BlogPendidikan.net di GOOGLE NEWS

Contoh Rencana Kerja Tahunan (RKT) Sekolah Jenjang SD dan SMP

Contoh Rencana Kerja Tahunan (RKT) Sekolah Jenjang SD dan SMP

BlogPendiidkan.net
- RKT (Rencana Kerja Tahunan) Sekolah adalah rencana kerja yang digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan sekolah selama 1 tahun.  

Adanya RKT penting dimiliki untuk memberi arah dan bimbingan para pelaku sekolah dalam rangka menuju perubahan atau tujuan sekolah yang lebih baik (peningkatan, pengembangan) dengan resiko yang kecil dan untuk mengurangi ketidakpastian masa depan.

Oleh adanya RKT diharapkan dapat dijadikan sebagai: (1) pedoman kerja untuk perbaikan dan pengembangan sekolah, (2) sarana untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengembangan sekolah, serta, (3) bahan untuk mengajukan usulan pendanaan pengembangan sekolah/madrasah.
Rencana Kerja Sekolah (RKS) merupakan sebuah proses perencanaan atas semua hal dengan baik dan teliti untuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan tujuan agar sekolah dapat menyesuaikan dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, sosial budaya masyarakat, potensi sekolah dan kebutuhan peserta didik. 

RKS (Rencana Kerja Sekolah) disusun sebagai pedoman kerja dalam pengembangan sekolah, dasar untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengembangan sekolah, dan sebagai bahan acuan untuk mengidentifikasi serta mengajukan sumber daya yang diperlukan.
Rencana pengembangan sekolah ini dimaksudkan agar dapat dipergunakan sebagai kerangka acuan oleh kepala sekolah dalam mengambil kebijakan, disamping itu sebagai pedoman dalam mencapai keberhasilan pelaksanaan program belajar mengajar dan administrasi sekolah yang lain, agar pengelola sekolah tidak menyimpang dari prinsip-prinsip manajemen.

RKT disusun dengan tujuan:
  1. Menjamin agar tujuan sekolah yang telah dirumuskan dapat dicapai dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil
  2. Memberikan arah kerja yang jelas tentang pengembangan sekolah
  3. Acuan dalam mengidentifikasi dan mengajukan sumberdaya pendidikan yang diperlukan dalam pengembangan sekolah
  4. Menjamin keterkaitan dan konsistensi dalam perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan
  5. Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat
  6. Menjamin    tercapainya    penggunaan    sumberdaya    secara    efisien,    efektif, berkeadilan dan berkesinambungan
Baca Juga: Seperti Inilah 10 Kriteria Kepemimpinan Kepala Sekolah Yang Efektif dan Disenangi Guru

Rencana Kerja Tahunan memuat ketentuan yang ada di sekolah dengan jelas mengenai:
  1. Kesiswaan
  2. Kurikulum dan kegiatan pembelajaran
  3. Pendidik dan tenaga kependidikan serta pengembangannya
  4. Sarana dan prasarana
  5. Keuangan dan pembiayaan
  6. Budaya dan lingkungan sekolah
  7. Peran serta masyarakat dan kemitraan
  8. Rencana-rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan pengembangan mutu.
Dalam mengembangkan Rencana Kerja Sekolah yang digunakan sebagai pedoman pengelolaan sekolah perlu mempertimbangkan visi, misi dan tujuan sekolah, serta ditnjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan masyarakat.
Berikut Contoh Rencana Kerja Tahunan (RKT) Sekolah Jenjang SD dan SMP bisa Anda download pada link dibawah ini.

Contoh Rencana Kerja Tahunan (RKT) Sekolah Jenjang SD >>> DOWNLOAD 1 DOWNLOAD 2
Contoh Rencana Kerja Tahunan (RKT) Sekolah Jenjang SMP >>> DOWNLOAD

Media dan Materi Pembelajaran PowerPoint SD Kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6

Media dan Materi Pembelajaran PowerPoint SD Kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6

BlogPendidikan.net
- Media pembelajaran adalah segala sesuatu sumber belajar yang digunakan oleh guru atau pengajar dalam proses pembelajaran, dimana didalamnya terdapat media atau alat yang digunakan untuk mempermudah siswa dalam menguasai materi yang disampaikan oleh pengajaran atau guru, salah satunya adalah Media PowerPoint.

Tentang PowerPoint

Power Point sebagai bagian dari fasilitas yang telah tersedia pada komputer merupakan salah satu piranti lunak dari paket Microsoft Power Point digunakan untuk membuat slide presentasi yang ditampilkan melalui layar komputer.
Berbeda dengan slide transparan atau mika, slide yang dibuat dengan Microsoft Power Point mempunyai banyak kelebihan, antara lain; mampu menampilkan tulisan dan gambar dengan bermacam warna, dapat dipadukan dengan gambar hidup atau film, proses penulisan yang mudah (bila salah ketik, tinggal di delete), pola tulisan dapat dipilih sesuai dengan selera kita dan dapat pula menyisipkan suara (lagu) sehingga presentasi menjadi lebih menarik dan atraktif

Microsoft Powerpoint adalah aplikasi milik Microsoft office selain microsoft word dan microsoft excel yan telah dikenal banyak orang. 

Microsoft Powerpoint menyediakan fasilitas slide untuk menampung pokok-pokok pembicaraan yang akan disampaikan kepada peserta didik.
Dengan fasilitas animasi sebuah slide bisa dimodifikasi agar menarik perhatian peserta didik. 

Begitu juga dengan adanya fasilitas front picture, sound dan effect dapat dipakai untuk membuat suatu slide yang bagus dan menarik.

Hal-hal yang perlu ditempuh dalam proses pembuatan presentasi Powerpoint Menurut (Dina Indriana) yaitu sebagai berikut:
  1. Mengidentifikasi program, memilih sesuai dengan materi, sasaran, latar belakang kemampuan siswa, usia dan tingkat pendidikan serta mengidentifikasi sumber pendukung seperti gambar, animasi, video, dan sebagainya.
  2. Mengumpulkan bahan pendukung sesuai dengan kebutuhan materi dan sasaran, seperti video, gambar, animasi, dan suara.
  3. Setelah mengumpulkan bahan dan materi sudah diringkas, maka masukkan ke dalam program Powerpoint.
  4. Setelah selesai semuanya, maka diteliti kembali setiap slide dari penyusunan materi tersebut
Untuk membantu dalam proses pembelajaran BlogPendidikan.net berbagi tentang Media dan Materi Pembelajaran PowerPoint untuk jenjang SD Kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Untuk mengunduhnya, pada tautan dibawah ini.

Media dan Materi Pembelajaran PowerPoint SD Kelas 1 >>> UNDUH
Media dan Materi Pembelajaran PowerPoint SD Kelas 2 >>> UNDUH
Media dan Materi Pembelajaran PowerPoint SD Kelas 3 >>> UNDUH
Media dan Materi Pembelajaran PowerPoint SD Kelas 4 >>> UNDUH
Media dan Materi Pembelajaran PowerPoint SD Kelas 5 >>> UNDUH
Media dan Materi Pembelajaran PowerPoint SD Kelas 6 >>> UNDUH

Terima kasih, semoga apa yang disajikan dalam artikel ini bisa bermanfaat dan jangan lupa berbagi.

Ikuti BlogPendidikan.net pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan berita terupdate tentang guru dan pendidikan) Klik tanda  (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEW

Struktur Kurikulum Merdeka dan Pembagian Alokasi Waktu Jam Pelajaran Untuk Jenjang SD/MI

Struktur Kurikulum Merdeka dan Pembagian Alokasi Waktu Jam Pelajaran Untuk Jenjang SD/MI

BlogPendidikan.net
- Struktur Kurikulum pada pendidikan dasar dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan utama, yaitu:

1. pembelajaran intrakurikuler; dan
2. projek penguatan profil pelajar Pancasila.

Kegiatan pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata pelajaran mengacu pada capaian pembelajaran. Kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila ditujukan untuk memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan.
Pemerintah mengatur beban belajar untuk setiap muatan atau mata pelajaran dalam Jam Pelajaran (JP) per tahun. Satuan pendidikan mengatur alokasi waktu setiap minggunya secara fleksibel dalam 1 (satu) tahun ajaran.

Satuan pendidikan menambahkan muatan lokal yang ditetapkan oleh pemerintah daerah sesuai dengan karakteristik daerah. Satuan pendidikan dapat menambahkan muatan tambahan sesuai karakteristik satuan pendidikan secara fleksibel, melalui 3 (tiga) pilihan sebagai berikut:

1) mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain
2) mengintegrasikan ke dalam tema projek penguatan profil pelajar Pancasila
3) mengembangkan mata pelajaran yang berdiri sendiri.

Struktur Kurikulum Merdeka Jenjang SD/MI

Struktur kurikulum SD/MI dibagi menjadi 3 (tiga) Fase:
  1. Fase A untuk kelas I dan kelas II
  2. Fase B untuk kelas III dan kelas IV
  3. Fase C untuk kelas V dan kelas VI.
SD/MI dapat mengorganisasikan muatan pembelajaran menggunakan pendekatan mata pelajaran atau tematik. Proporsi beban belajar di SD/MI terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:

a. pembelajaran intrakurikuler
b. projek penguatan profil pelajar Pancasila yang dialokasikan sekitar 20% (dua puluh persen) beban belajar per tahun.

Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik muatan maupun waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran.
Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek penguatan profil pelajar Pancasila dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus sama.

Pembagian Alokasi Waktu Jam Pelajaran Untuk Jenjang SD/MI Kurikulum Merdeka.



Struktur Kurikulum Merdeka dan Pembagian Alokasi Waktu Jam Pelajaran Untuk Jenjang SD/MI

 

Untuk lebih jelasnya tentang Struktur Kurikulum Merdeka dan Pembagian Alokasi Waktu Jam Pelajaran Untuk Jenjang SD/MI. Bisa Anda Unduh >>> DISINI

14 Jenis Metode Pembelajaran Berbicara di SD Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

14 Jenis Metode Pembelajaran Berbicara di SD Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

BlogPendidikan.net
- Pada kenyataannya, yang dihadapi dalam pembelajaran bahasa Indonesia tentang keterampilan berbicara, masih banyak siswa yang kurang mampu mengekspresikan dirinya lewat kegiatan berbicara, misalnya siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran tentang berbicara, siswa seringkali malu ketika diminta untuk berbicara atau bercerita didepan kelas, bahkan ada siswa yang takut berdiri dan berbicara dihadapan teman-temannya.

Dalam hal ini guru sangat berperan aktif untuk menumbuhkan keterampilan berbicara siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia, khususnya untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) diperlukan strategi dan metode pembelajaran berbicara yang tepat agar proses pembelajaran berbicara bisa terlaksana dengan baik dan siswa terpacu semangat untuk pembelajaran ini.

Berikut 14 Jenis Metode Pembelajaran Berbicara di SD pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia baik kelas tinggi ataupun kelas rendah:

1. Lihat-ucap

Metode ini digunakan untuk merangsang siswa mengekspresikan hasil pengamatannya, berupa gambar, benda nyata.

2. Deskripsi

Deskripsi berarti menggambarkan/melukiskan atau memerikan sesuatu secara verbal. Metode ini digunakan untuk melatih siswa berbicara atau mengekspresikan hasil pengamatannya terhadap sesuatu.

3. Menjawab pertanyaan

Metode digunakan untuk melatih siswa yang malu-malu. Melalui pengajuan sejumlah pertanyaan dan kesempatan untuk menjawab, guru dapat memancing ekspresi lisan siswa.

4. Bertanya menggali

Metode bertanya menggali digunakan agar siswa lebih banyak berpikir. Pertanyaan menggali membutuhkan jawaban yang berupa penjelasan dan bukan jawaban ya atau tidak.

5. Melanjutkan

Dalam metode ini, kita dapat membuat suatu permainan cerita. Siswa disuruh menceritakan suatu cerita kemudian siswa yang lain diminta untuk melanjutkannya.

6. Bercakap-cakap 

Percakapan adalah pertukaran pikiran atau pendapat mengenai sesuatu antara dua orang atau lebih.

7. Memberi petunjuk

Memberi petunjuk merupakan keterampilan berbicara taraf tinggi karena memberi petunjuk berarti berbicara secara jelas dan terarah. Kegiatan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

8. Bercerita

Bercerita adalah suatu keterampilan berbicara. Pembawa cerita harus membawakan cerita sesuai dengan isinya atau dapat menirukan suatu perilaku tokoh cerita, dapat melibatkan emosi dan  imajinasi pendengar terhadap cerita yang disampaikan. Kegiatan bisa dilakukan dengan menceritakan pengalaman sendiri.

9. Melaporkan

Melaporkan artinya menyampaikan gambaran, lukisan atau peristiwa terjadinya sesuatu secara lisan. Kegiatan melaporkan dapat dilakukan terkait dengan perjalanan, pembacaan cerpen, dan sebagainya. Kegiatan melaporkan juga dapat dilakukan dalam wujud pidato.

10. Bermain Peran

Teknik bermain peran adalah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui pengembangan penghayatan dan imajinasi siswa. Dalam pengajaran bahasa, teknik bermain peran sangat cocok digunakan untuk menghayati dan menggunakan berbagai ragam bahasa.

11. Wawancara atau interview

Melalui metode ini siswa dilatih menyusun pertanyaan yang terarah serta mengajukan pertanyaan dengan ucapan yang jelas dan intonasi yang tepat. Wawancara adalah kegiatan percakapan dalam situasi formal.

12. Diskusi

Diskusi adalah proses pelibatan dua orang atau lebih yang berinteraksi secara verbal dan tatap muka mengenai tujuan tertentu melalui cara tukar menukar informasi untuk memecahkan masalah.

13. Bertelepon

Melalui metode ini, kita dapat meminta siswa untuk mendemonstrasikan berbicara melalui telepon

14. Dramatisasi

Dramatisasi lebih kompleks daripada bermain peran karena guru dan siswa harus mempersiapkan skenario, pelaku, dan perlengkapan.

Demikian tulisan tentang 14 Jenis Metode Pembelajaran Berbicara di SD Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, semoga bermanfaat.