Showing posts with label Sriwijaya Air SJ-182. Show all posts
Showing posts with label Sriwijaya Air SJ-182. Show all posts

Sedih, Diduga Milik Yumna, Temuan Jaket Pink Milik Korban Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182

Sedih, Diduga Milik Yumna, Temuan Jaket Pink Milik Korban Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182

BlogPendidikan.net
- Sebuah postingan memperlihatkan saat Yumna memakai jaket pink sebelum meninggal. Kemudian saat tim sar mengumpulkan serpihan dan puing pesawat, nampak jaket pink tersebut berada di salah satu tumpukan.

Diduga milik Yumna yang kemudian membuat para warganet di instagram beramai-ramai berkomentar. "ditemukam sepihan pesawat dan jaket pink yang mirip seperti jaket yg dikenakan alm adek Yumna

alfatihah untik adik yumna..," tulis akun.

Diketahui, Ratih Windania, salah seorang penumpang pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak menjadi korban bersama sejumlah anggota keluarganya dalam pesawat yang dikabarkan jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta pada Sabtu (9/1).

Ikut dalam penerbangan naas tersebut, putri Ratih dan kedua orang tuanya, serta seorang keponakannya.


Dirangkum dari akun Instagram Ratih, Ratih terbang dari Jakarta bersama putrinya, Yumna Fanisyatuzahra, kedua orang tuanya Toni Ismail dan Rahmawati – dan seorang keponakannya yang bernama Athar Rizki Riawan untuk kembali ke Pontianak setelah menghadiri acara keluarga sekaligus berlibur di Bandung, Jawa Barat.

Ratih sekeluarga mengunjungi kakak lelaki Ratih yang bertempat tinggal di Bandung.

Suami Ratih tidak ikut dalam perjalanan tersebut dan dilaporkan berada di Pontianak untuk menjemput kepulangan Ratih dan anggota keluarga lainnya. Sayang, pesawat yang ditumpangi Ratih dan sejumlah anggota keluarganya dikabarkan hilang kontak dan tidak pernah mencapai tujuan di bandara Supadio di Pontianak, Kalimantan Barat.  

Dikutip dari Tribun Kalbar, Ratih yang kini berprofesi sebagai pemilik usaha kuliner Soto Banjar Ninik Acil di Pontianak, sebelumnya bekerja di Bank Kalbar cabang Sambas. Ia kemudian menikah dengan seorang karyawan Bank Kalbar cabang Pontianak.

Ratih sempat mengunggah video perpisahan dengan keluarga besarnya di bandara internasional Cengkareng di Instagram story. Setelah pesawat yang dinaikinya dikabarkan hilang kontak dan diperkirakan jatuh di perairan Kepulauan Seribu, instagram Ratih dibanjiri ucapan duka cita dari warganet.

Pesawat Sriwijaya Air bernomor penerbangan SJ-182 mengangkut total 62 orang penumpang, dengan 12 kru pesawata (6 di antaranya tengah tak bertugas dan menjadi penumpang), 40 penumpang dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi.

Setelah pencarian yang dilakukan dari Sabtu (9/1/2021) perihal insiden Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh kini beberapa puing-puing pesawat pun telah ditemukan. Bahkan yang terbaru, tak hanya puing-puing pesawat, ditemukan pula sebuah baju anak kecil dalam kondisi utuh.

Dikutip dari Kompas.com, temuan-temuan tersebut kini telah tiba di Posko SAR Terpadu Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Tanjung Priok, Minggu (10/1/2021) siang. Barang-barang tersebut berhasil ditemukan oleh Tim Kopaska TNI AL di sekitar perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.

"Tim Kopaska TNI AL dan tim penyelaman menyerahkan barang temuan ke KRI Kurau, yakni berupa serpihan ban, baju anak kecil warna pink, dan serpihan pesawat," kata Komandan KRI Kurau Mayor Laut Nurochim di lokasi, Minggu.

Terkait temuan baju anak-anak yang masih utuh, barang itu akan dikirim oleh Tim DVI RS Polri.

"Nanti akan kami analisa barang tersebut. Serpihan akan diserahkan ke KNKT, sedangkan baju anak ke Tim DVI," Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman. Diketahui, pencarian barang dilakukan oleh Tim Kopaska TNI AL yang menyelam di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Jakarta pada Minggu (10/1/2021) pagi.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, terdapat 62 penumpang di dalam pesawat tersebut di antaranya terdapat 5 anak dan 1 bayi. Pesawat Sriwjaya Air semula terbang dari Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 13.40 WIB dan dijadwalkan mendarat pukul 15.15 WiB di Bandara Supadio di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar).

Berdasarkan keterangan dari Flight Radar, dijelaskan bahwa pesawat hilang kontak setelah baru lepas landas selama 4 menit dari Bandara Soetta.

Kontak terakhir pesawat terbang dengan ketinggian 10.000 di atas permukaan laut. Kabar tersebut dibenarkan oleh Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati. "Telah terjadi lost contact pesawat udara Sriwijaya rute Jakarta - Pontianak dengan call sign SJY 182. Terakhir terjadi kontak pada pukul 14.40 WIB,” ujarnya kepada Kompas.com.

Dirinya mengatakan pihaknya langsung berkoordinasi dengan Basarnas serta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mencari tahu keberadaan pesawat tersebut. "Kami akan menyampaikan informasi lebih lanjut jika sudah ada perkembangan lain," imbuhnya.

Guru Murah Senyum Sosok Penumpang Nomor 14 Sriwijaya Air SJ-182, Kami Turut Berduka

Guru Murah Senyum Sosok Penumpang Nomor 14 Sriwijaya Air SJ-182, Kami Turut Berduka

BlogPendidikan.net
- Sosok penumpang nomor 14 pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang dinyatakan hilang kontak ternyata seorang guru yang murah senyum kepada siswa-siswanya.

Seperti yang dilihat dari keterangan di akun Facebooknya, Panca Widia Nursanti, ia merupakan seorang guru di SMK Negeri 3 Pontianak. Tampak di foto sampul akun tersebut ia bersama dengan suaminya dan dua putrinya.

Sebelum itu, ternyata sosok guru tersebut sempat membuat status WhatsApp yang membuat keterangan bahwa pesawat yang ditunggunya belum juga boarding.

"Kok belum boarding juga sih... Nak mundur berapa lama lagi..?" tulis status tersebut yang dilihat dari akun Twitter @yansecondlead yang mengakui murid guru itu.

merupakan ibu gurunya dan akun tersebut mengaku sebagai murid. Sementara itu, foto profil akun guru itu dibanjiri ucapan duka di kolom komentar dari beberapa warganet.

"Semoga dalam perlindungan Allah ya mbak," tulis akun Mona Juwita Elvira.

"Doa yang terbaik Bu. Semoga selalu dalam lindunganNya," tulis akun Zulrafli Rhafly Aditya.

"Semoga ibu ini selamat," harap akun Dadu Al Fawas.

Dikirim oleh Panca Widia Nursanti pada Selasa, 10 Maret 2020