Showing posts with label Teknik Penyusunan. Show all posts
Showing posts with label Teknik Penyusunan. Show all posts

Teknis Penyusunan Rencana Pembelajaran (RPP) Inovatif Abad 21 Beserta Contohnya

Teknis Penyusunan Rencana Pembelajaran (RPP) Inovatif Abad 21 Beserta Contohnya

BlogPendidikan.net
- Adapun rancangan pembelajaran inovatif dalam hal ini dimaknai sebagai aktivitas persiapan pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan unsur-unsur pembelajaran terbaru di abad 21 dan terintegrasi dalam komponen maupun tahapan pembelajaran yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun RPP sesuai Abad 21, yaitu:
  1. Unsur-unsur pembelajaran inovatif seperti TPACK, Neuroscience, STEAM, PPK, termasuk keterampilan abad 21-4C, literasi, dan HOTS, bisa diintegrasikan atau diterapkan dalam RPP pada komponen IPK, Rumusan Tujuan, Aktivitas Pendahuluan, Inti, Penutup Pembelajaran, dan atau komponen Penilaian Pembelajaran.
  2. Saudara harus memahami isi dan susunan RPP yang Anda tulis sendiri dengan memuat komponen dan menerapkan prinsip-prinsip RPP sesuai Permendikbud No.22 Tahun 2016.
  3. Saudara boleh menyusun RPP dalam kolom atau pun tidak karena tidak ada format baku dalam menyusun RPP. RPP juga bisa disusun menggunakan tabel atau tidak pada komponen langkah-langkah kegiatan pembelajaran atau di komponen lainnya.
  4. Disarankan bagi Saudara untuk mengikuti langkah-langkah penyusunan RPP berdasarkan Modul Kurikulum 2013 dari Kemdikbud.
Selanjutnya akan dijelaskan teknis menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) inovatif sesuai abad 21, sebagai berikut:

1) Identitas Sekolah terdiri atas: Kelas/semester, tema, sub tema, muatan terpadu (kalau ada), pembelajaran, dan alokasi waktu diisi dengan benar

2) Kompetensi Inti (KI)

KI ditulis berdasar kesesuaian dengan silabus sebagaimana diatur dalam Permendikbud No.22 tahun 2016.

Contoh:
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
3) Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi 

KD dan IPK dapat ditulis sesuai petunjuk penulisan berikut ini. 

Unsur inovatif HOTS bisa diintegrasi pada komponen ini, sebagaimana penjelasan sebelumnya, contoh:

4) Tujuan Pembelajaran

Tulislah tujuan pembelajaran dengan redaksi kalimat yang jelas dan mengandung unsur ABCD sesuai modul RPP Kurikulum 2013 dari Kemdikbud (2018). Selain HOTS, unsur pembelajaran inovasi TPACK juga bisa diterapkan pada komponen RPP ini. 

Berikut ini contoh rumusan Tujuan Pembelajaran (dalam 1 pertemuan):

Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengamati gambar tumbuhan, siswa dapat menyebutkan 6 kata tanya dengan tepat
2. Setelah membaca teks powerpoint di layar, siswa dapat membuat kalimat tanya menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif dengan benar
3. Setelah mengidentifikasi teks powerpoint di layar, siswa mampu menuliskan 6 kata tanya dengan benar
4. Setelah melakukan diskusi, siswa mampu membuat peta pikiran tentang kata tanya dengan benar
5. Setelah mengamati tumbuhan di halaman, siswa dapat membandingkan bentuk dan fungsi bagian tumbuhan dengan baik.
6. Setelah mengidentifikasi tumbuhan di halaman, siswa dapat memeriksa hubungan bentuk dan fungsi bagian tumbuhan dengan benar

Perhatikan contoh tujuan pembelajaran tersebut, semuanya sudah ditulis dengan kalimat yang jelas dan mengandung unsur ABCD. Saudara juga bisa menjumpai penerapan Unsur TPACK dan HOTS di sana.

5) Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)

Tulis satu, dua, atau tiga nilai PPK yang secara terencana akan ditanamkan/ ditumbuhkan melalui pembelajaran melalui RPP ini. Butir nilai PPK dituliskan dalam Kata Benda (Abstrak).

Contoh:
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK):
1. Religiusitas
2. Nasionalisme
3. Kejujuran
4. Kedisiplinan
6) Materi Pembelajaran

Tulis tema/ sub-tema/ jenis teks atau butir-butir materi yang dicakup untuk materi pembelajaran reguler, pengayaan, maupun remedial. Butir-butir materi yang dimaksud harus relevan dengan  indikator pencapaian kompetensi yang mencakup pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan/atau metakognitif sesuai tuntutan/kandungan KD.

7) Model, Pendekatan, dan Metode Pembelajaran

Tulis model, pendekatan, dan metode yang dipilih yang efektif dan efisien akan memfasilitasi peserta didik mencapai indikatorindikator pencapaian KD beserta kecakapan abad 21. Metode pembelajaran yang diterapkan boleh lebih dari satu.

Contoh:
MODEL, PENDEKATAN, DAN METODE PEMBELAJARAN:
Model : Cooperative Learning Tipe STAD
Pendekatan : Saintifik-TPACK
Metode : Tanya Jawab, Diskusi, Permainan, Penugasan.

8) Media dan Bahan

Media

Tulis spesifikasi semua media pembelajaran (video/film, rekaman audio, model, chart, gambar, realia, dsb.).
Contoh:
a. Video/film : Judul. Tahun. Produser. (Tersedia di situs internet lengkap dengan tanggal pengunduhan)
b.Rekaman audio : Judul. Tahun. Produser. (Tersedia di situs internet lengkap dengan tanggal pengunduhan)
c. Model : Nama model yang dimaksud
d. Gambar : Judul gambar yang dimaksud
e. Realita : Nama benda yang dimaksud

Bahan

Tulis spesifikasi (misalnya nama, jumlah, ukuran) semua bahan yang diperlukan. Misal: kertas, gunting, lem, pengggaris, dan sebagainya.

Sumber Belajar

Tulis spesifikasi semua sumber belajar (buku siswa, buku referensi, majalah, koran, situs internet, lingkungan sekitar, narasumber, dan sebagainya).

Contoh:
1. Buku siswa : Nama pengarang. Tahun penerbitan. Judul buku. Kota penerbitan: Penerbit (halaman)
2. Buku referensi : Nama pengarang. Tahun penerbitan. Judul buku. Kota penerbitan: Penerbit (halaman).
3. Majalah : Penulis artikel. Tahun terbit. Judul artikel. Nama majalah, Volume, Nomor, Tahun, (halaman).
4. Koran : Judul artikel, Nama koran, Edisi (tanggal terbit), Halaman, Kolom
5. Situs internet : Penulis. Tahun. Judul artikel. (Tersedia di situs internet lengkap dengan tanggal pengunduhan)
6. Lingkungan : Nama dan lokasi lingkungan sekitar yang Dimaksud
7. Narasumber : Nama narasumber yang dimaksud beserta bidang keahlian dan/atau profesinya
8. Lainnya : (sesuai dengan aturan yang berlaku)

9) Langkah-langkah Pembelajaran

Petunjuk:
1. Tulis kegiatan pembelajaran untuk setiap pertemuan yangmencakup kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
2. Kegiatan pembelajaran pada KEGIATAN PENDAHULUAN dan KEGIATAN PENUTUP ditulis dalam rumusan kegiatan yang dilakukan oleh guru yang DAPAT dilengkapi dengan rumusan kegiatan peserta didik secara terintegrasi tidak dalam kalimat terpisah.
3. Kegiatan pembelajaran pada KEGIATAN INTI ditulis dalam rumusan kegiatan peserta didik YANG DAPAT dilengkapi dilengkapi dengan rumusan kegiatan guru dalam kalimat terpisah.
4. Langkah-langkah dan aktivitas pembelajaran pada KEGIATAN INTI menyesuaikan sintaks dan prinsip-prinsip belajar dari model pembelajaran yang diterapkan dalam hal ini menerapkan saintifik.
5. Tulis semua unsur pembelajaran inovatif di kolomnya sejajar dengan poin-poin kalimat pada isian kolom deskripsi kegiatan atau bisa juga unsur pembelajaran inovatif tersebut ditulis dibelakang kalimat deskripsi kegiatan pembelajaran.
6. Tulis jumlah JP untuk setiap pertemuan dan alokasi waktu untuk kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.

Contoh tabel langkah-langkah pembelajaran Pendahuluan, Kegiatan Inti dan Penutup.


10) Penilaian

Teknik penilaian

Teknik penilaian terdiri atas penilaian sikap spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Tulis satu atau lebih teknik penilaian sikap spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan dan tuangkan dalam tabel penilaian

11) Pembelajaran Remedial

Pembelajaran remidial dan pengayaan merupakan tindak lanjut setelah dilaksanakan evaluasi atau penilaian pembelajaran. Remidial berlaku bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis penilaian atau analisis kesulitan belajar. Untuk itu, perlu dicari penyebab mengapa peserta didik tersebut tidak mencapai kompetensi sebagaimana termuat dalam capaian pembelajarannya. 

Adapun bentuk kegiatan pembelajaran remedial antara lain:
  • Pembelajaran ulang
  • Bimbingan perorangan
  • Belajar kelompok
  • Pemanfaatan tutor sebaya
12) Pembelajaran Pengayaan

Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai
ketuntasan belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan atau pendalaman materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk :
  • Tugas mengerjakan soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi
  • Meringkas buku-buku referensi
  • Mewawancarai narasumber.
Berikut contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) >>> LIHAT DISINI

Bagaimana Teknik Penyususnan Soal Tes Obyektif Bagi Siswa

Bagaimana Teknik Penyususnan Soal Tes Obyektif Bagi Siswa

BlogPendidikan.net
- Tes bentuk objektif adalah perangkat tes yang butir-butir soalnya mengandung alternatif jawaban yang harus dipilih oleh peserta tes. Alternatif jawaban telah disediakan oleh penyusun butir soal. Dalam hal ini, peserta tes hanya memilih jawaban yang benar atau paling benar dari alternatif jawaban yang telah disediakan.

Pada dasarnya, ada empat bentuk tes obyektif, yaitu : (1) Bentuk Benar-Salah atau B-S; (2) Bentuk jawaban singkat atau isian singkat; (3) Bentuk menjodohkan; dan (4) bentuk pilihan ganda (multiple choice). 

Soal tes obyektif juga memiliki beberapa keunggulan yang tidak ditemukan pada soal-soal tes bentuk essay. Keunggulan-keunggulan tersebut adalah :

1. Jumlah soal banyak, sehingga dapat mencakup semua isi mata pelajaran 
2. Penilaiannya mudah (bisa diwakilkan atau dengan alat scanner), dan obyektif; 
3. Tugas yang harus dilakukan peserta tes jelas, sehingga tidak ada kemungkinan bagi peserta tes untuk mengemukakan hal-hal yang tidak relevan dengan pertanyaan;
4. Hasil tes dapat diinformasikan lebih cepat; 
5. Reliabilitas skor tinggi; dan
6. Memungkinkan penyelenggaraan tes bersama pada wilayah yang luas seperti US dan UN.

Bagaimana teknik penyusunan tes obyektif?

1. Tes Bentuk Benar - Salah

Nama lain dari tes ini adalah True-false Item atau True-false Test, tes berupa pernyataan (statement), tes menyediakan dua pilihan jawaban, yaitu Ya/Tidak atau Benar - Salah. Model yang biasa digunakan adalah Benar - Salah atau B – S dan Siswa hanya diminta menandai masing-masing pernyataan dengan melingkari huruf B jika pernyataan tersebut Benar, dan S jika pernyataannya Salah.

Teknik Penyusunan:

1) Hindarkan penggunaan pernyataan yang terlalu umum.
2) Hindarkan penggunaan pernyataan-pernyataan negatif, terutama negatif ganda.
3) Hindarkan penggunaan dua ide dalam satu pernyataan.
4) Jumlah pernyataan yang Benar, direncanakan sama dengan jumlah pernyataan yang Salah.
5) Hindari penggunaan kalimat yang kompleks dan mendua arti.
6) Buatlah pernyataan yang Benar dan yang Salah dengan panjang yang hampir sama.

2. Tes Bentuk Jawaban Singkat

Tes bentuk jawaban singkat dan tes bentuk isian (melengkapi) keduanya merupakan bentuk tes yang dapat dijawab dengan satu kata, satu bagian kalimat, angka atau  simbol. Perbedaan keduanya terletak pada cara menyajikan masalah atau persoalannya. Soal tes jawaban singkat disajikan dengan kalimat tanya, sedangkan soal tes bentuk isian (melengkapi) disajikan dengan kalimat yang tidak lengkap.

Tes bentuk jawaban singkat dan isian ini sangat cocok digunakan untuk mengukur beraneka ragam hasil belajar yang relatif sederhana.

Teknik Penyusunan :

1) Nyatakan buti-butir soal jawaban singkat tersebut sedemikian rupa, sehingga bisa dijawab secara singkat dan spesifik.
2) Pertanyaan langsung umumnya lebih baik daripada pernyataan yang tidak langsung.
3) Tempat kosong untuk menuliskan jawaban pada tes melengkapi hendaknya sama, dan diletakkan pada kolom paling kanan.
4) Pada butir isian, jangan terlalu banyak bagian-bagian kalimat yang dihilangkan, karena kalimat tersebut akan kehilangan pengertiannya. Hal ini akan menyebabkan peserta tes mengalami kesulitan dan akan menebak.

3. Tes Bentuk Menjodohkan

Pada dasarnya, tes bentuk menjodohkan adalah hampir sama dengan pilihan ganda, di mana peserta tes diminta untuk menjodohkan sebuah butir soal di salah satu kolom dengan salah satu pilihan jawaban yang benar yang terdapat pada kolom lainnya. Dengan demikian, tes bentuk menjodohkan terdiri atas dua bagian, yaitu kolom pertanyaan (premis) yang biasanya diletakkan pada kolom bagian kiri, dan kolom jawaban (respon), yang berada pada kolom bagian kanan.

Teknik Penyusunan:

1. Dalam setiap butir soal tes bentuk menjodohkan hendaknya hanya digunakan satu jenis materi yang homogin. Yang dimaksud homogen adalah berupa satu jenis atau satu klasifikasi yang sama. Jadi, kalau bagian yang dijodohi adalah nama-nama orang, maka semuanya harus nama orang, jangan terselip satupun yang bukan nama orang. Begitu pula, pada bagian yang dijodohkan juga harus sejenis.
2. Hendaknya jumlah pilihan jawaban (kolom sebelah kanan) adalah lebih banyak dari jumlah pertanyaan (pada kolom sebelah kiri), dengan perbandingan kira-kira 2 : 3.
3. Membatasi jumlah butir pada setiap kelompok materi.
4. Hindari jawaban yang mirip dengan soal.
5. Buatlah petunjuk pelaksanaan penjodohan (pengerjaan soal) tersebut secara jelas.
6. Hendaknya daftar soal (pertanyaan) dalam tes bentuk menjodohkan tersebut perlu disusun dengan cara mengelompokkan berdasarkan materi.

4. Tes Bentuk Pilihan Ganda

Butir soal tes bentuk pilihan ganda ini merupakan salah satu bentuk tes obyektif yang paling luwes dan banyak dikembangkan akhir-akhir ini, karena dapat digunakan untuk mengukur berbagai tataran pengetahuan dari yang sederhana sampai yang kompleks. Tes pilihan ganda terdiri atas bagian pokok soal/pertanyaan yang disebut STEM, dan bagian alternatif jawaban yang disebut OPTIONS. Opsi jawaban, terdiri atas: satu jawaban BENAR, yaitu kunci jawaban, dan beberapa alternatif jawaban yang disebut pengecoh (distraktor).

Teknik penyusunan butir Tes Pilihan Ganda:

1. Soal harus sesuai dengan indikator.
2. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
3. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban hendaknya merupakan pertanyaan yang diperlukan saja. Rumusan persoalan hendaknya jangan bertele-tele yang tidak relevan dengan persoalan.
4. Pokok soal hendaknya jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar. Atau hindarkan sifat asosiatif antara pokok soal dengan alternatif jawabannya.
5. Pokok soal hendaknya jangan menggunakan pernyataan yang bersifat negatif ganda.
6. Pilihan jawaban harus homogen dan atau logis ditinjau dari segi materi.
7. Semua alternatif jawaban benar (kunci jawaban) hendaknya harus sulit dibedakan dengan pengecoh-pengecohnya, khususnya bagi mereka yang belum mencapai tujuan belajarnya.
8. Panjang rumusan pilihan jawaban hendaknya relatif sama. Atau, panjang alternatif jawaban hendaknya tidak memberikan isyarat akan jawaban yang benar.
9. Pilihan jawaban hendaknya jangan menggunakan pernyataan yang berbunyi ”semua pilihan jawaban di atas salah” atau ”semua jawaban di atas benar”.
10. Pilihan jawaban yang berbentuk angka harus disusun berdasarkan ukuran besar kecilnya, pengurutan tersebut dimaksudkan untuk memudahkan peserta tes melihat pilihan jawabannya.
11. Gambar/grafik/tabel/diagram dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi.
12. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau paling benar.
13. Butir soal hendaknya jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya.
14. Penempatan alternatif jawaban yang benar (kunci jawaban) hendaknya tidak mengikuti pola sistematis, sehingga tidak memberikan isyarat secara jelas kepada peserta tes tentang jawaban yang benar.