Showing posts with label Tips Untuk Guru. Show all posts
Showing posts with label Tips Untuk Guru. Show all posts

Menjadi Guru Favorit Yang Disenangi Siswa Tidak Mudah, Ini 10 Tips Untuk Kamu (Guru)

Menjadi Guru Favorit Yang Disukai Siswa Tidak Mudah, Ini 10 Tips Untuk Kamu (Guru)

BlogPendidikan.net
Menjadi guru bukanlah merupakan tugas yang mudah. Seorang guru tidak hanya dituntut untuk bisa mengajarkan ilmu, tetapi juga harus menjadi teladan yang baik bagi anak didiknya, terlebih jika bisa menjadi guru favorit yang disukai para siswa..

Untuk menjadi seorang guru yang disukai murid di zaman milenial sekarang merupakan  tantangannya cukup sulit. Anak-anak generasi milenial cenderung merasa paham semuanya. Tentu saja ini karena banyaknya informasi yang tersedia secara gratis dunia maya.
Anak-anak menjadi overload knowledge, sehingga cenderung merasa lebih pintar dari guru. Anak-anak yang kurang mendapat pendidikan karakter dari rumah, akan bersikap seenaknya pada guru. Mulai dari membantah perkataan guru, membangkang tugas yang diberikan guru, dan tindakan tidak sopan lainnya.

Sepertinya menghadapi murid zaman sekarang membutuhkan keahlian yang lebih. Tidak cukup hanya bermodalkan pengetahuan tentang materi pelajaran, melainkan juga pengetahuan lain sebagai ilmu pendukung. Hal ini dikarenakan perubahan zaman yang tidak bisa kita hindari. Ilmu pengetahuan yang terus berkembang ibarat dua sisi mata pisau bagi manusia. 

Anak-anak yang terpapar kemajuan teknologi ini membutuhkan bimbingan dari guru yang juga mengikuti perkembangan teknologi. Oleh karena itu, seorang guru wajib menambah ilmunya setiap saat agar dapat selangkah lebih maju dari anak-anak muridnya. Setidaknya usaha ini dilakukan agar menjadi seorang guru yang disukai murid.
Berikut ini adalah 10 tips singkat menjadi guru favorit yang disukai, disenangi dan dirindukan siswa :

1.Tulus dalam mendidik

Salah satu kunci kesuksesan di dalam mendidik siswa adalah segalanya diawali dengan ketulusan. Ketulusan yang ada dalam hati seorang guru membuat guru tersebut menjadi pembelajar sejati. ketulusan membuatnya mengesampingkan ego sehingga seorang guru yang memiliki ketulusan mau belajar dari kesalahan dirinya didalam mendidik untuk diperbaiki, bahkan guru yang tulus mau belajar dari siswanya dan tidak marah ketika diberikan masukan oleh siswa.

Guru yang memiliki ketulusan ketika mendidik akan lebih mudah nasehat-nasehatnya didengarkan oleh siswa. Selain ketulusan berbuah kesabaran dalam mendidik, ketulusan juga mampu membangun kewibawaan seorang guru karena hatinya dipenuhi rasa sayang terhadap muridnya.

Guru yang tulus memberikan nasehat merupakan guru-guru yang paling berjasa kepada anak didik. Karena dengan ketulusannya mampu menghadirkan nilai-nilai positif yang di pegang oleh siswa bahkan hingga mereka dewasa tidak pernah lupa. Nasehat yang santun dari seorang guru yang tulus mampu merubah kepribadian siswa yang kurang baik menjadi siswa yang baik bahkan mampu berprestasi.

2. Mengutamakan kasih sayang

Seorang guru dengan bekal ketulusan akan membuahkan pandangan kasih sayang kepada murid-muridnya. Hendaknya seorang guru menyayangi siswa-siswanya seperti orangtua mereka yang menyayangi mereka dengan tulus. Nilai kasih sayang seorang guru sangat berarti bagi siswa, karena dengan kasih sayang seorang guru siswa akan merasakan kenyamanan ketika dalam suasana pembelajaran.
Kasih sayang kepada siswa bukan berarti tidak menegurnya ketika salah atau membiarkan siswa semaunya sendiri. Bukan demikian, justru teguran itu adalah bentuk kasih sayang anda sebagai guru tentunya tegur yang disesuaikan dengan keadaan personal siswa dan disampaikan dengan sangat hati-hati agar tidak menyakiti perasaan siswa tersebut.

Umumnya siswa yang dapat merasakan kasih sayang guru malah akan sangat senang ketika di tegur bahkan tanpa kita minta, siswa tersebut siap melaksanakan konsekuensi dari kesalahan yang telah dilakukannya. Disinilah salah satu manfaat kasih sayang seorang guru yaitu membentuk karakter baik pada diri siswa, membuat mereka bertanggung jawab, percaya diri serta optimis.

3. Memberikan senyum terbaik 

Sering kita dengar didalam ajaran agama bahwa senyum adalah sedekah. Tersenyum dapat membuat orang yang kita berikan senyuman akan ikut tersenyum alias ketularan senyum. Senyum adalah hal ringan akan tetapi memiliki manfaat yang sangat besar.

Senyum seorang guru kepada siswanya akan menumbuhkan suasana positif di dalam hati dan pikiran siswa. Dengan tersenyum juga dapat mendekatkan hubungan antara siswa dan guru. Seberat apapun atau sejengkel apapun guru ketika menghadapi siswa dapat diringankan beban tersebut dengan tersenyum. Tersenyum dapat mengubah suasana hati anda jauh lebih baik dari sebelumnya dan dengan menebar senyuman hangat serta tulus anda akan menjadi seorang guru yang disenangi siswa anda.

4. Berpenampilan menarik

Pepatah jawa mengatakan "ajining rogo ono ing busono" yang berarti kehormatan seseorang terletak pada pakaiannya. Pakaian atau lebih tepatnya penampilan Guru ketika mengajar sangat penting untuk diperhatikan agar membentuk kesan yang baik pada diri siswa.

Penampilan baik tidak harus ganteng ataupun cantik.Yang penting rapi dan usahakan menggunakan parfum secukupnya. Penampilan yang menarik akan membuat siswa tidak canggung ketika mendekat kepada anda.

5. Menginspirasi

Guru yang menginspirasi adalah guru yang dielu-elukan atau dikagumi siswanya. Sosok guru yang inspiratif tentu akan disegani siswamya. Setelah itu mereka akan   menjadikan guru yang mengispirasi tersebut sebagai model dalam bergaul dengan teman, mengerjakan sesuatu atau berbicara tentang sesuatu meniru kepada sosok guru inspiratifnya.


Guru yang mengispirasi adalah sosok guru yang memiliki intergritas, kejujuran, dan amanah dalam tugas. mereka menepati janji kepada siswa-siswanya dan berbesar hati untuk meminta maaf ketika belum bisa menepati janjinya atau berbuat kesalahan kepada siswanya.

Guru yang menginspirasi adalah guru yang memiliki budi pekerti yang luhur, akhlak atau etikanya sangat mengagumkan bagi siswa. contohnya seperti mudah memaafkan kesalahan, melupakan kesalahan dan berbuat baik kepada yang berbuat buruk kepada dirinya.

6. Humoris

Agar suasana kelas tidak stagnan sehingga terkesan membosankan, maka dibutuhkan sedikit karakter humoris seorang guru untuk memvariasi suasana.

Sifat humoris bukan berarti anda berperan sebagai pelawak akan tapi sedikit sentilan atau sesuatu tindakan yang mengundang tawa siswa sudah cukup. Tentunya dengan tetap menjaga wibawa anda sebagai seorang guru.

Jangan biarkan suasana kelas anda mencekam atau sunyi sepi selalu. Terkadang perlu kita hadirkan kegembiraan dihati siswa dengan sedikit tertawa bersama. Sehingga proses belajar mengajar tetap berjalan dengan serius dan  siswa tetap santai. Suasana kegembiraan dalam proses pembelajaran akan membuat siswa lebih tertarik ketika anda masuk ke kelas mereka.

7. Memahami keadaan siswanya

Untuk dapat memahami karakter siswa secara umum butuh memahami mereka secara personal. Pendekatan yang baik kepada siswa akan membuat guru mudah memahami karakter masing-masing dari mereka. dengan memahami keadaan siswa membuat kita tidak buru-buru untuk mencap buruk siswa.
Dengan memahami keadaan mereka dapat membuat kita jauh lebih sabar ketika mereka membuat masalah atau berperilaku yang menyimpang dari aturan yang berlaku. Yang perlu diperhatikan dari seorang guru ketika melihat siswanya melakukan pelanggaran adalah bukan dengan memberikan stigma buruk kepada mereka, sehingga yang terjadi di dalam diri mereka akan tertanam stigma buruk tersebut sehingga di kemudian hari sangat susah untuk menghilangkan bekas stigma itu terhadap perilakunya.

Keyakinan yang perlu ditanamkan kepada diri seorang guru berkenaan dengan murid yang "Nakal" adalah rasa keyakinan bahwa sejatinya mereka sedang berproses menjadi lebih baik. Saat ini mungkin mereka belum menjadi baik menurut kita, bisa jadi dia akan menjadi manusia yang sangat baik dan sangat bermanfaat untuk lingkungannya di kemudian hari. Keyakinan itu akan membuat kita tidak putus asa dan tidak mudah menyerah dalam mendidik siswa. Dan ingatlah segala yang baik membutuhkan proses

Dengan memahami keadaan siswa kita lebih mampu menentukan sikap yang tepat dan siswapun akan merasa senang dengan guru yang bisa mengakui keberadaan sebagai seorang anak yang membutuhkan perhatian.

8. Selalu memberikan motivasi

Motivasi sangat berharga bagi anak-anak yang lemah dalam semangat belajar dan motivasi sangat dibutuhkan bagi mereka yang sering melanggar aturan untuk tidak berputus asa menjadi lebih baik. Motivasi juga dapat dilakukan dengan memberikan hadiah atas keberhasilan siswa. Hadirnya guru sebagai motivator bagi siswa membuat mereka senang terhadap guru tersebut.

9. Profesional

Jadilah profesiaonal dalam bidang anda. Mengusai pelajaran sebelum menyampaikan materi kepada siswa sangat penting agar tidak terkesan jarak ilmu antara siswa dan guru seperti siang dan malam. Penguasaan materi yang di sampaikan oleh guru akan membuat siswa lebih semangat dalam belajar dibandingkan guru yang merasa kebingungan ketika menyampaikan materi.
Penguasaan materi yang bagus akan menstimulus siswa untuk semangat bertanya dan siswa-siswa yang semangat belajar akan sangat menyukai guru-guru yang profesional dalam mengajar.

10. Menghargai murid

Hargai setiap karya siswa walaupun dengan pujian. Sesibuk apapun seorang guru hendaknya menyempatkan diri meluangkan waktu memeriksa tugas-tugas yang diberikan kepada siswanya. Jangan sampai siswa merasa tugas yang mereka kerjakan seolah-olah tidak menghasilkan apa-apa. Sikap penghargaan terbaik seorang guru terhadap siswa akan membuat siswa merasa senang.

Demikian tulisan ini semoga bisa menjadi inspirasi untuk kita semua menjadikan motivasi untuk diri kita menjadi seorang guru yang disenangi siswa dan dirindukan oleh siswa.. Salam Pendidikan.

Ikuti BlogPendidikan.net pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan berita terupdate tentang guru dan pendidikan) Klik tanda  (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.

Berikut 9 Tips Menjadi Guru Dambaan Siswa dan Menyenangkan

Kiat Menjadi Guru Yang Menyenagkan

BlogPendidikan.net
- Guru yang baik pada dasarnya adalah manusia yang baik. Mereka memiliki kepribadian penyayang, baik, hangat, sabar, tegas, luwes dalam perilaku, bekerja keras, serta berkomitmen pada pekerjaan mereka. 

Pusat perhatian mereka bukanlah pada buku teks atau kurikulum, tetapi pada anak! 

Mereka sangat menyadari beragamnya cara anak-anak belajar, perbedaan antar anak-anak dan pentingnya metode beragam untuk mendorong siswa mampu belajar. Anak-anak yang belajar dengan guru semacam itu tidak perlu lagi mengeluarkan uang tambahan untuk mengikuti les sepulang sekolah.


Tidak mudah menjadi guru yang baik, menyenangkan, dikagumi dan dihormati oleh anak didik, masyarakat sekitar dan rekan seprofesi. 

Berikut beberapa tips yang perlu dilakukan oleh seorang guru untuk berperan menjadi guru yang menyenangkan dan menjadi dambaan siswa.

1. Berusahalah tampil di muka kelas dengan prima

Kuasai betul materi pelajaran yang akan diberikan kepada siswa. Jika perlu, ketika berbicara di muka kelasa tidak membuka catatan atau buku pegangan sama sekali. 

Berbicaralah yang jelas dan lancar sehingga terkesan di hati siswa bahwa kita benar-benar tahu segala permasalahan dari materi yang disampaikan.

2. Berlakulah bijaksana

Sadarilah bahwa siswa yang kita ajar, memiliki tingkat kepandaian yang berbeda-beda. Ada yang cepat mengerti, ada yang sedang, ada yang lambat dan ada yang sangat lambat bahkan ada yang sulit untuk bisa dimengerti. 

Jika kita memiliki kesadaran ini, maka sudah bisa dipastikan kita akan memiliki kesabaran yang tinggi untuk menampung pertanyaan-pertanyaan dari anak didik kita. 

Carilah cara sederhana untuk menjelaskan pada siswa yang memiliki tingkat kemampuan rendah dengan contoh-contoh sederhana yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari walaupun mungkin contoh-contoh itu agak konyol.


3. Berusahalah selalu ceria di muka kelas

Jangan membawa persoalan-persoalan yang tidak menyenangkan dari rumah atau dari tempat lain ke dalam kelas sewaktu kita mulai dan sedang mengajar.

4. Kendalikan emosi

Jangan mudah marah di kelas dan jangan mudah tersinggung karena perilaku siswa. Ingat siswa yang kita ajar adalah remaja yang masih sangat labil emasinya. 

Siswa yang kita ajar berasal dari daerah dan budaya yang mungkin berbeda satu dengan yang lainnya dan berbeda dengan kebiasaan kita, apalagi mungkin pendidikan di rumah dari orang tuanya memang kurang sesuai dengan tata cara dan kebiasaan kita. 

Marah di kelas akan membuat suasana menjadi tidak enak, siswa menjadi tegang. Hal ini akan berpengaruh pada daya nalar siswa untuk menerima materi pelajaran yang kita berikan.

5. Berusaha menjawab setiap pertanyaan yang diajukan siswa

Jangan memarahi siswa yang yang terlalu sering bertanya. Berusaha menjawab setiap pertanyaan yang diajukan siswa dengan baik. Jika suatu saat ada pertanyaan dari siswa yang tidak siap dijawab, berlakulah jujur. 

Berjanjilah untuk dapat menjawabnya dengan benar pada kesempatan lain sementara kita berusaha mencari jawaban tersebut. Janganlah merasa malu karena hal ini. Ingat sebagai manusia kita mempunyai keterbatasan. Tapi usahakan hal seperti ini jangan terlalu sering terjadi. 


Untuk menghindari kejadian seperti ini, berusahalah untuk banyak membaca dan belajar lagi. Jangan bosan belajar. Janganlah menutupi kelemahan kita dengan cara marah-marah bila ada anak yang bertanya sehingga menjadikan anak tidak berani bertanya lagi. 

Jika siswa sudah tidak berani bertanya, jangan harap pendidikan/pengajaran kita akan berhasil. 

6. Memiliki rasa malu dan rasa takut

Untuk menjadi guru yang baik, maka seorang guru harus memiliki sifat ini. Dalam hal ini yang dimaksud rasa malu adalah malu untuk melakukan perbuatan salah, sementara rasa takut adalah takut dari akibat perbuatan salah yang kita lakukan. 

Dengan memiliki kedua sifat ini maka setiap perbuatan yang akan kita lakukan akan lebih mudah kita kendalikan dan dipertimbangkan kembali apakah akan terus dilakukan atau tidak.

7. Harus dapat menerima hidup ini sebagai mana adanya

Di negeri ini banyak semboyan-semboyan mengagungkan profesi guru tapi kenyataannya negeri ini belum mampu/mau menyejahterakan kehidupan guru. 

Kita harus bisa menerima kenyataan ini, jangan membandingkan penghasilan dari jerih payah kita dengan penghasilan orang lain/pegawai dari instansi lain. 

Berusaha untuk hidup sederhana dan jika masih belum mencukupi berusaha mencari sambilan lain yang halal, yang tidak merugikan orang lain dan tidak merugikan diri sendiri. 

Jangan pusingkan gunjingan orang lain, ingatlah pepatah “anjing menggonggong bajaj berlalu.”


8. Tidak sombong

Tidak menyombongkan diri di hadapan murid/jangan membanggakan diri sendiri, baik ketika sedang mengajar ataupun berada di lingkungan lain. 

Jangan mencemoohkan siswa yang tidak pandai di kelas dan jangan mempermalukan siswa (yang salah sekalipun) di muka orang banyak. 

Namun panggillah siswa yang bersalah dan bicaralah dengan baik-baik, tidak berbicara dan berlaku kasar pada siswa.

9. Berlakulah adil

Berusahalah berlaku adil dalam memberi penilaian kepada siswa. Jangan membeda-bedakan siswa yang pandai/mampu dan siswa yang kurang pandai/kurang mampu Serta tidak memuji secara berlebihan terhadap siswa yang pandai di hadapan siswa yang kurang pandai.

Jangan Sampai Salah, Ini 7 Tips Memberi Penguatan Yang Efektif dan Terarah Bagi Siswa

7 Tips Agara Penguatan Yang Diberikan Kepada Siswa Lebih Efektif

BlogPendidikan.net
- Memberi penguatan kepada siswa merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang guru karena penguatan yang diberikan kepada siswa akan membangkitkan semangat siswa dalam belajar dan mengikuti pembelajaran di dalam kelas. 

Semangat siswa yang tinggi akan menimbulkan antusiasme siswa dalam mengikuti pelajaran sehingga daya tangkap ilmu akan meningkat dan tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan sebaik mungkin.


Penguatan adalah respon terhadap suatu tingkah laku yang dapat memberikan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut. Penguatan merupakan sebuah penghargaan atau awarding yang dapat menimbulkan dorongan dan motivasi siswa dalam belajar dan mengikuti pembelajaran di kelas

Selanjutnya BlogPendidikan.net akan berbagi tips memberikan penguatan kepada siswa, yang dirangkum dari berbagai sumber. 

Berikut 7 Tips Memberi Penguatan Yang Efektif dan Terarah Bagi Siswa:

1. Penguatan diberikan dengan hangat dan antusias.

Penguatan haruslah diberikan dengan hangat dan antusias kepada siswa sehingga dapat merasakan kehangatan, misalnya dengan suara, mimik atau gerakan tangan yang dilakukan dengan penuh hangat. Bahkan jika bisa dengan sentuhan maka lakukan saja.

2. Penguatan yang diberikan harus bermakna.

Yaitu penguatan yang diberikan harus sesuai dengan perilaku yang diberi penguatan.

3. Hindarkan respons negatif. 

Jangan memberi respon negatif terhadap jawaban siswa yang tidak memuaskan.

4. Siswa yang diberikan penguatan harus jelas.

Sebutkan namanya atau tunjukkan pandangan kepadanya. Tunjukkan bahwa guru benar-benar terlihat sayang dan perhatian.

5. Penguatan juga dapat diberikan kepada kelompok siswa tertentu. 

Jika pembelajaran dengan cara membagi kelompok belajar atau siswa yang bergolongan atau mempunyai karakteristik yang sama.

6. Penguatan harus diberikan segera.

Agar menjadi lebih efektif penguatan harus diberikan segera setelah perilaku yang baik ditunjukkan. 

7. Jenis penguatan yang diberikan hendaknya bervariasi.

Misalnya dengan tersenyum, menepuk bahu atau dengan kalimat. Karena hal ini akan mengurangi kemungkinan siswa merasa dianak tirikan.


Demikian artikel tentang 7 Tips Memberi Penguatan Yang Efektif dan Terarah Bagi Siswa. Semoga bermanfaat dan terimakasih.

Ikuti BlogPendidikan.net pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan berita terupdate tentang guru dan pendidikan) Klik tanda  (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.

Ini Tips Bagi Guru PNS Agar Cepat Naik Pangkat dan Golongan

Hambatan Guru Naik Pangkat, Ini Tips Agar Cepat Naik Pangkat dan Golongan Guru PNS

BlogPendidikan.net
- Setiap guru pasti menginginkan kenaikan pangkat dengan cepat, namun pada pelaksanaannya terdapat banyak hambatan. Ada banyak perbedaan mendasar dalam sistem kenaikan pangkat guru berdasarkan Permenpan dan RB Nomor 16 tahun 2009 ini dengan peraturan sebelumnya yang menjadi dasar system kenaikan pangkat guru. 
Bila berdasarkan Kepmenpan Nomor 83/1994, guru relatif mudah dalam proses pengumpulan angka kredit, sehingga lebih cepat dan mudah naik pangkat ke jenjang yang lebih tinggi.

Apa saja yang menjadi hambatan bagi guru PNS dalam pengajuan kenikan pangkat dan golongan pada tingkat diatasnya.

Budaya kerja:
  • Guru lebih banyak berorientasi wicara daripada menulis 
  • Guru lebih suka mengajar daripada menulis
  • Rendahnya keterlibatan guru dalam kegiatan seminar, workshop diklat dan lainnya
Hambatan administratif:
  • Kelemahan mengarsipkan surat, SK, surat tugas atau bukti fisik lainnya
  • Kelemahan menyajikan bukti-bukti untuk kenaikan pangkat
  • Kelemahan dalam pemahaman peraturan tentang jabatan guru
  • Ketidaktepatan waktu pengusulan berkas kenaikan pangkat
Hambatan struktural:
  • Keterlambatan dalam pengajuan kenaikan pangkat. Guru sering terjebak pada rutinitas, sehingga usul kenaikan pangkatnya kadang terlambat disampaikan atau karena persyaratan yang tidak kunjung lengkap.
  • Keterbatasan tenaga Tim Penilai Angka Kredit Guru baik.
Untuk mengatasi hambatan hambatan tersebut ada 5 tips yang harus ditempuh guru sehingga proses kenaikan pangkat dan jabatan guru dapat berjalan lancar tanpa hambatan yang berarti.

Tips agar cepat pengurusan kenaikan pangkat dan golonga bagi guru PNS :

1. Penuhi tugas-tugas mengajar

Beban kerja guru untuk mengajar, mendidik, membimbing, mengarahkan dan/atau melatih paling sedikitnya 24 jam tatap muka bagi guru kelas atau guru mata pelajaran. Sedangkan bagi guru Bimbingan dan Konseling 150 peserta didik dalam 1 tahun. Oleh karena itu setiap guru harus mampu memenuhi jam wajib mengajar tersebut atau jumlah bimbingan yang dibuktikan dengan SK Pembagian Tugas Mengajar dari Kepala Sekolah/ Madrasah.

2. Pahami peraturan yang ada

Guru merupakan sebuah profesi. Didalamnya banyak peraturan yang menaungi guru dalam rangka mengembangkan profesi tersebut. Sudah selayaknya bagi setiap guru senantiasa memahami peraturan yang ada guna mewujudkan guru yang professional. Peraturan peraturan yang ada banyak dimuat dalam sebuah buku, jurnal, surat edaran, majalah, internet dan lain-lain tinggal peran aktif dari guru yang bersangkutan untuk mengaksesnya.

3. Tingkatkan kemampuan kamu menulis

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa hal yang menjadi kendala guru sulit untuk naik pangkat adalah karena ketidakmampuan dalam menyusun karya tulis ilmiah. Padahal saat ini setiap guru yang akan naik pangkat jabatan ke golongan III/c sudah diwajibkan membuat karya tulis ilmiah. Oleh karena itu mulai saat ini guru harus segera membiasakan untuk menulis karya tulis ilmiah dan menguasai cara menulis karya tulis ilmiah. Kemampuan menulis sudah selayaknya melekat pada profesi seorang guru. Guru tidak boleh lagi apatis karena merasa tidak mampu menulis sehingga enggan, malas bahkan pasrah ketika menghadapi sebuah tuntutan dalam membuat karya tulis. Untuk mengasah kemampuan dalam menulis, seorang guru harus mau belajar dan yang paling penting adalah senantiasa membiasakan dalam menulis.

4. Penuhi syarat administratif

Pemenuhan syarat administratif ini juga berkaitan dengan poin 2 di atas yakni guru harus paham terhadap peraturan yang ada khususnya peraturan tentang jabatan fungsional guru serta peraturan yang lainnya berkaitan dengan peningkatan karir profesi seorang guru.

5. Carilah dan bertanya pada orang yang berpengalaman

Mengurus kenaikan pangkat guru cukup rumit dan harus senantiasa menyesuaikan dengan birokrasi yang sudah ditetapkan. Tak jarang para guru mengalami kesulitan atau bingung dalam mengurusnya. Jangan malu untuk bertanya pada pihak-pihak yang memang paham. Anda bisa bertanya pada sesama rekan atau bertanya langsung pada Penilai Angka Kredit atau Pegawai Dinas Pendidikan yang mengurus masalah kenaikan pangkat guru. Mintalah penjelasan secara terperinci mengenai langkah-langkah pengurusan hingga dan berbagai informasi penunjang lainnya.

Demikian penjelasan singkat ini tentang kenaikan pangkat guru PNS, semoga Anda dalam pengajuan pangkat tidak ada hambatan, dan mendapatkan pangkat dan golongan baru.

Buat Guru, Ada 7 Tips Membangkitkan Semangat dan Minat Siswa Saat Pembelajaran Berlangsung

Buat Guru, Ada 7 Tips Membangkitkan Semangat dan Minat Siswa Saat Pembelajaran Berlangsung

BlogPendidikan.net
 - Tugas guru memang sangatlah berat, tidak seperti anggapan orang diluar sana bahwa pekerjaan guru cukup berdiri, menjelaskan memberi tugas dan selesai. Itu sangat salah besar, Guru adalah orang terpilih karena memiliki kepribadian mengajar dan mendidik, tidak semua orang bisa menjadi seperti guru. 
Memulai pelajaranpun memiliki kiat tersendiri supaya prosesnya mencapai tujuan yang diharapkan sesuai rencana yang disusun. membangkitkan minat belajar siswa pada saat pembelajaran berlangsung juga memiliki teknik tersendiri dan usaha guru agar bagaimana semangat dan minat belajar siswa bisa terjaga sampai proses pembelajaran selesai.
Berikut 7 Tips Membangkitkan Semangat dan Minat Siswa Saat Pembelajaran Berlangsung yaitu:

1. Menarik perhatian siswa

Perhatian siswa muncul karena didorong oleh rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu dapat dirangsang melalui hal-hal yang baru.

2. Membuat tujuan pembelajaran yang jelas

Setelah siswa tertarik untuk belajar dengan menjelaskan kepada siswa kompetensi dasar (KD) yang akan dicapai. Dengan adanya KD yang jelas siswa akan berusaha untuk mencapai KD tersebut. 
Adapun tujuan pembelajaran yang jelas dapat dilakukan dengan cara:
  • Mmberikan alasan yang kuat mengapa siswa harus melakukan sesuatu sehubungan dengan KD tersebut.
  • Menghubungkan materi pembelajaran dengan kebutuhan dan kondisi siswa.
  • Menjelaskan harapan guru terhadap mata pelajaran yang diajarkan dan saat memulai mengajar.
  • Menggunakan tanda-tanda, bahasa tubuh yang menyakinkan.
  • Semangat yang luar biasa terhadap apa yang diajarkan.
3. Mengakhiri pelajaran memberi bersemangat

Dalam menutup pelajaran buatlah suasana lebih bersemangat setelah mengikuti pelajaran dengan cara bernyanyi atau ice breaking yang bisa memacu semangat siswa untuk belajar kembali di jam berikutnya.

4. Mengakhiri pelajaran dengan berkesan
  • Menyediakan waktu untuk menutup pelajaran.
  • Tekankan pada siswa untuk hening selama beberapa detik guna mengendapkan informasi yang baru saja diterima.
  • Meminta siswa menuliskan semua yang sudah mereka pelajari.
  • Menugaskan siswa membuat ringkasan.
  • Mengaitkan kegiatan penutup dengan kegiatan pembuka.
5. Karakter guru

Yaitu karakter guru yang dapat membangkitkan minat belajar siswa yaitu sabar, memiliki 3 S (senyum, sapa, santun), menghargai kekurangan siswa, adil, baik, disiplin, tidak menakuti atau mengancam siswa, dan memiliki semangat.

6. Suasana kelas yang nyaman dan tenang

Yaitu lingkungan kelas yang tenang dan nyaman sangat merangsang siswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang proses belajar mengajar. Karena itu guru harus mengelola kelas dengan baik.
7. Fasilitas belajar

Yaitu belajar yang efektif harus dimulai dengan pengalaman langsung dan menuju ke pengalaman yang lebih abstrak. Belajar akan lebih efektif jika dibantu dengan media pembelajaran yang menarik minat belajar siswa. Fasilitas belajar misalnya menggunakan infocus, dan yang lainnya.

Demikian artikel tentang 7 Tips Membangkitkan Semangat dan Minat Siswa Saat Pembelajaran Berlangsung, semoga bermanfaat.

14 Tips Jitu Mengatasi Ribut, Gaduh Didalam Kelas

14 Tips Jitu Mengatasi Ribut, Gaduh di Dalam Kelas

BlogPendidikan.net
- Sudah menjadi hal biasa bagi guru, jika di dalam kelas gaduh/ribut, ada saja hal-hal yang membuat suasana kelas menjadi ribut, bisa saja dari siswa itu sendiri atau guru itu sendiri. 

Jika dari siswa lebih dominan saling mengejek terutama siswa tingkat paud dan dasar, sedangkan jika dari guru tersebur kurangnya penguasan kelas dan ketidak siapan dalam proses pembelajaran tersebut, mungkin dikarenakan faktor eksternel sampe terbawa dalam prosas pembelajaran yang tidak maksimal.

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain mengatakan, bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas. Faktor yang pertama
yaitu intern siswa, faktor ini meliputi emosi, pikiran, dan perilaku siswa.

Baca Juga:
Dapat dikatakan bahwa faktor intern siswa berhubungan dengan kepribadian siswa itu sendiri, sedangkan faktor yang kedua yaitu faktor ektern siswa, yang meliputi masalah lingkungan belajar, penempatan siswa, pengelompokkan siswa, jumlah siswa dikelas, dsb

Berikut 14 tips bagaimana mengatsi ribu, gadu yang terjadi didalam kelas :

1. Hindari mengetuk-ngetuk papan tulis atau white board saat mendiamkan siswa.

2. Mngangkat tangan sambil bersikap diam. Mintalah siswa melakukan hal yang sama. Saya jamin kelas anda akan tenang, lakukan berulang bila anda ingin siswa anda diam

3. Hindari berteriak untuk mendiamkan siswa. Teriakan anda hanya akan menambah kebisingan yang sudah terjadi

4. Jangan menggunakan suara dengan nada keras "woiii diammm"

5. Jangan menggunakan suara “ssssssssttttttttt”

6. Sesekali berjalan berkeliling diantara tempat duduk siswa, guna melihat apa yang dilakukan siswa.

7. Lakukan permainan seperti Ice Breaking, saat kelas Anda ribut

8. Ucapkan kata ‘terima kasih ‘ pada siswa yang sudah siap mendengarkan anda. Misalnya ” terima kasih Adam, terima kasih Ani… dst

9. Berjalanlah saat  di dalam kelas dan berinteraksilah dengan semua siswa.

10. Minta mereka menyimpan mainan yang tak berhubungan dengan materi pembelajaran didalam tas. Lalu, minta mereka menyiapkan buku pelajaran.

11. Pada awal pembelajaran, berikanlah games menarik kepada anak didik, seperti bertepuk tangan , tebak-tebakan, bernyanyi bersama, bercerita, kuis.

12 Buatlah materi pembelajran yang menarik bagi anak, buatlah suasana yang menggembirakan siswa saat menerima pelajaran jangan tegang saat mengajar, gunakan intonasi suara yang menarik perhatian.

13. Selipkan humor dikala mengajar, seperti permainan tepuk, halo hai, dongeng, sulap.

14. Jika siswa masih saja ribut maka cobalah perhatikan apa yang sedang mereka bicarakan. Lalu, masuklah dalam pembicaraan itu. Namun, sebentar saja.

Demikian tips buat Anda, semoga bermanfaat. dan jangan lupa berbagi.

5 Cara Mengatur Tempat Duduk Siswa Lebih Bervariatif dan Nyaman

5 Cara Mengatur Tempat Duduk Siswa Lebih Bervariatif dan Nyaman

BlogPendidikan.net
- Salah satu unsur dari pengelolaan kelas adalah penataan kelas. Penataan kelas memerlukan perhatian dan perencanaan yang sungguh-sungguh dalam proses pembelajaran. Dalam penataan ruang kelas penting untuk dilakukan dengan terencana untuk mendukung proses pembelajaran. Aktivitas murid dan mobilitas belajar sangat tinggi. 

Tempat duduk adalah salah satu fasilitas umum yang ada di sekolah, yang diperlukan siswa dalam menunjang kegiatan belajar mengajar di kelas. Tempat duduk tentunya juga mempengaruhi proses pembelajaran siswa. Bila memilih tempat duduk yang pas, tidak terlalu tinggi, tidak terlalu rendah, dan sesuai dengan keadaan tubuh siswa akan membuat nyaman siswa untuk duduk.

Cara mengatur tempat duduk yang nyaman dan menyenangkan.

1. Denah tempat duduk letter U

Tempat duduk yang seperti ini lebih memudahkan seorang guru untuk memberikan materi semua siswa akan memperhatikan guru dengan baik.. Tempat duduk yang seperti ini juga efektif untuk meminimalisir siswa yang kurang memperhatikan guru. Dengan menerapkan denah tempat duduk letter U guru bisa lebih efektif dalam mengawasi para siswanya.

2. Denah tempat duduk letter O

Tempat duduk yang seperti ini ditujukan untuk menyampaikan materi debat, sehingga para siswa lebih leluasa untuk mengemukakan pendapatnya.

3. Denah tempat duduk berkelompok

Tempat duduk seperti ini sangat efektif untuk menunjang proses belajar mengajar dengan metode berdiskusi. Tempat duduk yang seperti ini memudahkan para siswa nya untuk berdiskusi dengan teman satu kelompok nya. Para siswa bisa mengemukakan pendapatnya dengan jelas.

4. Denah tempat duduk model auditorium

Meskipun tempat duduk yang seperti ini tidak mendukung kegiatan belajar aktif dan mengurangi gerak siswa, tidak ada salahnya mencoba tempat duduk seperti ini untuk menghindari kebosanan dalam kegiatan belajar mengajar.

5. Denah tempat duduk berhadapan

Sama hal nya dengan denah tempat duduk berkelompok, model tempat duduk seperti ini juga efektif untuk menunjang kegiatan belajar dengan metode berdiskusi. Seorang guru harus menciptakan suasana kelas yang menyenangkan supaya siswa tidak bosan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, karena suasana belajar merupakan salah satu faktor utama dalam menunjang kegiatan belajar mengajar. 

Dengan pemilihan tempat duduk yang baik, diharapakan dapat menciptakan susana kelas yang aman, tenang, nyaman dan menyenangkan. Guru juga akan merasakan hal yang sama. Sehingga kegiatan belajar mengajar dapat tercapai secara optimal. Ada banyak cara untuk menciptakan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan. Diantaranya adalah denang memodifikasi pola tempat duuk siswa karena guru kreatif adalah idola para siswa.

Dalam mengatur tempat duduk siswa juga harus memperhatikan beberapa faktor, di antaranya adalah: 

Pertama, siswa yang lambat memahami pembelajaran ditempatkan di bagian depan atau dekat dengan guru.
Menata tempat duduk juga harus memperhatikan kemampuan siswanya, dengan menempatkan siswa yang lambat dalam memahami pembelajaran di tempat duduk bgian depan atau dekat guru, harapannya adalah siswa tersebut menjadi lebih memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru dengan jelas.

Kedua, siswa yang pintar duduk dengan siswa yang kurang pintar.
Sejatinya tidak ada siswa yang bodoh, yang ada hanyalah siswa yang kurang atau lambat dalam memahami pembelajaran. Dengan menempatkan siswa yang pintar duduk dengan siswa kurang pintar harapannya siswa yang pintar tersebut bisa membantu siswa yang kurang pintar apabila ada kendala atau kesusahan dalam proses pembelajaran.

Ketiga, me-rolling tempat duduk.
Supaya adil dalam pembagian tempat duduk, dan siswa pun tidak jenuh duduk di tempat yang sama, ada baiknya guru melakukan rolling tempat duduk sehingga siswa dapat merasakan tempat duduk yang berbeda. Pengaturan denah kelas atau tempat duduk siswa ternyata berpengaruh terhadap kegiatan belajar mengajar. Banyak guru yang merasa kurang bisa mengendalikan kelas, sehingga tujuan pembelajaran sulit untuk dicapai. Untuk menghindari hal tersebut seorang guru bisa merubah tempat duduk siswanya agar lebih bervariatif.
Demikian Artikel ini tentang 5 Cara Mengatur Tempat Duduk Siswa Lebih Bervariatif dan Nyaman. semoga bermanfaat dan terimakasih.

6 Tips Agar Tidak Gagal Dalam Penguasan dan Pengelolaan Kelas

6 Tips Agar Tidak Gagal Dalam Penguasan dan Pengeloaan Kelas

BlogPendidikan.net
- Kemampuan guru dalam pengelolaan kelas menjadi juru kunci keberhasilan siswa untuk mencapai hasil belajar yang efektif, maksimal dan efisien. Untuk itu diperlukan langkah-langkah yang konkrit dalam mewujudkan keberhasilan pengelolaan kelas.

Berikut ada 6 tips agar tidak gagal dalam penguasaan dan pengelolaan kelas :

1. Memahami teori pembelajaran. 

Teori tentang pembelajaran harus dikuasai namun tidak diterapkan mentah-mentah. Referensi digunakan dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi siswa di lapangan. Karakter siswa berbeda di daerah pedesaan atau perkotaan, sekolah unggulan dan non unggulan. Itu artinya, mengelola pembelajaran tidak dapat disamaratakan caranya. Misalnya ketika mengelola pembelajaran di kelas non-unggulan akan berbeda dengan mengajar di kelas unggulan.

2. Menguasai materi pembelajaran

Guru harus menguasai materi pelajaran yang akan diajarkan. Dengan demikian guru akan percaya diri berdiri di depan kelas tanpa banyak melihat buku sumber. Tersendatnya pembelajaran sering disebabkan karena guru kurang menguasai materi pelajaran. Atau guru tidak siap mengajar karena situasi dan keadaan tertentu.

3. Gaya mengajar yang khas

Yang tak kalah penting adalah stil atau gaya mengajar yang ditunjukkan guru ketika menghadapi siswa di dalam kelas. Gaya mengajar meliputi penampilan, gaya dan cara berbahasa, serta sikap guru. Pembelajaran akan mudah dikelola melalui unsur-unsur stil mengajar yang disebutkan. Guru perlu memiliki stil mengajar yang khas.

4. Gunakan metode mengajar yang pas

Metode pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik materi pelajaran dan peserta didik. Metode ceramah digunakan bila guru yakin akan kemampuan berceramah cukup memadai. Akan tetapi jika tidak memungkinkan, guru dapat menggunakan metode lain yang dianggap dapat memudahkan dalam mengatur siswa dengan baik.

5. Kontrol disiplin belajar

Disiplin pembelajaran dilaksanakan bersifat konsisten dan kontinyu. Ada aturan yang jelas dan spesifik sebelum memulai maupun mengakhiri pembelajaran. Misalnya, pelajaran belum akan dimulai sebelum semua siswa berada dalam. Kalau pelajaran sudah dimulai, siswa yang terlambat tidak boleh masuk kelas. Konsentrasi belajar akan buyar ketika siswa datang terlambat dan diizinkan masuk kelas. Atau dijinkan masuk kelas dengan ketentuan tertentu.

6. Kesiapan siswa

Tidak memulai pembelajaran kalau siswa belum siap adalah langkah efektif untuk mengelola siswa. Siap mental menerima pelajaran, siap peralatan belajar seperti alat tulis, dan lain sebagainya. 

Minimal dengan 6 tips di atas menjadi upaya berarti bagi guru dalam mengelola kelas dengan baik. Tentu saja masih banyak tips lain yang dapat dikembangkan dalam mengelola pembelajaran. Namun semuanya tergantung pada daya kreativitas dan inovasi masing-masing guru. Selamat mencoba.

Ikuti BlogPendidikan.net pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOWING (Dapatkan berita terupdate tentang guru dan pendidikan) 

9 Tips Mengendalikan Kondisi Kelas Belajar Kelompok Agar Optimal

9 Tips Mengendalikan Kondisi Kelas Belajar Kelompok Agar Optimal

BlogPendidikan.net
- Diskusi kelompok merupakan suatu proses interaksi antara peserta didik yang satu dengan siswa yang lainnya dalam satu kelompok. Dalam kelompok tersebut, peserta didik bisa berbagi informasi dan solusi atas berbagai hal yang terjadi pada proses pembelajaran. Guru berfungsi sebagai pembimbing yang menjadi pengarah sekaligus melaksanakan kegiatan supervisi keefektifan kelompok tersebut.

Sswa yang berdiskusi dalam kelompok-kelompok kecil di bawah pimpinan guru atau temannya untuk berbagi informasi, pemecahan masalah, atau pengambilan keputusan. Diskusi tersebut berlangsung secara terbuka. Setiap siswa bebas untuk mengemukakan ide-ide tanpa merasa ada tekanan dari guru ataupun dari temannya, dan setiap siswa harus mentaati semua peraturan yang telah ditetapkan.

Berikut 9 tips mengendalikan kondisi kelas saat belajar kelompok agar optimal :

1. Menunjukan sikap tanggap

Guru memperlihatkan sikap positif terhadap setiap perilaku yang muncul dari peserta didik dan memberikan berbagai tanggapan secara proporsional terhadap perilaku tersebut, dengan maksud tidak menyudutkan kondisi peserta didik, perasaan tertekan dan memunculkan perilaku susulan yang kurang baik.

2. Membagi perhatian

Kelas diisi oleh peserta didik yang bervariasi, akan tetapi sejumlah peserta didik memiliki keterbatasan tertentu yang membutuhkan perhatian khusus dari guru. Namun demikan, perhatian guru tidak hanya terfokus pada satu peserta didik atau satu kelompok tertentu saja yang dapat menimbulkan kecemburuan, perhatian guru harus berbagi dengan merata kepada setiap peserta didik yang ada di dalam kelas.

3. Memusatkan perhatian kelompok

Munculnya kelompok informal dikelas, atau pengelompokan karena di sengaja oleh guru dalam kepentingan pembelajaran membutuhkan kemampuan untuk mengatur dan mengarahkan perilakunya, terutama ketika kelompok perhatiannya harus terpusat pada tugas yang harus diselesaikan.

4. Memberikan petunjuk dengan jelas

Untuk mengarahkan kelompok ke dalam pusat perhatian seperti dijelaskan sebelumnya, serta untuk memudahkan peserta didik menjalankan tugas yang dibebankan kepadanya, maka tugas guru adalah menyampaikan setiap pelaksanaan yang harus dilaksanakan peserta didik secara bertahap dan jelas

5. Menegur

Permasalahan bisa terjadi dalam hubungan yang terbangun, baik antar peserta didik, mupun antara guru dengan peserta didik. Permasalahan dalam hubungan tersebut bisa terjadi dalam konteks pembelajaran, sehingga guru sebagai pemegang kendali kelas harus mampu memberikan teguran yang sesuai dengan beban permasalahan yang terjadi serta menyesuaikan dengan tugas dan perkembangan peserta didik tidak memberikan efek penyerta yang dapat menimbulkan ketautan bagi peserta didik, namun memberikan kesadaran kepada peserta didik tentang masalah yang terjadi.

6. Memberikan penguatan 

Penguatan merupakan upaya yang diarahkan guru agar prestasi dan perilaku yang baik dapat dipertahankan oleh peserta didik atau bahkan mungkin ditingkatkan dan dapat ditularkan kepada peserta didik lainnya. Penguatan yang dimksud dapat berupa pemberian hadiah (reward) yang bersifat moril maupun materil namun tidak berlebihan.

7. Memodifikasi tingkah laku

Memodifikasi tingkah laku adalah menyesuaikan bentuk-bentuk tingkah laku ke dalam tuntutan kegiatan pembelajarn sehingga tidak muncul prototype pada diri peserta didik tentang peniruan perilaku yang kurang baik.

8. Pengelolaan Kelompok

Kelompok belajar di kelas merupakan bagian dari pencapaian tujuan pembelajaran dan strategi yang diterapkan oleh guru. Kelompok juga bisa muncul secara informal seperti teman bermain, teman seperjalanan, teman karena gender dan lain-lain. Untuk kelancaran pembelajaran dan pencapaian tujuan pembelajaran, maka kelompok yang ada di kelas itu harus di kelola dengan baik oleh guru.

9. Menemukan dan Memecahkan Tingkah Laku yang Menimbulkan Masalah

Permasalahan memiliki sifat akan selalu ada (perennial) dan memberikan efek berkelanjutan (nurturan effect), oleh karena itu permasalahan akan muncul di dalam kelas, yang berkaitan dengan interaksi dan akan diikuti oleh dampak  pengiring yang besar bila tidak diselesaikan secepatnya. Guru harus dapat mendeteksi permasalahan yang muncul serta secepatnya mampu mengambil langkah-langkah penyelesaian, sehingga permasalahan tersebut akan cepat teratasi.

Tips Menata Ruang Kelas Agar Nyaman, Rapi dan Menyenangkan, Menurut Para Ahli

Menata Ruang Kelas Agar Nyaman, Rapi dan Menyenangkan

BlogPendidikan.net
- Kelas merupakan taman belajar bagi peserta didik dan menjadi tempat mereka, bertumbuh dan berkembang baik secara fisik, intelektual maupun emosional. Oleh karena itu kelas harus dikelola sedemikian rupa sehingga benar-benar merupakan taman belajar yang nyaman, rapi dan menyenangkan. 

Menurut Ahmad, Syarat-syarat kelas yang baik adalah: (1) rapi, bersih, sehat, tidak lembab, (2) cukup cahaya yang meneranginya, (3) sirkulasi udara cukup, (4) perabot dalam keadaan baik, cukup jumlahnya dan ditata dengan rapi, dan (5) jumlah peserta didik tidak lebih dari 40 orang.

Menata Ruang Kelas

Pada prinsipnya sistem belajar yang kita anut di SD adalah sistem klasikal. Tetapi ada beberapa metode mengajar yang tidak selalu memakai sisten klasikal, misalnya metode eksperimen, diskusi kelompok, dan lain sebagainya. 

Dalam penataan ruang kelas, almari kelas dapat ditempatkan disamping papan tulis atau disamping meja guru. Jika ada almari kelas tambahan dapat ditaruh dibelakang kelas, sebaiknya almari tersebut terbuat dari kaca untuk penyimpan piagam,vandel, dan kepustakaan kelas. Pengaturan tempat perabot kelas dapat dipindah-pindahkan sesuai dengan keadaan atau kondisi setempat. (Dirjen Dikti).

Menata Perabot Kelas 

Ahmad, menyatakan “perabot kelas adalah segala sesuatu perlengkapan yang harus ada dan diperlukan kelas.” Menurut Djauzak Ahmad, perabot kelas meliputi : (a) papan tulis, (b) meja kursi guru, (c) meja kursi peserta didik, (d) almari kelas, (e) jadwal pelajaran, (f) papan absensi, (g) daftar piket kelas, (h) kalender pendidikan, (i) gambar-gambar, (j) tempat cuci tangan, (k) tempat sampah, (l) sapu dan alat pembersih lainnya, dan (m) gambar-gambar alat peraga. 

Dari pendapat tersebut dapat diuraikan bagaimana mengelola ruang kelas agar nyaman, rapi dan menyenagkan sebagai berikut :

1. Papan Tulis

Papan tulis harus cukup besar dan permukaan dasarnya harus rata.Warna dasar papan tulis yang mulai menipis atau belang harus segera di cat ulang. Papan tulis harus ditempatkan di depan dancukup cahaya. Penempatannya tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah, sehingga peserta didik yang duduk dibelakang masih melihat atau membaca tulisan yang paling bawah

2. Meja kursi Guru

Meja kursi guru ukurannya disesuaikan dengan standart yang ada, meja guru berlaci dan ada kuncinya, meja kursi guru ditempatkan di tempat strategis, misalnya di kanan atau di kiri papan tulis, supaya tidak menghalangi pandangan peserta didik ke papan tulis.

3. Meja kursi Peserta didik

Meja kursi peserta didik ditata sedemikian rupa sehinggga dapat menciptakan kondidsi kelas yang menyenangkan, ukuran mejadan kursi disesuaikan dengan ukuran badan peserta didik dan dilengkapi dengan tempat tas atau buku.

4. Alamari Kelas

Alamari kelas dapat ditempatkan di samping papan tulis atau sebelah kiri atau kanan dinding bisa juga diletakkan di sebelah meja guru.

5. Jadwal Pelajaran

Jadwal pelajaran ditempatkan di tempat yang mudah dilihat.

6. Papan Absensi

Papan absensi ditempatkan di sebelah papan tulis atau di dinding samping kelas. Guru juga harus memiliki catatan daftar hadir peserta didik di buku khusus, karena daftar hadir di papan diganti setiap hari sesuai keadaan.

7. Daftar Piket kelas

Daftar piket kelas ditempatkan di samping papan absensi.

8. Kalender Pendidikan

Kalender pendidikan ditempel pada tempat yang mudah dilihat.

9. Gambar-Gambar

Gambar Presiden, Wakil Presiden, dan lambing burung Garuda Pancasila ditempatkan di depan kelas di atas papan tulis, posisi penempatannya disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.

10. Tempat Cuci Tangan dan Lap Tangan

Tempat cuci tangan dan lap tangan diletakkan di depan kelas dekat pintu masuk.

11. Tempat sampah 

Tempat sampah diletakkan di sudut kelas. Besar kecilnya tempat sampah disesuaikan dengan kebutuhan.

Demikian tips bagaimana mengelola kelas menjadi nyaman dan efektif dalam melaksanakan pembelajaran.

Sumber : academia.edu

Tips Buat Guru dan Sekolah Saat PTM Terbatas 2 Jam Pelajaran

Tips Buat Guru dan Sekolah Saat PTM Terbatas 2 Jam Pelajaran

BlogPendidikan.net
- Tahun pelajaran baru 2021-2022 sudah didepan mata, sekolah yang telah diizinkan melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas, tentunya sudah mempersiapkan segala kelengkapan terkait prosedur kesehatan dan keselamatan peserta didik dari Covid-19.

Tentunya sekolah bersama guru mempersiapkan kelengkapan dalam proses pembelajaran tatap muka terbatas (PTM Terbatas). mulai dari prosedur kesehatan, jadwal pembelajaran, pembagian kelas saat PTM terbatas, pembagian kelompok kecil PTM Terbatas dan PJJ.

Lalu bagaimana memaksimalkan proses pembelajaran dengan durasi 2 jam tatap muka perhari! guru bersama sekolah memiliki peran penting dalam menentukan proses pembelajaran tersebut berhasil dengan koordinasi sesama guru dan orang tua siswa dalam mengatur kesepakatan PTM terbatas dan PJJ.

Berikut tips buat guru dan sekolah dalam pelaksanaan PTM terbatas dengan durasi waktu 2 jam pelajaran:

1. Melibatkan Orang Tua Siswa

Mengadakan pertemuan dengan orangtua siswa, merupakan langkah awal memberi pemahaman kepada orangtua siswa tentang rencana membuka kembali sekolah yang lama ditutup. Pembelajaran yang selama ini hanya dilakukan jarak jauh, tentu perlu adanya pembiasaan baru lagi. Untuk membuka kembali sekolah perlu adanya koordinasi matang bersama orangtua siswa dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat. Kepala sekolah perlu melibatkan gugus tugas Covid-19 di daerah tersebut, hal ini agar tidak menjadi masalah di kemudian hari.

2. Lakukan Observasi dan Tes Awal Pembelajaran

Sebelum melakukan pembelajaran hendaknya guru melakukan observasi melihat kondisi kesehatan dan kesiapan siswa dalam PTM Terbatas, selanjutnya guru bisa melakukan tes awal (pre-tes) kepada siswa dari materi saat diajarkan PJJ. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kesiapan dan pemahaman siswa terhadap materi terdahulu.

3. Menyusun Jadwal Pelajaran Yang Sesuai Durasi Jam Yang Disepakati

PTM terbatas tentunya berbeda dari pembelajaran tatap muka dalam kondisi normal, jadwal yang disusun harus berdasarkan kesepakatan sekolah dan berdasarkan kurikulum yang diterapkan oleh sekolah saat kondisi darurat (Pandemi). Saran sebaiknya menggunakan kurikulum darurat Covid-19.

4. Merangkum Materi Untuk PTM Terbatas

Hal ini penting dilakukan oleh guru, jika semua materi yang berada di buku pelajaran baik siswa ataupun buku peganggan guru dengan durasi waktu yang singkat proses pembelajaranya dipastikan tidak akan tuntas, jadi sangat disarankan sebelum memulai pembelajaran merangkum materi yang akan di sajikan pada hari tersebut agar mencapai ketuntasan sampai pada evaluasi.

5. Gunakan Model Pembelajaran Campuran

Model pembelajaran campuran yang dimaksud adalah mdel pembelajaran yang bisa diterapkan pada PTM terbatas dan PJJ. agar materi yang bidapat pada PTM terbatas bisa dilanjutkan pada proses PJJ dihari tidak tatap muka.

6. Siapkan Media Pembelajaran Yang Eferktif dan Efisien

Media pembelajaran merupakan sarana penyampaian materi pembelajaran secara kongkrit, dengan media pembelajaran yang efektif dan efisien, bisa mencapai hasil belajar siswa sesuai tujuan pembelajaran. Media pembelajaran yang digunaka sebaiknya yang mudah digunakan dan dipahami suswa.

7. Ciptakan Suasana BelajarIinovatif dan Menyenangkan 

Guru hendaknya lebih berinovasi menciptakan PTM dengan tetap menjalankan prokes ketat namun tetap menyenangkan. Pembelajaran lebih ditekankan pada proses, jangan menekankan pada hasil yang berdampak pada psikologis siswa. Setelah hampir satu setengah tahun siswa belajar dari rumah, tentu dibutuhkan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan agar siswa dapat kembali menemukan ritmenya dalam belajar.

8. Pantau Kondisi Psikologis Siswa 

Walau pembelajaran telah berlangsung dengan aktif, inovatif, serta menyenangkan, guru tetap perlu memantau kondisi psikologis siswa sendiri.  Sekolah perlu melibatkan psikolog terhadap kondisi psikologis siswa yang terdampak terlalu lama belajar dari rumah. Hal tersebut perlu dilakukan agar siswa yang terbiasa sendiri belajar dengan gawainya, kini dihadapkan belajar bersama teman-teman. 

Semoga tips ini bisa memberikan edukasi kepada guru, dan siswa dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas (PTM Terbatas) di Tahun Pelajaran baru 2021-2022.