BlogPendidikan.net - Perencanaan pembelajaran untuk "pembelajaran mendalam" (deep learning) dalam konteks pendidikan adalah pendekatan yang berfokus pada pemahaman konsep yang mendalam, penguasaan kompetensi inti, dan kemampuan untuk menerapkan pengetahuan dalam berbagai situasi nyata. Ini berbeda dengan pembelajaran permukaan (rote learning) yang hanya berfokus pada hafalan.
Peranan guru dalam implementasi PM adalah sebagai aktivator, pembangun budaya, dan kolaborator. Sebagai aktivator, guru mendorong peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuan secara aktif dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar.
Sebagai pembangun budaya, guru menciptakan lingkungan belajar yang mendukung peserta didik belajar, memberikan ruang kepada peserta didik untuk menciptakan strategi belajarnya sendiri sehingga peserta didik memiliki kemandirian, percaya diri, dan rasa kebersamaan.
Sebagai kolaborator, guru bersikap aktif memberikan respon terhadap setiap proses belajar peserta didik. Umpan balik sangat penting diberikan oleh guru kepada peserta didik, untuk mendorong munculnya metakognisi dan regulasi diri, yaitu kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, serta melakukan perbaikan dan tindak lanjut.
Peran guru sebagai kolaborator juga artinya mampu membangun kerja sama dengan ekosistem belajar yang konkrit, seperti guru, orang tua, masyarakat, komunitas, profesi, atau pihak profesional untuk memberikan pengalaman praktis dan umpan balik kepada peserta didik.
Dalam kerangka kerja di atas, guru berperan sebagai pendidik yang membimbing pemahaman konsep secara mendalam, sebagai aktivator yang mendorong keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, sebagai pembentuk budaya belajar yang mendukung, sebagai motivator yang menginspirasi peserta didik untuk mencapai potensi maksimal, serta sebagai kolaborator yang bekerja sama dengan peserta didik dan pihak eksternal untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih kaya.
Selain itu, guru juga berperan sebagai penggerak praktik pedagogis inovatif yang terus mengembangkan metode dan pendekatan pembelajaran yang efektif. Selanjutnya guru dalam implementasi PM membutuhkan dukungan seluruh elemen dalam ekosistem baik dalam lingkungan satuan pendidikan ataupun di luar satuan pendidikan.
Perencanaan Pembelajaran Mendalam Terdiri Atas:
1. Identifikasi
- Mengidentifikasi kesiapan peserta didik
- Memahami karakteristik materi pelajaran
- Menentukan dimensi profil Lulusan
2. Desain Pembelajaran
- Menentukan capaian pembelajaran
- Menentukan topik pembelajaran yang kontekstual dan relevan
- Mengintegrasikan lintas disiplin ilmu yang relevan dengan topik
- Menentukan tujuan pembelajaran
- Menentukan kerangka pembelajaran (praktik pedagogis, kemitraan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, pemanfaatan digital)
3. Pengalaman Belajar
- Merancang pembelajaran dengan prinsip berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan
- Merancang tahapan pembelajaran dengan langkah-langkah kegiatan awal, inti dan penutup.
- Mendeskripsikan pengalaman belajar memahami, mengaplikasi, dan merefleksi
4. Asesmen
- Asesmen pada awal pembelajaran
- Asesmen pada proses pembelajaran
- Asesmen pada akhir pembelajaran
Berikut ini, perencanaan pembelajaran atau RPP untuk Jenjang SD.
Contoh Rencana Pembelajaran PM SD IPA 1 >> UNDUH
Contoh Rencana Pembelajaran PM SD IPA 2 >> UNDUH
Contoh Rencana Pembelajaran PM SD IPS 1>> UNDUH
Contoh Rencana Pembelajaran PM SD IPS 2 >> UNDUH
Contoh Rencana Pembelajaran PM SD Matematika 1 >> UNDUH
Contoh Rencana Pembelajaran PM SD Matematika 2 >> UNDUH
Contoh Rencana Pembelajaran PM SD Pend. Pancasila 1 >> UNDUH
Contoh Rencana Pembelajaran PM SD Bahasa Indonesia 1 >> UNDUH
Contoh Rencana Pembelajaran PM SD Bahasa Inggris 1 >> UNDUH
Dengan perencanaan pembelajaran yang berfokus pada deep learning, diharapkan siswa tidak hanya sekadar menghafal informasi, tetapi benar-benar memahami, menganalisis, menciptakan, dan menerapkan pengetahuan mereka dalam kehidupan nyata, menjadikan mereka pembelajar seumur hidup yang adaptif dan inovatif.
Ikuti saluran kami: https://whatsapp.com/channel/0029VaQkDD6CcW4uPQvXkc2V