Efektifkah Memberikan Hukuman Kepada Siswa

Efektifkah Memberikan Hukuman Kepada Siswa

BlogPendidikan.net
- Mendidik siswa dalam satu ruangan yang berisi 20-40 siswa memang sangat berat, terlebih siswa dengan berbagai karakter yang ada, salah satunya yang jadi perhatian penuh seorang guru adalah karakter siswa yang menonjol (nakal yang tidak memperhatikan nasehat guru). Memberi hukuman bagaimana kepada siswa tersebut.

Hukuman adalah sanksi fisik maupun psikis untuk kesalahan yang dilakukan anak, hukuman berperan mengajarkan apa yang tidak boleh dilakukan dan bukan apa yang semestinya dilakukan. (Susana)

Hukuman fisik seperti menjewer, mencubit, dan memukul akan menimbulkan dampak negatif dalam diri anak. jika memberikan hukuman fisik pada anak di samping kesakitan secara psikis dia juga tertekan sehingga untuk bisa kembali mengikuti pembelajaran dengan serius akan butuh waktu lama. 

Hukuman yang efektif untuk pelanggaran yang dilakukan adalah hukuman yang tak hanya proporsional namun juga membuat anak merasa rugi secara intelektual akibat kesalahan yang diperbuatnya. Bentuk hukuman bisa jadi mengerjakan tugas dua kali lipat, mengganti tugas dengan mata pelajaran lainnya dan anak akan menyadari kesalahan yang dia perbuat hukuman juga mengandung nilai edukasi.

Efektifkah Memberikan Hukuman Kepada Siswa

Bentuk hukuman yang popular di masyarakat adalah bentuk hukuman fisik, seperti menempeleng, memukul, memecut dan lain-lain. Bentuk hukuman seperti ini dianggap paling efektif untuk mendisiplinkan anak. Bentuk hukuman fisik seperti itu dapat memunculkan dendam pada diri anak. 

Akibatnya ekspresi kejiwaan yang ditampilkan oleh anak akan muncul berupa sikap menantang atau melawan, dan manifestasi perilaku yang tampak adalah kekerasan, kebrutalan, merusak, bahkan melanggar hukum. Jadi hukuman yang berbentuk fisik bagi anak yang terobsesi dendam tidak akan menyelesaikan masalah, namun justru akan menimbulkan masalah baru di mana ia akan tumbuh menjadi anak yang pembangkang. 

Hukuman memang diperlukan dalam mendisiplinkan anak, hal tersebut diperlukan apabila kesalahan yang dilakukan anak serius dan membahayakan dirinya sendiri dan orang lain.

Hukuman tidak selalu dapat dipahami anak, hukuman yang tidak disertai dengan penjelasan dan tidak relevan dengan kesalahan anak tidak jarang justru menyisakan luka di dalam hatinya. 

Beberapa pengalaman menunjukkan bahwa hukuman tidak selamanya efektif dan mencapai tujuan yang diharapkan. Hukuman yang dimaksudkan membuat anak menjadi jera dan tidak mengulangi perbuatannya, tidak jarang menurunkan harga diri anak dan menimbulkan dendam yang mendalam.

Dalam dunia pendidikan, hukuman merupakan hal yang wajar, bilamana derita yang ditimbulkan oleh hukuman mempunyai nilai positif dan menjadi sumbangan bagi perkembangan moral anak didik. Hukuman sebagai alat pendidikan sesungguhnya tidak mutlak digunakan. Prinsipnya pemberian hukuman kepada anak-anak yang melanggar aturan bisa saja dilakukan. 

Hal ini didasarkan bahwa hukuman bersumber dari Allah swt. sebagai balasan bagi perbuatan. Alisuf Sabri dalam hal ini menyatakan bahwa hukuman digunakan untuk : 
  1. Memperbaiki kesalahan/perbuatan anak didik
  2. Mengganti kerugian akibat perbuatan anak didik
  3. Melindungi masyarakat atau orang lain agar tidak meniru perbuatan yang salah
  4. Menjadikan anak didik takut mengulangi perbuatan yang salah
Jadi orang tua dan guru hendaknya memperhatikan beberapa syarat dalam pemberian hukuman, yaitu mengandung makna edukasi, harus tetap dalam jalinan cinta kasih, dan sayang harus menimbulkan keinsyafan dan penyesalan bagi anak didik, diikutkan dengan pemberian maaf dan harapan serta kepercayaan kepada anak didik. Terima kasih.

Ikuti BlogPendidikan.net pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOWING (Dapatkan berita terupdate tentang guru dan pendidikan) 

Share this

Artikel Terkait

Previous
Next Post »
Comments