Terapkan 6 Strategi Mengajar Ini Kepada Siswa Generasi Milenial

Terapkan 6 Strategi Mengajar Ini Kepada Siswa Generasi Milenial

BlogPendidikan.net
- Strategi dan metode pembelajaran harus segera di desain ulang untuk mencapai tujuan pembalajran disekolah karena generasi sekarang ini merupakan generasi yang melek terhadap tekhnologi maka sudah sewajarnya guru harus mengupgrade keilmuannya dan strategi pembelajaran yang digunakan dikelas. 

Berikut bebrapa strategi yang dapat dilakukan oleh guru dalam pembelajran dikelas untuk generasi milenial adalah :

1. Gunakan Model Pembelajaran Terbimbing

Salah satu karakter pada generasi ini ketidaksukaannya terhadap pembelajaran yang difokuskan hanya membaca dan menyimak (metode ceramah). Generasi ini lebih tertarik kepada pengamatan dan pembelajaran langsung (praktek) dan  mereka memiliki kemampuan yang cepat dalam mengakses informasi atau materi pembelajaran, namun ada sisi kelemahan yang harus diperhatikan generasi ini kurang dalam menganalisis validasi sebuah informasi makanya guru perlu memberikan bimbingan ataupun arahan mengenai informasi yang mereka temukan. Dalam hal ini berarti guru harus menjadi fasilitator bagi para siswanya.
2. Pembelajaran Berbasis Visual dan Menyenangkan

Generasi ini memiliki struktur otak yang lebih mengedepankan pada perkembangan aspek Visual, maka dari itu pembelajaran harus di sajikan dalam bentuk visual. Hal ini dilakukan karena generasi ini sangat mudah memahami segala sesuatu yang disajikan dalam bentuk gambar. 

Metode pembelajaran berbasis visual merupakan penggunaan metode edutainment dikelas. Metode ini merupakan metode yang memangkas teknik mengajar konfensional seperti ceramah, catat dan sebagainya. Metode ini menggabungkan antara materi pembelajaran secara visual, bersifat narasi, pembelajaran dengan permainan dan pengajaran menggunakan gaya informal.
3. Mengoptimalkan Pembelajaran dengan Aplikasi dan Media Sosial

Generasi milenial merupakan ngenerasi yang tidak bisa lepas dari media sosial yang hampir semua aplikasi ada pada gedjetnya. Berdasarkan hasil survei diketahui generasi ini menggunakan 79% waktunya perhari digunakan untuk berinteraksi dengan Smartphone nya. Sedangkan akses mereka terhadap media sosial  minimal 10 kali dalam satu hari baik Facebook, twittwr, Whatshapp dan liannya. 
Melihat tingginya interaksi generasi ini terhadap media sosial tidak ada salahnya kita sebagai guru mencoba memanfaatkan dan memaksimalkan media sosial sebagai media dalam pembelajaran. Banyak aplikasi yang bisa dimanfaatkan ada google class room, elearning, Zoom Cloud metting, Learnign Management Sistem (LMS) ini semua merupakan media sosial yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran daring atau online.

4. Pembelajaran Berorientasi Pada Entrepreneurship dan Kreatifitas

Sing dan Dangmei menyebutkan generasi ini bersifat Entrepreneur, dapat dipercaya, generasi yang realistis terhadap menyikapi permasalahan dan generasi yang optimis untuk menatap masa depan. Jadi tidak mengherankan jika generasi ini memiliki Side Job diluar aktivitas belajar seperti desain grafis, content creator, youtuber, dan lain-lainnya.
Berbicara tentang kreativitas pembelajaran jika dihuhungkan dengan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam umpamanya guru bisa mengajak atau mengarahkan siswa untuk membuat blog pribadi atau akun youtube untuk memposting kajian-kajian islami (ceramah pendek) yang itu nantinya akan meningkatkan jiwa kreativitas anak.

5. Mengoptimalkan Pembelajaran dalam Kelompok

Mintasih mengatakan generasi ini cenderung senang bekerjasama dengan rekan sejawatnya karena mereka punya rasa percaya diri yang tinggi ini menjadi modal utama bagi mereka untuk unjuk diri menyalurkan ide dan gagasannya kepada teman sejawatnya. 
Kerja kelompok ini tidak hanya dalam situasi yang nyata tetapi juga pada dunia maya artinya generasi ini menyukai kerja sama dengan fasilitas tekhnologi seperti Video Conference dan media lainnya. Ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Scawbel yang menyatakan 53% generasi ini menyenangi komunikasi secara pribadi dengan menggunakan tekhnologi informasi Instan messaging dan konferensi dengan video. Intinya generasi ini menyenangi kerja kelompok dengan sistem kolaborasi.

6. Menerapkan Sistem Blanded Learning

Sistem pembelajaran ini merupakan kombinasi antara pembelajaran konvensional dengan pembelajaran daring (Online). Artinya pembelajaran dalam satu semester dapat di rencanakan dengan dua jenis pertemuan konvensional dan daring dengan penggabungan ini diharapkan dapat mengenai sasaran pembelajaran untuk generasi ini. 
Blanded Learning erat kaitannya dengan pembelajaran berbasis tekhnologi maka perlunya guru untuk memanfaatkan dan mengupgrade pengetahuannya sesuai dengan perkembangan zaman yakni tentang ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Contohnya dalam pembelajaran guru dapat memanfaatkan WhatsApp group guru tinggal membagikan link materi atau tugas yang dapat diakses oleh siswa untuk dipelajari. 

Share this

Artikel Terkait

Previous
Next Post »
Comments