17 Puisi Menyentuh Hati Spesial Hari Guru Nasional

17 Puisi Menyentuh Hati Spesial Hari Guru Nasional

BlogPendidikan.net
- Memperingati Hari Guru Nasional (HGN) diperingati setiap 25 November. Tujuannya untuk mengapresiasi peran dan jasa guru di Indonesia.

Tema Hari Guru Nasional 2022 adalah 'Serentak Berinovasi, Wujudkan Merdeka Belajar'. Ada banyak cara untuk memeriahkan Hari Guru Nasional. Salah satunya dengan memasang twibbon di media sosial.

Berikut 17 Puisi Menyentuh Hati Spesial Hari Guru Nasional:

1. PUISI GURU

Karya: Kahlil Gibran

Barang siapa mau menjadi guru
Biarlah dia memulai mengajar dirinya sendiri
Sebelum mengajar orang lain

Dan biarkan pula dia mengajar dengan teladan
Sebelum mengajar dengan kata-kata
Sebab, mereka yang mengajar dirinya sendiri
Dengan membenarkan perbuatan-perbuatan sendiri

Lebih berhak atas penghormatan dan kemuliaan
Daripada mereka yang hanya mengajar orang lain
Dan membenarkan perbuatan-perbuatan orang lain

2. UNTUKMU TELADANKU

Karya: Ahmad Yani

Wahai teladanku
Engkau bagai pelita dalam kegelapan
Engkau bagai mentari dalam menyinari hidupku
Engkau bagai pelangi dalam diriku
Memberikan secercah warna
Untuk sebuah arti kehidupan

Segala ilmu yang engkau berikan
Sikap, perbuatan dan tutur katamu
Keramahan , kelembutan dan kasih sayangmu
Mewarnai perjalanan hidupku
Untuk menggapai impian dan cita-citaku

Wahai teladanku
Engkau menuntunku, membimbingku, menyemangatiku
Dikala aku tak bisa berbuat apa-apa
Aku hanya pasrah dengan kodrat yang aku miliki
Tetapi engkau hadir bagai oase dipadang pasir
Sehingga aku memiliki semangat yang membara
Untuk menjadi pembelajar yang merdeka

Pena menari di atas kertasku
Menuliskan setiap kata yang kau ucapakan
Memberikan secercah cahaya dalam hidupku
Menuntunku menuju jalan kebaikan dan kesuksesan
Mengajariku hal-hal yang baru
Walau letih terlihat diwajahmu
Tak menghapus semangatmu

3. TERIMA KASIH GURU

Karya: Chairil Anwar

Terima kasih, guru
Untuk teladan yang telah kau berikan
Aku selalu mempertimbangkan semua yang kau ajarkan
Dan merefleksikan itu semua pada karakter dan pribadiku

Aku mau menjadi sepertimu
Pintar, menarik, dan gemesin,
Positif, percaya diri, protektif

Aku mau menjadi sepertimu Berpengetahuan, pemahaman yang dalam Berpikir dengan hati dan juga kepala Memberikan kami yang terbaik
Dengan sensitif dan penuh perhatian

Aku mau menjadi sepertimu
Memberikan waktumu, energi dan bakat Untuk meyakinkan masa depan yang cerah Pada kita semua.

Terima kasih, guru
Yang telah membimbing kami
Aku mau menjadi sepertimu

4. PUISI GURU

Karya: Gus Mus

Ketika aku kecil dan menjadi muridnya
Dialah di mataku orang terbesar dan terpintar
Ketika aku besar dan menjadi pintar
Ku lihat dia begitu kecil dan lugu

Aku menghargainya dulu
Karena tak tahu harga guru
Ataukah kini aku tak tahu
Menghargai guru?

5. Pipit Kecil

Karya: Zuarni, S. Pd.

Awal jumpa kita, Kami bukan siapa-siapa
Hanya pipit kecil dengan paruh menganga dan sayap setengah terbuka
Kami hanya berputar… berputar…
Dan hinggap di pundak ilmu guru-guru kami

Awal jumpa kita Kami bukan apa-apa
Hanya sobekan-sobekan kertas tak bermakna
Menunggu tangan-tangan kokoh dan jemari lentik guru kami
Merangkainya menjadi buku yang patut diperhitungkan

Guruku… lihatlah pipitmu

Kami telah seperkasa garuda, selincah merpati
Dengan ilmu dan petuahmu
Picing mata nanar telah sejelita mentari siang hari
Langkah seok… telah mantap menapaki jalan tajam beronak

Kini pipitmu…

Telah siap terbang… terbang memetik cita-cita kehidupan
Dia meninggalkan
Secuil sejarah hidup kami di sini.

6. PAHLAWAN YANG TERLUPAKAN

Karya: Ahmad Muslim Mabrur Umar

Cermatilah sajak sederhana ini, kawan
Sajak yang terkisah dari sosok sederhana pula
Sosok yang terkadang terlupakan
Sosok yang sering tak dianggap

Ialah pahlawan yang tak ingin disebut pahlawan
Terka-lah kiranya siapa pahlawan ini
Ingatlah lagi kiranya apa jasanya
Ia tak paham genggam senjata api Ia tak bertarung di medan perang

Ucap, sabar dan kata hati menjadi senjatanya
Keberhasilanmu kawan, itulah jasanya
Cerdasmu dan cerdasku itu pula jasanya

Bukan ia yang diharap menang
Namun suksesmu dan sukseskulah menangnya
Dapatkah kiranya jawab siapa pahlawan ini

Karenanyalah kudapat tulis sajak ini
Karenanyalah kau dapat baca sajak ini
Juluknya ialah pahlawan tanpa tanda jasa

Mungkin telah teringat olehmu kawan
Mungkin telah kau terka jawabnya
Ialah pahlawan dan orang tua kedua

Ialah guru, sang pahlawan yang terlupakan.

7. DOA UNTUK GURUKU

Hari demi kulewati… merasa hampa
Tanpa ilmu dan kasih sayangmu
pada siapakah ku wajib bertanya
Dari manakah ini asalnya
Kuhaus ilmu dan mengidamkan belajar

Guru…

Terlalu cepat kau menghilang dariku
Begitu cepat kau dan aku berpisah
Akankah kita bersua kembali

Guru…

Ingin ku balas jasa-jasamu
Namun ku tak dapat melakukannya
Ingin rasanya ku membuatmu bangga
Tapi apakah ada langkah untuk melakukannya

Kini……

Hanya rangkaian doa yang dapat kupersembahkan untukmu
Semoga panjang umur dan berhasil selalu
Hingga kita dapat bersua kembali
Kiranya Allah menghendaki

8. GURUKU PAHLAWANKU

Guruku adalah pahlawanku
Yang tak pernah lelah mengajariku
Mengenalkan dunia melalui buku
Membuat aku tak berhenti untuk merindu

Guruku adalah pahlawanku
Dialah pelita negeri
Dengan sabar mengajariku
Bertambah ilmu ini setiap hari

Guruku adalah pahlawan kita
Yang mendidik dengan penuh rela
Yang mengajar dengan bahagia
Bersama dengan lembutnya kata-kata

Guruku adalah pahlawanmu
Yang bersahabat baik dengan fajar
Biarpun dinginnya pagi membelenggu
Dia sudah sampai dan bersiap untuk mengajar

Guruku adalah pahlawan sejati
Yang mengajar tulus dengan hati
Tak peduli dengan kebijakan yang terus berganti
Kedatanganku ke sekolah selalu dinanti

Guruku adalah sebaik-baiknya pahlawan
Kudoakan engkau agar selalu bersama dengan kebaikan
Semoga engkau selalu sehat dalam keselamatan
Semoga engkau selalu bahagia dalam sabar dan ketulusan

9. TERIMA KASIH JASAMU

Kаulаh реmbіmbіng аku
Kаulаh реmbіmbіng аku
Kаulаh реndіdіk аku

Guruku
Itulаh јulukаn dіrіmu…
Yаng tіdаk реrnаhnуа bоѕаn dіdаlаm
Mеngајаrku ѕеrtа mеngајаr dаku

Guruku
Tаnра dіrі mu ku bаkаl hаnсur
Tаnра dіrі mu ku bаkаl ѕеngѕаrа
Tаnра dіrі mu ku bаkаl tеrѕеѕаt

Guru
Terіmа kаѕіh
Atаѕ ѕgаlа јаѕа – јаѕаmu

10. PAHLAWAN PENDIDIKAN

Jіkа dunіа kаmі уаng dulu kоѕоng
tаk реrnаh kаu іѕі
Mungkіn hаnуа аdа wаrnа hаmра, 
gеlар tаk bіѕа ара-ара, tаk bіѕа kеmаnа-mаnа

Tарі kіnі dunіа kаmі реnuh wаrnа
Dеngаn gоrеѕаn gаrіѕ-gаrіѕ, јugа kаtа
Yаng dulu hаnуа јаdі mіmрі
Kіnі mulаі tеrlіhаt bukаn lаgі mіmрі
Itu kаrеnа kаu уаng mеngајаrkаn

Tеntаng mаnа wаrnа уаng іndаh
Tеntаng gаrіѕ уаng hаruѕ dіlukіѕ
Jugа tеntаng kаtа уаng hаruѕ dіbаса

Tеrіmаkаѕіh guruku dаrі hаtіku
Untuk ѕеmuа рејuаng реndіdіkаn

Dеngаn реndіdіkаnlаh kіtа bіѕа mеmреrbаіkі bаngѕа
Dеngаn реndіdіkаnlаh nаѕіb kіtа bіѕа dіrubаh
Aра уаng tаk mungkіn kаu јаdіkаn mungkіn

Hаnуа uсараn tеrаkhіr dаrі mulutku
Dі hаrі реndіdіkаn nаѕіоnаl іnі
Gеmріtаkаnlаh ѕеlаlu јіwаmu
wаhаі рејuаng реndіdіkаn Indоnеѕіа

11. Guruku Inspirasiku

Tahukah engkau dengan seberapa manisnya senja?
Barangkali akan mampu menaklukkan pahitnya kopi
Sejuk dilihat oleh kedua bola mata
Menggusur segenap mendung dan seuntai sepi

Tahukah engkau dengan seberapa manisnya arunika
Tidak bersebrangan laut dengan senja
Bukan cahaya indah yang berfatamorgana
Melainkan guratan indah di sekujur angkasa

Tapi, tahukah engkau siapa sosok inspirasiku?
Dia adalah guruku

Orang lain yang mengaku sebagai orang tuaku
Orang yang belum dikenal tapi begitu perhatian terhadapku
Orang yang terus-menerus mengumbar nasihat
Orang yang ingin aku selamat
Orang yang menuntunku dengan seperti apa sebaiknya berbuat

Guruku adalah inspirasiku
Yang mengenalkan kepadaku tentang betapa luasnya ilmu
Yang mengajakku menuliskan seisi dunia ke dalam sebuah buku
Lalu menata diri ini; sungguh sangat sempit pengetahuanku

Guruku adalah inspirasiku
Yang mengajakku melihat masa depan sedikit lebih dekat
Yang mengajakku berhenti berputus asa dan malu
Yang menerangkan kepadaku bahwa sukses telah ada di balik sekat

Guruku adalah inspirasiku
Saban hari dan sepanjang waktu
Tiadalah sia-sia tenaga dan pikiranmu
Karena amat bermanfaat bagi keberlanjutan kehidupanku

12. GURU, PEJUANG ZAMAN INI

Guru… Kau adalah
Pejuang yang siap membentengi kami
Demi untuk kecerdasan bangsa ini
Kau latih kami untuk kuat
Kau ajari kami untuk menang

Kau bimbing kami untuk menuju sukses
Kau marah saat kami menyerah
Kau kecewa saat kami gagal

Tapi kau bahagia saat kami menang Guru…
Perjuanganmu sungguh mulia
Kau senang mengorbankan semuanya
Demi kami anak-anak bangsa

13. Guruku Hebat

Guruku hebat
Ilmu yang liar ia kebat
Inspirasinya membantai pikirku yang tersumbat
Hingga aku mengerti bagaimana seharusnya berbuat

Guruku hebat
Dia tetap datang walau hujan lebat
Tak peduli seberang laut atau melangkahi darat
Dia tetap mengajar sebagai pelaksana amanat

Guruku hebat
Dia tak peduli saat aku mengaku tak berbakat
Dia tetap tersenyum saat aku mengaku cacat
Dia menyemangati agar aku belajar giat

Guruku hebat
Selamanya akan tetap hebat
Tak terhitung berapa ungkap dan ibarat
Akan senantiasa kuadakan agar dia sehat dan selamat

14. Sosok Tombak Keberhasilanku

Pena menari di atas kertasku
Menuliskan setiap kata yang kau ucapkan
Memberikan secercah cahaya dalam kegelapan
Menuntunku menuju jalan kesuksesan
Walau letih terlihat di wajahmu tak menghapus semangatmu

Kau selalu mendampingiku menuju cita-citaku
Mengajariku hal-hal baru
Dengan sabar kau membimbingku
Walau sikap nakalku terkadang mengganggumu

Sungguh besar pengabdianmu
Untuk mencerdaskan generasi mudamu
Terima kasih kuucapkan untukmu

Guru ku
Kau adalah orang tua keduaku

Kan kukenang selalu jasamu
Sekali lagi kuucapkan terima kasih untukmu
Semoga selalu bahagia hidupmu
Kebaikan akan selalu menyertaimu.

15. Kepada Guruku

(Karya Winda Puspitasari)

Kulihat kau berdiri di pelupuk mataku
Menyampaikan pesan waktu
Tatkala tatapan bertemu
Aku menangkap sejuta cahaya darimu
Cahaya ilmu kian merasuk ke benakku
Bahkan aku berharap ia menjadi segumpal daging

Kau pelita di hitam legamnya jiwaku
Laksana tetesan air di gersangnya gurun pasir

Duhai guruku
Kau taman Kehidupan
Berjuta ilmu kau tanamkan
Tanpa lelah dan putus asa
Berjuang mencerdaskan generasi bangsa

Kau mempunyai laut yang terpenuhi dengan mutiara-mutiara ilmu
Izinkan aku melayarinya, sehingga matiku penuh ketenangan
Hidupmu penuh perjuangan
Maka, tak berdosa jika aku memberimu gelar pahlawan

16. Guruku Luar Biasa

Guru, kau sosok idolaku
Senyum dan tuturmu
Budi pekerti kau ajarkan padaku
Sungguh mulia segala perjuanganmu

Aku yang belum mengerti baca tulis
Kini fasih merangkai kiasan manis
Kau ajarkan aku tahu
Ilmu dari segala penjuru

Guru, bagaimana aku berterima kasih
Kau pula yang ajarkan belas kasih
Terlebih dunia yang kian meringkih
Bagaimana pun aku tak mau kau bersedih

17. Guruku Tersayang

Guruku orang tuaku
Di sekolah kau sabar membimbingku
Jasamu abadi sampai kapanpun
Selalu ajari aku sopan dan santun

Nasehatmu kuatkan aku
Untungnya, menyerah bukan jalanku
Berkatmu kini ku mampu
Wujudkan harapan hingga terwujud mimpiku

Biarpun kau memarahiku
Tak sedikit pun terbesit benci kepadamu
Sebab aku pun tahu
Itulah caramu mendidikku

Wahai guru di seluruh Indonesia
Jangan lelah ajarkan anak bangsa
Semangat kita tetap membara
Demi kemajuan Indonesia

Demikian beberapa kumpulan puisi memperingati Hari Guru Nasional (HGN), semoga bisa menjadi referensi Anda.

Ikuti BlogPendidikan.net pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan berita terupdate tentang guru dan pendidikan) Klik tanda  (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.

Share this

Artikel Terkait

Previous
Next Post »
Comments