Usai Pelantikan, 239 Kepsek dan Pengawas Menjalani Rapid Test

Usai Pelantikan 239 Kepsek dan Pengawas Menjalani Rapid Test

Blogpendiidkan.net - Dikutip dari jawapos.com, p
ara tenaga pendidik di sejumlah wilayah di Jatim dibuat resah. Pemicunya adalah beredarnya kabar adanya klaster baru persebaran virus korona di kalangan tenaga pendidik.

Isu itu mencuat pasca meninggalnya seorang pengawas sekolah yang sebelumnya mengikuti pelantikan kepala sekolah (Kasek) dan pengawas SMA se-Jatim beberapa waktu lalu. Muncul kabar bahwa meninggalnya pengawas itu disebabkan terjangkit Covid-19.

Situasi tersebut mendapat perhatian serius dari Dinas Pendidikan (Dispendik) Jatim. Instansi itu menegaskan bahwa kabar tersebut belum bisa dipastikan. Namun, sebagai antisipasi, dispendik menginstruksi seluruh peserta pelantikan untuk menjalani rapid test guna memastikannya.

Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi belum berani memastikan kebenaran kabar tersebut. Sebab, dari informasi yang diterimanya, pengawas sekolah yang meninggal itu didiagnosis menderita asam lambung. ”Jadi, informasi yang beredar itu masih dugaan. Kami sedang menelusuri,” katanya kemarin.

Setelah kabar tersebut mencuat, langkah antisipasi langsung dilakukan. Wahid sudah menginstruksi seluruh peserta yang hadir pada pelantikan 20 Mei lalu itu didata. ”Mereka diminta menjalani rapid test. Hasilnya akan menjadi gambaran kondisi mereka. Kami bergerak lebih awal untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya,” ucap dia.

Wahid menambahkan, pihaknya juga menyiapkan langkah-langkah lanjutan. Sebab, pemprov tidak ingin muncul klaster baru lagi di Jatim. Apalagi, peserta pelantikan cukup banyak.

Wahid memastikan, prosesi pelantikan yang berlangsung di kantor BKD Jatim itu sudah mematuhi standar protokol pencegahan Covid-19. Karena itu, pihaknya berharap kekhawatiran itu tak terbukti.

Agenda pelantikan Kasek-pengawas sekolah tersebut diikuti 240 orang. Mereka berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur. Prosesi itu dibagi dalam empat gelombang. Selesai mengikuti pelantikan, seluruh peserta kembali ke rumah.

Pada Senin (1/6), ada seorang peserta pelantikan yang dikabarkan berasal dari Jombang meninggal dunia di salah satu rumah sakit di wilayah Kota Mojokerto.

Share this

Artikel Terkait

Previous
Next Post »
Comments