6 Cara Memberikan Penguatan Kepada Siswa, Jangan Sampai Keliru

6 Cara Memberikan Penguatan Kepada Siswa, Jangan Sampai Keliru

BlogPendidikan.net
- Dalam proses pembelajaran dikelas pasti menemukan bebrapa siswa yang memiliki kemampuan di bawah dari teman-temanya yang sudah mampu dalam hal kognitif. Siswa yang kurang tersebut menjadi perhatian penuh guru, bagaimana memberikan penguatan agar siswa tersebut terus termotivasi dan tidak merasa tersisihkan dengan temannya yang lain.

Mengingat pentingnya pemberian penguatan ini, maka para guru atau pun
tenaga kependidikan lainnya harus memahami serta melatih diri secara teratur
dan terarah, agar terampil dalam menerapkan keterampilan dasar mengajar
memberi penguatan tersebut, sehingga proses pembelajaran dapat ditingkatkan
kualitasnya.
Memberikan penguatan dalam proses pembelajaran dapat dilakukan dengan
berbagai cara. Misalnya, dengan memberikan persetujuan atau pengakuan terhadap tingkah laku murid yang positif (berhasil), yang diwujudkan dalam bentuk kata-kata membenarkan, pujian, senyuman, angguk-angguk. Tampaknya hal ini sangat sederhana, akan tetapi memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap murid-murid yang bersangkutan.

Berikut 6 Cara Memberikan Penguatan Kepada Siswa :

1. Penguatan cara verbal (verbal reinforcement)

Penguatan ini dapat berbentuk komentar pendek, pujian, pengakuan atau dukungan yang dapat membesarkan hati murid dan merupakan respon langsung terhadap urun pendapat, hasil pekerjaan atau tingkah laku positif dari murid-murid. Komentar ini merupakan balikan atau informasi mengenai penghargaan terhadap penampilan atau tingkah laku murid. Penguatan verbal dapat diungkapkan dengan kata-kata seperti: “terima kasih”, “bagus”, “baik sekali”, “ya, saya setuju”, “benar pendapatmu/jawabanmu”, dan sebagainya. Dapat pula diungkapkan dalam bentuk kalimat, misalnya: “Itu sebuah pertanyaan yang baik sekali”, ”lukisanmu indah sekali”, “pekerjaanmu baik sekali”, dan sebagainya.
2. Penguatan berupa mimik dan gerakan badan (gestural reinforcement)

Penguatan ini diberikan dalam bentuk mimik, gerakan wajah, gerakan anggota badan dan sebagainya, yang dapat memberikan kesan khusus bagi murid-murid yang bersangkutan. Penguatan dalam bentuk mimik atau gerak wajah misalnya: senyum, anggukan menyetujui, dan sebagainya. Sementara itu, dalam bentuk gerakan anggota badan misalnya: acungan ibu jari, tepuk tangan, gelengan kepala, mengangkat bahu dan sebagainya.

3. Penguatan dengan cara mendekati (proximity reinforcement)

Guru mendekati murid untuk menyatakan adanya perhatian dan kegembiraan terhadap hasil pekerjaan yang dicapainya. Hal ini dapat dilakukan dengan berdiri disamping murid, berjalan menuju ke arah murid, duduk dekat seorang atau kelompok murid, berjalan di sisi murid yang bersangkutan dan sebagainya.
4. Penguatan dengan sentuhan (contact reinforcement)

Guru dapat menyatakan penghargaan atau persetujuan kepada murid dengan cara menepuk pundak, menjabat tangannya atau mengangkat tangan murid yang menang (berhasil) dalam suatu pertandingan/perlombaan atau yang berprestasi di kelas. Penggunaan penguatan dengan sentuhan harus bijaksana, artinya harus mempertimbangkan latar belakang kebudayaan setempat, usia, jenis kelamin murid dan sebagainya.

5. Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan (activity reinforcement)

Guru dapat menggunakan kegiatankegiatan atau tugas-tugas tertentu yang disenangi murid. Misalnya: murid yang lebih dahulu menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dapat diminta untuk membantu teman-temannya dalam pekerjaan tersebut. Guru dapat memberikan kesempatan bermain atau melakukan kegiatan lain yang menyenangkan. Murid yang menunjukkan kemajuan dalam mata pelajaran seni musik (suara) misalnya, dapat diberi kepercayaan untuk memimpin paduan suara sekolah, atau menggunakan peralatan musik pada jam istirahat. Murid yang lebih dahulu menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dalam mata pelajaran Matematika dapat diminta untuk membantu teman-temannya yang mengalami kesulitan dalam mata pelajaran tersebut, dan sebagainya.
6. Penguatan berupa simbol atau benda (token reinforcement)

Penggunaan penguatan ini dalam berbagai macam simbol atau benda. Berupa simbol misalnya, komentar tertulis pada buku murid; sedangkan yang berupa benda dalam bentuk kartu bergambar, bintang, lencana dan benda-benda yang murah harganya tetapi memiliki arti simbolis. Penguatan ini dapat digunakan sebagai insentif namun jangan terlalu sering digunakan, terutama berupa benda, agar tidak menjadi menjadi kebiasaan untuk mengharapkan memperoleh benda tertentu sebagai imbalan terhadap penampilannya. Komentar tertulis pada buku pekerjaan murid, yang berarti pengakuan keberhasilan dan pemberian saran yang positif dan konstruktif akan tetap besar nilainya dalam membelajarkan murid.

Share this

Artikel Terkait

Previous
Next Post »
Comments