12 Tipe-tipe Guru Dalam Mengajar, Kamu Tipe Yang Mana?

12 Tipe-tipe Guru Dalam Mengajar, Kamu Tipe Yang Mana?

BlogPendidikan.net
 Guru adalah instrumen utama sekolah. Kualitas pembelajaran serta profesional setidaknya layanan pendidikan ditentukan oleh kualitas guru. Perlu disadari bahwa tidak semua guru memiliki kualitas sebagai guru. Faktanya, ada orang yang menjadi guru karena memang memiliki mentalitas guru, tapi ada juga yang hanya karena “nasib” saja yang membuatnya menjadi guru. 

Kualitas guru dapat ditelusuri berdasarkan: 1). Kompetensinya, yakni keahliannya mengelola pembelajaran, mulai dari perencanaanhingga evaluasi. 2). Orientasinya pada kepuasan kerja, yakni kemauan dan rasa tanggung jawab untuk membuat siswa berhasil.

Baca Juga : 9 Fakta : Menjadi Guru SD Itu Sangat Menyenangkan Bikin Awet Muda

Guru pasti memiliki kenangan dengan siswanya, begitu juga sebaliknya siswapun pasti punya kenangan terhadap gururnya. Kenangan inilah yang membuat mereka bisa menilai tipe guru tersebut, ada siswa yang menilai ahh.. guru itu kejam, guru itu pelit nilai, guru itu nggak ada humornya dan lain sebagainya. Tapi seperti itulah kenyataanya, setiap guru pasti memiiki tipe dalam hal mengajar. Anda termasuk dalam tipe mana?

Berikut 12 Tipe Guru Dalam Mengajar :

1. Guru Pembimbing

Sebagai pembimbing, guru harus merumuskan tujuan secara jelas, menetapkan jalan yang harus ditempuh, menggunakan petunjuk perjalanan,  serta menilai kelancarannya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik. Semua itu dilakukan berdasarkan kerjasama yang baik dengan peserta didik, tetapi guru memberikan pengaruh utama dalam setiap aspek perjalanan. Sebagai pembimbing, guru memiliki berbagai hak dan tanggung jawab dalam setiap perjalanan yang direncanakan dan dilaksanakannya.


2. Guru Perencana

Guru berkewajiban mengembangkan tujuan-tujuan pendidikan menjadi rencana-rencana yang oprasional. Dalam perencanaan itu murid perlu diperhatikan sehingga menjamin relevansinya dengan perkembangan, kebutuhan, dan tingkat pengaman mereka. Peranaan tersebut menuntut  agar agar perencanaan senantiasa relevansikan dengan kondisi  masyarakat, kebiasaan belajar siswa, pengalaman dan pengetahuan siswa, metode belajar yang serasi, dan materi belajar yang sesuai dengan minatnya.

3. Guru Penasihat

Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik, bahkan bagi orang tua, meskipun mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai penasehat dan dalam beberapa hal tidak dapat berharap untuk menasehati orang. menjadi guru pada tingkat manapun berarti menjadi orang kepercayaan. Makin efektif guru menangani setiap permasalahan, makin banyak kemungkinaan peserta didik berpaling kepadanya untuk mendapat nasihat dan kepercayaan diri.

4. Guru Model dan Teladan

Guru merupakan model atau teladan bagi para peserta didik dan semua orang yang menganggap dia sebagai guru. menjadi teladan merupakan sifat dasar kegiatan pembelajaran, dan ketika seorang guru tidak mau menerima ataupun menggunakan secara konstruktif maka telah  mengarungi  keefektifan  pembelajaran. sebagai teladan, ada beberapa hal perlu diperhatikan yaitu:sikap dasar, bicara dan gaya bicara, kebiasaan bekerja, hubungan kemanusiaan, proses berfikir, keputusan, gaya hidup secra umum, prilaku neurotis dan lain lain


5. Guru Pendorong Kreatifitas

Kreatifitas merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran, dan guru dituntut untuk mendemonstrasikan dan menunjukkan proses kreatifitas tersebut. sebagai orang yang kreatif, guru menyadari bahwa kreatifitas merupakan hal yang universal dan oleh karenanya semua kegiatan ditopang, dibimbing dan dibangkitkan oleh kesadaran itu.

6. Guru Motivator

Motivasi merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, karena peserta didik akan belajar dengan sungguh-sungguh apabila memiliki motivasi yang tinggi. oleh karena itu, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, guru harus mampu membangkitkan motivasi belajar peserta didik sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.

7. Guru fasilitator

Tugas guru tidak hanya menyampaikan informasi kepada peserta didik, tetapi harus menjadi fasilitator yang bertugas memberikan kemudahan dalam  belajar (Facilitate of learning) kepada semua peserta didik, agar mereka dapat belajar dalam suasana yang menyenagkan, gembira, penuh semangat tidak cemas dan berani mengemukakan pendapat secara terbuka. rasa  gembira,  penuh semangat, berani mengemukakan pendapat  secara  terbuka  merupakan  modal dasar bagi peserta didik untuk tumbuh dan berkembang  menjadi  manusia  yang siap beradaptasai, menghadapi berbagai kemungkinan dan memasuki  era globalisasi yang penuh berbagai tantangan.


8. Guru Pemberi Inspirasi

Guru sebagai pemberi inspirasi belajar, harus  mampu  memerankan  diri dan memberikan inspirasi bagi pesrta didik, sehingga kegiatan belajar dan pembelajaran dapat membangkitkan berbagai pemikiran, gagasan, ide-ide  baru. 

9. Guru Pemacu

Guru sebagai pemacu belajar, harus mampu melipatgandakan potensi peserta didik, dan mengembangkanya sesuai dengan aspirasi dan cita  cita mereka  di masa yang akan datang. Hal ini penting, karena guru memiliki  andil  yang  sangat besar terhadap keberhasilan pembelajarn di sekolah, guru sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta didik  untuk  mewujudkan  tujuan  hidupnya secra optimal. Minat, bakat, kemampuan dan potensi potensi yang  dimiliki oleh pesrta didik tidak akan berkembang secara optimal tanpa bantuan guru. Guru juga harus berpacu dalam pembelajaran, dengan memberikan kemudahan belajar bagi seluruh peserta didik, agar dapat mengembangkan potensinya secara optimal. 

10. Guru Jaim

Kalau pernah melihat guru yang penampilannya lebih mentereng dari guru-guru lain, seperti memakai aksesoris, ada kemungkinan guru itu termasuk guru jaim. Guru ini sangat ingin terlihat sempurna di hadapan siswa-siswanya. Jika ia ditegur murid karena melakukan kesalahan, ia tidak mau mengaku. Padahal guru kan manusia juga ya, pasti pernah salah. Kalaupun kena tegur murid, tidak apa-apa mengakui kesalahan sendiri karena akan jadi bahan evaluasi diri.


11. Guru Killer

Wah, guru tipe ini pasti ada di tiap sekolah dan reputasinya dikenal di seluruh tingkat. Ketika guru ini masuk, kelas pasti hening. Pembawaannya tegas ketika mengajar dan ketika murid merespons tidak sesuai harapannya, baik itu karena berisik di kelas atau tidak bisa menjawab pertanyaan, siap-siap saja mendengar omelannya. Ketika guru tipe ini memberikan soal ujian, hampir selalu ada yang remedial. Mungkin karena tekanan yang diberikan oleh guru, siswa-siswa jadi tidak optimal dalam menyerap materi dan tidak mampu menjawab pertanyaan di ujian.

12. Guru Invisible

Seperti namanya, guru tipe ini jarang muncul di kelas. Biasanya ia hanya memberikan bahan bacaan dan tugas untuk dikerjakan. Sekalinya ia datang, guru ini hanya mengajar sebentar saja sebelum memberikan tugas. Guru tipe ini juga sering memukul rata nilai-nilai muridnya. Kalau kerjanya hanya memberikan tugas saja tanpa mengajar, pemahaman murid menjadi terbatas pada buku pelajaran dan tidak bisa mengembangkan kemungkinan-kemungkinan lain di materi tertentu.

Nah, itu dia berbagai tipe guru dalam mengajar, kamu termasuk dalam tipe yang mana jika mengajar....! Semoga kamu berada ditipe guru yang di senangi siswa. Terima kasih dan jangan lupa berbagi artikel yang bermanfaat,

Share this

Artikel Terkait

Previous
Next Post »
Comments