Dana BOS Dipakai Untuk Beli Sembako, Orang Tua dan Siswa Lebih Butuh Makan Daripada Internet, begitulah judul dari tulisan ini. Ada beberapa sekolah menerapkan prioritas dalam penggunaan Dana BOS yang seharusnya diperuntukkan bagi guru dan siswa untuk membeli kuota internet dalam proses pembelajaran daring namus lebih memilih memenuhi kebutuhan siswa dan orang tua untuk membeli sembako, seperti dikutip dari medcom.id berikut ini.
SMK Negeri 1 Palibelo Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengaku mengalokasikan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk membeli sembako dan dibagikan kepada siswa. Keputusan ini diambil karena melihat kondisi ekonomi keluarga siswa yang sulit di tengah pandemi virus korona (covid-19).
"Kami cenderung memberikan paket sembako untuk orang tua siswa karena kami memahami kondisi," kata Wakil Kepala Sekolah SMKN 1 Palibelo, Eka Ilham dalam konferensi video, Kamis, 7 Mei 2020.
Menurut dia, dalam situasi saat ini dana BOS lebih bijak dipakai untuk membantu siswa dengan membagikan sembako. Ia menilai siswa dan orang tuanya lebih membutuhkan makan daripada kuota internet.
"Dan beberapa kepala sekolah di Bima ini memang tidak menggunakan dana BOS itu untuk membeli kuota internet bagi guru maupun siswanya," terangnya.
Alasan lainnya, kata Eka, terlambatnya sosialisasi penggunaan dana BOS bisa untuk membeli pulsa. Lagipula, SMKN 1 Palibelo juga tidak sepenuhnya melakukan belajar daring.
Guru lebih memilih mengunjungi rumah siswa atau home visit. Guru hadir ke rumah siswa sebagai rasa tanggung jawab untuk mengajar tanpa siswa harus mengeluarkan biaya tambahan di masa krisis.
Eka menjelaskan guru tidak datang setiap hari. Namun, hanya sesekali guna memantau penugasan yang diberikan.
Dia menyebut, penugasan yang diberikan pun tidaklah berat. Hanya bersifat menceritakan kegiatan siswa dalam masa pandemi.
"Mereka dapat menceritakan kembali apa yang mereka lakukan selama pandemi. Ini hal-hal kecil yang kami lakukan di daerah kami," terangnya.