Nadiem: Lebih Baik Menyelamatkan Ekonomi Sekolah Ketimbang Kurikulum Darurat

Nadiem: Lebih Baik Menyelamatkan Ekonomi Sekolah Ketimbang Kurikulum Darurat

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) belum berencana merumuskan kurikulum darurat untuk masa pandemi virus korona (covid-19). Penyelamatan ekonomi sekolah di tengah pandemi dinilai lebih penting.

"Yang darurat adalah dalam sekolah sendiri, bagaimana yang penting apakah ekonomi sekolah dan kebutuhan beli kuota terpenuhi," ujar Nadiem dalam Special Dialogue: Wajah Baru Pendidikan Indonesia di Metro TV, Jumat, 8 Mei 2020.

Menurut dia, Kemendikbud juga memilih fokus memikirkan kesejahteraan guru. Jadi insan pendidikan langsung bisa menerima bantuan pada masa krisis seperti sekarang.

"Untuk itulah dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) kita lepaskan kita bebaskan diskresi kepada kepala sekolah untuk digunakan sesuai kebutuhan masing-masing," jelasnya.
Menurutnya, ditiadakannya Ujian Nasional )UN) dan tidak ada kewajiban memenuhi kompetensi kurikulum telah mengubah banyak hal di sektor pendidikan. Lagi pula, membuat kurikulum darurat akan memakan waktu yang lama.

Secara khusus, Nadiem meminta guru, orang tua dan murid agar bisa beradaptasi di masa krisis pandemi. Nadiem menyebut banyak hikmah yang dapat dipetik dari Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan metode daring ini.

"Kita bisa mengambil inisiatif pada masa krisis untuk menemukan satu hal luar biasa ketika ini sudah selesai. Kita melihat adanya kesenjangan ekonomi dan infrastruktur pendidikan, untuk itu kita harus belajar bersama menyelesaikan ini, setelah pandemi selesai," terangnya.

Bagi Nadiem, yang terpenting saat ini seluruh insan pendidikan bisa beradaptasi dengan mendahulukan kesehatan. Ia berharap kemampuan literasi siswa juga bisa digenjot dengan banyak waktu di rumah.

"Ini sejarah untuk kita semua di mana guru, orang tua dan murid belajar bersama. Pendidikan di rumah dilakukan sekreatif mungkin guna meningkatkan literasi yang mana menjadi poin sangat penting, seberapa banyak untuk mengulang learning, dan kita punya banyak waktu untuk itu," jelasnya. Sumber: medcom.id

Share this

Artikel Terkait

Previous
Next Post »
Comments