Banyak Siswa Tak Punya Android, Sekolah Ini Laksanakan Belajar Tatap Muka Seminggu Sekali

Banyak Siswa Tak Punya Android, Sekolah Ini Laksanakan Belajar Tatap Muka Seminggu Sekali
Siswa SD PAB 20 Deliserdang saat membeli jajanan di gerbang sekolah, Rabu (15/7/2020). TRIBUN-MEDAN.com/Kartika Sari

BlogPendidikan.net
- Pembelajaran daring yang ditetapkan pemerintah nyatanya belum mampu diaplikasikan oleh seluruh siswa di beberapa sekolah, khususnya yang terletak di daerah pinggir kota.

Hal ini turut dirasakan SD PAB 20, Desa Bandar Klippa, Deliserdang yang harus melaksanakan pembelajaran secara luring atau tatap muka sekali dalam seminggu.

Eko Prihartini, Kepala SD PAB 20 mengungkapkan bahwa untuk tahun ajaran ini, sekolah yang ia pimpin belum bisa mengelola sistem pembelajaran daring secara penuh lantaran kondisi perekonomian siswanya.

"Tidak semua orangtua itu punya android, sekarang lagi ekonomi lagi menurun. Apalagi siswa sekeliling disini orang tuanya dari kelas menengah ke bawah.

Rata-rata ibunya kerja jadi buruh di Medan, bapaknya juga pekerjaan tidak menentu apalagi semenjak Covid-19 ini banyak menganggur," ungkap Eko kepada Tribun Medan, Rabu (15/7/2020).

Eko menuturkan bahwa pembelajaran di tahun ajaran baru ini, akan dilaksanakan dua sistem yaitu pembelajaran daring dan tatap muka setiap seminggu sekali.

"Kita ada berlakukan pembelajaran daring karena dianjurkan pemerintah ya. Untuk medianya kita dari telpon langsung atau dari whatsapp. Inilah yang kita terapkan dalam pembelajaran daring. Siswa dipersilahkan mengikuti pelajaran dari rumah," ujarnya.

Namun, sekolah juga turut mendukung pembelajaran siswa yang terkendala fasilitas dengan mengadakan pembelajaran tatap muka tiap minggu sekali.

"Ya untuk mengantisipasi itu, ini nanti tiap minggu akan ada pertemuan guru dengan siswa ataupun orangtua. Anak-anak inikan bosan juga di rumah, kedepannya paling ini komunikasi antara guru dan orangtua. Setiap harinya ada satu kelas. Misalnya seperti hari ini kelas dua, besok kelas tiga, jadi sudah ada jadwalnya," kata Eko.

Eko menjelaskan bahwa pertemuan secara tatap muka ini tetap melakukan protokol kesehatan dengan memberlakukan satu kelas per hari.

Dalam pertemuan ini, Eko menjelaskan bahwa kegiatan yang dilakukan tiap minggu adalah mengumpulkan tugas dan memberi materi baru kepada siswa untuk seminggu kedepan.

"Pertemuan ini nantinya akan dilakukan untuk memberikan tugas kepada murid per kelas, tapi guru masuk semua. Apa yang mau dikasih materi kepada murid. Seperti rancangan belajar untuk seminggu kedepan," pungkas Eko.

Siswa yang datang ke sekolah juga tampak ceria bertemu dengan teman-teman walau tidak seramai pada umumnya tahun ajaran baru.

Diantaranya ada Mira, siswa yang turut ikut merasakan pembelajaran daring dan luring. ia mengaku senang bisa bertemu teman-teman.

"Senang jumpa kawan-kawan. Tidak enak belajar di rumah, mesti ke tetangga dulu belajarnya rame-rame sama teman. Gak punya HP, HP mamak gak bisa internet, jadi ke tetangga," ucap Mira malu-malu.

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com 

Share this

Artikel Terkait

Previous
Next Post »
Comments