BlogPendidikan.net - Pembelajaran mendalam (deep learning) diartikan sebagai pendekatan yang membantu siswa memahami konsep secara menyeluruh dan mengaitkannya dengan pengetahuan lain, bukan sekadar menghafal informasi.
Di Fase A kelas 2 SD, ini berarti mendorong anak-anak untuk memahami mengapa sesuatu terjadi, bagaimana konsep bekerja, dan bagaimana mereka dapat mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam berbagai situasi.
Perangkat Pembelajaran Mendalam di Fase A Kelas 2 SD
Perangkat pembelajaran mendalam di kelas 2 SD berfokus pada mendorong siswa untuk berpikir kritis, kreatif, berkolaborasi, dan merefleksikan apa yang mereka pelajari. Ini bukan hanya tentang alat fisik, tetapi juga pendekatan dan strategi yang digunakan guru.
Modul Ajar/RPP Pembelajaran Mendalam
Ini adalah "cetak biru" yang memandu seluruh proses pembelajaran. Dalam Kurikulum Nasional, Modul Ajar yang menerapkan prinsip pembelajaran mendalam biasanya mencakup:
Identifikasi Kesiapan Peserta Didik: Menentukan minat, kebutuhan belajar, dan latar belakang pengetahuan awal siswa. Ini penting untuk mempersonalisasi pembelajaran.
Tujuan Pembelajaran yang Jelas: Dirumuskan secara spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu (SMART), serta mengarah pada pemahaman konsep yang mendalam.
Pengalaman Belajar yang Aktif dan Kontekstual:
Pemicu Kontekstual yang Relevan: Dimulai dengan masalah atau pertanyaan yang berkaitan langsung dengan kehidupan sehari-hari siswa.
Kegiatan Eksploratif dan Kolaboratif: Mendorong siswa untuk mencari tahu sendiri, bereksperimen, dan bekerja sama dengan teman.
Beragam Aktivitas: Melibatkan berbagai gaya belajar (visual, auditori, kinestetik) melalui permainan, diskusi, proyek kecil, studi kasus sederhana, atau eksperimen.
Integrasi Lintas Disiplin Ilmu: Menghubungkan materi dari satu mata pelajaran ke mata pelajaran lain.
Asesmen sebagai Pembelajaran, Untuk Pembelajaran, dan Hasil Pembelajaran:
Asesmen Diagnostik (Awal): Untuk mengetahui pemahaman awal dan kesiapan siswa.
Asesmen Formatif (Selama Proses): Observasi, kuis singkat, diskusi, jurnal refleksi, atau umpan balik teman sebaya untuk memantau kemajuan dan menyesuaikan pembelajaran.
Asesmen Sumatif (Akhir): Menilai pemahaman akhir siswa, seringkali melalui proyek, presentasi, atau portofolio.
Refleksi: Bagian penting dari setiap pelajaran, di mana siswa diminta merenungkan apa yang mereka pelajari, bagaimana mereka belajar, dan apa yang masih ingin mereka ketahui.
Dalam aplikasi pembelajaran Deep Learning (Pembelajaran Mendalam) terdiri atas:
- Program Semester: berisi rencana kegiatan pembelajaran selama satu semester lengkap dengan penyesuaian minggu efektif.
- PROMES (Program Tahunan dan Semester): terintegrasi dengan capaian pembelajaran sesuai kurikulum terbaru.
- ATP (Alur Tujuan Pembelajaran): disusun secara sistematis dan linier berdasarkan elemen dan tujuan pembelajaran.
- MODUL AJAR: sudah termasuk komponen tujuan, langkah pembelajaran, lembar kerja siswa, refleksi, asesmen diagnostik, formatif, hingga sumatif.
- JURNAL PEMBELAJARAN: terhubung dengan jadwal harian dan pertemuan, memudahkan pencatatan kegiatan belajar secara real time.
- JADWAL PEMBELAJARAN: dapat dikustomisasi sesuai kebutuhan kelas, lengkap dengan tema dan subtema mingguan
Apa saja materi ajar pembelajaran deep learning di Fase A kelas 1 SD?
Semester 1
- Bahasa Indonesia: Fokus pada kemampuan menyimak, membaca permulaan, dan menulis sederhana.
- Matematika: Konsep bilangan, pengukuran waktu, dan geometri dasar.
- Pendidikan Pancasila: Pengenalan nilai-nilai kebangsaan, toleransi, dan tanggung jawab.
- Pendidikan Agama: Materi sesuai agama yang dianut, disesuaikan dengan konteks usia dini.
- PJOK: Kegiatan motorik kasar, senam dasar, dan permainan tradisional.
- Seni Musik & Rupa: Eksplorasi warna, bunyi, ritme, dan gerak sederhana.
👉 Download Aplikasi Perangkat Pembelajaran Deep Learning Kelas 2 SD Fase A Kurikulum Nasional 👈
Dengan kombinasi perangkat dan strategi ini, pembelajaran mendalam dapat terwujud, membantu siswa kelas 2 SD tidak hanya mengetahui tetapi juga memahami, menerapkan, dan menghubungkan pengetahuan mereka dengan dunia nyata.