ZMedia

Download Modul Ajar Perencanaan Pembelajaran Deep Learning Kelas 3 SD Fase B

Download Modul Ajar Perencanaan Pembelajaran Deep Learning Kelas 3 SD Fase B

BlogPendidikan.net
- Komponen perencanaan pembelajaran deep learning (pembelajaran mendalam) untuk kelas 3 SD Fase B dalam Kurikulum Nasional 2025/Kurikulum Merdeka. 

Penting untuk diingat bahwa "deep learning" di sini merujuk pada pendekatan pembelajaran yang mendalam, kontekstual, dan berorientasi pada pemahaman utuh, bukan mengajarkan konsep machine learning yang kompleks kepada siswa SD.

1. Capaian Pembelajaran (CP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

Capaian Pembelajaran (CP): Pahami secara menyeluruh CP untuk setiap mata pelajaran di Fase B (kelas 3 dan 4 SD). Untuk kelas 3 SD, CP akan berfokus pada pengembangan fondasi literasi, numerasi, dan karakter Profil Pelajar Pancasila. Misalnya, dalam Bahasa Indonesia, CP bisa tentang memahami teks informatif sederhana dan menceritakan kembali isi teks.

Alur Tujuan Pembelajaran (ATP): Turunkan CP menjadi tujuan-tujuan pembelajaran yang konkret, terukur, dan dapat dicapai oleh siswa kelas 3. Susun ATP secara logis dan bertahap, memastikan setiap tujuan membangun pemahaman siswa secara progresif dan mendalam. Contoh, jika CP adalah memahami teks, ATP bisa dimulai dari mengidentifikasi ide pokok, menemukan informasi spesifik, hingga menceritakan kembali dengan kata-kata sendiri.

2. Materi Pembelajaran yang Kontekstual dan Bermakna

Relevansi: Pilih materi yang sangat relevan dengan dunia anak-anak kelas 3 SD. Ini bisa berupa cerita rakyat, lingkungan sekitar sekolah atau rumah, kegiatan sehari-hari, atau peristiwa yang sedang terjadi (misalnya, perayaan hari besar). Keterkaitan ini membantu siswa melihat mengapa materi tersebut penting dan bagaimana itu berlaku dalam kehidupan mereka.

Keterkaitan Antar Mata Pelajaran (Interdisipliner): Integrasikan materi dari berbagai mata pelajaran. Misalnya, saat belajar tentang tumbuhan (IPAS), siswa bisa menulis deskripsi (Bahasa Indonesia) atau menghitung jumlah daun (Matematika). Ini membantu siswa melihat gambaran besar dan koneksi antar disiplin ilmu.

Sumber Belajar Beragam: Jangan hanya terpaku pada buku teks. Manfaatkan lingkungan sekolah, benda konkret, media digital yang aman dan sesuai usia, narasumber (misalnya, penjaga kantin yang menceritakan tentang pengelolaan sampah), atau video edukasi singkat.

3. Strategi dan Metode Pembelajaran Aktif

Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning - PBL): Ajak siswa terlibat dalam proyek-proyek kecil yang mendorong mereka menerapkan pengetahuan dan keterampilan. Contohnya, membuat kebun mini di sekolah, merancang denah kelas, atau membuat komik tentang menjaga kebersihan.

Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning - PBM): Berikan masalah-masalah sederhana yang relevan dengan pengalaman siswa. Misalnya, "Bagaimana cara agar teman kita tidak membuang sampah sembarangan?" Bimbing mereka untuk mencari solusi secara mandiri atau dalam kelompok.

Pembelajaran Kolaboratif: Fasilitasi kegiatan kelompok yang aktif, di mana siswa berdiskusi, berbagi ide, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Ini mengembangkan keterampilan sosial dan komunikasi mereka.

Pendekatan Saintifik (Mengamati, Menanya, Mencoba, Menalar, Mengomunikasikan): Dorong siswa untuk aktif melakukan eksplorasi. Misalnya, mengamati perubahan cuaca, menanyakan mengapa daun bisa jatuh, mencoba membuat percobaan sederhana, menalar hasilnya, dan menceritakan kembali apa yang mereka temukan.

Diferensiasi Pembelajaran: Akui bahwa setiap siswa itu unik. Sesuaikan strategi, media, atau tingkat dukungan sesuai dengan gaya belajar, minat, dan kecepatan belajar masing-masing siswa.

4. Penilaian Autentik dan Berkelanjutan

Asesmen Formatif: Lakukan penilaian terus-menerus selama proses belajar untuk memantau kemajuan siswa dan memberikan umpan balik yang cepat. Ini bisa berupa observasi saat siswa bekerja kelompok, tanya jawab spontan, kuis lisan singkat, atau catatan anekdot.

Penilaian Berbasis Kinerja: Libatkan siswa dalam tugas-tugas yang menunjukkan pemahaman mendalam mereka, seperti presentasi sederhana di depan kelas, demonstrasi cara melakukan sesuatu, membuat portofolio gambar atau cerita, atau menghasilkan produk dari proyek mereka.

Umpan Balik Konstruktif: Berikan umpan balik yang spesifik, jelas, dan fokus pada perbaikan, bukan hanya angka atau nilai. Contoh: "Ceritamu sudah bagus, coba tambahkan deskripsi tentang perasaan tokohnya agar pembaca lebih merasakan."

Refleksi: Ajak siswa untuk merefleksikan proses belajar mereka sendiri. "Apa yang sudah aku pahami?", "Apa yang masih sulit?", "Bagaimana aku bisa belajar lebih baik lagi?"

Modul Ajar atau Perencanaan Pembelajaran Deep Learning Kelas 3 SD Fase B bisa Anda download pada link dibawah ini.


Dengan mengimplementasikan komponen-komponen ini, perencanaan pembelajaran untuk kelas 3 SD Fase B dapat menciptakan pengalaman belajar yang benar-benar mendalam, bermakna, dan berpusat pada perkembangan holistik siswa, sesuai dengan visi Kurikulum Merdeka.