ZMedia

Download Modul Ajar Perencanaan Pembelajaran Deep Learning Kelas 2 SD Fase A

Download Modul Ajar Perencanaan Pembelajaran Deep Learning Kelas 2 SD Fase A

BlogPendidikan.net
- Perencanaan pembelajaran deep learning (pembelajaran mendalam) dalam konteks Kurikulum Merdeka dirancang untuk memastikan siswa tidak hanya menghafal informasi.

Tetapi juga memahami konsep secara menyeluruh, mampu menghubungkannya dengan pengetahuan lain, dan menerapkannya dalam berbagai situasi kehidupan nyata. Ini berbeda dengan surface learning yang hanya berfokus pada hafalan.

Berikut adalah komponen utama yang perlu ada dalam perencanaan pembelajaran deep learning, khususnya dalam bentuk modul ajar:

I. Identifikasi

Ini adalah tahap awal untuk memahami konteks dan kebutuhan pembelajaran.

Kesiapan Peserta Didik: Menganalisis minat, gaya belajar, kebutuhan khusus, serta latar belakang sosial dan budaya siswa. Ini penting untuk memastikan pembelajaran relevan dan berdiferensiasi.

Karakteristik Materi Pelajaran: Memahami esensi materi, keterkaitannya dengan konsep lain, serta potensi aplikasinya dalam kehidupan nyata. Materi harus dipilih yang memungkinkan penggalian makna secara mendalam.

Dimensi Profil Lulusan: Menentukan dimensi Profil Lulusan yang akan dikembangkan melalui pembelajaran, Ini akan menjadi panduan dalam merancang aktivitas dan penilaian.

II. Desain Pembelajaran

Bagian ini merumuskan apa yang akan dicapai dan bagaimana kerangka pembelajaran akan dibangun.

Capaian Pembelajaran (CP): Menentukan CP yang sesuai dengan fase perkembangan siswa. CP adalah kompetensi yang harus dicapai siswa di akhir fase pembelajaran.

Tujuan Pembelajaran (TP): Merumuskan tujuan pembelajaran yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu (SMART). Tujuan ini harus mencerminkan pemahaman mendalam dan aplikasi konsep.

Topik Pembelajaran: Memilih topik yang kontekstual dan relevan dengan kehidupan siswa, serta memungkinkan integrasi lintas disiplin ilmu (jika memungkinkan). Topik yang kontekstual akan membuat pembelajaran lebih bermakna.

Kerangka Pembelajaran:

Praktik Pedagogis: Pendekatan dan strategi mengajar yang akan digunakan (misalnya, Problem-Based Learning, Project-Based Learning, inkuiri, diskusi, kolaborasi). Fokus pada pendekatan yang mendorong siswa untuk aktif berpikir dan bereksplorasi.

Kemitraan: Melibatkan berbagai pihak dalam ekosistem sekolah (kepala sekolah, guru, siswa, orang tua, komunitas) untuk mendukung proses pembelajaran.

Lingkungan Belajar: Menciptakan suasana belajar yang aman, nyaman, kolaboratif, dan mendukung eksplorasi. Ini bisa mencakup penataan ruang kelas atau pemanfaatan lingkungan sekitar.

Pemanfaatan Teknologi Digital: Mengintegrasikan teknologi untuk mendukung proses pembelajaran (misalnya, sumber belajar digital, simulasi, alat kolaborasi online, kuis interaktif).

III. Pengalaman Belajar (Kegiatan Pembelajaran)

Ini adalah inti dari modul ajar yang menjabarkan urutan kegiatan pembelajaran.

Prinsip Pembelajaran Mendalam:

Berkesadaran (Mindful Learning): Siswa diajak untuk sadar akan proses belajarnya, memahami apa yang sudah dan belum dikuasai, serta merefleksikan cara belajarnya.

Bermakna (Meaningful Learning): Pembelajaran harus relevan dengan kehidupan siswa, memungkinkan mereka mengaitkan konsep baru dengan pengetahuan sebelumnya, dan menerapkan ilmu dalam situasi nyata.

Menggembirakan (Joyful Learning): Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, motivatif, dan mendorong keterlibatan emosional siswa.

Tahapan Pembelajaran:

Kegiatan Awal (Pendahuluan): Orientasi, apersepsi yang kontekstual, dan motivasi untuk mempersiapkan siswa.

Kegiatan Inti: Tahap di mana siswa aktif terlibat dalam pengalaman belajar untuk memahami, mengaplikasikan, dan merefleksikan konsep. Ini seringkali melibatkan eksplorasi, diskusi, pemecahan masalah, atau proyek. Guru berperan sebagai fasilitator.

Kegiatan Penutup: Menyimpulkan pembelajaran, refleksi, dan tindak lanjut.

IV. Asesmen Pembelajaran

Asesmen dalam pembelajaran mendalam berfokus pada pengukuran pemahaman dan kompetensi, bukan hanya hafalan.

Asesmen Awal (Diagnostik): Dilakukan di awal pembelajaran untuk mengidentifikasi pengetahuan awal, kesiapan, dan kebutuhan belajar siswa.

Asesmen Formatif: Dilakukan selama proses pembelajaran untuk memantau kemajuan siswa, memberikan umpan balik konstruktif, dan menyesuaikan strategi mengajar. Contoh: tanya jawab, observasi, presentasi singkat, kuis.

Asesmen Sumatif: Dilakukan di akhir periode pembelajaran untuk mengukur pencapaian tujuan pembelajaran dan kompetensi secara keseluruhan. Penekanan pada asesmen autentik dan holistik (misalnya, proyek, portofolio, tugas berbasis masalah, presentasi).

Download link dibawah ini.


Perencanaan pembelajaran deep learning melalui modul ajar harus fleksibel dan dapat diadaptasi sesuai dengan konteks dan kebutuhan spesifik siswa serta sekolah. Tujuannya adalah untuk memberdayakan guru dalam menciptakan pengalaman belajar yang benar-benar transformatif.