Showing posts with label Behavioristik. Show all posts
Showing posts with label Behavioristik. Show all posts

Langkah-langkah dan Tahap Belajar Behavioristik Bagi Siswa dalam Proses Pembelajaran

Langkah-langkah dan Tahap Belajar Behavioristik Bagi Siswa dalam Prose Pembelajaran

BlogPendidikan.net
- istilah apakah yang sering digunakan untuk menyebut teori belajar behavioristik? Teori belajar behavioristik dikenal juga dengan teori belajar perilaku, karena analisis yang dilakukan pada perilaku yang tampak, dapat  diukur, dilukiskan dan diramalkan. 

Belajar merupakan perubahan perilaku manusia yang disebabkan karena pengaruh lingkungannya. Behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilaku individu yang belajar dikendalikan oleh faktor-faktor lingkungan, artinya lebih menekankan pada tingkah laku manusia.

Implikasi teori behavioristik dalam kegiatan pembelajaran tergantung dari beberapa hal seperti; tujuan pembelajaran, sifat materi pelajaran, karakteristik peserta didik, media dan fasilitas pembelajaran yang tersedia. Pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan berpijak pada teori behavioristik memandang bahwa pengetahuan adalah obyektif, pasti, tetap, tidak berubah. 

Pengetahuan telah terstruktur dengan rapi, sehingga belajar adalah perolehan pengetahuan, sedangkan mengajar adalah memindahkan pengetahuan ke orang yang belajar atau peserta didik. Peserta didik diharapkan akan memiliki pemahaman yang sama terhadap pengetahuan yang diajarkan. Artinya, apa yang dipahami oleh pendidik atau guru itulah yang harus dipahami oleh murid.

Fungsi mind atau pikiran adalah untuk menjiplak struktur pengetahuan yang sudah ada melalui proses berpikir yang dapat dianalisis dan dipilah, sehingga makna yang dihasilkan dari proses berpikir seperti ini ditentukan oleh karakteristik struktur pengetahuan tersebut.

Karena teori behavioristik memandang bahwa sebagai sesuatu yang ada di dunia nyata telah tersetruktur rapi dan teratur, maka peserta didik atau orang yang belajar harus dihadapkan pada aturan-aturan yang jelas dan ditetapkan lebih dulu secara ketat.

Tujuan pembelajaran menurut teori behavioristik ditekankan pada penambahan pengetahuan, sedangkan belajar sebagai aktivitas “mimetic”, yang menuntut peserta didik untuk mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari dalam bentuk laporan, kuis, atau tes. 

Penyajian isi atau materi pelajaran menekankan pada ketrampilan yang terisolasi atau akumulasi fakta mengikuti urutan dari bagian ke keseluruhan. Pembelajaran mengikuti urutan kurikulum secara ketat, sehingga aktivitas belajar lebih banyak didasarkan pada buku teks/buku wajib dengan penekanan pada ketrampilan mengungkapkan kembali isi buku teks/buku wajib tersebut. 

Thorndike (Schunk) kemudian merumuskan peran yang harus dilakukan guru dalam proses pembelajaran, yaitu : 
  1. Membentuk kebiasaan peserta didik. Jangan berharap kebiasaan itu akan terbentuk dengan sendirinya.
  2. Berhati-hati jangan sampai membentuk kebiasaan yang nantinya harus diubah, karena mengubah kebiasaan yang telah terbentuk adalah hal yang sangat sulit.
  3. Jangan membentuk kebiasaan dengan cara yang sesuai dengan bagaimana kebiasaan itu akan digunakan.
  4. Bentuklah kebiasaan dengan cara yang sesuai dengan bagaimana kebiasaan itu akan digunakan.
Dalam menerapkan teori Belajar Behavioristik ini perlu memahami beberapa langkah berikut sehingga, jika dalam praktiknya tidak mengalami kesulitan.

Berikut Langkah-langkah penerapan belajar Behavioristik dalam proses pembelajaran :
  • Menentukan indikator atau tujuan pembelajaran. Kaitannya dengan ketercapaian pembelajaran yang diharapkan
  • Menganalisis lingkungan belajar berupa identifikasi pengetahuan awal (kompetensi yang sudah dicapai) dan karakteristik belajarnya (kebiasaan dan gaya belajar). Kaitannya dengan penyusunan materi dan penentuan strategi pembelajaran
  • Mengidentifikasi karakteristik materi yang akan dipelajari. Untuk melihat apakah materi berbasis teori, praktek atau gabungan keduanya. 
  • Menyusun materi pembelajaran menjadi sub-sub pokok bahasan. Kaitannya dengan pemilahan materi prasyarat dan materi inti. 
  • Menyajikan pembelajaran (pelaksanaan)
  • Memberikan stimulus kepada peserta didik (proses pembetukkan perilaku)
  • Mengamati serta mengkaji respons yang diberikan peserta didik (analisis respons)
  • Memberikan penguatan baik yang sifatnya positif maupun negatif (penguatan stimulus)
  • Menstimulasi ulang (stimulus diberikan secara continue) (pembiasaan/pengulangan)
  • Mengamati serta mengkaji respons dari peserta didik (analisis respons)
  • Memberi penguatan kembali
  • Mengevaluasi hasil belajar peserta didik
Selanjutnya Bagaimana Contoh Penerapan Teori Behavioristik dalam Proses Pembelajaran? Berikut contohnya :
  • Membiasakan peserta didik memberi salam ketika masuk kelas
  • Membiasakan peserta didik menjawab salam ketika orang lain memberi salam
  • Membiasakan untuk cuci tangan sebelum dan sesudah makan baik pada waktu istirahat atau waktu lainnya.
  • Membiasakan berdoa sebelum belajar dan ini dilatih bukan hanya saat berada di kelas tetapi dimana saja setiap melakukan sesuatu diawali dengan doa. 
  • Membiasakan peserta didik membuang sampah ditempatnya 
  • Membiasakan peserta didik memungut sampah ketika ada didekatnya
  • Membiasakan peserta didik mendengarkan lawan bicara sampai selesai barulah dia berucap/menjawab/berbicara
  • Membiasakan mencium tangan kedua orang tua sebelum berangkat ke sekolah dan ke mana saja 
  • Membiasakan memotong kuku setiap hari jumat (perilaku hidup bersih dan sehat)
  • Membiasakan peserta didik mengucapkan kata terima kasih jika mendapatkan sesuatu
  • Membiasakan mengucapkan kata maaf jika bersalah
  • Membiasakan gosok gigi dua kali sehari (pagi dan malam hari)
  • Membiaskan mandi dua kali sehari (jika kondisi sehat)
  • Membiasakan menulis dengan rapi
  • Membiasakan cara memegang pensil yang baik (artinya anak tidak mengalami kesulitan saat menulis hanya karena cara dia yang agak keliru)
  • Membiasakan memegang makanan dan minuman dengan tangan kanan
  • Membiaskan menghafal pancasila sebelum pelajaran dimulai (pelajaran PKn khusus kelas rendah)
  • Membiasakan menghafal surat-surat pendek minimal satu surat sebelum mulai belajar (pelajaran agama)
  • Membiasakan mengucapkan kata alhamdulillah jika sudah melakukan berbagai aktivitas
Ikuti BlogPendidikan.net pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan berita terupdate tentang guru dan pendidikan) Klik tanda  (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.