Karena Orang Tua Murid Tidak Memiliki Handphone, Terpaksa Belajar Tatap Muka di Sekolah

SD Negeri Sumber Kulon 1, Desa Sumber Kulon, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka mulai melakukan pembelajaran tatap muka di ruang kelas, hal itu terpaksa dilakukan karena orang tua murid tidak memiliki sarana yang dibutuhkan yakni telepon pintar android.*/TATI PURNAWATI /

BlogPendidikan.net
- Sekolah Dasar Negeri Sumber Kulon 1, Desa Sumber Kulon, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka mulai melakukan pembelajaran tatap muka di ruang kelas. Hal itu terpaksa dilakukan karena orang tua murid tidak memiliki HP android serta hampir semua murid dan orang tua memilih belajar di sekolah.

Alasan lainnya, minimnya orang tua yang mampu mengajari anaknya di rumah karena berbagai persoalan, serta belajar tatap muka dinilai lebih berhasil bila dibandingkan belajar daring atau berkelompok di satu tempat seperti yang dilakukan hampir semua Sekolah Dasar di Kabupaten Majalengka.


Karena banyaknya dorongan orang tua menurut Kepala Sekolah SD Sumber Kulon 1, Durahim, akhirnya pihak sekolah berupaya memenuhi keinginan orang tua serta murid-murid yang mengaku sudah jenuh belajar dengan cara kelompok.

“Pembelajaran tatap muka mulai kami laksanakan pada Senin (3 Agustus 2020) ini, namun tentu kami berupaya mengedepankan protokol kesehatan Covid seperti yang disayaratkan pemerintah setidaknya kami berupaya menyediakan tenpat cuci tangan di depan kelas, murid dan guru juga mengenakan masker serta jarak duduk juga diatur,“ ungkap Durahim.

Sebelum memulai pembelajaran tatap muka, Durahim juga telah meminta orang tua murid agar tidak bepergian ke luar kota agar tidak menjadi persoalan bagi mrid-muridnya.

Saat ini menurut Durahim, pihaknya membagi dua sif pembelajaran yakni pagi dan siang. Karena satu kelas jumlah muridnya hampir mencapai 20 orang. Sehingga sif pagi semua kelas hanya maksimal 10 orang demikian juga sore hari, itupun tidak semua kelas belajar dalam satu hari namun di bagi dua agar murid tidak banyak berkerumun.

Sementara itu dua orang murid keas Imas dan Elang keduanya murid kelas IV mengaku seang sudah bisa belajar di sekolah. Mereka mengaku sudah lama ingin belajar di sekolah karena selama ini jenuh terus berada di rumah.


“Seneng di sekolah bisa main bersama teman-teman banyakan, lagi belajar di rumah kan ngga ada yang mengajarnya. Di kelompok juga rame terus, kurang konsentrasi,” kata Imas.

Elang mengaku ketika ada pemberitahuan masuk sekolah dirinya sudah datang ke sekolah sejak pagi bersama temannya kemudian mengapu ruangan kelas karena banyak debu. Dan menyediakan air sesuai perintah gurunya. (*)

Share this

Artikel Terkait

Previous
Next Post »
Comments