Showing posts with label Kompetensi Profesional. Show all posts
Showing posts with label Kompetensi Profesional. Show all posts

22 Karakter Guru Yang Efektif dan Profesional

22 Karakter Guru Yang Efektif dan Profesional

BlogPendidikan.net
- Guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan yang maksimal. 

Atau dengan kata lain, guru profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki pengalaman yang kaya di bidangnya Kompetensi profesional guru dapat diartikan sebagai kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesi keguruannya. 

Guru yang kompeten dan profesional adalah guru piawai dalam melaksanakan profesinya. Berdasarkan uraian diatas kompetensi guru dapat didefinisikaan sebagai penguasaan terhadap pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak dalam menjalankan profesi sebagai guru.
Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan. 

Guru harus memahami dan menguasai materi ajar yang ada dalam kurikulum, memahami struktur, konsep dan metode keilmuan yang koheren dengan materi ajar, memahami hubungan konsep antar mata pelajaran terkait dan menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari. 

Selain itu, guru juga harus menguasai langkah-langkah penelitian, dan kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan dan materi bidang studinya.
Kompetensi guru tentunya akan menentukan karakteristik/karakter yang mereka miliki sebagai pendidik, bagaimana menjadi guru yang efektif dan profesional dalam proses pembelajaran.

Guru yang efektif dan profesional tentulah memiliki karakter sebagai pendidik.

Berikut Karakter Guru Yang Efektif dan Profesional:

1. Memiliki kadar pengetahuan yang maju di mata pelajaran spesialisasinya.

Guru yang pengetahuannya sudah maju menghasilkan siswa yang nilainya lebih bagus dalam tes standar. Guru yang menguasai wilayah mata pelajarannya, lebih siap menjawab pertanyaan-pertanyaan siswa dan menjelaskan konsep secara lebih baik. Tidak gugup dan penjelasannya tidak membingungkan.

2. Berpengalaman mengajar.

Guru yang berpengalaman cenderung tahu lebih baik apa aktivitas dan praktik mengajar yang harus dipakai saat mengajarkan konsep-konsep tertentu. Dia juga lebih mampu mengindividualisir pelajaran agar cocok dengan kebutuhan setiap siswa.

3. Ucapannya jelas.

Guru dengan kemampuan verbal tinggi dan punya kosakata luas cenderung menghasilkan siswa yang dapat mengerjakan tes standar secara lebih baik.

4. Antusias.

Jika anda menunjukkan antusiasme saat mengajar, maka akan memotivasi siswa untuk belajar. Antusiasme dapat ditandai dengan penyampaian vokal secara cepat dan bersemangat., dengan gerak tangan, kontak mata yang bervariasi dan tingkat energi tinggi. Antusiasme guru juga diikuti dengan meningkatnya penyimpanan memori di kalangan siswa.

5. Peduli. 

Tunjukkan kepedulian yang tulus. Benar-benar memperhatikan kesehatan dan kehidupan pribadi siswa. Bersikap ramah dan mau mendengarkan masalah siswa maupun orang tuanya. Sehingga suasana kelas terbangun menjadi hangat dan siswa berani ikut terlibat mengambil keputusan. guru peduli sering menghadiri ekstrakurikuler siswa, melihat kegiatan konser atau pertandingan olah raga.

6. Ceria dan santai. 

Kepribadiannya amat baik karena menikmati kegembiraan dari pekerjaannya sebagai pengajar. Ia berpartisipasi dalam kegiatan dengan siswa, punya rasa humor yang baik dan akan sering tertawa bersama siswa.
7. Bersikap terbuka

Guru hendaknya memiliki sifat terbuka baik untuk menerima pertanyaan siswa, untuk dimintai pendapat juga untuk mengoreksi diri. Kelemahan atau kelebihan yang dimiliki oleh guru.

8. Rendah hati

Karakter ini membuat seorang guru berpikiran terbuka serta mudah menerima hal-hal baru. Di depan siswa atau sesama guru ia terus terang jika tidak tahu. Maklum ditengah pesatnya pertumbuhan dan akses kepada informasi, semua orang benar-benar mesti belajar kembali dan bersedia menjadi seorang pembelajar. Hal ini membuat ia menjadi mitra belajar yang mengasyikkan bagi siswa dan sesama guru.

9. Pandai mengelola waktu

Sebagai seorang yang bekerja dengan administrasi serta tugas mengajar yang banyak setiap minggunya, guru dituntut untuk pandai mengelola waktu. Bukan cuma siswa dikelas saja yang punya hak terhadap diri kita, namun juga keluarga terdekat kita di rumah yang memerlukan perhatian. Guru yang pandai mengelola waktu membedakan prioritas dalam bekerja, mana yang mesti dikerjakan sekarang atau yang mesti digarap secara bertahap.

10. Berpikiran terbuka

Informasi dan ilmu pengetahuan berkembang dan bertambah sedemikian pesatnya. Dalam hitungan detik informasi bertambah dengan cepat. Saat ini informasi ada di mana saja, semua tersedia tinggal bagaimana seseorang dengan pikirannya bisa mencerna dan memanfaatkan. 

Sebagai seorang guru sikap berpikiran terbuka inilah yang paling bermakna saat ini untuk diterapkan. Dengan berpikiran terbuka guru jadi mudah untuk menerima perbedaan dan senang akan perubahan.

11. Melihat ke depan.

Tugas guru adalah membina siswa sebagai generasi penerus bagi kehidupan di masa yang akan datang karena tugasnya yang demikian, ia harus selalu melihat ke depan, kehidupan seperti apa yang akan dimasuki para  siswanya kelak, tuntutan apa yang akan dihadapi oleh para siswa dalam kehidupan tersebut, hal-hal apa yang dapat ia berikan kepada siswa  untuk menghadapi masa yang akan datang.

12. Rasa ingin tahu.

Guru berperan sebagai penyampul ilmu pengetahuan dan teknologi kepada para siswa. Agar ilmu dan teknologi yang disampaikannya sejalan dengan perkembangan zaman, ia dituntut untuk selalu  belajar.

Mencari dan menemukan sendiri. Untuk itu ia perlu memiliki rasa ingin tahu atau curioushty yang besar. Ia belajar bukan hanya untuk kemajuan dirinya tetapi juga untuk majukan siswanya ekspresif.

13. Siap bekerjasama dengan guru lain maupun orang tua siswa.

14. Berniat memperbaiki kecakapan mengajarnya dan memajukan pendidikannya.

15. Kelasnya secara struktural teratur baik untuk memaksimalkan waktu mengajar.

16. Menjaga waktu transisi antar kegiatan sesedikit mungkin.

17. Masuk kelas dalam keadaan siap.

18. Dorongan positif.

19. Memonitor dan menangani gangguan di kelas.

20. Mendisiplinkan siswa secara adil dan wajar.

21. Menyampaikan harapan akademik yang tinggi.

22. Menunjukkan suatu tingkat perencanaan dan organisasi yang tinggi.

Demikian artikel tentang 22 karakter guru yang efektif dan profesional, semoga artikel ini bermanfaat.

Ikuti BlogPendidikan.net pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan berita terupdate tentang guru dan pendidikan) Klik tanda  (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.

Kompetensi Yang Harus Dimiliki Guru di Abad 21 (Era Digital)

Kompetensi Yang Harus Dimiliki Guru di Abad 21 (Era Digital)

BlogPendidikan.net
 - Guru yang mampu menghadapi tantangan adalah guru yang profesional yang memiliki kualifikasi akademik dan memiliki kompetensi-kompetensi antara lain kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial yang kualifaid.

Selain empat kompetensi dasar yang harus dimiliki guru, ada pula kompetensi yang harus dimiliki guru sesuai tuntutan zaman khususnya di abad 21. Guru yang berada pada zaman tersebut haruslah mampu mengemban kompetensi seiring perkembangan zaman dan mengaplikasikannya kedalam proses pembelajaran dan lingkungan sekolah.

Abad ke-21 adalah abad yang sangat berbeda dengan abad-abad sebelumnya. Perkembangan ilmu pengetahuan yang luar biasa disegala bidang.pada abad ini, terutama bidang Information and Communication Technology (ICT) yang serba canggih (sophisticated) membuat dunia ini semakin sempit, karena kecanggihan teknologi ICT ini beragam informasi dari berbagai sudut dunia mampu diakses dengan instant dan cepat oleh siapapun dan dari manapun, komunikasi antar personal dapat dilakukan dengan mudah, murah kapan saja dan di mana saja.

Perubahan-perubahan tersebut semakin terasa, termasuk didalamnya pada dunia pendidikan. Guru saat ini menghadapi tantangan yang jauh lebih besar dari era sebelumnya.

Guru menghadapi klien yang jauh lebih beragam, materi pelajaran yang lebih kompleks dan sulit, standar proses pembelajaran dan juga tuntutan capaian kemampuan berfikir siswa yang lebih tinggi, untuk itu dibutuhkan guru yang mampu bersaing bukan lagi kepandaian tetapi kreativitas dan kecerdasan bertindak (hard skills- soft skills).

Dikutip dari laman akupintar.id dalam Buku Pembelajaran Abad 21, Daryanto dan Karim (2017) menuliskan: Menurut International Society for Technology in Education. 

Karakteristik keterampilan guru abad 21 di mana era informasi menjadi ciri utamanya, mengklasifikasi keterampilan dan kompetensi guru abad 21 dalam 5 kategori, yaitu:

1. Mampu memfasilitasi dan menginspirasi belajar dan kreativitas siswa

Indikator kategori ini adalah sebagai berikut:

a. Mendorong, mendukung dan memodelkan penemuan dan pemikiran kreatif dan inovatif.
b. Melibatkan siswa dalam menggali isu dunia nyata (real word) dan memecahkan permasalahan otentik menggunakan tool dan sumber-sumber digital.
c. Mendorong refleksi siswa menggunakan tool kolaboratif untuk menunjukkan dan mengklarifikasi pemahaman, pemikiran, perencanaan konseptual dan proses kreatif siswa.
d. Memodelkan konstruksi pengetahuan kolaboratif dengan cara melibatkan diri belajar dengan siswa, kolega, dan orang-orang lain baik melalui aktivitas tatap muka maupun melalui lingkungan virtual.

2. Merancang dan mengembangkan pengalaman belajar dan asesmen era digital Kompetensi pendidik yang menuntut Guru Pintar untuk mampu merancang dan mengembangkan pengalaman belajar dan asesmen era digital memiliki 

indikator sebagai berikut:

a. Merancang atau mengadaptasi pengalaman belajar yang tepat dengan mengintegrasikan tools dan sumber digital untuk mendorong belajar dan kreativitas siswa.
b. Mengembangkan lingkungan belajar yang melibatkan peran serta teknologi sehingga memungkinkan semua siswa merasa ingin tahu dan ikut berpartisipasi aktif dalam menyusun tujuan belajar, mengelola pembelajaran (self-regulated learning) dan mengukur perkembangan belajarnya sendiri.
c. Melakukan penyesuaian dan personalisasi belajar yang dapat memenuhi strategi, gaya belajar dan kemampuan menggunakan tools serta sumber-sumber digital yang beragam.
d. Menyediakan alat evaluasi formatif dan sumatif yang bervariasi sesuai dengan standar teknologi dan konten yang dapat memberikan informasi bermanfaat bagi proses pembelajaran siswa maupun pembelajaran secara umum di sekolah.

3. Menjadi model cara belajar dan bekerja di era digital

Kompetensi guru profesional yang mampu menjadikan Guru Pintar model cara belajar dan bekerja di era digital dapat dilihat dari indikator berikut ini:

a. Menunjukkan kemahiran dalam sistem teknologi dan dapat mentransfer pengetahuan ke dalam teknologi dan situasi yang baru.
b. Berkolaborasi dengan siswa, teman sejawat, dan komunitas menggunakan tool-tool dan sumber digital untuk mendorong keberhasilan dan inovasi siswa.
c. Mengkomunikasikan ide/gagasan secara efektif kepada siswa, orang tua, dan teman sejawat  menggunakan aneka ragam format media digital.
d. Mencontohkan dan memfasilitasi penggunaan secara efektif tool-tool digital terkini untuk melakukan analisis, evaluasi dan memanfaatkan sumber informasi tersebut untuk mendukung penelitian dan pembelajaran.

4. Mendorong dan menjadi model tanggung jawab dan masyarakat digital  

indikator diantaranya sebagai berikut:

a. Mendorong, mencontohkan, dan mengajar bagaimana menggunakan teknologi informasi digital secara sehat, legal dan etis, termasuk bagaimana menghargai hak cipta, hak kekayaan intelektual dan dokumentasi sumber belajar.
b. Memenuhi kebutuhan siswa yang beragam dengan menggunakan strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-centered) dan memberikan akses yang memadai terhadap tool-tool digital dan sumber belajar digital lainnya.
c. Mendorong dan mencontohkan penggunaan teknologi informasi yang sesuai etika digital dan juga tanggung jawab interaksi sosial.
d. Mengembangkan dan mencontohkan pengembangan budaya serta kesadaran global melalui keterlibatan/partisipasi dengan teman sejawat dan siswa dari budaya lain menggunakan tool komunikasi dan kolaborasi digital.

5. Berpartisipasi dalam pengembangan dan kepemimpinan profesional Partisipasi dalam pengembangan dan kepemimpinan profesional

indikator sebagai berikut:

a. Berpartisipasi dalam komunitas lokal dan global untuk menggali penerapan teknologi kreatif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
b. Menunjukkan sifat kepemimpinan dengan mendemonstrasikan visi infusi teknologi, berpartisipasi dalam pengambilan keputusan bersama dan penggabungan komunitas, dan mampu mengembangkan keterampilan kepemimpinan teknologi kepada orang lain.
c. Mengevaluasi dan merefleksikan penelitian-penelitian dan praktik profesional terkait dengan penggunaan tool-tool dan sumber digital secara efektif untuk mendorong keberhasilan pembelajaran.
d. Berkontribusi terhadap efektivitas, vitalitas, dan self-upgrading terkait dengan profesi guru baik di sekolah maupun di dalam komunitas.

Mengenal 10 Kompetensi Profesional Guru Dalam Proses Pembelajaran

Mengenal 10 Kompetensi Profesional Guru Dalam Proses Pembelajaran

BlogPendidikan.net
- Kompetensi profesional meliputi kemampuan seorang guru dalam penguasaan materi dan keilmuan secara luas. Artinya seorang guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik terhadap bidang ilmunya.

Selain itu seorang guru harus mampu merencanakan proses pembelajaran dengan baik, dimana seorang guru memiliki tanggung jawab terhadap berjalannya proses belajar mengajar.  Seorang guru selalu dituntut untuk menemukan cara dan metode dalam melakukan pengajaran, agar ilmu yang diberikan maksimal.

Beberapa kompetensi yang dikembangkan guru profesional dalam proses pembelajaran, diantaranya yaitu:

1. Mencerminkan nilai kepribadian

Nilai kepribadian harus dimiliki oleh guru, dimana harus mencerminkan peran sebagai teladan bagi peserta didik. Nilai kepribadian merupakan penanaman dari nilai karakter seorang guru. Selama proses pembelajaran guru harus memiliki menanamkan nilai karakter pada peserta didik, dimana sejauh ini pendidikan moral semakin berkurang dan menjadi tugas dari guru dalam ruang lingkup pendidikan di sekolah.

2. Menguasai landasan pendidikan dan mengembangkan kompetensi keahlian

Kemampuan menguasai landasan-landasan kependidikan berkaitan dengan kegiatan sebagai berikut: (a) mempelajari konsep dan masalah pendidikan dan pengajaran dengan sudut tinjauan sosiologis, filosofis, historis dan psikologis. (b) mengenal fungsi sekolah sebagai lembaga sosial yang secara potensial dapat memajukan masyarakat dalam arti luas serta pengaruh timbal balik antar sekolah dan masyarakat. (c) mengenal karakteristik peserta didik baik secara fisik maupun psikologis Kompetensi keahlian sesuai bidang yang ditekuni perlu dikembangkan atau diupdate, melalui berbagai pelatihan yang diselenggarakan oleh berbagai lembaga atau instansi tertentu.

3. Menyusun dan mengembangkan perangkat pembelajaran

Seorang guru harus mampu menguasai materi pembelajaran yang dibuktikan dengan menyusun perangkat pembelajaran. Perencanaan pembelajaran sangat penting karena seorang guru sejenis apapun punya keterbatasan. Keterbatasan tersebut harus disadari sepenuhnya untuk diantisipasi agar ketika di tengah siswa-siswanya mampu menjadi motivator dalam proses pembelajaran yang mencerdaskan. Adapun perangkat pembelajaran yang harus disusun sebelum melaksanakan proses pembelajaran diantaranya rencana pelaksanaan pembelajaran, program semester dan program tahunan, silabus.

4. Menguasai dan melaksanakan program pembelajaran

Perangkat yang telah dibuat selanjutnya diterapkan dalam proses pembelajaran, hal ini bertujuan agar pembelajaran yang dilaksanakan lebih terarah. Pembelajaran yang terencana akan lebih jelas batasan yang akan disampaikan guru. Sehingga guru jauh lebih siap pada materi yang akan disampaikan. Namun, guru yang tidak memiliki rencana dalam pelaksanaan pembelajaran akan menghasilkan pembelajaran sebatas terlaksana tanpa tujuan yang jelas. Meskipun menjadi kebiasaan guru dalam bidang tertentu, diharapkan guru memiliki perkembangan dalam program pembelajaran.

5. Menilai proses dan hasil pembelajaran

Seorang guru dalam melaksanakan proses pembelajaran harus ada hasil yang menunjukkan perkembangan dari peserta didik yang diajar. Apabila hasil pembelajaran tidak mengalami perubahan maka tidak terjadi proses belajar. Proses belajar ditunjukkan dengan adanya perubahan tingkah laku dari sebelumnya.

6. Menyusun administrasi

Kompetensi yang harus dimiliki guru merencana pembelajaran salah satunya adalah menyusun administrasi pembelajaran. Tujuan dari adanya administrasi ini ialah, untuk meningkatkan kemampuan para guru ketika dituntut untuk membuat RPP yang sesuai dengan ketentuan dan benar dalam pembuatannya. Lamanya administrasi yang harus dibuat dan dikembangkan selama satu semester menjadikan hal yang sering diabaikan oleh guru, sehingga pada akhir pembelajaran dokumen-dokumen tersebut tercecer. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi guru dalam menyusun administrasi perlu dimiliki.

7. Menggunakan berbagai metode sesuai karakteristik peserta didik

Pembelajaran yang baik disesuaikan dengan karakteristik peserta didik yang dihadapi. Guru harus memiliki pemahaman akan sifat, ciri anak didik dan perkembangannya, mengerti beberapa konsep pendidikan yang berguna untuk membantu siswa, menguasai beberapa metode mengajar yang sesuai dengan materi pelajaran dan perkembangan siswa, menguasai sistem evaluasi yang tepat dan baik.

8. Mengkaitkan pembelajaran terhadap masyarakat, industri, dan perguruan tinggi serta penyesuaian terhadap perkembangan teknologi

Pembelajaran yang disampaikan dihubungkan dengan kondisi masyarakat, kebutuhan industri dan perguruan tinggi serta melihat perkembangan teknologi yang ada. Sehingga pembelajaran tidak hanya sebatas di kelas, melainkan dapat menelaah wawasan secara langsung. Hal ini membatasi ruang gerak dalam berpikir aktif dan mampu menyiapkan kebutuhan setelah lulus.

9. Melaksanakan penelitian

Kompetensi guru selain melaksanakan pembelajaran adalah meningkatkan kualitas pembelajaran dengan cara mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan. Proses pembelajaran bermutu dan berkualitas apabila peserta didik mengalami peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap. Selain itu meningkatkan motivasi, bakat serta minat peserta didik untuk melakukan perkembangan diri dengan cara belajar mandiri. Kompetensi tersebut dilakukan melalui penelitian tindakan kelas (class room action research). 

10. Mempublikasi hasil penelitian

Menulis merupakan salah satu kelemahan guru, namun harus dibiasakan. Seorang guru harus mampu mempublikasikan hasil karya tulis ilmiahnya baik dalam bentuk naskah publikasi, laporan penelitian, laporan akhir, makalah, artikel ilmiah yang termuat dalam prosiding ataupun jurnal. Artinya seorang guru telah mempunyai kompetensi keahlian publikasi hasil penelitian. 

Selanjutnya dibawah ini diuraikan 10 kompetensi dasar profesional guru sebagai berikut:

1. Menguasai bahan ajar yang akan disampaikan kepada siswa.

Sudah menjadi hal pokok tugas sorang guru untuk menguasai bahan ajar yang akan di sampaikan kepada siswa melalui perencanaan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi ajar.

2. Mengelola program belajar mengajar

Yakni menetapkan tujuan pembelajaran, memilih dan mengembangkan bahan pembelajaran, memilih dan mengembangkan strategi belajar mengajar, memilih dan mengembangkan media pengajaran yang sesuai, memilih dan memanfaatkan sumber belajar.

3. Mengelola kelas

Guru yang profesional akan mampu mengelola dan mengatur suasana kelas dengan baik dan menata kelas dengan media atau alat peraga pengajaran yang disediakan.

4. Menggunakan media/sumber belajar

Guru harus mampu menggunakan berbagai media belajar baik berupa media audio, visual, audio visual. Media pembelajaran yang bisa digunakan bisa berupa slide, video, radio, flash card dan lain sebagainya.

5. Menguasai landasan kependidikan

Mengenal tujuan pendidikan nasional untuk mencapai tujuan pendidikan, mengenal fungsi sekolah dalam masyarakat, mengenal prinsip- prinsip psikologi pendidikan yang dapat dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar.

6. Mengelola interaksi belajar-mengajar

Yakni menciptakan iklim belajar yang tepat, dengan menciptakan keaktifan siswa dalam belajar, sehingga pengetahuan siswa terus bertambah dan ada keinginan terus menerus untuk belajar dan mengeksplorasi pengetahuan mereka.

7. Menilai prestasi belajar

Menilai hasil dan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan. menilai prestasi murid untuk kepentingan pengajaran, menilai proses belajar mengajar

8. Mengenal fungsi dan layanan bimbingan penyuluhan

Guru harus bisa membimbing murid yang mengalami kesulitan belajar, siswa yang berkelainan dan berbakat khusus serta bisa membimbing murid untuk menghargai pekerjaan di masyarakat.

9. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah

Guru harus mengenal pengadministrasian kegiatan sekolah sekaligus melaksanakan kegiatan tersebut.

10. Memahami dan menafsirkan hasil penelitian guna keperluan pengajaran

Kemampuan guru ini adalah untuk mengkaji konsep dasar penelitian ilmuwan dan melakukan penelitian sederhana atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Ini 5 Kompetensi Profesional Guru SD Yang Patut Diketahui

Ini 5 Kompetensi Profesional Guru SD Yang Patut Diketahui

BlogPendidikan.net
- Kompetensi adalah kumpulan pengetahuan, perilaku, dan keterampilan yang harus dimiliki guru untuk mencapai tujuan pembelajaran dan pendidikan. Kompetensi diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, dan belajar mandiri dengan memanfaatkan sumber belajar 

Kompetensi Profesional

Kompetensi profesional merupakan kemampuan yang berkenaan dengan penguasaan materi pembelajaran bidang studi secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan substansi isi materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materi kurikulum tersebut, serta menambah wawasan keilmuan sebagai guru.

Kompetensi Profesional Yang Harus Dimiliki Guru SD/MI :

1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

Bahasa Indonesia
  • Memahami hakikat bahasa dan pemerolehan bahasa.
  • Memahami kedudukan, fungsi, dan ragam bahasa Indonesia
  • Menguasai dasar-dasar dan kaidah bahasa Indonesia sebagai rujukan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
  • Memiliki keterampilan berbahasa Indonesia (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis)
  • Memahami teori dan genre sastra Indonesia
  • Mampu mengapresiasi karya sastra Indonesia, secara reseptif dan produktif.
Matematika
  • Menguasai pengetahuan konseptual dan prosedural serta keterkaitan keduanya dalam konteks materi aritmatika, aljabar, geometri, trigonometri, pengukuran, statistika, dan logika matematika
  • Mampu menggunakan matematisasi horizontal dan vertikal untuk menyelesaikan masalah matematika dan masalah dalam dunia nyata
  • Mampu menggunakan pengetahuan konseptual, prosedural, dan keterkaitan keduanya dalam pemecahan masalah matematika, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
  • Mampu menggunakan alat peraga, alat ukur, alat hitung, dan piranti lunak komputer.
IPA
  • Mampu melakukan observasi gejala alam baik secara langsung maupun tidak langsung
  • Memanfaatkan konsep-konsep dan hukum-hukum ilmu pengetahuan alam dalam berbagai situasi kehidupan sehari-hari
  • Memahami struktur ilmu pengetahuan alam, termasuk hubungan fungsional antar konsep, yang berhubungan dengan mata pelajaran IPA
IPS
  • Menguasai materi keilmuan yang meliputi dimensi pengetahuan, nilai, dan keterampilan IPS
  • Mengembangkan materi, struktur, dan konsep keilmuan IPS
  • Memahami cita-cita, nilai, konsep, dan prinsip-prinsip pokok ilmu-ilmu sosial dalam konteks kebhinnekaan masyarakat Indonesia dan dinamika kehidupan global
  • Memahami fenomena interaksi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, kehidupan agama, dan perkembangan masyarakat serta saling ketergantungan global.
PKn
  • Menguasai materi keilmuan yang meliputi dimensi pengetahuan, sikap, nilai, dan perilaku yang mendukung kegiatan pembelajaran PKn
  • Menguasai konsep dan prinsip kepribadian nasional dan demokrasi konstitusional Indonesia, semangat kebangsaan dan cinta tanah air serta bela negara
  • Menguasai konsep dan prinsip perlindungan, pemajuan HAM, serta penegakan hukum secara adil dan benar
  • Menguasai konsep, prinsip, nilai, moral, dan norma kewarganegaraan Indonesia yang demokratis dalam konteks kewargaan negara dan dunia.
2. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.
  • Memahami standar kompetensi lima mata pelajaran SD/MI.
  • Memahami kompetensi dasar lima mata pelajaran SD/MI
  • Memahami tujuan pembelajaran lima mata pelajaran SD/MI.
3. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.
  • Memilih materi lima mata pelajaran SD/MI yang sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik
  • Mengolah materi lima mata pelajaran SD/MI secara integratif dan kreatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik
4. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.
  • Melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara\terus menerus
  • Memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan
  • Melakukan penelitian tindakan kelas untuk peningkatan keprofesionalan
  • Mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.
  • Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berkomunikasi
  • Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri
Ikuti BlogPendidikan.net pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan berita terupdate tentang guru dan pendidikan). Klik tanda  (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.