Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyerahkan kepada pemerintah daerah (Pemda) terkait rencana membuka kembali sekolah pada Juni 2020. Hanya sekolah yang mendapatkan restu Pemda yang bisa menggelar pembelajaran tatap muka.
"Karena kalau nanti seandainya kembali seperti normal, mungkin ada daerah yang belum bisa seperti itu. Ini asessment-nya harus per daerah," kata Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud, Iwan Syahril dalam konferensi video, Rabu 13 Mei 2020.
Menurut Iwan, Pemda paling memiliki data yang jelas terkait profil setiap sekolah di masa pandemi. Terutama, terkait lokasi sekolah dan seberapa besar potensi penyebaran virus korona (covid-19) di wilayah tiap sekolah di Indonesia.
Pemda diminta berhati-hati ketika ingin membuka sekolah untuk kegiatan tatap muka. Kemendikbud juga tak menyiapkan regulasi khusus untuk pembukaan kembali pembelajaran tatap muka.
"Situasi covid ini sangat harus terus dipantau (Pemda), enggak mungkin kita menyiapkan sebuah regulasi yang kemudian bisa menyiapkan untuk semua daerah," jelasnya.
Namun, Iwan mengharapkan Pemda bisa berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait opsi yang akan diambil sekolah di masa tahun ajaran baru. "Memang ini kebutuhan dialog dengan Pemda.
Jadi itu solusi yang lebih relevan karena masing- masing daerah tantangannya berbeda-beda untuk dilanjutkan atau sifatnya jarak jauh," terang Iwan.
Kemendikbud menyebut tahun ajaran baru akan kembali bergulir pada Juni 2020. Pihak Kemendikbud membuka peluang sekolah mengadakan kegiatan belajar mengajar tatap muka seperti sediakala. (Sumber; medcom.id)