Showing posts with label Sekolah. Show all posts
Showing posts with label Sekolah. Show all posts

Contoh Penerapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), di Sekolah, Apa saja?

Contoh Penerapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pncasila (P5), di Sekolah, Apa saja?

BlogPendidikan.net
- Profil Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi, yaitu

1. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia
2. Berkebinekaan Global
3. Mandiri
4. Bergotong Royong
5. Berpikir Kritis
6. Kreatif

Masing-masing dimensi memiliki elemen-elemen yang di dalamnya. Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing dimensi:

Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia

Dimensi ini mencakup kemampuan untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang diyakininya, serta berperilaku yang mencerminkan nilai-nilai moral dan etika yang baik.

Berkebinekaan Global

Dimensi ini mencakup kemampuan untuk memahami dan menghargai keberagaman suku bangsa, agama, budaya, dan bahasa. Selain itu, dimensi ini juga mencakup kemampuan untuk berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang budaya dan agama.

Mandiri

Dimensi ini mencakup kemampuan untuk mengatur diri sendiri, membuat keputusan, dan bertanggung jawab atas tindakannya. Selain itu, dimensi ini juga mencakup kemampuan untuk mengembangkan potensi diri dan meraih tujuan yang dicita-citakan.

Bergotong Royong

Dimensi ini mencakup kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Selain itu, dimensi ini juga mencakup kemampuan untuk berbagi dan peduli kepada orang lain.

Berpikir Kritis

Dimensi ini mencakup kemampuan untuk berpikir secara rasional dan logis, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan yang tepat. Selain itu, dimensi ini juga mencakup kemampuan untuk menganalisis informasi dan mengevaluasi argumen.

Kreatif

Dimensi ini mencakup kemampuan untuk menghasilkan ide-ide baru, memecahkan masalah secara inovatif, dan menghasilkan karya yang kreatif. Selain itu, dimensi ini juga mencakup kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan dan situasi baru.

Profil Pelajar Pancasila merupakan acuan bagi sekolah dan pendidik untuk mengembangkan karakter dan kompetensi peserta didik. Dengan mengembangkan Profil Pelajar Pancasila, diharapkan peserta didik dapat menjadi warga negara Indonesia yang berilmu, cakap, kreatif, dan berkarakter Pancasila.

Berikut adalah beberapa contoh proyek penguatan profil pelajar Pancasila:

1. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia
  • Membangun rumah ibadah untuk masyarakat yang membutuhkan.
  • Menjadi relawan untuk membantu korban bencana alam.
  • Mendonasikan uang untuk membantu anak-anak yatim piatu.
2. Berkebinekaan Global
  • Mengadakan kegiatan untuk mengenalkan budaya daerah lain kepada masyarakat.
  • Menerjemahkan buku dari bahasa asing ke bahasa Indonesia.
  • Membuat film pendek tentang budaya Indonesia.
3. Mandiri
  • Memulai bisnis sendiri.
  • Menjadi tutor untuk adik-adik yang kesulitan belajar.
  • Menulis buku tentang pengalaman hidup.
4. Bergotong Royong
  • Mengadakan kerja bakti di lingkungan sekolah.
  • Membantu korban bencana alam.
  • Bersepeda santai untuk mengumpulkan dana untuk anak-anak yatim piatu.
5. Berpikir Kritis
  • Membuat poster tentang pentingnya menjaga lingkungan.
  • Membuat video tentang bahaya narkoba.
  • Menulis artikel tentang pentingnya pendidikan bagi anak-anak Indonesia.
6. Kreatif
  • Mengadakan lomba menyanyi.
  • Mengadakan pameran seni rupa.
  • Membuat film pendek tentang kehidupan sehari-hari.
Proyek penguatan profil pelajar pancasila dapat dilaksanakan oleh peserta didik secara mandiri, berkelompok, atau berkolaborasi dengan pihak lain. Proyek P5 dapat dilaksanakan di dalam atau di luar sekolah.

Dengan melaksanakan Proyek P5, peserta didik dapat mengembangkan kompetensi dan karakter yang dibutuhkan untuk menjadi warga negara Indonesia yang berilmu, cakap, kreatif, dan berkarakter Pancasila.

Ikuti dan baca artikel lainnya BlogPendidikan.net di GOOGLE NEWS

Aturan Baru Kemendikbud Ristek, Perubahan Pakaian Seragam Sekolah SD, SMP dan SMA Serta Atributnya

Aturan Baru Kemendikbud Ristek, Perubahan Pakaian Seragam Sekolah SD, SMP dan SMA Serta Atributnya

BlogPendidikan.net
- Penjelasan tentang seragam sekolah siswa SD, SMP, SMA, dan SMK disampaikan langsung Kemendikbud Ristek melalui Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI nomor 50 tahun 2022.

Peraturan Kemendikbud tersebut membahas mengenai pakaian seragam bagi siswa jenjang SD maupun menengah.

Di dalam isi peraturan tersebut terdapat Pasal 2 yang menyebutkan bahwa peraturan pakaian seragam sekolah bagi siswa bertujuan untuk menanamkan dan menumbuhkan nasionalisme, kebersamaan, serta memperkuat persaudaraan antar peserta didik.

Kemudian, menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan di kalangan peserta didik, serta meningkatkan kedisiplinan peserta didik tanpa ada kesenjangan sosial.

Dengan adanya pengaturan seragam siswa ini menjadi dasar bagi sekolah dalam menyusun peraturan mengenai pakaian seragam sekolah.

Lebih lanjut, pada Pasal 3 ayat 1 dalam peraturan tersebut disampaikan bahwa terdapat dua jenis seragam, yakni pakaian seragam nasional dan pakaian seragam pramuka.

Pada ayat 2 Pasal 3 tersebut juga dijelaskan mengenai selain seragam sekolah, peserta didik juga dapat menggunakan seragam khas bagi peserta didik.

Adapun perubahan pakaian seragam sekolah baik SD, SMP dan SMA akan dijelaskan berikut, beserta atributnya.

1. Pakaian Seragam Sekolah SD

Pakaian Seragam Peserta Didik Putra

Pakaian Seragam Model 1
  1. Kemeja putih lengan pendek memakai satu saku di sebelah kiri dan dimasukkan ke dalam celana.
  2. Celana pendek warna merah hati, panjang celana 5 cm di atas lutut, bagian pinggang disediakan tali gesper untuk ikat pinggang, saku dalam pada sisi kiri dan kanan.
  3. Ikat pinggang ukuran lebar 3 cm warna hitam.
  4. Kaos kaki putih polos minimal 10 cm di atas mata kaki.
  5. Sepatu hitam.
Pakaian Seragam Model 2
  1. Kemeja putih lengan pendek memakai satu saku di sebelah kiri dan dimasukkan ke dalam celana.
  2. Celana panjang warna merah hati model biasa/lurus, panjang celana sampai mata kaki, bagian pinggang disediakan tali gesper untuk ikat pinggang, saku dalam pada sisi kiri dan kanan.
  3. Ikat pinggang ukuran lebar 3 cm warna hitam.
  4. Kaos kaki putih polos minimal 10 cm di atas mata kaki.
  5. Sepatu hitam.
Pakaian Seragam Peserta Didik Putri

Pakaian Seragam Model 1
  1. Kemeja putih lengan pendek memakai satu saku di sebelah kiri dan dimasukkan ke dalam rok.
  2. Rok pendek warna merah hati, lipit searah, tanpa saku, bagian pinggang disediakan tali gesper untuk ikat pinggang, panjang rok 5 cm di bawah lutut.
  3. Ikat pinggang ukuran lebar 3 cm warna hitam.
  4. Kaos kaki putih polos minimal 10 cm di atas mata kaki.
  5. Sepatu hitam.
Pakaian Seragam Model 2
  1. Kemeja putih lengan pendek memakai satu saku di sebelah kiri dan dimasukkan ke dalam rok.
  2. Rok panjang warna merah hati sampai mata kaki, lipit searah, tanpa saku, bagian pinggang disediakan tali gesper untuk ikat pinggang.
  3. Ikat pinggang ukuran lebar 3 cm warna hitam.
  4. Kaos kaki putih polos minimal 10 cm di atas mata kaki.
  5. Sepatu hitam.
Pakaian Seragam Model 3

Bagi orang tua atau wali Peserta Didik yang ingin Peserta Didik mengenakan jilbab maka model Pakaian Seragam Nasional sebagai berikut.
  1. Kemeja putih lengan panjang sampai pergelangan tangan, memakai satu saku di sebelah kiri dan dimasukkan ke dalam rok.
  2. Jilbab putih.
  3. Rok panjang warna merah hati sampai mata kaki, lipit searah, tanpa saku, bagian pinggang disediakan tali gesper untuk ikat pinggang.
  4. Ikat pinggang ukuran lebar 3 cm warna hitam.
  5. Kaos kaki putih minimal 10 cm di atas mata kaki.
  6. Sepatu hitam.
Atribut
  1. Badge SD dijahitkan pada saku kemeja.
  2. Badge merah putih dijahitkan pada atas saku kemeja.
  3. Badge nama Peserta Didik dijahitkan pada kemeja bagian dada sebelah kanan.
  4. Badge nama Sekolah dan nama kabupaten/kota dijahitkan pada lengan kemeja sebelah kanan.
2. Pakaian Seragam Nasional SMP/SMPLB

Pakaian Seragam Peserta Didik Putra

Pakaian Seragam Model 1
  1. Kemeja putih lengan pendek memakai satu saku di sebelah kiri dan dimasukkan ke dalam celana.
  2. Celana pendek warna biru tua, panjang celana 5 cm di atas lutut, bagian pinggang disediakan tali gesper untuk ikat pinggang, saku dalam pada sisi kiri dan kanan serta satu saku vest belakang sebelah kanan.
  3. Ikat pinggang ukuran lebar 3 cm warna hitam.
  4. Kaos kaki putih polos minimal 10 cm di atas mata kaki.
  5. Sepatu hitam.
Pakaian Seragam Model 2
  1. Kemeja putih lengan pendek memakai satu saku di sebelah kiri dan dimasukkan ke dalam celana.
  2. Celana panjang warna biru tua, model biasa/lurus, panjang celana sampai mata kaki dengan lingkar kaki minimal 44 cm, bagian pinggang disediakan tali gesper untuk ikat pinggang, saku dalam pada sisi kiri dan kanan serta satu saku vest belakang sebelah kanan.
  3. Ikat pinggang ukuran lebar 3 cm warna hitam.
  4. Kaos kaki putih polos minimal 10 cm di atas mata kaki.
  5. Sepatu hitam.
Pakaian Seragam Peserta Didik Putri

Pakaian Seragam Model 1
  1. Kemeja putih lengan pendek memakai satu saku di sebelah kiri dan dimasukkan ke dalam rok.
  2. Rok warna biru tua dengan lipit hadap di kiri dan kanan bagian muka, ritsleting di tengah belakang, saku dalam bagian sisi rok, di pinggang disediakan tali gesper untuk tempat ikat pinggang, panjang rok 5 cm di bawah lutut. lebar 3 cm warna hitam.
  3. Ikat pinggang ukuran lebar 3 cm warna hitam.
  4. Kaos kaki putih minimal 10 cm di atas mata kaki.
  5. Sepatu hitam.
Pakaian Seragam Model 2
  1. Kemeja putih lengan pendek memakai satu saku di sebelah kiri dan dimasukkan ke dalam rok.
  2. Rok panjang sampai mata kaki, warna biru tua dengan lipit hadap di kiri dan kanan bagian muka, ritsleting di tengah belakang, saku dalam di bagian sisi rok, di pinggang disediakan tali gesper untuk tempat ikat pinggang.
  3. Ikat pinggang ukuran lebar 3 cm warna hitam.
  4. Kaos kaki putih minimal 10 cm di atas mata kaki.
  5. Sepatu hitam.
Pakaian Seragam Model 3

Bagi orang tua atau wali Peserta Didik yang ingin Peserta Didik mengenakan jilbab maka model Pakaian Seragam Nasional sebagai berikut.
  1. Kemeja putih lengan panjang sampai pergelangan tangan, memakai satu saku di sebelah kiri dan dimasukkan ke dalam rok.
  2. Jilbab putih.
  3. Rok panjang sampai mata kaki, warna biru tua dengan lipit hadap di kiri dan kanan bagian muka, ritsleting di tengah belakang, saku dalam di bagian sisi rok, di pinggang disediakan tali gesper untuk tempat ikat pinggang.
  4. Ikat pinggang ukuran lebar 3 cm warna hitam.
  5. Kaos kaki putih minimal 10 cm di atas mata kaki.
  6. Sepatu hitam.
Atribut
  1. Badge OSIS dijahitkan pada saku kemeja.
  2. Badge merah putih dijahitkan pada atas saku kemeja.
  3. Badge nama Peserta Didik dijahitkan pada kemeja bagian dada sebelah kanan.
  4. Badge nama Sekolah dan nama kabupaten/kota dijahitkan pada lengan kemeja sebelah kanan.
3. Pakaian Seragam Nasional SMA/SMALB/SMK/SMKLB

Pakaian Seragam Peserta Didik Putra

Pakaian Seragam Model 1
  1. Kemeja putih, lengan pendek memakai satu saku di sebelah kiri dan dimasukkan ke dalam celana.
  2. Celana panjang abu-abu model biasa/lurus, panjang celana sampai mata kaki dengan lingkar kaki minimal 44 cm, bagian pinggang disediakan tali gesper untuk ikat pinggang, saku dalam pada sisi kiri dan kanan dan satu saku vest belakang sebelah kanan.
  3. Ikat pinggang ukuran lebar 3 cm warna hitam.
  4. Kaos kaki putih minimal 10 cm di atas mata kaki.
  5. Sepatu hitam.
Pakaian Seragam Peserta Didik Putri

Pakaian Seragam Model 1
  1. Kemeja putih, lengan pendek, memakai satu saku di sebelah kiri dan dimasukkan ke dalam rok.
  2. Rok abu-abu dengan lipit hadap pada tengah muka, ritsleting di tengah belakang, saku dalam bagian sisi rok, di pinggang disediakan tali gesper untuk tempat ikat pinggang, panjang rok 5 cm di bawah lutut.
  3. Ikat pinggang ukuran lebar 3 cm warna hitam.
  4. Kaos kaki putih minimal 10 cm di atas mata kaki.
  5. Sepatu hitam.
Pakaian Seragam Model 2
  1. Kemeja putih, lengan pendek, memakai satu saku di sebelah kiri dan dimasukkan ke dalam rok.
  2. Rok abu-abu panjang sampai mata kaki, dengan lipit hadap pada tengah muka, ritsleting di tengah belakang, saku dalam pada bagian sisi rok, di pinggang disediakan tali gesper untuk ikat pinggang.
  3. Ikat pinggang ukuran lebar 3 cm warna hitam.
  4. Kaos kaki putih minimal 10 cm di atas mata kaki.
  5. Sepatu hitam.
Pakaian Seragam Model 3

Bagi orang tua atau wali Peserta Didik yang ingin Peserta Didik mengenakan jilbab maka model Pakaian Seragam Nasional sebagai berikut.
  1. Kemeja putih, lengan panjang sampai pergelangan tangan, memakai satu saku di sebelah kiri dan dimasukkan ke dalam rok.
  2. Jilbab putih.
  3. Rok abu-abu panjang sampai mata kaki, dengan lipit hadap pada tengah muka, ritsleting di tengah belakang, saku dalam pada bagian sisi rok, di pinggang disediakan tali gesper untuk ikat pinggang.
  4. Ikat pinggang ukuran lebar 3 cm warna hitam.
  5. Kaos kaki putih minimal 10 cm di atas mata kaki.
  6. Sepatu hitam.
Atribut
  1. Badge OSIS dijahitkan pada saku kemeja.
  2. Badge merah putih dijahitkan pada atas saku kemeja.
  3. Badge nama Peserta Didik dijahitkan pada kemeja bagian dada sebelah kanan.
  4. Badge nama Sekolah dan nama kabupaten/kota dijahitkan pada lengan kemeja sebelah kanan.
Permendikbud Ristek Nomor 50 Tahun 2022, tentang Pakaian Seragam Sekolah Bagi Peserta Didik Jenjang SD sampai SMA >>> UNDUH

Ikuti dan baca artikel lainnya BlogPendidikan.net di GOOGLE NEWS

Bagaimana Pengenalan Awal Pembelajaran Kepada Siswa Baru Kelas 1 SD? Begini Langkah-langkahnya

Bagaimana Pengenalan Awal Pembelajaran Kepada Siswa Baru Kelas 1 SD? Begini Langkah-langkahnya

BlogPendidikan.net
- Tahun ajaran baru sudah didepan mata, tentunya para orang tua tengah mempersiapkan segala kelengkapan sekolah anaknya, khususnya yang akan masuk jenjang Sekolah Dasar (SD) Kelas 1. 

Guru pun juga mempersiapkan segala kelengkapan untuk menyambut tahun ajaran baru, dengan wajah-wajah siswa baru dan karakter anak didik yang baru dan beragam.

Setiap guru pasti memiliki trik khusus dalam menangani kelas rendah (siswa kelas 1). Namun diawal pembelajaran, siswa baru yang baru mengenal sosok guru barunya, pasti akan merasa enggan. Tentunya peran guru mengatasi hal tersebut dengan mengawali perkenalan dan pembelajaran awal terhadap siswa baru kelas 1 SD.

Pada awal pembelajaran terhadap siswa baru kelas 1 SD, penting untuk menciptakan lingkungan yang ramah agar siswa merasa nyaman dan antusias dalam belajar. 

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil oleh seorang guru, bagaimana pengenalan awal pembelajaran kepada Siswa Baru Kelas 1 SD:

1. Perkenalan

Mulailah dengan sesi perkenalan di mana setiap siswa dapat memperkenalkan dirinya, seperti memberi tahu nama mereka, hobi, atau hal-hal lain yang mereka sukai. Ini membantu siswa untuk saling mengenal satu sama lain dan membantu guru untuk mengenal mereka juga.

2. Pembiasaan dan aturan kelas

Jelaskan aturan-aturan dasar di kelas, seperti tata tertib, disiplin, serta tata cara mengajar dan belajar. Pastikan siswa memahami dan mengikuti aturan-aturan ini agar tercipta lingkungan belajar yang baik.

3. Menyampaikan harapan

Bicarakan harapan-harapan kepada siswa mengenai sikap, perilaku, dan prestasi akademik. Dorong mereka untuk berusaha dan bekerja keras, serta berikan motivasi agar mereka merasa yakin dan percaya diri.

4. Penjelasan struktur kelas

Beritahu siswa tentang jadwal harian mereka, seperti jam masuk, jam istirahat, dan jam pulang. Jelaskan pula tentang mata pelajaran yang akan dipelajari dan metode pembelajaran yang akan digunakan.

5. Pengenalan fasilitas dan sumber daya

Kenalkan siswa pada fasilitas dan sumber daya yang tersedia di sekolah, seperti perpustakaan, laboratorium, atau taman bermain. Beri tahu mereka cara menggunakannya dan manfaat yang dapat diperoleh dari fasilitas tersebut.

6. Aktivitas pengenalan

Selain kegiatan pembelajaran formal, adakan juga aktivitas pengenalan yang menyenangkan, seperti permainan atau proyek kolaboratif. Hal ini akan membantu siswa merasa lebih terlibat dan memperkuat ikatan sosial antara mereka.

7. Evaluasi pengetahuan awal

Lakukan penilaian awal untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan dasar siswa. Hal ini membantu guru memahami tingkat pemahaman siswa dan merencanakan pembelajaran yang sesuai.

8. Komunikasi dengan orang tua

Libatkan orang tua atau wali siswa dengan mengadakan pertemuan orang tua, mengirimkan surat pemberitahuan, atau menggunakan platform digital untuk berkomunikasi. Informasikan kepada mereka tentang proses pembelajaran, harapan, dan perkembangan siswa.

9. Pembinaan sikap positif

Dorong siswa untuk berbagi, bekerja sama, dan menghormati satu sama lain. Ajarkan nilai-nilai positif seperti kerjasama, persahabatan, dan kejujuran.

10. Pendampingan dan perhatian

Berikan perhatian dan bimbingan ekstra kepada siswa baru. Pastikan mereka merasa didukung dan mendapatkan bantuan jika menghadapi kesulitan.

Penting untuk diingat bahwa siswa baru di kelas 1 SD masih belajar beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan proses pembelajaran. Dalam setiap langkah, berikan mereka waktu dan ruang untuk tumbuh dan mengembangkan diri mereka dengan dukungan yang tepat.

Langkah-langkah perkenalan dan pembelajaran

Halo dan selamat datang di kelas 1 SD! Saya sangat senang dapat menjadi pengenalan awal bagi kalian yang baru saja bergabung di tahun pertama pendidikan dasar kalian. Di kelas ini, kalian akan belajar banyak hal baru dan menarik bersama-sama.

Pertama-tama, perkenalkanlah dirimu kepada teman-teman sekelas. Ceritakanlah nama lengkapmu, usiamu, dan hal-hal menarik tentang dirimu. Ini adalah kesempatan yang baik untuk saling mengenal dan memulai persahabatan baru.

Selanjutnya, mari kita bahas beberapa hal penting tentang kelas 1 SD. Di kelas ini, kita akan belajar membaca, menulis, dan berhitung. Kita akan mempelajari huruf-huruf abjad, angka, serta cara membentuk dan mengucapkan kata-kata. Kalian akan diperkenalkan dengan buku-buku pelajaran, pena, dan pensil. Kita akan belajar membaca cerita pendek, menulis kalimat sederhana, dan melakukan penjumlahan dan pengurangan dasar.

Selain pelajaran inti, kita juga akan belajar tentang berbagai topik menarik seperti ilmu pengetahuan alam, seni, musik, dan olahraga. Kita akan melibatkan diri dalam kegiatan kreatif dan bermain bersama untuk membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.

Tentunya, di kelas ini, kita akan menjalani peraturan dan tata tertib yang telah ditetapkan. Ini bertujuan untuk menjaga disiplin, keselamatan, dan lingkungan belajar yang positif. Mari kita berusaha menjadi siswa yang rajin, sopan, dan saling menghormati satu sama lain.

Jangan khawatir jika ada hal yang tidak kalian pahami. Saya akan selalu siap membantu dan menjelaskan materi dengan lebih rinci. Jangan ragu untuk bertanya saat kalian membutuhkan bantuan.

Selamat bergabung di kelas 1 SD! Saya sangat antusias untuk berpetualang bersama dalam perjalanan pembelajaran yang menyenangkan dan bermanfaat. Mari kita menjadikan tahun ini sebagai tahun yang penuh prestasi dan kebahagiaan.

Ikuti dan baca artikel lainnya BlogPendidikan.net di GOOGLE NEWS

Contoh Jadwal Pelajaran Kurikulum Merdeka Kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 Jenjang SD/MI

Contoh Jadwal Pelajaran Kurikulum Merdeka Kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 Jenjang SD/MI

BlogPendidikan.net 
- Kali ini blogpendidikan.net akan berbagi tentang jadwal pelajaran Kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) untuk jenjang SD/MI. 

Pembaharuan pembelajaran bertujuan untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran yang sudah dimulai pada kurikulum-kurikulum sebelumnya.

Karena itu, pembelajaran paradigma baru pun disertai dengan penyesuaian kurikulum ke Kurikulum Merdeka. Struktur kurikulum ini didasari tiga hal yaitu berbasis kompetensi, pembelajaran yang fleksibel dan karakter Pancasila.
Selain itu, struktur kurikulum berbasis konteks satuan pendidikan pun kembali dikuatkan.

Berikut ini beberapa prinsip dalam pengembangan struktur Kurikulum Merdeka:

Struktur Minimum

Struktur kurikulum minimum ditetapkan tapi satuan pendidikan bisa mengembangkan program dan kegiatan tambahan sesuai visi misi dan juga sumber daya yang tersedia.

Otonomi

Kurikulum memberi kemerdekaan pada satuan pendidikan dan pendidik untuk merancang proses dan materi pembelajaran yang relevan dan kontekstual.

Sederhana

Perubahan yang terjadi adalah seminimal mungkin dengan beberapa aspek yang berubah secara signifikan dari kurikulum sebelumnya. Tapi, tujuan, arah perubahan, dan rancangannya jelas dan mudah dipahami sekolah dan pemangku kepentingan.

Gotong Royong

Pengembangan kurikulum dan bahan ajar adalah hasil kolaborasi puluhan institusi, di antaranya Kementerian Agama, universitas, sekolah dan lembaga pendidikan lainnya.
Pembagian Alokasi Waktu Jam Pelajaran Struktur Kurikulum Merdeka Jenjang SD

Pada Kurikulum 2013: IPA dan IPS sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri-
sendiri dan pendekatan pembelajaran Tematik.

Pada Kurikulum Merdeka: IPA dan IPS digabung menjadi IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial) sebagai fondasi sebelum anak belajar IPA dan IPS terpisah di jenjang SMP dan Pendekatan pembelajaran pengorganisasian muatan pelajaran (berbasis mata pelajaran, tematik, dsb.) merupakan kewenangan satuan pendidikan Sekolah boleh tetap menggunakan tematik ataupun beralih ke pendekatan berbasis mata pelajaran.
Struktur Kurikulum Merdeka SD/MI adalah sebagai berikut. Alokasi waktu mata pelajaran SD/MI Kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 (Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit).

 

Berikut contoh jadwal pelajaran/daftar pelajaran dan alokasi waktu Implementasi Kurikulum Merdeka SD/MI:

Jadwal Pelajaran Kurikulum Merdeka Kelas 1 Jenjang SD/MI >>> UNDUH
Jadwal Pelajaran Kurikulum Merdeka Kelas 2 Jenjang SD/MI >>> UNDUH
Jadwal Pelajaran Kurikulum Merdeka Kelas 3 Jenjang SD/MI >>> UNDUH
Jadwal Pelajaran Kurikulum Merdeka Kelas 4 Jenjang SD/MI >>> UNDUH
Jadwal Pelajaran Kurikulum Merdeka Kelas 5 Jenjang SD/MI >>> UNDUH
Jadwal Pelajaran Kurikulum Merdeka Kelas 6 Jenjang SD/MI >>> UNDUH

Model dan Metode Pembelajaran Yang Digunakan Dalam Kurikulum Merdeka

Model dan Metode Pembelajaran Yang Digunakan Dalam Kurikulum Merdeka

BlogPendidikan.net
- Metode pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka adalah pendekatan yang mempromosikan kemandirian siswa dalam mengelola proses pembelajaran mereka sendiri. 

Ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan belajar seumur hidup dan mempersiapkan siswa untuk menjadi pembelajar mandiri dan bertanggung jawab.

Dalam Kurikulum Merdeka, terdapat beberapa model dan metode pembelajaran yang dapat diterapkan. 

Berikut adalah beberapa model pembelajaran yang umum digunakan dalam Kurikulum Merdeka:

1. Model Pembelajaran Berbasis Proyek

Model ini melibatkan siswa dalam proyek nyata atau tugas yang memerlukan pemecahan masalah, penerapan konsep, dan kerjasama. Siswa bekerja secara mandiri atau dalam kelompok untuk menyelesaikan proyek tersebut, yang dapat berupa penelitian, eksperimen, presentasi, atau pembuatan produk. Model ini mendorong siswa untuk belajar secara aktif dan terlibat dalam pengalaman praktis.
2. Model Pembelajaran Kolaboratif

Model ini mengedepankan kerjasama antara siswa dalam kelompok kecil atau tim. Siswa bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan pembelajaran, berbagi pengetahuan, saling membantu, dan memecahkan masalah secara bersama. Model ini mempromosikan keterampilan sosial, kerjasama, dan komunikasi.

3. Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Model ini menekankan pada pemberian tugas atau masalah yang menantang siswa untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mencari solusi. Siswa akan belajar melalui pemecahan masalah nyata yang relevan dengan kehidupan sehari-hari atau konteks yang lebih luas. Model ini mendorong siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan mandiri.

4. Model Pembelajaran Berbasis Kompetensi

Model ini fokus pada pengembangan keterampilan atau kompetensi tertentu yang relevan dengan bidang atau mata pelajaran tertentu. Siswa belajar melalui aktivitas yang berorientasi pada pengembangan keterampilan, seperti berbicara di depan umum, menulis, berpikir analitis, dan berkolaborasi. Model ini mempersiapkan siswa untuk menghadapi tuntutan dunia nyata dan mengembangkan keterampilan seumur hidup.
5. Model Pembelajaran Berbasis Teknologi

Model ini melibatkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran. Siswa menggunakan perangkat teknologi, seperti komputer, tablet, atau smartphone, untuk mengakses sumber daya pembelajaran online, berpartisipasi dalam diskusi online, atau membuat produk digital. Model ini membantu siswa mengembangkan literasi digital dan memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk pembelajaran.

6. Model Pembelajaran Berbasis Eksplorasi

Model ini menggali potensi eksplorasi siswa melalui observasi, penelitian, atau kunjungan lapangan. Siswa belajar melalui pengalaman langsung, eksperimen, atau penemuan mandiri. Model ini mendorong rasa ingin tahu, keterlibatan aktif, dan pemahaman yang lebih mendalam.

7. Model Pembelajaran Berbasis Games

Model ini memanfaatkan permainan atau simulasi sebagai sarana pembelajaran. Siswa belajar melalui aktivitas permainan yang dirancang secara khusus untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model ini dapat meningkatkan motivasi, keterlibatan, dan penguasaan konsep.

Metode Pembelajaran Kurikulum Merdeka

Dalam Kurikulum Merdeka, terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan, antara lain:

1. Metode Proyek

Metode ini melibatkan siswa dalam proyek atau tugas yang memerlukan pemecahan masalah, analisis, dan penerapan konsep yang dipelajari. Siswa bekerja secara mandiri atau dalam kelompok untuk menyelesaikan proyek tersebut, yang dapat berupa penelitian, presentasi, atau pembuatan produk.

2. Metode Diskusi

Metode ini melibatkan diskusi antara guru dan siswa atau antara siswa dengan siswa lainnya. Diskusi berfokus pada pemahaman konsep, berbagi pendapat, memecahkan masalah, dan mencapai pemahaman yang lebih dalam melalui pertukaran ide dan pandangan.
3. Metode Penemuan

Metode ini mendorong siswa untuk menemukan pengetahuan dan konsep sendiri melalui eksperimen, penelitian, atau pengamatan. Siswa diberikan kebebasan untuk menggali informasi, menganalisis temuan mereka, dan memperoleh pemahaman secara mandiri.

4. Metode Simulasi

Metode ini menggunakan simulasi atau permainan sebagai sarana pembelajaran. Siswa berpartisipasi dalam aktivitas yang mensimulasikan situasi nyata atau skenario tertentu, yang memungkinkan mereka untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam konteks yang relevan dan interaktif.

5. Metode Penugasan

Metode ini melibatkan pemberian tugas-tugas tertentu kepada siswa untuk diselesaikan secara mandiri. Tugas-tugas ini dapat berupa penulisan esai, penelitian, proyek, atau presentasi. Siswa belajar melalui proses menyelesaikan tugas dan mengembangkan keterampilan literasi, penelitian, dan berpikir kritis.

6. Metode Kolaboratif

Metode ini melibatkan kerjasama antara siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Siswa bekerja bersama-sama, berbagi ide, mengajarkan satu sama lain, dan memecahkan masalah secara bersama. Metode ini mempromosikan keterampilan kerjasama, komunikasi, dan pemecahan masalah.

7. Metode Eksplorasi

Metode ini melibatkan siswa dalam eksplorasi langsung terhadap lingkungan sekitar mereka. Siswa melakukan pengamatan, eksperimen, atau kunjungan lapangan untuk memperoleh pengalaman nyata dan pemahaman yang lebih dalam tentang topik yang dipelajari.

8. Metode Pembelajaran Jarak Jauh

Metode ini digunakan dalam situasi pembelajaran jarak jauh, di mana siswa belajar melalui platform online, modul, atau materi pembelajaran yang dapat diakses secara mandiri. Siswa belajar secara mandiri dengan panduan dari guru, memanfaatkan sumber daya digital dan berkomunikasi melalui media online.

Setiap metode pembelajaran ini memiliki keunikan dan dapat dipilih sesuai dengan tujuan pembelajaran, karakteristik siswa, dan konteks pembelajaran.

Artikel ini terpilih untuk diikutsertakan dalam "Teacher Creator Awards 2023/2024

Dari Penerbit Bahan Ajar Pendidikan Twinkl

Ikuti dan baca artikel lainnya BlogPendidikan.net di GOOGLE NEWS

Ini 18 Tips Agar Sekolah Banyak Peminatnya

Ini 18 Tips Agar Sekolah Banyak Peminatnya

BlogPendidikan.net
- PPDB adalah kependekan dari Penerimaan Peserta Didik Baru. Ini adalah proses yang dilakukan oleh sekolah untuk menerima dan memilih siswa baru yang akan masuk ke tingkat pendidikan tertentu, seperti taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, atau sekolah menengah atas.

Proses PPDB dilakukan setiap tahun atau sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh otoritas pendidikan setempat. Pada proses ini, sekolah biasanya menerapkan berbagai kriteria dan mekanisme seleksi untuk memilih siswa baru yang memenuhi syarat dan sesuai dengan kuota yang tersedia.
Pada PPDB, sekolah mengumumkan persyaratan pendaftaran, baik dari segi administratif maupun prestasi akademik atau non-akademik. Beberapa sekolah mungkin mengadakan tes tertulis, wawancara, atau penilaian tambahan lainnya untuk memilih siswa yang paling sesuai dengan profil sekolah dan program pendidikan yang mereka tawarkan.

PPDB memiliki peraturan dan kebijakan yang berbeda di setiap negara atau wilayah. Tujuannya adalah untuk menciptakan proses yang adil, transparan, dan objektif dalam memilih siswa baru berdasarkan kualifikasi dan persyaratan yang telah ditentukan.

Lantas bagaimana agar sekolah itu banyak peminatnya?

Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat membantu agar sekolah memiliki banyak peminat:

1. Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Pastikan sekolah memberikan kualitas pendidikan yang tinggi. Fokus pada pengembangan kurikulum yang relevan, penggunaan metode pengajaran yang efektif, dan pelatihan yang baik bagi para guru. Sertakan pula program pengembangan diri dan peluang eksplorasi bagi siswa.

2. Memperluas Ekstrakurikuler

Sediakan beragam kegiatan ekstrakurikuler yang menarik dan bervariasi, seperti klub olahraga, paduan suara, teater, debat, dan kegiatan seni lainnya. Hal ini dapat menarik minat siswa dengan berbagai minat dan bakat.

3. Kemitraan dengan Orang Tua

Libatkan orang tua dalam kehidupan sekolah dengan mengadakan pertemuan rutin, diskusi, dan kegiatan bersama. Buatlah saluran komunikasi yang terbuka antara sekolah dan orang tua, sehingga mereka merasa terlibat dan memiliki kepercayaan pada sekolah.
4. Promosi Sekolah yang Efektif 

Manfaatkan berbagai saluran promosi, seperti media sosial, situs web sekolah, brosur, dan kegiatan pameran pendidikan. Berikan informasi yang jelas dan menarik tentang visi, misi, program, dan keunggulan sekolah.

5. Program Beasiswa atau Bantuan Keuangan

Sediakan program beasiswa atau bantuan keuangan untuk siswa berprestasi yang kurang mampu secara finansial. Ini dapat menarik minat siswa yang memiliki potensi tetapi mungkin menghadapi kendala keuangan.

6. Kerjasama dengan Komunitas Lokal

Bangun kerjasama dengan komunitas lokal, seperti universitas, perusahaan, atau organisasi masyarakat. Kolaborasi ini dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk terlibat dalam proyek, magang, atau kegiatan lain yang dapat meningkatkan keterampilan mereka.

7. Evaluasi dan Perbaikan Terus-menerus

Selalu berupaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas sekolah. Lakukan evaluasi rutin terhadap proses pembelajaran, program, dan kegiatan sekolah. Tanyakan masukan dari siswa, orang tua, dan staf sekolah untuk mendapatkan umpan balik yang berharga.

8. Membangun Reputasi yang Baik

Pastikan sekolah memiliki reputasi yang baik dengan menjaga integritas, kedisiplinan, dan etika yang tinggi. Ketika siswa dan orang tua merasakan lingkungan sekolah yang positif dan aman, mereka akan lebih tertarik untuk bergabung.
9. Manfaatkan Jejaring Alumni

Libatkan alumni dalam proses PPDB dengan meminta mereka untuk berbagi pengalaman mereka tentang sekolah dan prestasi yang telah mereka capai setelah lulus. Hal ini dapat membantu membentuk citra positif tentang sekolah dan memberikan inspirasi kepada calon siswa.

10. Klarifikasi dan Komunikasi yang Jelas

Sediakan informasi yang jelas tentang proses PPDB, persyaratan, kriteria penerimaan, jadwal, dan kontak yang dapat dihubungi. Pastikan informasi ini tersedia di situs web sekolah, brosur, media sosial, dan saluran komunikasi lainnya.

11. Transparansi dan Objektivitas

Pastikan proses seleksi PPDB dilakukan secara transparan dan objektif. Jelaskan kriteria penilaian dan bobot yang digunakan dalam seleksi. Jika ada tes atau wawancara, pastikan mereka dijalankan dengan standar yang adil dan objektif.

12. Penekanan pada Keunggulan Sekolah

Jelaskan keunggulan dan nilai tambah yang ditawarkan oleh sekolah Anda, seperti kurikulum yang inovatif, program ekstrakurikuler yang kaya, fasilitas yang memadai, dan prestasi siswa sebelumnya. Berikan contoh konkret tentang bagaimana sekolah telah memberikan manfaat kepada siswa dan alumni.

13. Kolaborasi dengan Sekolah Terdekat

Jalin kerjasama dengan sekolah terdekat untuk memperkenalkan sekolah kepada siswa dan orang tua. Adakan kegiatan kunjungan, presentasi, atau kegiatan bersama untuk memperkenalkan program sekolah kepada calon siswa.

14. Program Orientasi untuk Calon Siswa

Sediakan program orientasi khusus untuk calon siswa dan orang tua. Berikan informasi tentang lingkungan sekolah, kurikulum, kegiatan ekstrakurikuler, dan fasilitas yang ada. Hal ini akan membantu mereka memahami lebih baik apa yang ditawarkan oleh sekolah dan membuat mereka merasa lebih nyaman dengan lingkungan sekolah.
15. Prestasi siswa yang diakui

Berikan pengakuan dan apresiasi kepada siswa yang mencapai prestasi baik dalam bidang akademik maupun non-akademik. Promosikan prestasi siswa melalui media sekolah, situs web, dan media sosial.

16. Pengalaman positif siswa

Pastikan siswa merasa diperhatikan, dihargai, dan mendapatkan pengalaman positif di sekolah. Hal ini dapat meliputi pengelolaan disiplin yang adil, kegiatan sosial yang menyenangkan, dan sebagainya.

17. Komunikasi efektif dengan orang tua

Bangun hubungan yang baik dengan orang tua siswa. Sediakan forum untuk berkomunikasi secara teratur, termasuk rapat orang tua-guru, newsletter sekolah, dan saluran komunikasi online. Libatkan orang tua dalam kehidupan sekolah dan informasikan mereka tentang perkembangan anak-anak mereka.

18. Fasilitas yang Memadai

Pastikan sekolah memiliki fasilitas yang memadai, seperti laboratorium sains yang lengkap, perpustakaan yang baik, aula pertemuan, dan fasilitas olahraga. Fasilitas yang memadai akan memberikan kesan positif dan menunjukkan komitmen sekolah terhadap pengembangan siswa.

Demikian artikel tentang bagaimana agar sekolah banyak peminatnya dan tipsnya, semoga bermanfaat.

Ikuti dan baca artikel lainnya BlogPendidikan.net di GOOGLE NEWS