Showing posts with label Belajar Dari Rumah. Show all posts
Showing posts with label Belajar Dari Rumah. Show all posts

Contoh Lembar Monitoring dan Pengamatan Orang Tua Selama BDR

Contoh Lembar Monitoring dan Pengamatan Orang Tua Selama BDR

BlogPendidikan.net
- Karena proses pembelajaran selama masa pandemi dilakukan di rumah, orang tua akan membantu guru dalam mengamati proses pembelajaran. Orang tua mengamati berbagai aktivitas dalam proses pembelajaran. Seperti dalam hal menyelesaikan tugas, berkomunikasi dengan guru, mengucapkan salam, dll.

Dalam hal ini orang tua hanya mengamati dan merekam proses belajar anak ke dalam bentuk video atau memfoto hasil karya anak atau langsung menuliskan pada lembar pengamatan dan monitoring yang dikirimkan atau dibagikan oleh guru.

Keterlibatan orang tua dalam pembelajaran bisa diidentifikasi dalam sebagian pola yang berbeda semacam bekerja sama  (misalnya, menolong dengan pekerjaan rumah), aktivitas berbasis sekolah ( misalnya, mendatangi kegiatan sekolah), ataupun komunkasi orang tua dan guru ( misalnya, berdialog dengan guru soal pekerjaan rumah), dan pemantauan sikap anak di luar sekolah.

Keterlibatan orang tua pula bisa berhubungan dengan penanda lain semacam keberhasilan, tingkatan repetisi( mengulang kelas) yang rendah, tingkatan drop out yang lebih renda, tingkatan kelulusan serta ketepatan waktu riset yang besar, dan tingkatan partisipasi dalam program pendidian lanjut yang lebih besar.

Dalam proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) ini, dbutuhkan kedudukan orang tua selaku pengganti guru. (Winingsih) ada 4 kedudukan orang tua sepanjang pembelajaran jarak jauh ialah selaku berikut :
  1. Orang tua mempunyai peran selaku guru di rumah, yang di mana orang tua bisa membimbing anaknya dalam belajar secara jarak jauh dari rumah.
  2. Orang tua selaku fasilitator, ialah orang tua bagaikan fasilitas serta prafasilitas untuk anaknya dalam melakukan pendidikan jarak jauh.
  3. Orang tua selaku motivator, ialah orang tua bisa membagikan semangat dan sokongan kepada anaknya dalam melakukan pendidikan, sehingga anak mempunyai semangat buat belajar, dan mendapatkan prestasi yang baik.
  4. Orang tua selaku pengaruh ataupun director. Ketelibatan orang tua dalam pembelajaran dimaksud bagaikan upaya yang dicoba oleh orang tua buat berpartisipasi dalam pembelajaran anak baik itu dengan tiba kesekolah ataupun dengan dialog dengan pihak sekolah tentang pertumbuhan anak.
Berikut ini Contoh Lembar Monitoring dan Pengamatan Orang Tua Selama BDR, bisa Anda unduh pada tautan dibawah ini.

Contoh Lembar Monitoring dan Pengamatan Orang Tua Selama BDR: 1. UNDUH 2. UNDUH

Demikian tentang Contoh Lembar Monitoring dan Pengamatan Orang Tua Selama BDR semoga bermanfaat dan terima kasih.

Unduh Juga :

Contoh Format Penilaian Siswa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) : UNDUH

Pembiasaan Guru, Alokasi Waktu, Jurnal Guru Mengajar dan Jurnal Harian Dalam Buku Kerja Guru : UNDUH

Lembar Kerja Siswa (LKS) Belajar Dari Rumah dan PJJ Kelas 1 - 6 SD : UNDUH

Ikuti BlogPendidikan.net pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan berita terupdate tentang guru dan pendidikan). Klik tanda  (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.

Contoh Jadwal Mata Pelajaran Luring dan Laporan PJJ Luring

Contoh Jadwal dan Laporan PJJ Luring

BlogPendidikan.net
- Dimasa pandemi hampir seluruh sekolah di Indonesia ditutup untuk mencegah penyebaran virus corona, proses belajarpun berubah signifikan dari tatap muka berubah menjadi model pembelajaran daring, luring dan kombinasi, semua itu dilakukan agar proses pembelajaran tetap berlangsung meski menghadapi wabah corona.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud)Nadiem Makarim tak lagi mewajibkan guru memenuhi jam ajar dengan hitungan 24 jam dalam sepekan. Relaksasi jam ajar itu diatur dalam kurikulum darurat yang tertuang dalam Keputusan Mendikbud Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Kurikulum Dalam Kondisi Khusus.
"Pemerintah juga melakukan relaksasi peraturan untuk guru, bahwa guru tidak lagi diharuskan untuk memenuhi beban kerja 24 jam tatap muka dalam satu minggu," kata Nadiem dalam konferensi pers secara daring.

Relaksasi jam ajar guru tercantum dalam poin keempat kurikulum darurat. Nadiem menjelaskan relaksasi jam ajar bertujuan untuk mengurangi beban guru, sekaligus memberikan fleksibilitas guru dalam mengajar.

Dengan relaksasi jam ajar, guru diharapkan meningkatkan pengajaran yang interaktif selama melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). "Jadi guru dapat fokus memberikan pelajaran interaktif tanpa harus mengejar pemenuhan jam," imbuhnya.
Nadiem juga berharap relaksasi jam ajar dimanfaatkan para orang tua untuk turut aktif memberikan pengajaran bagi anaknya di rumah. "Mampu memberikan fleksibilitas dalam bagaimana bisa melibatkan orang tua di dalam proses pembelajaran," kata Nadiem.

Dengan relaksasi beban jam mengajar guru yang tidak lagi diwajibkan mengajar minimal 24 jam/minggu, guru dituntut untuk menyusun jadwal dan laporan proses pembelajaran yang dilaksanakan baik secara daring, luring ataupun kombinasi sebagai bahan laporan dan supervisi kepala sekolah dan pengawas.

Berikut contoh jadwal Mata Pelajaran luring dan laporan pembelajaran jarak jauh (PJJ) model luring:

* Jadwal PJJ Luring: LIHAT DISINI

* Laporan PJJ Luring: LIHAT DISINI

Ikuti BlogPendidikan.net pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan berita terupdate tentang guru dan pendidikan). Klik tanda  (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.

Tips Memberikan Tugas Online Kepada Siswa Selama PJJ

Tips Memberikan Tugas Online Kepada Siswa Selama PJJ

BlogPendidikan.net
- Saat ini siswa telah memasuki tahun pelajaran baru, namun kondisi pandemi yang belum usai penyebarannya, harus memaksakan para siswa dan guru kembali melaksanakan pembelajaran dari rumah (BDR) atau pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Pada tahun pelajaran sebelumnya juga dilaksanakan dengan proses yang sama yaitu belajar dari rumah, dan tentunya menjadi pengalaman bagi guru dari kekurangan proses yang dilaksanakan di tahun ajaran terdahulu, untuk mengoreksi kekurangan dan memperbaikinya di tahun ajaran ini.

Khususnya dalam pemberian materi dan tugas kepada siswa secara online, tentulah guru memiliki tips tersendiri, agar siswa tidak merasa jenuh dan terbebani dengan materi dan tugas-tugas yang diberikan.

Lantas bagaimana tips agar dalam pemberian tugas dan materi secara online siswa tidak merasa jenuh dan terbebani dengan tugas-tugas. 

Berikut beberapa tips memberikan tugas kepada siswa yang bisa dilakukan guru saat belajar online dari rumah :

1. Rancang siklus dalam pemberian tugas

Kepala sekolah bersama guru harus mengkalkulasi sebaran tugas untuk setiap mata pelajaran di setiap kelas. Sebagai manajer kepala sekolah harus mendesain siklus tugas yang diberikan guru. 

2. Batasi waktu melakukan pembelajaran melalui video meeting yang berhadapan dengan layar terus menerus

Terlalu banyak menerapkan metode ini akan melelahkan bagi anak-anak. Anak-anak yang lelah pada akhirnya akan bersikap mudah marah tahu jengkel di rumah. Tentunya orang tua yang akan kerepotan menangani kondisi ini Oleh karena itu, disarankan mengadakan pembelajaran video meeting dalam waktu yang terbatas dan fleksibel. Jika intensitasnya tidak bisa diturunkan, berikan pilihan anak untuk mematikan kamera.

3. Beri tugas secara bertahap 

Pemberian tugas secara bertahap menjadikan pembelajaran lebih dimengerti oleh anak. Kemungkinan anak mengerti lebih dalam pada setiap bahasan yang lebih besar. Pemberian tugas secara bertahap juga membuat guru lebih mudah dalam menggorganisasi materi dan pengecekan secara rutin. 

4. Berikan waktu untuk siswa menyelesaikan tugas-tugasnya

Guru bisa memberikan waktu yang cukup dan fleksibel terutama untuk tugas-tugas yang butuh pendampingan orang tua. Mengingat banyak murid yang orang tuanya bekerja, sehingga tidak bisa menyelesaikan tugas dengan cepat. Bila guru memberikan waktu yang cukup, murid juga akan lebih termotivasi mengerjakan tugasnya. 

5. Jelaskan ekspektasi pembelajaran pada orang tua

Menjalin komunikasi dengan orang tua akan membantu pekerjaan guru. Orang tua bisa membantu merencanakan dan memantau progres belajar anak-anaknya dari rumah.

6. Berikan tugas yang membuat bahagia 

Tugas guru saat ini adalah membantu pemerintah agar para siswa tetap sehat di tengah wabah Covid 19. Social distancing membuat mereka tidak bisa belajar bersama, guru harus mendesain tugas agar siswa bisa merasa sedang rekreasi di rumah sendiri. Misalnya, ganti tugas meringkas dengan membuat peta pikiran hasil bacaan. Membuat peta pikiran akan membelajarkan siswa memaknai bacaan tanpa dipaksa. Imajinasi dan kreativitas siswa akan berkembang dan bisa membuat mereka bahagia. Tugas yang membahagiakan juga bisa dimulai dengan memberikan opsi atau pilihan kegiatan sehingga siswa bisa memilih jenis kegiatan yang mereka paling sukai untuk dikerjakan. 

7. Beri apresiasi pada siswa 

Walaupun tanpa bertatap muka guru harus memberikan apresiasi pada tugas yang sudah dikerjakan siswa, salah satu caranya adalah memajangnya di akun medsos guru, ini adalah cara sederhana penuh bermakna. 

8. Dampingi siswa dengan hati

Jangan biarkan siswa merasa sendiri dalam melewati hari-hari belajar mandiri. Guru bisa bangun kebersamaan dan perlihatkan bahwa guru juga belajar, sama seperti mereka yang selalu menambah ilmu. Mendampingi dengan hati juga bisa dengan membangun kebersamaan dengan pertemuan daring untuk membahas tugas atau membahas kegiatan harian. Bantu siswa untuk memanfaatkan masa belajar di rumah untuk membangun kedekatan dengan keluarga dan memperbanyak ibadah.

9. Menjadi guru yang memiliki empati 

Guru yang mendidik dengan hati akan mampu merasakan beban siswanya. Disini guru perlu mengajak siswa melakukan refleksi pembelajaran di rumah. Terutama untuk mendapat masukan dan memperbaiki proses pembelajaran di rumah.

Dari 9 tips diatas bisa memberikan dorongan kepada Anda bagaimana memberikan materi dan tugas secara online ataupun berkunjung. Terima kasih.

Rujukan :

Belajar di Rumah, 6 Langkah Beri Siswa Tugas Membahagiakan. Tautan : https://www.kompas.com/edu/read/2020/04/06/195923371/belajar-di-rumah-6-langkah-beri-siswa-tugas-membahagiakan?page=all

Tips untuk Guru Selama Belajar Daring. Tautan : https://www.ayojakarta.com/read/2020/08/28/23495/tips-untuk-guru-selama-belajar-daring

Ikuti BlogPendidikan.net pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan berita terupdate tentang guru dan pendidikan) Klik tanda  (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.

Agar Proses Belajar Dari Rumah Efektif, Ikuti 9 Tips Ini

Agar Proses Belajar Dari Rumah Efektif, Ikuti 9 Tips Ini

BlogPendidikan.net
- Pandemi yang sedang terjadi saat ini telah memutus banyak kegiatan yang semestinya sudah dapat dilaksanakan. Pandemi ini berpotensi sangat besar. Salah satunya yaitu dalam dunia pendidikan, dimana seharusnya pendidikan dapat berjalan lancar tetapi justru harus dirumahkan untuk menghindari terdampaknya anak-anak terhadap Covid-19.

Kemendikbud Ristek juga telah berupaya agar proses pembelajaran dimasa pandemi ini tetap berlangsung, dengan menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ). Mulai dari kurikulum darurat, RPP hingga Modul pembelajaran juga telah disiapkan, bahkan kuota internet untuk Siswa dan Guru diseapkan selama pembelajaran jarak jauh berlangsung.


Agar proses pembelajaran yang dilakukan dari rumah berhasil, BlogPendidikan sedikit berbagi tips buat Bapak/Ibu guru dan juga orang tua. 

Berikut 9 tips agar proses belajar dari rumah berjalan efektif :

1. Sisihkan Satu Area Di Rumah Sebagai Ruang Belajar

Area belajar itu tidak mesti ruang yang luas atau kamar tersendiri, ia dapat berupa meja atau di ruang keluarga yang memang dijadikan sebagai tempat belajar. Area belajar juga harus memiliki pencahayaan yang baik, tidak ramai, dan bebas gangguan.

2. Hindarkan Anak Dari Distraksi/Gangguan

Orang tua juga sebaiknya menjauhkan ruang belajar dari distraksi, seperti terlalu banyak mainan atau barang-barang lain yang membuat area belajar berantakan, tidak rapi, dan tidak nyaman digunakan.


3. Jadikan Area Belajar Mudah Diakses dan Tersedia Peralatannya

Beri tahu anak laci atau tempat menyimpan pensil, penghapus, penggaris, spidol, atau alat-alat belajar lainnya.

4. Buat Rutinitas Belajar Sehari-hari

Dengan menciptakan rutinitas belajar sehari-hari, kebiasaan belajar dapat tertanamkan di rumah.

5. Ajak Temannya Untuk Belajar Bersama

Laman Colour My Learning menyarankan agar anak tidak bosan dapat mengajak teman sebaya seumurannya untuk belajar bersama.

6. Mengajarkan Pengelolaan Emosi

Dengan pengelolaan emosi yang baik, semakin mudah bagi anak untuk menjadi tangguh dalam menghadapi tantangan hidup.

7. Tunjukkan Sikap Positif

Dengan menunjukkan sikap positif secara tidak langsung orang tua sedang mempengaruhi sang anak.

8. Jangan Biarkan Hubungan Renggang

Ketika hubungan Anda dan anak sedang renggang, seperti yang sering terjadi selama konflik, cobalah untuk memperbaiki hubungan emosional dengan anak sesegera mungkin.

9. Biarkan Anak Jadi Diri Sendiri

Anda dapat membantu anak untuk merasa aman dan nyaman dengan membiarkan mereka menjadi diri sendiri.

Demikian tips ini semoga bermanfaat buat Bapak/Ibu guru dan Orang tua. Bagikan tips ini jika bermanfaat.

Belajar Tatap Muka Harus Segera Dimulai, Guru Yang Belum Divaksin Covid-19 Tidak Boleh Mengajar

Belajar Tatap Muka Harus Segera Dimulai, Guru Yang Belum Divaksin Covid-19 Tidak Boleh Mengajar

BlogPendidikan.net
- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menyatakan tak harus menunggu Juli untuk bisa memulai sekolah tatap muka. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen Pauddasmen), Jumeri mengatakan opsi pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas tidak perlu menunggu tahun ajaran baru. 

“Kalau semua guru sudah divaksinasi, segera buka opsi PTM terbatas. Ini tidak ada kapannya. Begitu bapak ibu guru sebagian besar atau seluruhnya sudah divaksinasi, segera buka opsi tatap muka terbatas," paparnya seperti dirangkum dari laman Kemendikbud Ristek. Namun, bagi guru yang komorbiditas, punya halangan kesehatan, maka dipersilakan untuk mengajar di rumah dulu.


"Tidak mengajar di sekolah dulu, karena berisiko. Bagi guru yang sehat dan layak divaksinasi tetapi menolak, kita serahkan ke pemda untuk mengambil tindakan. Karena guru di bawah kewenangan pemerintah daerah, bukan Kemendikbudristek,” ujar Jumeri.

Orangtua berhak menentukan anak ke sekolah atau tetap PJJ 

Jumeri juga mengatakan meski sekolah sudah memulai pembelajaran tatap muka, orangtua memiliki hak untuk menentukan apakah anak boleh belajar ke sekolah atau tetap belajar daring dari rumah. "Membuka opsi tatap muka ini wajib. Tetapi, apakah siswanya berangkat sekolah atau tidak, diserahkan ke orang tua, mau memilih yang mana. 

Sekolah tetap harus menerapkan protokol kesehatan ketat sesuai aturan pemerintah,” jelas Jumeri. Orangtua yang belum mantap anaknya berangkat ke sekolah, tegas Jumeri, dipersilakan untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh. Bagi sekolah yang sudah tatap muka pun, jumlah peserta didik yang hadir maksimal setengahnya dan tetap protokol kesehatan yang ketat.


Terkait kesiapan pembelajaran tatap muka terbatas, pemerintah telah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri. Jumeri mengingatkan tatap muka terbatas di semua sekolah diperbolehkan hanya jika sekolah sudah memiliki persiapan sesuai dengan ketentuan. 

“Jika semua guru sudah divaksinasi dua tahap, maka pemerintah daerah dan kantor wilayah Kementerian Agama di kabupaten/ kota dan provinsi bisa mewajibkan sekolah membuka opsi pembelajaran tatap muka terbatas. Dua hal yang harus dilaksanakan sekolah adalah membuka opsi tatap muka terbatas dengan tetap membuka opsi pembelajaran jarak jauh,” paparnya. 

Ia juga menegaskan bahwa sekolah-sekolah yang menerima peserta didik baru, wajib mengisi blangko kesiapan melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka terbatas. “Selain itu, sekolah juga wajib menyiapkan satuan tugas (satgas) penanganan Covid-19 di sekolah, dan menyiapkan infrastruktur seperti ruang isolasi dan alat-alat sanitasi seperti air, alat pengukur suhu tubuh, dan memastikan kebersihan sekolah, serta menyiapkan prosedur operasional standar (POS) jika terjadi sesuatu. 

Keberangkatan peserta didik ke sekolah, berapa persen siswa harus masuk dan berapa yang di rumah, juga harus diatur dan digilir,” katanya.

Bila ada penularan Covid-19, sekolah dihentikan 

Pemerintah daerah (pemda) juga memiliki tugas penting untuk memastikan seluruh sekolah mengisi daftar kesiapan dan memeriksa kesiapan infrastruktur sekolah. Selain itu, ungkap Jumeri, pemda juga wajib mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan PTM terbatas di daerahnya supaya tetap berjalan dengan baik. 


“Jika ada penularan di sekolah, pemda wajib bertindak menyelamatkan dan mengamankan situasi. Termasuk menghentikan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Untuk kepala sekolah, wajib lapor ke Gugus Covid-19 setempat dan membantu gugus melacak asal mula penyebarannya. 

Kepala sekolah wajib mengamankan sekolahnya dan menghentikan sementara (kegiatan di sekolah),” tutur Jumeri. Warga sekolah yang tertular Covid-19 pun harus dipastikan dirawat di fasilitas kesehatan sesuai prosedur atau diisolasi mandiri sesuai ketentuan. Jumeri juga berpesan kepada para peserta didik untuk terus belajar dalam situasi apapun. 

“Tidak boleh berhenti belajar dan terus ikuti petunjuk para guru. Untuk Bapak dan Ibu guru, saya harap lakukanlah inovasi pembelajaran. Anak-anak perlu disajikan materi dan metode baru,” imbaunya.

Ia juga berharap para kepala sekolah dapat memfasilitasi para guru untuk terus berprestasi. Ia mengakui banyak orang tua kesulitan mengajar putra-putrinya di rumah. “Dengan orang tua terpaksa jadi guru di rumah, harapannya menimbulkan kesadaran baru tentang pentingnya peran guru dan pentingnya orang tua belajar tentang anak-anaknya. 

Ini meningkatkan kepedulian orang tua pada anak-anaknya sekaligus meningkatkan penghargaan pada peran guru, karena ternyata mengajar tidak mudah,” ujarnya. Sumber: kompas.com

Mendikbud Terjunkan 750 Mahasiswa Untuk Membantu Siswa, Guru dan Orangtua Saat Belajar Dari Rumah

Mendikbud Terjunkan 750 Mahasiswa Untuk Membantu Siswa, Guru dan Orangtua Saat Belajar Dari Rumah

BlogPendidikan.net
- Dalam rangka membantu siswa belajar dari rumah serta meringankan beban guru dan orang tua pada masa pandemi COVID-19, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menerjunkan 750 relawan mahasiswa untuk membantu siswa belajar dari rumah.

Nantinya, kata Menteri Nadiem,  para mahasiswa akan terjun langsung mengajar di lingkungan terkecil mereka, dimulai dari RT/RW, kampung, dan desa. Lokasi kegiatan bisa di rumah atau tempat strategis lainnya, dengan jumlah peserta yang terbatas agar tetap mematuhi protokol kesehatan.

"Kalian sukarela meringankan beban para murid, guru, dan orang tua dengan memastikan pembelajaran tetap berlangsung walaupun sedang pandemi. Saya dapat laporan, banyak relawan angkatan pertama yang ingin melanjutkan darmabaktinya di angkatan kedua ini. Saya mendukung," ujar Nadiem dalam keterangannya pada Sabtu (17/10/2020), melansir detik.com.

Nadiem menjelaskan relawan mahasiswa akan mengajar pada jenjang PAUD/TK, SD/MI, dan SMP/MTs di lingkungan masing-masing. Program mengajar dari rumah ini merupakan angkatan kedua yang akan berlangsung pada 18 Oktober hingga 17 November 2020.

Sebelumnya, Nadiem telah melepas para relawan mahasiswa di angkatan pertama. Mereka telah menyelesaikan tugasnya pada periode 17 Agustus sampai 16 September 2020.

"Dari 3.803 pendaftar, telah dipilih 750 relawan muda yang akan bertugas pada program mengajar dari rumah angkatan kedua, yang akan berlangsung pada 18 Oktober sampai 17 November 2020," jelas Nadiem.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 (Satgas TPC-19) Letnan Jenderal TNI Doni Monardo mengatakan masih ada sebanyak 17 persen warga negara Indonesia yang merasa tidak akan terpapar Corona. Ia pun mendesak semua pihak melakukan sosialisasi terhadap perubahan perilaku.

"Perubahan perilaku sangat penting. September lalu, BPS menemukan 17 persen warga Indonesia merasa tidak mungkin terpapar COVID-19, ini angka tinggi sekali. Kalau kita tidak sosialisasi perubahan perilaku, makin banyak yang tidak patuh protokol kesehatan, dan bisa makin banyak yang terpapar COVID-19," tutur Doni.

Doni menjelaskan mahasiswa juga harus terlibat memberikan edukasi terkait COVID-19 kepada masyarakat. Ia menegaskan pandemi COVID-19 bukan konspirasi.

"Kita semua, termasuk kalian mahasiswa relawan, harus menjelaskan kepada masyarakat bahwa COVID-19 nyata, bukan rekayasa, bukan konspirasi. Secara global, korban jiwa sudah 1 juta orang dan yang terpapar 37 juta orang. Di Indonesia, sudah 360 ribu orang lebih terpapar, dan saudara-saudara kita yang wafat sudah mencapai 12 ribu orang. Ini angka yang besar, walaupun yang sembuh juga makin banyak, hampir 275 ribu orang," ujar Doni.

Begini Cara Mendapatkan Bonus 10 GB dari Telkomsel dan Bantuan Kuota Internet Gratis

Begini Cara Mendapatkan Bonus 10 GB dari Telkomsel dan Bantuan Kuota Internet Gratis

BlogPendidikan.net
- Telkomsel yang merupakan salah satu penyedia layanan kuota internet gratis untuk meringankan peserta didik dan tenaga pendidik dalam rangka mendukung Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) kembali berikan kuota dengan kapasitas yang cukup besar dengan murah hingga gratis.

Kali ini telkomsel memberikan bonus kuota berkapasitas yang cukup besar yaitu kuota internet gratis 10 GB hanya dengan Rp10.

Kuota tersebut dapat digunakan ketika kuota gratis kemendikbud yang sudah diterima oleh peserta yang masih belum dapat memenuhi kebutuhan pengguna, peserta dapat memperoleh tambahan kuota 10 GB yang akan dijelaskan secara ringkas tutorial untuk mengklaim bonus tersebut di bawah ini.


Sebelumnya sejak bulan September 2020 lalu telkomsel telah menyalurkan internet gratis dari kemendikbud.

Kuota tersebut telah dibagikan secara berkala dengan masa aktif selama 30 hari untuk satu nomor pengguna kartu yang terdaftar sebagai peserta didik maupun tenaga pendidik yang sedang melangsungkan Pendidikan

Pemberian kuota internet gratis dibagi menjadi tiga bagian: antara kuota internet Kemendikbud untuk semua jaringan dan kuota belajar Kemendikbud. Kuota belajar Kemendikbud terdiri dari kuota pendidikan, kuota conference, dan kuota chat.

Kuota pendidikan mencakup: Google Classroom, Zenius, Rumah Belajar, Quipper, Cakap, Bahaso, AyoBlajar, Kippin School 4.0, Sekolahmu, Udemy, Duolingo, video meeting edukasi Birru, Ruangguru, Kelas Pintar, dan aplikasi online belajar lainnya serta ratusan portal e-learning kampus dan sekolah.

Kuota conference mencakup: Zoom, Google Meet, Cisco Webex, UMeetMe, Microsoft Teams. Sementara Kuota chat mencakup aplikasi Whatsapp.


Namun, jika kuota internet gratis yang telah diberikan secara gratis tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan pengguna hanya cukup dengan pulsa senilai Rp 10 bisa mengklaim bonus pulsa 10 GB dari telkomsel.

Berikut ini adalah caranya untuk klaim bonus tersebut:

Pertama, pengguna dapat mengaktifkan Kuota Belajar melalui aplikasi My Telkomsel.

Pastikan pengguna memiliki kuota utama dan tidak menggunakan VPN serta pastikan nomor Telkomsel pengguna sudah terdaftar melalui sekolah atau kampus di Dapodik (Data pokok pendidikan) Kemendikbud dan status nomor pengguna yang aktif

Lalu ikuti cara berikut:

1. Buka aplikasi My Telkomsel
2. Pilih menu “Belajar”
3. Pilih menu “Internet”
4. Pilih kategori “Pendidikan”
5. Pilih “Kuota Belajar Rp10”
6. Konfirmasi pembelian
7. Pembelian berhasil

Kedua, pengguna juga bisa mengaktifkan Kuota Belajar melalui UMB.

Pastikan pengguna memiliki kuota utama dan tidak menggunakan VPN serta pastikan nomor Telkomsel pengguna sudah terdaftar melalui sekolah atau kampus di Dapodik (Data pokok pendidikan) Kemendikbud dan status nomor aktif.


Lalu ikuti langkah berikut:

1. Akses UMB *363*844#
2. Pilih “Paket Kuota Belajar”
3. Pilih “Rp10 10GB Kuota Belajar”
4. pengguna akan mendapatkan notifikasi berisi link aktivasi paket melalui aplikasi My Telkomsel
5. Konfirmasi pembelian dan pembayaran
6. Pembelian paket berhasil

Proses Pembelajaran Luring Dihentikan

Proses Pembelajaran Luring Dihentikan

BlogPendidikan.net
- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), melarang para guru melakukan kunjungan dari rumah ke rumah siswa. Kebijakan ini diambil guna mencegah terjadinya penyebaran virus korona (covid-19).

Kebijakan ini dituangkan dalam Surat Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang bernomor: 1258/DISDIKBUD.007/ Dikdas/2020 sebagai tindak lanjut surat Walikota Kupang Nomor : BKPPD.443.1/1063/IX/2020 tanggal 23 September 2020 tentang penyesuaian sistem kerja.


Surat edaran diberikan kepada para kepala satuan pendidikan SD serta SMP di daerah itu. Dumuliahi Djami mengatakan semua kegiatan kunjungan dari rumah ke rumah siswa yang dilakukan para guru selama ini semuanya dihentikan.

"Termasuk kegiatan belajar kelompok pada titik-titik kumpul yang telah ditentukan," kata Djami, Kamis, 1 Oktober 2020.

Ia mengatakan, para guru agar memberikan penugasan untuk dilaksanakan oleh setiap siswa di rumah masing-masing minimal selama dua pekan. Dumuliahi Djami menambahkan penghentian kegiatan kunjungan rumah berlangsung selama dua pekan, mulai 30 September hingga 14 Oktober 2020.

Kegiatan bimbingan teknis belajar dari rumah (BDR) secara luring (ofline) akan dilanjutan kembali apabila ada keputusan wakil kota Kupang.


Ia mengatakan, para guru agar memberikan penugasan untuk dilaksanakan oleh setiap siswa di rumah masing-masing minimal selama dua pekan. Dumuliahi Djami menambahkan penghentian kegiatan kunjungan rumah berlangsung selama dua pekan, mulai 30 September hingga 14 Oktober 2020.

Kegiatan bimbingan teknis belajar dari rumah (BDR) secara luring (ofline) akan dilanjutan kembali apabila ada keputusan wakil kota Kupang. (Sumber: medcom.id)

Guru Ini Baru Sadar Ternyata Yang Diajar Siswa Dari Sekolah Lain Setelah 3 Bulan Belajar Online

Guru Ini Baru Sadar Ternyata Yang Diajar Siswa Dari Sekolah Lain Setelah 3 Bulan Belajar Online

BlogPendidikan.net
- Pandemi Covid-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia, telah mengakibatkan banyak perubahan. Salah satu perubahan yang terjadi adalah sistem pembelajaran yang tadinya dilangsungkan secara tatap muka, kini dilakukan secara online.

Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Corona lebih meluas lagi di lingkungan sekolah. Meski demikian, bukan berarti skolah secara online tidak menyisakan masalah lain. Kenyataannya, sulitnya sinyal atau tersedianya perangkat penunjang menjadi masaah lain yang timbul akibat pembelajaran online.

Tidak hanya itu, bahkan sekolah online ini juga menghadrkan berbagai kisah yang menggelikan.

Salah satunya kisah menggelikan tentang sekolah online datang dari seorang guru bernama Harianto Andi Ma'tu. Sebagai seorang guru, Harianto juga harus menjalankan tugasnya untuk mengajar secara online.

Pembelajaran ini ia sampaikan melalui WhatssApp. Melalui aplikasi itulah, Harianto juga memberikan tugas sekolah, dan meminta siswanya mengumpulkan hasil pekerjaannya. Kegiatan pembelajaran melalui WhatsApp ini sudah ia lakoni selma tiga bulan.

Namun selama tiga bulan itu, dia baru menyadari bahwa ada satu murid yang ia ajar ternyata berasal dari sekolah lain. Bahkan sekolah tersebut berada di kabupaten yang berbeda dari sekolah tempatnya bekerja.

Hal itu baru terungkap ketika sang murid mengklarifikasi nama sang guru. Namanya pun berbeda dengan dirinya. Guru yang sebenarnya merupakan rekan kerja Harianto.

Kisah ini bermula saat Harianto Andi Ma'tu guru di Mamuju, Sulawesi Barat ini mendapat pesan singkat dari siswa kelas 7 IPA pada 29 Juli 2020. Sang murid mengumpulkan tugas pertamanya, ia juga mengecek nama dan alamat. Namun ia bingung dengan alamat yang ditulis sang murid. Hari pun berpikir sang murid hanya salah tulis alamat.

Ia juga menyapa Hari dengan sebutan 'Bu', padahal seharusnya menggunakan 'Pak'. Namun, Hari masih memaklumi karena mungkin belum kenal. Kemudian pada bulan Agustus sang murid mengirmkan tugas keduanya, tetapi sang murid masih memanggilnya dengan sebutan 'Bu'.

Ia pun menjelaskan namanya dan berharap bahwa ia disapa dengan panggilan 'Pak'. Hari mulai curiga saat sang murid tak pernah membahas aplikasi belajar online.

Padahal, tugas dan modul ada disana. Namun, di lain sisi ada seorang anak dengan nama mirip sudah mengirimkan tugas pekanan dari aplikasi.

Hingga akhirnya pada 24 September 2020, sang murid mengklarifikasi nama gurunya.

"24 September 2020, ananda kembali bertanya perihal tugasnya dan mengklarifikasi nama gurunya, dengan Ibu U..?" ujar Hari melalui akun Facebooknya pada 25 September 2020 lalu.

Sejak saat itu, Hari pun mulai menyadari bahwa sang murid berasal dari sekolah lain. Hari kemudian memeriksa kembali tugas yang sudah sang murid kumpulkan. Saat ditelusuri, di catatan lembar tertulis nama dan nomor ponsel berbeda, bukan milik guru SMP Budong-Budong ini.

"Astaga, baru sadar ananda sepertinya bukan siswa dari sekolah kami. Saya kembali periksa foto jawaban modul yang telah dikirimkannya," ujar Hari di laman Facebooknya pada 25 September 2020 lalu.

"Pada foto pertama tak ada yang aneh (kecuali alamat tadi), pada foto modul tugas ke 2 dan 3, saya perhatikan pada catatan lembar tertulis nama dan nomor ponsel berbeda, bukan milik saya (benar bahwa ananda bukan siswa kami). Tertulis nama dan nomor adik kelas, teman, rekan saya di kabupaten tetangga."

Dalam lembar tersebut, tertulis nama rekan guru lain yang berbeda sekolah bahkan berbeda kabupaten.

Murid berasal dari Pasangkayu, Sulawesi Barat. Sedangkan, Hari berasal dari Mamuju, Budong-Budong Sulawesi Barat.

Ia pun mengklarifikasi kepada murid bahwa mereka berbeda sekolah, namun sang murid tetap boleh belajar bersama Hari.

Seorang Guru Mengajar Siswa Menggunakan Nampan Sebagai Papan Tulis Menjadi Viral

Seorang Guru Mengajar Siswa Menggunakan Nampan Sebagai Papan Tulis Menjadi Viral

BlogPendidikan.net
- Sebuah foto viral di media sosial, menampakkan seorang guru yang sedang mengajar muridnya dengan menggunakan nampan. Dalam foto tersebut, tampak ia sedang menjelaskan pelajaran pecahan dan menuliskannya pada nampan plastik berwarna putih layaknya menulis di papan tulis.

Sosok guru di balik foto tersebut merupakan guru SDN 131 Manyollong, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan bernama Susilawati Idrus (51). Ia mengatakan bahwa ia sedang mengajar muridnya mengenai mata pelajaran tematik. 


“Saya mengajarkan pada saat itu mata pelajaran Tematik, diikuti oleh 3 murid berdasarkan pembagian,” ucap wanita yang kerap disapa Susi ini kepada kumparan, Selasa (29/9). 

Susi menyebutkan bahwa tidak mungkin untuk membawa papan tulis dari sekolah untuk mengajar di rumah. Menurutnya, mengajar menggunakan nampan dilakukannya agar kegiatan belajar mengajar lebih efektif dan efisien. 

“Saya mengajar menggunakan nampan, hanya persoalan secara kebetulan, karena saya memakai spidol. Untuk membawa alat atau papan di sekolah sangat rumit untuk dibawa ke rumah-rumah murid, makanya saya mencoba menggunakan nampan, sangat mudah menghapus. Setiap hari dalam pembelajaran saya menggunakan nampan karena efektif dan efisien,” ucapnya.


Para murid Susi pun menyambut metode mengajarnya dengan gembira meskipun awalnya heran dan terkesan lucu.

“Reaksi murid pada awalnya saat saya menggunakan nampan, murid saya pada tertawa dan heran. Namun seiring waktu, mereka sudah terbiasa dan malah senang,” ujarnya. 

Pembelajaran yang dilakukan oleh Susi adalah secara tatap muka dengan ia yang pergi ke rumah siswa atau sebaliknya secara bergantian. Selama proses belajar, Susi selalu mengingatkan para muridnya untuk menerapkan protokol kesehatan. 

“Protokol kesehatan tetap diutamakan sesuai dengan standar semestinya. Murid tetap pakai masker, sebelumnya diwajibkan cuci tangan serta jaga jarak, makanya saya membagi 3 kelompok, 3 orang per pertemuan,” ujarnya. 

Susi juga mengaku ingin mengajar dengan metode pembelajaran secara online dari rumah. Namun, sebagian besar muridnya tidak memiliki gawai yang dapat mendukung hal tersebut. 


“Saya sangat menginginkan metode pembelajaran secara online. Namun apa daya, murid saya 90% hampir dikatakan kurang mampu. Memiliki HP sangat mustahil, karena pulsa data saja mereka tidak mampu,” ungkapnya.

Meskipun begitu, murid-murid Susi tetap senang dan belajar dengan baik. Susi berharap anak-anak Indonesia tetap semangat belajar dan menjaga kesehatan selama pandemi virus corona ini. 

“Pesan dan harapan saya untuk anak-anak diseluruh Indonesia, mari tetap semangat belajar dan tetap menjaga kesehatan. Ikuti setiap arahan Pemerintah agar kiranya virus corona ini cepat berlalu,” ucapnya. (Sumber; kumparan.com)