Showing posts with label Guru. Show all posts
Showing posts with label Guru. Show all posts

Mendidik Adalah Panggilan Jiwa, Ini 9 Kata Mendidik Yang Patut Disematkan Pada Guru

9 Kata Mendidik Yang Disematkan Pada Guru Sebagai Panggilan Jiwa

Blogpendidikan.net
 - Pendidikan bukanlah semata proses mengoleksi dan menjejalkan hal-hal baru ke otak anak didik. Jauh di atas itu, pendidikan adalah perkara membentuk pola pikir.

Seperti termaktub dalam UU Sisdiknas pasal 1 ayat 1 “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya agar memiliki spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa'dan negara”.
Baca Juga: 5 Alasan Inilah Yang Membuatmu Bertahan Menjadi Guru, Bahagia Rasanya
Guru sebagai pendidik memberikan contoh tauladan yang baik bagi generasi masa kini dan generasi akan datang. Tidak sedikitnya guru yang hanya menjadi birokrat kurikulum yang menggunakan doktrin sehingga tidak memotivasi dan mencerahkan anak. Guru hanya menyuruh, marah atau memberi judgment.

Berapa banyak orang yang memiliki kenangan buruk tentang guru. Tak heran jika akhirnya anak didik memiliki hobi tawuran dan melakukan kekerasan. Sehingga kelas bukan lagi tempat yang ideal dalam artian learning to know, learning to be, learning to do dan learning to live together.

Sekarang kebutuhan murid kepada gurunya bukan lagi knowledge, melainkan wisdom. Pengetahuan dapat diperoleh lewat buku, akses internet melalui google dan wikipedia serta sumber pengetahuan lainnya.

Mereka juga membutuhkan kearifan untuk membentuk peserta didik menjadi kaum cendikia. Sikap guru sangat menentukan masa depan peserta didiknya. guru dalam mendidik peserta didik harus mengacu pada pengembangan sikap yang bersumber dari hati nurani, sehingga sikap tersebut dapat membuat peserta didik kita menjadi manusia yang berkarakter mulia, cerdas, mandiri dan mampu memberi kontribusi bagi lingkungan dan sesamanya.

Selain memiliki skill dan kompetensi seorang guru juga harus memiliki panggilan hati yang tinggi sehingga secara penuh hati mencintai profesi mereka sebagai guru. Betapa pentingnya mendidik dengan hati, sebab mengajar yang berdampak bukanlah dari kepala ke kepala, tetapi dari hati ke hati.
Baca Juga: Berikut Langkah-langkah dan Cara Penerapan Blended Learning Yang Perlu Anda Ketahui
Seorang guru harus tampil penuh kharisma dihadapan siswa dan selalu dirindukan kedatangannya, sosok panutan yang disegani, tutur katanya ditaati,  dan kepergiannya ditangisi. 

Menjadi guru pada prinsipnya harus merupakan pilihan sadar dan panggilan nurani. Karena guru merupakan cerminan idealisme kita dan keberpihakan kita terhadap kemanusiaan. Karena sebagai guru harus mengabdikan segenap jiwa raga dan kemampuan terbaik untuk menciptakan generasi masa depan yang lebih baik.

Guru harus ikhlas dalam memberikan bimbingan kepada para siswanya sepanjang waktu. Demikian pula tempat pendidikannya tidak terbatas hanya di dalam ruang kelas saja, dimanapun seorang guru berada, dia harus sanggup memainkan perannya sebagai seorang tauladan yang sejati.

Dengan 9 kata mendidik yang disematkan pada pundak Guru sebagai panggilan jiwa dalam mengabdi mencerdaskan anak bangsa:

1. Mendidik dengan ketulusan 

Dalam mendidik seorang pendidik harus meluruskan niat, Seorang guru yang mendidik dengan tulus tidak pernah merasa lelah, selalu bersemangat dan berenergi, selalu punya ide dan inovati, memberi lebih dan terbaik untuk peserta didiknya serta hari-harinya menyenangkan tanpa beban.

2. Mendidik adalah panggilan jiwa dengan kasih sayang

Profesi guru harus dihayati sedemikian rupa, dinikmati dengan segenap semangat pengabdian dan prestasi sehingga mendidik merupakan upaya menginternalisasikan nilai-nilai ke dalam jiwa peserta didik. Dengan kasih sayang memberi arti kelembutan, kesantunan perhatian, pengertian, kepedulian, menghargai dan memuliakan.

3. Mendidik dengan amanah dan tanggung jawab

Pendidik adalah mandat atau tanggung jawab yang  dititipkan kepada guru untuk dijalani dengan rasa tanggung jawab dan dilindungi oleh undang -undang. Pendidik yang memiliki kesadaran demikian, mereka akan mendidik dan bekerja dengan penuh rasa tanggung jawab, memegang teguh kepercayaan, komitmen dan berintegritas. 
Setiap amanah dan tanggung jawab yang dipercayakan kepada seorang guru dalam menunaikan tugasnya pasti akan diuji dalam berbagai macam bentuk dan ragamnya. Tetapi bila kita memiliki integritas dan mampu menjaganya dalam hati, maka akan banyak berkah dan kemudahan yang akan kita peroleh.

4. Mendidik dengan penuh kesabaran dan rasa syukur

Peserta didik memiliki keunikannya masing-masing dengan latar belakang keluarga, sosial, budaya, ekonomi, suku dan agama yang berbeda-beda. Dengan keragaman latar belakang terkadang membutuhkan perhatian lebih yang hanya bisa dihadapi dengan kesabaran dan hati agar mereka tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang unik sesuai dengan keunikannya dan menjadi pribadi-pribadi yang mandiri dan berkarakter.

Ketika kita dihadapkan dengan sikap dan perbuatan yang terkadang memancing emosi dan mengusik kesabaran kita, ubah sudut pandang kita, dekati mereka dengan hati, dan jadikan mereka sebagai “guru” agar kita belajar lagi tentang cara mendidik mereka.

5. Mendidik dengan berpikiran maju

Pendidik yang berpikiran maju adalah mereka yang berpikir besar yang diiringi dengan cara kerja yang luar biasa dan konsisten terhadap apa yang menjadi impiannya, baik untuk peserta didiknya maupun bagi dunia dan zamannya. Peka terhadap perubahan dan cepat menyesuaikan diri dengan kemajuan zaman serta komitmen terhadap mutu.

6. Mendidik dengan kecerdasan

Mendidik dengan cerdas adalah mereka yang memiliki kerinduan untuk belajar dan tumbuh merenungkan bidangnya dengan terus mencari dan menggali suatu hal yang baru (inovasi) bagi keberhasilan peserta didik dan dunia profesinya. Karena ia menyadari bahwa keberhasilan peserta didiknya berbanding lurus dengan kualitas dirinya sebagai pendidik, dan oleh karena itulah ia senantiasa belajar dan terus belajar dalam dunia yang dunia yang cepat berkembang dan berubah.

7. Mendidik dengan kreatif

Mendidik adalah kreativitas, ia hanya lahir dari hati dan jiwa yang merdeka. Para pendidik yang kreatif selalu mencari hal yang baru dari sudut pandang yang berbeda dalam dunia profesinya. Memperbaiki keadaan, mencari solusi, selalu ingin tahu, berpikir alternatif – antisipatif, membaca peluang, berani bertindak dan mencoba sesuatu yang baru dari dunia profesi yang ditekuninya. Di tangan pendidik yang kreatif, akan lahir peserta didik yang kreatif dan berimajinasi.
Baca Juga: Tipe-tipe Guru Yang Paling Disenangi dan Dirindukan Siswa
Menawarkan nuansa-nuansa baru yang segar dalam mewarnai kehidupan. Dunia senantiasa merindukan sentuhan-sentuhan dari tangan orang-orang kreatif yang membuat hidup terasa lebih indah dan bermakna.

8. Mendidik dengan keteladanan

Dalam mendidik, teladan bagi anak menjadi unsur yang teramat penting. Teladan orang-orang terdekat akan mempengaruhi perkembangan kepribadian anak. Mendidik tidak hanya mengajarkan tentang ilmu dan keterampilan semata, melainkan juga tentang nilai-nilai.

Seorang pendidik sejati, menyampaikan apa yang ia lakukan, baik melalui pembelajaran maupun melalui keteladanan hidup. Ki Hajar Dewantoro telah meninggalkan warisan lsafat kepemimpinan pendidikan, “Ing Ngarsa sung tuladha, Ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.” Artinya, di depan memberi teladan, di tengah membangkitkan semangat, dan di belakang memberikan dorongan atau motivasi. Mendidik dengan keteladanan dimulai dari kebiasaan sehari- hari dalam berkir, bersikap, bertutur kata, bertindak dan berkarakter.

Oleh karena itu kita akan mengutamakan kualitas spiritual, moralitas, intelektual, sosial dan integritas. Karena hidup hanya sekali dan apa pun yang kita lakukan akan dikenang sepanjang masa meskipun kita telah tiada. Demikian para tokoh seperti Buya Hamka, Mohammad Hatta, Mahatma Gandi dan lain-lain. Mereka tetap hidup walaupun mereka telah tiada. Pikiran-pikiran dan keteladanan mereka terus menjadi inspirasi sepanjang zaman.

9. Mendidik dengan hati

Melayani dengan tulus datang dari hati nurani, dan dengan demikian akan muncul sifat melayani dengan rendah hati, empati, peduli, memberi solusi dan kepercayaan.
Dengan hati nurani tujuannya hanya satu, yakni terjadinya kesinambungan antara otak dan hati.

Kesinambungan otak dan hati ini adalah manifestasi spiritualitas, yang utuh menjadi kunci mendidik dengan hati nurani. Sebagai orang tua kedua bagi peserta didik. Maka, hendaklah guru berusaha berbuat sebagaimana dilakukan oleh orang tua kepada anaknya.

Mendoakan anak secara rahasia merupakan keniscayaan bagi guru yang kini banyak terlupakan. Guru selain sebagai pengajar dan pendidik serta yang tidak kalah pentingnya adalah menjadi pendoa bagi anak didiknya. Kiprah tokoh pendidikan seperti Ki Hajar Dewantara, KH Ahmad Dahlan, Tengku Syafei, dan lainlain sangat melegenda bukan hanya karna kepintaran beliau, tetapi juga komitmen, totalitas dan keterpanggilannya dalam dunia pendidikan. Panggilan hati dan keteladanan sangat penting, karena mengajar bukan hanya persoalan teknik dan profesi, tetapi juga sentuhan manusia.

Metode memang penting dari pada materi, tetapi jiwa seorang guru  jauh lebih penting dari metode dan materi. Sehingga ita dituntut untuk menggunakan  IQ, EQ, SQ. Mulailah dengan hati, mendidiklah dengan hati, agar perintah dipandang sebagai pelita, ajaran adalah cahaya yang menuntun pada kehidupan.

Ikuti dan baca artikel lainnya BlogPendidikan.net di GOOGLE NEWS

Bagaiman Mengetahui Anak Jenius atau Berbakat? Kenali Ciri-cirinya Sejak Usia Dini

Bagaiman Mengetahui Anak Jenius atau Berbakat? Kenali Ciri-cirinya Sejak Usia Dini

BlogPendidikan.net
- Genius ialah anak yang memiliki kecerdasan luar biasa, sehingga dapat 
menciptakan sesuatu yang sangat tinggi nilainya. Intelligence Quotien-nya (IQ) berkisar antara 140 sampai 200. 

Anak genius memiliki sifat-sifat positif sebagai berikut; daya abstraksinya baik sekali, mempunyai banyak ide, sangat kritis, sangat kreatif, suka menganalisis, dan sebagainya. 

Di samping memiliki sifat-sifat positif juga memiliki sifat negatif, diantaranya; cenderung hanya mementingkan dirinya sendiri (egois), temperamennya tinggi sehingga cepat bereaksi (emosional), tidak mudah bergaul, senang menyendiri karena sibuk melakukan penelitian, dan tidak mudah menerima pendapat orang lain.
Anak ini disebut juga gifted and talented (bakat) adalah anak yang tingkat kecerdasannya (IQ) antara 125 sampai dengan 140. Di samping memiliki IQ tinggi, juga bakatnya yang sangat menonjol, seperti ; bakat seni musik, drama, dan ahli dalam memimpin masyarakat. 

Anak gifted diantaranya memiliki karakteristik; mempunyai perhatian terhadap sains, serba ingin tahu, imajinasinya kuat, senang membaca, dan senang akan koleksi.

Ada 12 tanda anak jenius

Adapun sejumlah tanda yang sering muncul pada anak yang memiliki tingkat kecerdasan tinggi:
  1. Selalu butuh stimulasi mental
  2. Kemampuan untuk mempelajari topik baru dengan cepat
  3. Kemampuan untuk memproses informasi baru dan kompleks dengan cepat
  4. Memiliki selera humor yang dewasa atau unik
  5. Imajinatif dan mampu menemukan solusi kreatif untuk masalah
  6. Cepat belajar
  7. Lebih sadar daripada anak-anak lain tentang diri, situasi sosial, dan masalah global
  8. Keinginan untuk menjelajahi topik tertentu secara mendalam
  9. Rasa ingin tahu yang tak terpuaskan, seringkali ditunjukkan dengan banyak pertanyaan
  10. Mempelajari materi pendidikan untuk tingkat kelas yang lebih tinggi
  11. Memiliki kedalaman dan kepekaan emosional
  12. Menyukai topik atau minat unik
Adapun karakteristik jenius/gifted children menurut Martiso, yaitu:  
  1. Usia muda sudah mampu membaca.
  2. Luasnya pembendaharaan kata yang dimilikinya.
  3. Kuatnya rasa ingin tahu yang dimilikinya.
  4. Penuh inisiatif dan mandiri ketika melakukan kegiatan.
  5. Aktualisasi yang diungkapkan
  6. Penuh ide-ide aktual
  7. Lancer dalam berfikir
  8. Mahir dalam observasi
  9. Berpikir kritis
  10. Menyenangi hal-hal aktual
  11. Mempunyai daya abstraksi, konseptualisasi dan sintesis yang mumpuni
  12. Kuatnya daya imajinasi yang dimilikinya
  13. Kuatnya daya ingat
  14. Tidak mudah puas dengan peraihan prestasinya
Demikian artikel tentang mengenal ciri-ciri anak jenius dan berbakat sejak dini, semoga artikel ini bermanfaat.

Ikuti dan baca artikel lainnya BlogPendidikan.net di GOOGLE NEWS

Hal Apa Saja Yang Dapat Dilakukan Melalui Pembiasaan Kecil Namun Berdampak Baik di Awal Pembelajaran

Hal Apa Saja Yang Dapat Dilakukan Melalui Pembiasaan Kecil Namun Berdampak Baik di Awal Pembelajaran

BlogPendidikan.net
- Ada banyak hal kecil yang dapat kita lakukan di awal pembelajaran untuk menjadi kebiasaan baik bagi siswa kita. Hal-hal kecil tersebut terkadang tidak kita sadari dan malah terkadang terlewatkan karena beberapa alasan. 

Padahal, dampak yang dirasakan bila menjadi kebiasaan nantinya sangatlah besar manfaatnya. Penanaman karakter kepada siswa haruslah dimulai dari saat mereka datang di awal memulai pelajaran. 
Guru yang baik itu bukan hanya membagikan ilmu pengetahuan saja, namun dapat mendidik siswa. Ki Hajar Dewantara juga mengatakan kita harus dapat menuntun siswa sesuai kodratnya dan membentuk karakternya melalui penanaman sikap-sikap positif, motivasi, teladan serta pembiasaan kecil yang berdampak besar tersebut.

Lalu apa saja yang dapat dilakukan melalui pembiasaan kecil namun berdampak baik di awal pembelajaran tersebut?

1. Mulailah dari diri sendiri.

Perilaku guru menjadi faktor penentu kepribadian siswa. Guru bukan hanya terampil dalam mengajar atau berbicara di depan kelas. Namun lebih kepada menjadi teladan bagi siswa. Kita harus lebih hati-hati dalam bersikap, penampilan serta tutur kata kita menjadi “contekan” bagi siswa. 

Periksa dan perhatikan diri kita, bagaimana penampilan kita. Apakah sesuai dengan keadaan dan situasi. Gunakan pakaian rapi, sopan dan bersih. Aroma tubuh guru pun akan mempengaruhi mood siswa. Jangan pula berlebihan dalam penampilan atau riasan. Guru yang berpenampilan menarik akan membuat minat siswa antusias dalam mengikuti pelajaran kita. 

2. Membiasakan mengucap salam.

Saya menanamkan keyakinan kepada siswa, salam adalah doa. Jadi dengan mengucap salam dan menyahutinya, kita sudah mendoakan diri kita dan orang lain. Pembiasaan ini dapat dilakukan saat ada guru maupun tidak ada guru serta kepada siapapun. 
Sikap yang diteladani adalah sopan santun dan saling menghargai. Jadi, dengan terbiasa mengucap salam saat di kelas, akan muncul keyakinan bahwa salam dapat dipakai atau dipergunakan saat bertemu dengan orang lain baik kepada yang lebih muda dari mereka ataupun kepada orang yang lebih tua. 

Dengan harapan sikap sopan santun akan muncul dari dalam diri siswa dan mereka lebih menghargai kepada orang lain.

3. Membaca doa belajar

Pembiasaan baik ini dilakukan untuk kita selalu mengingat kepada tuhan yang maha esa bahwa ilmu pengetahuan bersumber dari tuhan. Dengan membaca doa pula ada harapan mendapat ilmu yang barokah serta kebermanfaatan dalam belajar yang dilakukan. 

Ciri manusia beriman adalah selalu ingat dengan tuhan, maka dari itu sesuai pula dengan sila ke 1 pancasila, pembiasaan baik ini menurut saya wajib dan harus selalu dilakukan di awal pembelajaran bersama siswa. Keyakinan yang saya tanamkan kepada siswa adalah, tuhan maha pemberi. 

Lalu manusia adalah hamba yang penuh kekurangan, untuk itulah kita harus selalu berdoa meminta pertolongan kepada tuhan. Untuk pelaksanaannya mulailah dari doa-doa sederhana dan mudah diingat siswa. Jangan paksakan bila siswa belum mampu, pandulah dalam membaca doa. Pelan-pelan setelah mulai hafal doanya, tunjuklah pemimpin doa. 
Pemimpin dapat dipilih dari siswa yang lebih dulu datang sekolah atau yang paling semangat. Hal itu dilakukan untuk mengapresiasi siswa tersebut dan memotivasi siswa lain agar selalu berangkat sekolah penuh semangat dan lebih awal.

4. Mengucapkan pancasila

Saat ini banyak orang dewasa yang tidak hafal Pancasila, malah sebagian Pancasila acapkali dibuat “candaan”. Lalu bila tidak hafal dan tahu akan sila-silanya bagaimana kita dapat mengamalkan nilai-nilainya dalam kehidupan kita. Langkah mudah dalam pelaksanaannya adalah pemimpin kelas mengucapkan dan diikuti oleh seluruh siswa dikelas. 

Setelah selesai kegiatan ini, guru dapat memberikan contoh sikap-sikap pengamalan dari salah satu silanya, sebagai contoh adalah guru dapat mengapresiasi pembiasaan siswa yang rajin belajar dan semangat sekolah adalah bentuk dari pengamalan sila ke-2.

5. Menyanyikan lagu wajib

Selain dapat memupuk rasa nasionalisme kepada siswa, kebermanfaan dalam pembiasaan menyanyikan lagu-lagu wajib ini juga akan menambah semangat siswa dalam belajar. Kaitkan materi ajar dengan isi kandungan lagu wajib yang dinyanyikan. Semisal kita akan mempelajari geografi negara Indonesia, maka kita bisa menyanyikan lagu “Dari Sabang Sampai Merauke”. 

Dengan dipimpin oleh guru atau bisa juga oleh siswa yang berada di depan, diiringi oleh tepukan tentunya siswa akan bersemangat dalam memulai pembelajaran serta tertarik dalam mengikuti pelajaran yang kita lakukan bersama mereka. Dampak jangka panjang pun siswa akan terbiasa dengan semangat-semangat kebangsaan, cinta tanah air dan menghargai kemerdekaan dengan belajar.

6. Menghafalkan Materi Ajar

Pada kegiatan ini, siswa kita biasakan untuk melakukan pengulangan materi dengan cara menghafalkan materi yang berkaitan dengan pelajaran kita. Saya ambil contoh saat kita belajar tentang matematika, kita dapat meminta siswa bersama-sama menghafalkan perkalian, rumus- rumus matematika, atau mengenai ciri-ciri bangun datar/ruang. Dengan perilaku yang berulang harapannya siswa dapat mengingat materi tersebut hingga lama. 
Dengan adanya pembiasaan-pembiasaan kecil di atas, seyogyanya guru dapat menerapkan dan membiasakan di kelas sejak awal pembelajaran, tidak mesti sama atau harus seperti penerapan saya di atas. 

Kita dapat memodifikasi berbagai pembiasaan baik yang ada menyesuaikan dengan kebutuhan belajar siswa kita. Pada hakikatnya pula, masa-masa awal pembelajaran adalah masa dimana siswa semangat tinggi dalam belajar. 

Mereka tak sabar ingin tahu apa materi dan cara belajar yang bagaimana akan dilakukannya hari ini. Sehingga tugas guru memberi motivasi dan semangat diawal pelajaran tersebut dengan melakukan pembiasaan baik yang berdampak besar.

Terimakasih telah berkunjung, jika artikel ini bermanfaat jangan lupa berbagi.

Ikuti dan baca artikel lainnya BlogPendidikan.net di GOOGLE NEWS

Bagaimana Menciptakan Suasana Pembelajaran Yang Efektif dan Menyenangkan?

Tips Menciptakan Suasana Pembelajaran Yang Efektif dan Menyenagkan

BlogPendidikan.net
- Pembelajaran yang efektif dan menyenangkan adalah salah satu kunci yang dapat menentukan keberhasilan dalam kegiatan proses pembelajaran dikelas. Proses pembelajaran yang efektif dan menyenangkan akan memberikan pemahaman yang baik serta dapat memberikan perubahan perilaku dan dapat mengaplikasikannya dalam diri para siswa. 

Dalam pembelajaran banyak cara yang dilakukan oleh guru agar siswanya tidak cepat merasa bosan, pendidik bisa menerapkan metode pembelajaran berupa diskusi dan juga metode yang lain dan didukung oleh media penunjang seperti gambar, video dan juga audio. 
Ketika ada pembelajaran yang menghubungkan antara materi pelajaran dengan situasi dunia nyata maka siswa akan menggali kreativitas saat proses kegiatan pembelajaran dengan mencari, mengidentifikasi, mengelompokkan, menghubungkan dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya pembelajaran seperti itu disebut pembelajaran kontextual dengan kegiatan belajar mengajar yang memberikan contoh-contoh dari lingkungan sekitar yang di temu oleh siswa.

Pembelajaran Yang Efektif

Efektivitas pembelajaran adalah sebuah indikator keberhasilan suatu proses interaksi antara siswa, bisa dengan siswa dengan siswa, siswa dengan guru dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Efektivitas pembelajaran dapat diketahui dari aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung, bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran dan penguasaan konsep siswa. Untuk mencapai suatu konsep pembelajaran yang efektif dan efisien tentu perlu adanya hubungan timbal balik antara siswa dan guru untuk mencapai suatu tujuan secara bersama, selain itu juga harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekolah, sarana dan prasarana, serta media pembelajaran yang dibutuhkan untuk membantu tercapainya seluruh aspek perkembangan siswa.
Pembelajaran yang efektif dapat melatih dan menanamkan sikap demokratis bagi siswa dan juga dapat menciptakan suasana dalam pembelajaran yang menyenangkan sehingga memberikan kreativitas siswa untuk mampu belajar dengan potensi yang ada dalam diri yaitu dengan memberikan kebebasan dalam melaksanakan pembelajaran dengan cara belajarnya sendiri.

Berikut 12 Tips Menciptakan Suasana Pembelajaran Yang Efektif dan Menyenangkan :
  1. Mengatur tempat duduk sesuai dengan karakteristik dari peserta didik dan mata pelajaran, serta aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan
  2. Volume dan intonasi suara dari guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar dengan baik oleh peserta didik
  3. Tutur kata guru harus santun dan dapat dimengerti oleh peserta didik
  4. Menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar peserta didik
  5. Mampu menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan keputusan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran
  6. Memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung
  7. Guru harus menghargai peserta didik tanpa harus memandang latar belakang agama, suku, jenis kelamin dan status sosial ekonomi
  8. Menghargai pendapat peserta didik 
  9. Memakai pakaian yang sopan, bersih, dan rapi
  10. Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan
  11. Selalu menggunakan metode, model dan media pembelajaran yang menarik
  12. Memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.
Selanjutnya bagaimana membangun motivasi belajar bagi siswa agar efektif dalam proses pembelajaran :

1. Membangkitkan rasa gembira dan menyenangkan pada siswa

Jika pada proses pembelajaran diawali dengan suasana yang menyenangkan tentu secara tidak sadar akan membuat siswa termotivasi untuk bersungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

2. Menganggap siswa seperti sahabat

Menganggap siswa seperti sahabat di sini tentunya saat berada dikelas saja. Karena setiap guru harus memperlakukan siswa layaknya seorang sahabat. Contohnya seperti mengajar siswa dengan penuh kelembutan dan dengan penuh cinta dan perasaan.

3. Membangun jiwa kompetisi antar siswa

Membangun jiwa kompetensi antar siswa di sini bukan dalam konteks yang negatif, bukan seperti kompetisi siapa bukunya yang paling bagus atau sepatunya yang paling mahal, melainkan jiwa kompetisi berlomba-lomba dalam rangking. Jika siswa yang mendapat rangkin terbaik guru bisa memberikan reward kepada siswa, hal ini dapat memacu jiwa kompetisi siswa didalam kelas. Namun guru juga harus berhati-hati dalam memberikan reward agar tidak terjadi konflik antara siswa dengan siswa lainnya,

4. Penilaian yang obyektif

Lakukan penilaian dengan secara jujur dan objektif, jika sudah dinilai maka selanjutnya melakukan upaya tindak lanjut terhadap hasil penilaian, antara lain dengan cara membagikan hasil penilaian. Jika terdapat nilai siswa yang masih kurang maka perlu diadakannya upaya perbaikan dan pengayaan. 
5. Menghargai siswa

Jika guru sudah tidak menghargai siswanya dan malah menyebutkan kekurangan siswa di depan teman-teman nya atau dengan mengatakan perkataan “bodoh” kepada siswa, maka hal inilah yang akan membuat siswa merasa tidak dihargai dan dan menimbulkan pertentangan batin di dalam diri siswa.

Itu dia beberapa cara yang bisa dilakukan agar tercipta suasana belajar yang efektif efisien dan menyenangkan, ini merupakan hal penting bagi guru menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Terima kasih dan jangan lupa berbagi.

Ikuti dan baca artikel lainnya BlogPendidikan.net di GOOGLE NEWS

Content Placement dan Guest Post di BlogPendidikan.net

BlogPendidikan.net - Akhir-akhir ini banyak email masuk ke tim kami BlogPendidikan.net yang menanyakan tentang 'Apakah blogpendidikan.net menyediakan ruang bagi Content Placement dan Guest Post? ' jawbanya ya... karena banyaknya permintaan tersebut BlogPendidikan.net membuka ruang untuk Content Placement dan Guest Post.

Blog Pendidikan membuka penawaran kerjasama Content Placement. Kerja sama yang dimaksud adalah blog Tekno Jempol menyediakan ruang untuk publikasi konten artikel dari pihak penyedia konten guna keperluan promosi, periklanan, atau sponsorship.

Content Placement dan Guest Post di BlogPendidikan.net

Selain itu, kami juga memberikan kesempatan bagi pembaca atau pengunjung untuk menjadi guest blogger atau penulis tamu dengan berbagi banyak informasi dan pengetahuan dalam bentuk artikel yang tentunya sesuai atau searah dengan nice blog ini.

Siapapun (perorangan, kelompok, perusahaan, atau instansi lain) bisa mengirim dan meletakkan kontennya pada Blog Pendidikan.

Apa Keuntungan dari Content Placement & Guest Post di Blog Pendidikan

Mempromosikan produk, jasa ataupun promosi pelatihan, seminar dan work shop dibidang Pendidikan dan Teknologi Informasi (TI) (atau yang berkaitan dengan bidang tersebut)

Membangun ulasan positif tentang pendidikan (artikel pendidikan), motivasi, serta teknologi informasi kepada pengunjung blog sehingga tertarik dan berpotensi menjadi calon konsumen Menawarkan produk atau jasa kepada ribuan pengunjung blog pendidikan Ikut serta dalam menyebarkan informasi yang positif dan bermanfaat.

Syarat penulisan artikel
  1. Unik dan menarik serta dapat dipahami oleh banyak orang
  2. Orisinal dan bukan hasil copy paste atau menjiplak dari konten artikel yang sudah ada
  3. Belum pernah dipublikasikan pada media apapun termasuk blog, website, atau media sosial lain
  4. Tidak mengandung unsur negatif seperti sentimen SARA (Suku, Agama, Ras, Antar kelompok),perjudian, pornografi, black campaign, dan semua hal yang bertentangan dengan hukum serta norma yang berlaku di negara Republik Indonesia.
Ketentuan penulisan artikel
  1. Isi artikel bisa berupa ulasan, review, deskripsi, motivasi tips atau apapun tentang pendidikan dan teknologi informasi online, atau apapun sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan yang berkaitan dengan bidang pendidikan teknologi informasi.
  2. Ditulis minimal sepanjang 500 kata dalam bahasa Indonesia. Lebih banyak lebih bagus
  3. Artikel dibuat dalam format dokumen dengan ekstensi doc/docx, atau pdf
  4. Dilengkapi ilustrasi gambar pada artikel
  5. Ilustrasi gambar memiliki format jpg dan png
  6. File ilustrasi tersebut dikompres hingga ukuran terkecil namun tetap terlihat jelas isinya (maksimal resolusi 720p) sehingga tidak memberatkan koneksi saat upload, download, dan loading artikel.
Cara pengiriman artikel
  1. Artikel dan ilustrasinya dikirim via lampiran email ke: idhamarvio@gmail.com 
  2. Lampiran bisa disatukan dalam bentuk kompresi (RAR/ZIP)
  3. Format subjek email: CONTENT PLACEMENT<spasi><Judul Artikel> atau GUEST POST<spasi> <Judul Artikel>
  4. Jangan lupa menyertakan identitas berupa nama personal/instansi/perusahaan, link website/blog (jika ada), dan akun media sosial (Facebook, Twitter, Instagram, dll jika ada dan diperlukan)
Ketentuan penerbitan artikel
  1. Semua konten yang masuk terlebih dulu melewati proses review dan verifikasi sebelum akhirnya untuk diterbitkan. Admin mungkin akan menyunting artikel yang masuk tanpa mengubah makna atau tujuan penulisan artikel (jika memungkinkan). 
  2. Setelah terbit, artikel akan tayang selama blog Teknologi Jempolan aktif.
  3. Bila dalam artikel terdapat link keluar atau link kontekstual aktif, admin akan memberikan attribut "rel=sponsored" atau "rel=nofollow" dan satu "rel=dofollow" pada link tersebut. Hal ini dilakukan untuk mematuhi kebijakan Google Guideline khususnya aturan tentang link keluar (outbound link).
  4. Link keluar yang aktif juga akan kami batasi maksimal 3 (tiga) buah saja tiap artikel. Tautan tersebut hanya akan merujuk pada halaman web yang masih berkaitan dengan artikel atau menuju website/blog, dan akun media sosial resmi dari penyedia konten.
Penting

Semua artikel Content Placement atau Guest post yang berhasil diterbitkan pada blog pendidikan dikenai biaya Rp. 100.000,-

Bagaimana ? Apakah anda berminat ? Jika berminat, segera hubungi admin blog Tekno Jempol lewat

kontak email idhamarvio@gmail.com

Terima kasih kami akan merasa senang dan bangga bisa menjalin kerjasama dengan Anda. Kami menunggu konten dari anda. Salam Pendidikan.

Ikuti dan baca artikel lainnya BlogPendidikan.net di GOOGLE NEWS

TPG TW 1 Pencairan, Mengapa Status Validasi Data Guru di Info GTK Banyak Yang Tidak Valid?

TPG TW 1 Pencairan, Mengapa Status Validasi Data Guru di Info GTK Banyak Yang Tidak Valid?

BlogPendidikan.net
- Banyak guru-guru bertanya mengapa status saya di info GTK banyak yang tidak valid? berikut ini penjelasan mengapa status guru di info GTK banyak yang tidak valid datanya, berhubungan dengan pencairan TPG Triwulan 1 2023.

Banyak juga guru-guru yang bertanya terkait dengan pencairan di bawah naungan Kemdikbud, tentang pencairan TPG triwulan 1 dan masih banyak data yang tidak valid di Info GTK.

Berikut penjelasannya mengapa banyak data Guru tidak valid di Info GTK?

Perlu diketahui bahwa untuk saat ini mengenai pencairan tunjangan sertifikasi guru naungan Kemdikbud belum ada yang mencairkan.

Sebab, di Info GTK guru masih dalam proses validasi, hal itu menyebabkan belum ada pencairan TPG triwulan 1.

Di samping itu, untuk Info GTK guru juga telah ada tampilan baru atau yang disebut dengan Info GTK kifah.

Lebih lanjut ketika guru melihat Info GTK nya masing-masing, banyak yang menemukan data yang belum valid atau masih berwarna merah.

Adapun untuk data-data yang belum valid seperti status kepegawaian belum terdeteksi oleh sistem validasi, status usia tidak valid, beban mengajar, keaktifan, dan lain sebagainya.

Jika guru menemukan status data yang belum valid, tidak perlu khawatir, karena sedang dalam tahap penarikan data.

Oleh sebab itu, guru juga harus mengecek secara berkala terkait dengan status validasi yang saat ini tengah penarikan data.

Ikuti dan baca artikel lainnya BlogPendidikan.net di GOOGLE NEWS

Kabar Bahagia Dari KemendikbudRistek, 3.043 Pelamar P1 PPPK Yang Gagal Penempatan, Tahun Ini Tanpa Tes Langsung Penempatan Disekolah Induk

Kabar Bahagia Dari KemendikbudRistek, 3.043 Pelamar P1 PPPK Yang Gagal Penempatan, Tahun Ini Tanpa Tes Langsung Penempatan Disekolah Induk

BlogPendidikan.net
- Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) Penerimaan Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK) yang terdiri dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB), Badan Kepegawaian Negara (BKN), serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah mengumumkan hasil seleksi PPPK tahun 2022 untuk jabatan fungsional guru pada Kamis, 9 Maret 2023.

Sebanyak lebih dari 250.300 guru lulus seleksi dan mendapatkan penempatan. Pada tahun sebelumnya terdapat lebih dari 300.000 yang telah mendapatkan penempatan. Dengan demikian sudah ada lebih dari 550.000 guru honorer yang telah menjadi Guru ASN PPPK.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga kependidikan (Dirjen GTK), Nunuk Suryani, dalam keterangannya mengucapkan selamat bagi para peserta yang lulus seleksi dan berharap berita baik ini dapat mendorong semangat bagi para guru untuk mengabdi dan memberikan yang terbaik bagi pendidikan Indonesia.

“Kami turut berbahagia atas kelulusan Ibu/ Bapak guru. Selamat kepada para peserta seleksi yang lulus seleksi. Semoga dengan diterimanya menjadi ASN PPPK, semangat ibu-bapak bertambah untuk pendidikan terbaik bagi anak-anak bangsa,” ungkap Nunuk di Jakarta, pada Selasa (14/3).

Empat Poin Penting Pelamar P1 yang Belum Dapat Penempatan

Nunuk juga menjelaskan bahwa 3.043 pelamar P1 yang tahun ini belum berkesempatan mendapatkan penempatan berdasarkan surat pengumuman Dirjen GTK adalah bagian dari proses yang sesuai aturan, yakni proses sanggah dalam seleksi dimana ada 3.043 pelamar P1 lain yang memiliki kriteria-kriteria penilaian yang lebih baik untuk mendapatkan penempatan tersebut.

"Ada empat poin penting yang perlu dipahami. Pertama, pembatalan yang terjadi adalah bagian dari proses sanggah dalam seleksi. Pada dasarnya yang dibatalkan hanya penempatan bukan kelulusannya. Kedua, para pelamar tersebut tetap berstatus P1. Artinya, tetap kami prioritaskan menjadi ASN PPPK. Ketiga, para pelamar tersebut akan otomatis diikutsertakan dalam proses seleksi tahun 2023 dengan menggunakan status P1. Keempat, pelamar tersebut tidak akan tergeser dari sekolah induknya," jelas Nunuk.

Lebih lanjut Nunuk memberikan semangat bagi para pelamar yang belum mendapatkan penempatan tersebut. “Kepada 3.043 pelamar P1 yang akhirnya tidak mendapatkan penempatan, tidak perlu khawatir, Ibu dan Bapak tidak perlu mengikuti tes kembali dan tinggal menunggu penempatan oleh pemerintah daerah masing- masing pada tahun 2023 ini.”

Dirjen GTK Kemendikbudristek turut mendorong pemerintah daerah agar bersama memiliki komitmen yang tinggi dan berpartisipasi aktif. “Kami menghimbau pemerintah daerah yang belum mengajukan formasi sesuai kebutuhan guru, untuk mengajukan formasi. Kita semua ingin para guru mendapatkan penempatan formasi sesuai kebutuhan daerah dan memperoleh pendapatan yang layak.” tutup Nunuk.

Sumber: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman : https://gtk.kemdikbud.go.id/

Ikuti dan baca artikel lainnya BlogPendidikan.net di GOOGLE NEWS

4 Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Penilaian Pengetahuan Mengukur Kompetensi Siswa

4 Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Penilaian Pengetahuan Mengukur Kompetensi Siswa

BlogPendidikan.net
- Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merujuka pada Bloom Taxonomy yang pertama kali  dikenalkan oleh sekelompok peneliti yang dipimpin oleh Benjamin Bloom pada tahun 1956 dan dikembangkan lebih lanjut oleh Anderson and Krathwol pada tahun 2001. 

Bloom Taxonomy mengkategorikan capaian pembelajaran menjadi tiga domain, yaitu dimensi pengetahuan yang terkait dengan penguasaan pengetahuan, dimensi sikap yang terkait dengan penguasaan sikap dan perilaku, serta dimensi ketrampilan yang terkait dengan penguasaan ketrampilan. 
Dimensi pengetahuan diklasifikasikan menjadi faktual, konseptual, prosedural, serta metakognitif. Diimensi proses kognitif ini tersusun secara hirarkis mulai dari mengingat (remembering), memahami (understanding), menerapkan (applying), menganalisis (analyzing), menilai (evaluating), dan mengkreasi (creating).

Penilaian pengetahuan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur proses dan hasil pencapaian kompetensi peserta didik yang berupa kombinasi penguasaan proses kognitif (kecakapan berpikir) mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi dengan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif.
Berikut 7 Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Penilaian Pengetahuan Mengukur Kompetensi Siswa:

1. PENGETAHUAN FAKTUAL

Elemen-elemen dasar yang harus diketahui peserta didik untuk mempelajari suatu ilmu atau menyelesaikan masalah di dalamnya.
- Pengetahuan tentang terminologi
- Pengetahuan tentang detail elemen yang spesifik
Contoh:
Kosakata teknis, simbol-simbol, musik, legenda peta, sumber daya alam pokok,
sumber-sumber informasi yang reliabel

2. PENGETAHUAN KONSEPTUAL

Hubungan-hubungan antar elemen dalam struktur besar yang memungkinkan
elemennya berfungsi secara bersama-sama.
1. Pengetahuan tentang klasifikasi dan kategori
2. Pengetahuan tentang prinsip dan generalisasi
3. Pengetahuan tentang teori, model, dan struktur
Contoh: 
Bentuk-bentuk badan usaha; periode waktu geologi, Rumus Pythagoras, hukum
permintaan dan penawaran, Teori Evolusi, struktur pemerintahan desa.

3. PENGETAHUAN PROSEDURAL

Pengetahuan tentang bagaimana (cara) melakukan sesuatu, mempraktekkan
metode-metode penelitian, dan kriteria-kriteria untuk menggunakan keterampilan, algoritma, dan metode.
1. Pengetahuan tentang keterampilan dalam bidang tertentu dan algoritma
2. Pengetahuan tentang teknik dan metode dalam bidang tertentu
3. Pengetahuan tentang kriteria untuk menentukan kapan harus menggunakan prosedur yang tepat
Contoh:
Keterampilan melukis dengan cat air, algoritma pembagian seluruh bilangan, teknik wawancara, penerapan metode ilmiah dalam pembelajaran, kriteria untuk menentukan kapan harus menerapkan prosedur hukum newton, kriteria yang digunakan untuk menilai fisibilitas metode.

4. PENGETAHUAN METAKOGNITIF

Metakognitif merupakan kesadaran seseorang tentang bagaimana ia belajar,
kemampuan untuk menilai kesukaran sesuatu masalah, kemampuan untuk
mengamati tingkat pemahaman dirinya, kemampuan menggunakan berbagai
informasi untuk mencapai tujuan, dan kemampuan menilai kemajuan belajar sendiri.  
Metakognitif adalah suatu kesadaran tentang kognitif kita sendiri, bagaimana kognitif kita bekerja serta bagaimana mengaturnya. Kemampuan ini sangat penting terutama untuk keperluan efisiensi penggunaan kognitif kita dalam menyelesaikan masalah. Secara ringkas metakognitif dapat diistilahkan sebagai “thinking about thinking

Pengetahuan metakognitif meliputi pengetahuan strategi, pengetahuan tugas-tugas berpikir (kognitif) dan pengetahuan pribadi.
1. Pengetahuan strategis
2. Pengetahuan tentang tugas-tugas
3. Pengetahuan diri
Contoh:
Pengetahuan tentang suatu skema untuk mengetahui struktur suatu pokok bahasan dalam buku teks, pengetahuan tentang penggunaan metode penemuan atau pemecahan masalah. 

Pengetahuan tentang berbagai tes kognitif yang dibuat oleh pendidik, pengetahuan tentang beragam tugas kognitif Pengetahuan bahwa diri sendri kuat dalam mengkritis esay namun lemah dalam menulis esay, Pengetahuan tentang tingkat pengetahuan yang dimiliki diri sendiri.

Demikian artikel tentang 4 Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Penilaian Pengetahuan Mengukur Kompetensi Siswa, semoga bermanfaat.

Ikuti dan baca artikel lainnya BlogPendidikan.net di GOOGLE NEWS

Seluruh Guru Wajib Tahu, Manfaat dan Apa Saja Yang Bisa Diakses Akun Belajar.id Dalam Pembelajaran?

Seluruh Guru Wajib Tahu, Manfaat dan Apa Saja Yang Bisa Diakses Akun Belajar.id Dalam Pembelajaran?

BlogPendidikan.net
- Akun belajar.id merupakan nama akun (User ID) yang bertanda belajar.id dan kata sandi (password) yang dapat digunakan untuk mengakses berbagai platform milik Kemendikbudristek, salah satunya platform Merdeka Mengajar. Penggunaan Akun belajar.id tidak dipungut biaya atau gratis. 

Terkait perlindungan data pengguna diatur sesuai ketetapan Pusat Data dan Teknologi Informasi terhadap:

Kerahasiaan data, informasi, dan/atau dokumen aktivitas Akun belajar.id; dan
Kemungkinan terjadinya kelalaian dalam penggunaan dan/atau penyalahgunaan data, informasi, dan/atau dokumen aktivitas Akun belajar.id.
Semua data Anda aman, teratur, dan terintegrasi.

Apa saja manfaat dari Akun Pembelajaran?
  1. Memudahkan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar
  2. Dapat digunakan untuk mengakses berbagai platform dari Kemendikbudristek
  3. Dapat menyimpan dokumen secara daring dengan ruang penyimpanan lebih aman tanpa batas
  4. Dapat mengakses dan memanfaatkan Chromebook
  5. Sebagai jalur informasi resmi dari Kemendikbudristek
Siapa saja yang bisa memiliki akun belajar.id?

1. Peserta Didik, meliputi:
  • Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
  • Sekolah Dasar (SD) dan Program Paket A kelas 1-6
  • Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Program Paket B kelas 7–9
  • Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Program Paket C kelas 10–12
  • Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kelas 10–13
  • Sekolah Luar Biasa (SLB) kelas 5–12
2. Pendidik pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah
3. Tenaga Kependidikan pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah, meliputi:
  • Kepala Satuan Pendidikan (Kepala Sekolah)
  • Operator Satuan Pendidikan (Operator Sekolah) yang terdata di Data Pokok Pendidikan (Dapodik)
4. Dinas Pendidikan, meliputi:
  • Kepala Dinas Pendidikan
  • Kepala Bidang pada Dinas Pendidikan
  • Pengawas Sekolah
  • Penilik Sekolah
  • Pamong Belajar
Aplikasi apa saja yang dapat diakses dengan akun pembelajaran (belajar.id)?

1. Platform Merdeka Mengajar (PMM)
2. Forum Tanya BOS
3. SIM PKB
4. Panggilan Video (melalui google meet)
5. Rapor Pendidikan
6. Penyimpanan Daring (Google Drive, Foto)
7. Kelas Daring (Google class room)
8. Chromebook
9. Presentasi Daring (Google slides)
10. Formulir daring (Google form)
11. Dokumen Daring Google doc)
12. Pengolahan Angka (Google Sheets)
13. Rumah Belajar
14. Canva untuk pendidikan

Demikian artikel tentang manfaat dan apa saja yang bisa diakses akun belajar.id dalam pembelajaran, semoga bermanfaat.

Berapa Besaran Tunjangan Profesi Guru (TPG) Yang Diterima Setelah Lulus PPG? PNS, Non PNS dan PPPK

Berapa Besaran Tunjangan Profesi Guru Yang Diterima Setelah Lulus PPG? PNS, Non PNS dan PPPK

BlogPendidikan.net
- Memasuki tahun 2023, tepatnya dibulan ke 3 tahun ini kemendikbudristek akan menerbitkan SK TPG untuk tahapan penyaluran dan pencairan Tunjangan profesi guru Triwulan 1, SK TPG berlaku untuk satu semester (6 bulan) untuk dua kali penyaluran TPG Triwulan 1 dan 2.

Tentunya bagi guru yang baru saja dinyatakan lulus, apakah sudah berhak menerima TPG tahun ini?

Guru yang lulus PPG tahun 2022 siap-siap full senyum karena telah berstatus sebagai guru sertifikasi. Status sertifikasi bagi guru sejatinya merupakan bukti formal atau pengakuan yang diberikan kepada guru sebagai tenaga profesional.

Berdasarkan Permendikbud nomor 54 tahun 2022, guru berstatus sertifikasi jika telah menyelesaikan Pendidikan Profesi Guru (PPG).

Selain mendapatkan sertifikat pendidikan sebagai pengakuan atas profesionalitas seorang guru, guru sertifikasi juga akan mendapatkan tunjangan sertifikasi atau Tunjangan Profesi Guru (TPG).

Dikuti BeritaSoloraya.com dari Permendikbud nomor 4 tahun 2022, tunjangan sertifikasi atau TPG merupakan tunjangan yang diberikan kepada guru yang memiliki sertifikat pendidikan.

Berikut ini besaran TPG baik untuk guru sertifikasi berstatus PNS maupun non PNS.

Guru PNS

Bagi guru PNS daerah, sesuai Permendikbud Nomor 4 tahun 2022, besaran tunjangan sertifikasi atau TPG yang didapat adalah sebesar 1 kali gaji pokok per bulan.

Tunjangan ini akan dibayarkan tiga bulan sekali atau dalam empat triwulan selama satu tahun, yakni pada bulan Maret, Juni, September, dan Desember.

Adapun rentang gaji gaji guru PNS golongan III-A dengan masa pengabdian 0 tahun adalah mulai dari Rp2.579.400 sampai Rp4.236.400.

Guru Non PNS

Guru non PNS atau honorer yang telah memiliki sertifikat pendidik akan mendapatkan tunjangan profesi sebesar Rp1.500.000 per bulan.

Hal ini didasarkan pada Persesjen Kemdikbud Nomor 18 tahun 2021. Adapun yang termasuk guru non PNS dalam hal ini adalah guru yang belum memiliki SK inpassing atau penyetaraan.

Guru Non PNS Inpassing

Guru non PNS inpassing adalah guru non PNS yang mendapatkan penyetaraan golongan untuk honorer yang disetarakan dengan PNS.

Dalam Persesjen Kemdikbud Nomor 18 tahun 2021 disebutkan bahwa guru non PNS inpassing mendapatkan tunjangan profesi sebesar 1 kali gaji pokok PNS per bulan.

Guru PPPK

Adapun besaran TPG guru PPPK diatur dalam peraturan terbaru yakni Persesjen Kemdikbud Nomor 18 tahun 2021. Dalam regulasi tersebut, disebutkan bahwa besaran TPG bagi guru PPPK adalah sebesar 1 kali gaji pokok perbulan.

Adapun besaran gaji pokok guru PPPK diatur dalam Perpres nomor 98 tahun 2020.

Dalam regulasi tersebut disebutkan besaran gaji guru PPPK yang baru lulus dan memiliki masa kerja 0 tahun serta berada di golongan 9 adalah sebesar Rp2.966.500.

Demikian informasi tentang tunjangan profesi guru (TPG) bagi guru yang telah lulus mengikuti PPG tahun 2022.

Berikut Daftar 5 Tunjangan dan Gaji PPPK Berdasarkan Golongan 1-17

Berikut Daftar 5 Tunjangan dan Gaji PPPK Berdasarkan Golongan  1-17

BlogPendidikan.net
- Bagi peserta PPPK yang telah lolos seleksi, terdapat beberapa hak yang akan diperoleh ke depannya. Hak tersebut yakni gaji, tunjangan, serta cuti yang akan didapatkan PPPK. Gaji yang akan diterima PPPK diberikan berdasarkan golongannya.

Dengan gaji dan tunjangan PPPK yang dinyatakan lolos diharapkan bisa menikmati gaji dan tunjangan tersebut sesuai tabel daftar gaji PPPK diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2020 yang mengatur tentang gaji dan tunjangan PPPK, bisa anda download daftar tabel gaji PPPK tersebut diakhir artikel ini.
Sedangkan, untuk tunjangan dan cuti, mengikuti ketentuan dari pemerintah. Berapa gaji untuk PPPK? serta tunjangan dan cuti apa saja yang akan didapatkan? Berpedoman pada Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2020. 

Berikut daftar gaji dan tunjangan PPPK Golongan 1-17 :

Besaran Gaji PPPK :
  • Golongan I: Rp 1.794.900- 2.686.200
  • Golongan II: Rp 1.960.200- 2.843.900
  • Golongan III: Rp 2.043.200 - 2.964.200
  • Golongan IV: Rp 2.129.500 - 3.089.600
  • Golongan V: Rp 2.325.600 - 3.879.700
  • Golongan VI: Rp 2.539.700 - 4.043. 800
  • Golongan VII: Rp 2.647.200 - 4.214.900
  • Golongan VIII: Rp 2.647.200 - 4.214.900
  • Golongan IX: Rp 2.9.66.500 - 4.872.000
  • Golongan X: Rp 3.091.900 - 5.078.000
  • Golongan XI: Rp 3.222.700 - 5.292.800
  • Golongan XII: Rp 3.359.000 - 5.516.800
  • Golongan XIII: Rp 3.501.100 - 5.750.100
  • Golongan XIV: Rp 3.649.200 - 5.993.300
  • Golongan XV: Rp 3.803.500 - 6.246.900
  • Golongan XVI: Rp 3.964.500 - 6.511.100
  • Golongan XVII: Rp 4.132.200 - 6.786.500
Tunjangan PPPK

Berikut tunjangan yang akan diperoleh PPPK :
  1. Tunjangan Keluarga
  2. Tunjangan Pangan
  3. Tunjangan Jabatan Fungsional
  4. Tunjangan Jabatan Struktural
  5. Tunjangan Lain.
Cuti PPPK

Berpedoman pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 49 Tahun 2018, Tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), berikut cuti yang akan diperoleh PPPK:

1. Cuti Bersama

Cuti bersama PPPK mengikuti ketentuan cuti bersama Pegawai Negeri Sipil (PNS). PPPK yang karena jabatannya tidak diberikan hak cuti bersama, maka hak cuti tahunannya ditambah sesuai jumlah cuti bersama yang tidak diberikan.

2. Cuti Sakit

Untuk PPPK yang sakit lebih dari 1 sampai 14 hari berhak memperoleh cuti sakit, dengan memperhatikan ketentuan, yakni PPPK yang bersangkutan harus mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK atau pejabat yang menerima delegasi wewenang untuk memberikan hak atas cuti sakit, dengan melampirkan surat keterangan dokter.
Bagi PPPK yang sakit lebih dari 14 hari berhak memperoleh cuti sakit, dengan ketentuan, PPPK yang bersangkutan perlu mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK atau pejabat yang menerima delegasi wewenang untuk memberikan hak atas cuti sakit dengan dapat melampirkan surat keterangan dari dokter.

3. Cuti Tahunan

Bagi PPPK yang telah bekerja minimal 1 tahun secara terus menerus, berhak memperoleh cuti tahunan. Lamanya hak PPPK atas cuti tahunan yakni 12 hari kerja. Untuk mendapatkan cuti tahunan, PPPK yang bersangkutan perlu mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK atau pejabat yang menerima delegasi wewenang untuk memberikan hak atas cuti tahunan.

4. Cuti Melahirkan

Bagi kelahiran anak pertama sampai anak ketiga saat menjadi PPPK, PPPK tersebut berhak mendapatkan cuti melahirkan. Lamanya cuti melahirkan paling lama tiga bulan.

PPPK bisa menggunakan hak cuti melahirkan, dengan ketentuan, yakni PPPK yang bersangkutan perlu mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK atau pejabat yang menerima delegasi wewenang untuk memberikan hak atas cuti melahirkan.

Bagi PPPK yang menggunakan hak cuti melahirkan, tetap menerima penghasilan sesuai ketentuan Peraturan Perundang-Undangan.

Berikut Daftar Tabel Gaji PPPK dan Tunjangan Terbaru PDF >>> LIHAT DISINI

Pengumuman Jadwal Tahapan, Pengisian DRH dan Penetapan NI PPPK Guru Tahun Anggaran 2022

Pengumuman Jadwal Tahapan, Pengisian DRH dan Penetapan NI PPPK Guru Tahun Anggaran 2022

BlogPendidikan.net
- BKN telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 2851/B-KS.04.01/SD/K/2023 tentang Penyesuaian Jadwal Pelaksanaan Seleksi Penerimaan PPPK Guru Tahun 2022. 

Khusus bagi Tenaga Pendidik (Guru) yang telah melaksanakan seleksi PPPK tahun 2022 dan dinyatakan lulus, berikut jadwal Tahapan, Pengisian DRH dan Penetapan NI PPPK Guru, bisa Anda lihat pada akhir artikel ini.

Berkenaan dengan surat Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor:
1284/B/GT.00.02/2023 tanggal 8 Maret 2023 perihal Permohonan Penyesuaian
Jadwal Pengumuman Hasil Seleksi, bersama ini kami sampaikan penyesuaian jadwal tahapan pelaksanaan seleksi PPPK Guru Tahun 2022 sebagaimana terlampir. 

Dengan adanya surat ini, maka surat Plt. Kepala BKN Nomor: 36095/BKS.04.01/SD/K/2022 tanggal 31 Oktober 2022 dinyatakan dilakukan penyesuaian.

Jadwal Tahapan PPPK Tahun 2022

1. Pengolahan Hasil Seleksi (untuk Pelamar Umum) 21 Januari s.d 9 Maret 2023

2. Pengumuman Hasil Seleksi (untuk P1, P2, P3, dan Pelamar Umum) 8 s.d 9 Maret 2023

3. Masa Sanggah 10 s.d 12 Maret 2023

4. Jawab Sanggah 13 s.d 19 Maret 2023

5. Pengumuman Kelulusan Pasca Sanggah 9 s.d 10 April 2023

6. Pengisian DRH NI PPPK 11 s.d 30 April 2023

7. Usul Penetapan NI PPPK 24 April s.d 18 Mei 2023

Selengkapnya bisa Anda Lihat >>> DISINI

Semoga bermanfaat, ......

Ini Ketentuan dan Syarat Bagi Peserta PPG 2023 Yang Belum Lulus Ujian Tulis Nasional PLPG

Ini Ketentuan dan Syarat Bagi Peserta PPG 2023 Yang Belum Lulus Ujian Tulis Nasional PLPG

BlogPendidikan.net
- Sesuai SE KemendikbudRistek Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor: 0414/B2/GT.00.05/2023 tentang Informasi Verifikasi dan Validasi Administrasi bagi Guru yang belum Lulus Uji Tulis Nasional atau Uji Kompetensi pada akhir PLPG.

Bagi seluruh Tenaga Pendidik (Guru) yang telah melaksanakan PLPG tetapi belum dinyatakan lulus pada Ujian Tulis Nasional, kemendukbudRistek menghimbau untuk segera melakukan verifikasi dan validasi data selambat-lambatnya sesuai jadwal yang telah di tentukan.

Data tersebut diunggah melalui portal PPG KemendikbudRistek dengan berbagai syarat dan ketentuan sebagai berikut:

Informasi penting bagi Peserta PPG dalam Jabatan eks PLPG.

1. Bagi guru yang belum lulus uji tulis nasional atau uji kompetensi pada akhir PLPG agar melakukan verifikasi dan validasi berkas calon peserta PPG Dalam Jabatan tahun 2023 (Peserta Verval Sasaran 5).

2. Persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu:

a. terdaftar sebagai peserta verval yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal GTK;
b. terdaftar pada data pokok pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi;
c. memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK);
d. masih aktif sebagai guru atau guru yang diberi tugas sebagai Kepala Sekolah;
e. sehat jasmani dan rohani;
f. berkelakuan baik;
g. berusia setinggi-tingginya 58 tahun pada tanggal 31 Desember 2023.

3. Persyaratan administrasi agar diunggah melalui laman https://ppg.kemdikbud.go.id menggunakan akun SIMPKB.

4. Pendaftaran verval administrasi dilakukan mulai tanggal 13 Maret 2023. 

Persyaratan Verifikasi dan Validasi (Verval) Administrasi bagi Guru yang belum Lulus Uji Tulis Nasional atau Uji Kompetensi pada akhir PLPG (Peserta Verval Sasaran 5).

Syarat Administrasi bagi Guru yaitu:

a. hasil pindai/scan ijazah S-1/D-4 (asli/fotokopi legalisir Perguruan Tinggi), bagi guru yang memiliki ijazah S-1 atau yang setara dari luar negeri melampirkan surat penyetaraan dari Ditjen Dikti.

b. hasil pindai/scan SK Pengangkatan Pertama sebagai guru (asli/fotokopi legalisir
Dinas Pendidikan Prov/Kab/Kota).
c. hasil pindai/scan (asli/fotokopi legalisir) dokumen sesuai dengan status kepegawaian sebagai berikut:

1) SK kenaikan pangkat terakhir bagi guru PNS (asli/fotokopi legalisir dinas pendidikan Prov/Kab/Kota/BKD)
2) SK Pengangkatan PPPK yang masih berlaku setidaknya sampai dengan tanggal
31 Desember 2023 bagi guru PPPK (asli/fotokopi legalisir dinas pendidikan
Prov/Kab/Kota/BKD)
3) SK Pengangkatan 2 (dua) tahun terakhir (2021/2022 dan 2022/2023) bagi guru non ASN di sekolah negeri (asli/fotokopi legalisir dinas pendidikan Prov/Kab/Kota/BKD)
4) SK Pengangkatan 2 (dua) tahun terakhir (2021/2022 dan 2022/2023) bagi guru non ASN di sekolah yang berasal dari satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat (asli/fotokopi legalisir ketua yayasan)
d. hasil pindai (scan) SK pembagian tugas mengajar terakhir tahun ajaran 2022/2023 (asli/fotokopi legalisir Kepala Sekolah).

e. hasil pindai (scan) pakta integritas yang ditandatangani dan dibubuhi meterai 10.000 (format terlampir).

Syarat Administrasi bagi Guru yang diberi tugas sebagai Kepala Sekolah yaitu:

a. hasil pindai (scan) ijazah S-1/D-4 (asli/fotokopi legalisir Perguruan Tinggi), bagi guru yang memiliki ijazah S-1 atau yang setara dari luar negeri melampirkan surat penyetaraan dari Ditjen Dikti.
b. hasil pindai (scan) SK Pengangkatan Pertama sebagai guru (asli/fotokopi legalisir Dinas Pendidikan Prov/Kab/Kota).
c. hasil pindai (scan) SK Pengangkatan terakhir sebagai Kepala Sekolah (asli/fotokopi legalisir). SK Pengangkatan tersebut dilegalisir oleh:
1) Dinas Pendidikan atau Badan Kepegawaian Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota
bagi Kepala Sekolah yang berasal dari satuan pendidikan yang diselenggarakan
oleh pemerintah daerah;
2) Ketua Yayasan bagi Kepala Sekolah yang berasal dari satuan pendidikan yang
diselenggarakan oleh masyarakat;
d. hasil pindai (scan) pakta integritas yang ditandatangani dan dibubuhi meterai 10.000.

Jadwal pelaksanaan verifikasi dan validasi data PPG 2023

1 Pengumuman dan Sosialisasi Pendaftaran 9 Maret 2023
2 Pendaftaran/Ajuan Berkas 13 – 19 Maret 2023
3 Perbaikan Berkas 15 – 21 Maret 2023
4 Verifikasi dan Validasi oleh Petugas 15 – 25 Maret 2023
5 Pengumuman Hasil Verval 28 Maret 2023

Informasi selengkapnya tentang verifikasi dan validasi data PPG 2023 bagi Eks PLPG >>> LIHAT DISINI

Demikian informasi tentang Ketentuan dan Syarat verifikasi dan validasi data Bagi Peserta PPG 2023 Yang Belum Lulus Ujian Tulis Nasional PLPG.

5 Metode Membaca dan Menulis Permulaan Pada Kelas Rendah

5 Metode Membaca dan Menulis Permulaan Pada Kelas Rendah

BlogPendidikan.net
- Keterampilan menulis dan membaca merupakan keterampilan dasar yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Keterampilan ini menjadi sarana untuk merekam atau mengungkapkan pikiran, perasaan atau informasi yang ada. 

Menulis merupakan ekspresi/ungkapan dari bahasa lisan ke dalam suatu bentuk goresan/coretan. Pada setiap manusia, kepemilikan keterampilan dasar ini diawali dari ketika anak pura-pura menulis di atas kertas, pasir atau media lainnya dalam bentuk coretan-coretan sampai anak mampu menirukan bentuk tulisan yang sesungguhnya.

Berikut Metode pembelajaran bahasa Membaca dan menulis Permulaan di kelas rendah adalah sebagai berikut:

1. Metode Eja/Abjad 

Metode ini merupakan metode yang sudah sangat tua. Pelajaran pertama dimulai dengan pengenalan abjad “a”, “be”, “ce”, “de”, dan seterusnya. Guru sering mengajarkannya melalui lagu ABC.
Penggunaan metode ini kerap kali menimbulkan kecenderungan mengeja, yaitu membaca huruf demi huruf. Kecenderungan ini menghambat proses penguasaan kemampuan membaca permulaan.

2. Metode Bunyi

Metode ini juga merupakan metode yang sudah sangat tua. Pelaksanaannya hampir sama dengan metode abjad. Namun, huruf-huruf tidak disebut dengan nama abjadnya, melainkan nama bunyinya. 

Jadi, huruf “m” tidak diucapkan sebagai [em] atau [em] melainkan [m]. Bunyi-bunyi konsonan dirangkai dengan bunyi vokal sehingga membentuk suku kata

3. Metode suku kata dan metode kata

Metode ini diawali dengan pengenalan suku kata, seperti ba, bi, bu, be, bo, ca, ci, cu, ce, co, dan seterusnya. Suku kata tersebut kemudian dirangkaikan menjadi kata-kata bermakna. Sebagai contoh, dari daftar suku kata tadi, guru dapat membuat berbagai variasi paduan suku kata menjadi kata-kata bermakna

4. Metode Global

Global memiliki arti secara utuh atau bulat. Yang disajikan pertama kali dalam metode global kepada murid adalah kalimat seutuhnya. Kalimat tersebut dituliskan di bawah gambar yang sesuai dengan isi kalimatnya. 
Gambar itu ditujukkan untuk mengingatkan siswa kepada kalimat yang ada di bawahnya. Setelah berkali-kali membaca, murid dapat membaca kalimat-kalimat itu secara global tanpa gambar.

5. Metode Struktural Analisis Sintesis (SAS)

Metode SAS diawali dengan perkenalan struktur kalimat pada anak. Kemudian anak diajak untuk melakukan proses analitik untuk mengenal konsep kata.

Kalimat utuh yang diperkenalkan pada anak untuk pertama kali akan diuraikan ke dalam satuan-satuan bahasa yang lebih kecil di sebut kata hingga sampai pada wujud satuan bahasa terkecil yang tidak bisa diuraikan lagi yakni huruf.