Showing posts with label Guru. Show all posts
Showing posts with label Guru. Show all posts

Bagaimana Sebenarnya Manfaat ChatGPT Bagi Guru Untuk Pembelajaran? Dan Hal Apa Yang Harus Dipertimbangkan!

Bagaimana Sebenarnya Manfaat ChatGPT Bagi Guru Untuk Pembelajaran? Dan Hal Apa Yang Harus Dipertimbangkan!

BlogPendidikan.net
- Memanfaatkan ChatGPT atau model bahasa serupa sebagai alat bantu bagi guru dalam pembelajaran dapat memberikan beberapa manfaat, tetapi juga memiliki beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan. 

Berikut adalah beberapa cara dimana ChatGPT bisa dimanfaatkan dalam konteks pembelajaran:

1. Penjelasan Materi Tambahan. 

ChatGPT dapat digunakan untuk memberikan penjelasan tambahan atau menguraikan konsep yang sulit dipahami oleh siswa. Ini dapat membantu siswa yang memerlukan pendekatan alternatif dalam memahami materi pelajaran.

2. Diskusi Kelas Virtual.

Guru dapat menggunakan ChatGPT untuk menghadirkan simulasi diskusi kelas virtual. Ini dapat membantu dalam situasi di mana interaksi langsung antara guru dan siswa tidak mungkin terjadi, seperti dalam pembelajaran jarak jauh.

3. Jawaban atas Pertanyaan Siswa.

ChatGPT dapat membantu menjawab pertanyaan siswa di luar jam pelajaran atau di luar waktu kantor guru. Ini dapat memberikan respons cepat terhadap pertanyaan siswa dan membantu dalam pemahaman mereka.

4. Latihan dan Kuis.

Guru dapat menggunakan ChatGPT untuk membuat latihan atau kuis yang unik dan bervariasi. Ini dapat membantu siswa untuk berlatih lebih banyak dengan pendekatan yang berbeda.

5. Pengembangan Kreativitas.

Dalam mata pelajaran seperti sastra atau seni, ChatGPT dapat berfungsi sebagai sumber inspirasi dan kreativitas bagi siswa, membantu mereka dalam mengembangkan karya-karya kreatif.

6. Pemrograman.

Jika Anda sedang belajar pemrograman, Anda bisa menggunakan ChatGPT untuk mendapatkan penjelasan tentang konsep-konsep pemrograman, menyelesaikan masalah coding, atau memahami error pada kode Anda.

7. Konseling Akademik.

Anda dapat menggunakan ChatGPT sebagai sarana untuk konseling akademik virtual. Anda bisa membahas rencana studi, pilihan karir, atau masalah akademik dengan ChatGPT.

8. Penelitian Informasi.

Jika Anda sedang melakukan penelitian, Anda bisa bertanya kepada ChatGPT tentang sumber-sumber informasi, definisi konsep, atau tren terbaru dalam bidang studi Anda.

9. Pengembangan Proyek.

Jika Anda sedang mengerjakan proyek atau tugas, Anda bisa menggunakan ChatGPT untuk mendiskusikan ide, merumuskan rencana, atau mendapatkan pandangan kedua.

Namun, ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan saat memanfaatkan ChatGPT dalam pembelajaran:

1. Ketergantungan berlebihan.

Mengandalkan terlalu banyak pada ChatGPT dapat mengurangi kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan memecahkan masalah secara mandiri.

2. Ketidakakuratan Informasi.

Meskipun model bahasa seperti ChatGPT memiliki pengetahuan luas, mereka juga dapat memberikan informasi yang tidak akurat atau tidak sesuai konteks. Guru harus tetap memverifikasi informasi sebelum menggunakannya.

3. Interaksi Sosial.

Penggunaan ChatGPT tidak boleh menggantikan interaksi sosial dan hubungan antara guru dan siswa. Hubungan ini penting dalam pembelajaran efektif.

4. Pembatasan Teknologi.

Tidak semua siswa mungkin memiliki akses yang setara ke teknologi atau internet yang diperlukan untuk berinteraksi dengan ChatGPT.

5. Perlindungan Privasi.

Perlu mempertimbangkan masalah privasi dan keamanan saat menggunakan platform atau aplikasi yang memanfaatkan teknologi AI.

Jika Anda ingin mengintegrasikan ChatGPT dalam pembelajaran, penting untuk mempertimbangkan manfaat dan potensi kerugiannya, serta menjaga keseimbangan antara penggunaan teknologi dan metode pembelajaran tradisional.

Ikuti dan baca artikel lainnya BlogPendidikan.net di GOOGLE NEWS

Guru Zaman Now Seperti Apa? Berikut 7 Cirinya

Guru Zaman Now Seperti Apa? Berikut 7 Cirinya

BlogPendidikan.net
- "Guru zaman now" dalam bahasa Inggris dapat diterjemahkan menjadi "Guru of the current era" atau "Guru of the present time." 

Dalam konteks ini, "guru" merujuk pada seseorang yang dianggap sebagai ahli atau pengetahuan terkini di era saat ini, terutama dalam hal teknologi, tren, budaya populer, media sosial, dan inovasi terbaru.

Mereka memiliki pemahaman yang mendalam tentang berbagai aspek kehidupan dan budaya kontemporer. 

Berikut adalah beberapa ciri khas dari seorang "Guru Zaman Sekarang":

1. Kemahiran dalam Teknologi.

Mereka sangat akrab dengan teknologi terbaru, termasuk perangkat, aplikasi, dan platform digital. Mereka dapat menggunakan teknologi ini untuk berkomunikasi, belajar, dan berkolaborasi secara efektif.

2. Tahu tentang Tren Terbaru.

Guru Zaman Sekarang selalu mengikuti tren terbaru dalam mode, musik, film, dan budaya populer. Mereka tahu apa yang sedang populer dan seringkali menjadi bagian dari tren tersebut.

3. Kemampuan Beradaptasi.

Karena lingkungan digital dan budaya berubah dengan cepat, mereka memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut. Mereka dapat dengan cepat menyesuaikan diri dengan perkembangan baru dan mengintegrasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

4. Pengguna Aktif Media Sosial.

Guru Zaman Sekarang sering aktif di berbagai platform media sosial seperti Instagram, TikTok, Twitter, dan lainnya. Mereka dapat memanfaatkan platform ini untuk berbagi ide, informasi, atau konten kreatif.

5. Inovatif dan Kreatif.

Mereka cenderung memiliki gagasan-gagasan segar dan kreatif. Mereka mencari cara baru untuk mengekspresikan diri dan berkolaborasi dengan orang lain, terutama melalui media digital.

6. Pengetahuan yang Diversifikasi.

Guru Zaman Sekarang memiliki pengetahuan yang beragam tentang berbagai topik, termasuk politik, budaya, seni, dan lingkungan. Mereka seringkali memahami pentingnya inklusivitas dan berusaha untuk menciptakan ruang yang aman bagi semua orang.

7. Komunikasi Digital.

Mereka terampil dalam berkomunikasi secara digital, baik dalam menulis teks, membuat konten multimedia, atau berpartisipasi dalam diskusi online.

Namun, perlu diingat bahwa istilah "Guru Zaman Sekarang" dapat bervariasi tergantung pada budaya dan konteksnya. 

Seseorang yang dianggap sebagai Guru Zaman Sekarang di satu tempat mungkin memiliki karakteristik yang berbeda dengan seseorang di tempat lain. 

Selain itu, karena sifat cepatnya perubahan dalam budaya dan teknologi, definisi seorang Guru Zaman Sekarang juga dapat berubah seiring waktu.

Ikuti dan baca artikel lainnya BlogPendidikan.net di GOOGLE NEWS

Ini Profil Ibu Endang Yang Cukur Rambut 19 Siswi, Bagaimana Nasibnya Sekarang!

Ini Profil Ibu Endang Yang Cukur Rambut 19 Siswi, Bagaimana Nasibnya Sekarang!

Seorang warga melihat postingan siswi SMP di Lamongan yang dicukur pitak gurunya. Foto: Fitra Andrianto/kumparan

BlogPendidikan.net
- Guru yang mencukur pitak pada bagian depan kepala 14 siswi SMPN 1 Sukodadi, Lamongan, bernama Ibu Endang.


Kepala Sekolah SMPN 1 Sukodadi, Harto, mengatakan Endang merupakan guru Bahasa Inggris yang mengajar di kelas IX.

"Itu guru putri Bu Endang juga sudah sepuh terus ngajarnya Bahasa Inggris kelas IX," ujar Harto kepada kumparan, Rabu (30/8).

Harto menyampaikan, saat ini Endang telah dipanggil oleh Dinas Pendidikan Lamongan dan dibebastugaskan sementara mengajar di SMPN 1 Sukodadi.

"Sekarang sudah ditarik ke Dinas (Pendidik Lamongan) untuk pembinaan. Karena kemarin kita sudah selesaikan permasalahannya, clear semua," katanya.

Harto menjelaskan, Endang sendiri juga ditugaskan sebagai tata tertib siswa di SMPN 1 Sukodadi mulai tahun ajaran 2023/2024.

Harto sendiri juga tidak mengetahui sudah berapa lama Endang mengabdi sebagai guru di sekolah tersebut.

"Aku di sini belum setahun (ditugaskan di SMPN 1 Sukodadi). Tahun ini (Endang) dijadikan ketertiban," katanya.

Mesin Cukur

Lebih lanjut, Harto juga tidak mengetahui apakah Endang biasanya membawa mesin cukur rambut dalam menjalankan tugas sebagai tata tertib di sekolah itu.

Ia juga tidak bisa menjelaskan lebih detail kronologi karena sedang tidak berada di sekolah saat kejadian.

"Enggak ngerti (biasa bawa alat cukur atau tidak). Yang penting permasalahan sudah selesai, sudah clear," ungkapnya.

"Aku sendiri tidak melihat karena waktu kejadian kan rapat di korwil pramuka garuda. Kalau saya disuruh detail saya enggak berani," tambah dia.

Harto menambahkan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Lamongan akan melakukan pendampingan psikologis untuk menyembuhkan trauma para siswi yang menjadi korban.

"Besok pagi sudah siap dari DPPPA. Kemarin saya sudah bergerak cari di Lamongan tidak ada psikolog. Akhirnya saya ke RS Muhammadiyah ternyata enggak ada waktu akhirnya ya ke DPPPA itu. Tadi kita sudah ketemu Kepala Dinasnya, besok paling ke sini. Jadi anak itu biar cepat pulih kalau ada trauma," ujarnya.

Nasib Ibu Guru Endang Sekarang.

Kasus guru botaki 19 siswi kelas IX SMP Negeri 1 Sukodadi direspon Kepala Dinas Pendidikan Lamongan, Munif Syarif.

Munif tidak mengelak dengan insiden yang dilakukan oleh oknum guru, R.R Endang Widati Poedjiastoeti pada 23 Agustus lalu.

"Kita sudah tarik dan stafkan di Diknas, tidak lagi mengajar," kata Munif saat dikonfirmasi SURYA, Selasa (29/8/2023) siang.

REP, kata Munif, sementara sebagai staf di Diknas Lamongan dalam rangka pembinaan. Jadi tidak ada jabatan atau non job.

Menurut Munif, seharusnya yang menindak siswa itu menjadi tanggungjawab guru bimbingan konseling (BK) bukan guru mata pelajaran.

Ia menyayangkan tindakan guru tersebut. Sedangkan oknum guru yang menurut Munif dalam proses pembinaan belum bisa dipastikan sampai kapan.

Ikuti dan baca artikel lainnya BlogPendidikan.net di GOOGLE NEWS

Contoh Penerapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), di Sekolah, Apa saja?

Contoh Penerapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pncasila (P5), di Sekolah, Apa saja?

BlogPendidikan.net
- Profil Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi, yaitu

1. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia
2. Berkebinekaan Global
3. Mandiri
4. Bergotong Royong
5. Berpikir Kritis
6. Kreatif

Masing-masing dimensi memiliki elemen-elemen yang di dalamnya. Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing dimensi:

Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia

Dimensi ini mencakup kemampuan untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang diyakininya, serta berperilaku yang mencerminkan nilai-nilai moral dan etika yang baik.

Berkebinekaan Global

Dimensi ini mencakup kemampuan untuk memahami dan menghargai keberagaman suku bangsa, agama, budaya, dan bahasa. Selain itu, dimensi ini juga mencakup kemampuan untuk berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang budaya dan agama.

Mandiri

Dimensi ini mencakup kemampuan untuk mengatur diri sendiri, membuat keputusan, dan bertanggung jawab atas tindakannya. Selain itu, dimensi ini juga mencakup kemampuan untuk mengembangkan potensi diri dan meraih tujuan yang dicita-citakan.

Bergotong Royong

Dimensi ini mencakup kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Selain itu, dimensi ini juga mencakup kemampuan untuk berbagi dan peduli kepada orang lain.

Berpikir Kritis

Dimensi ini mencakup kemampuan untuk berpikir secara rasional dan logis, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan yang tepat. Selain itu, dimensi ini juga mencakup kemampuan untuk menganalisis informasi dan mengevaluasi argumen.

Kreatif

Dimensi ini mencakup kemampuan untuk menghasilkan ide-ide baru, memecahkan masalah secara inovatif, dan menghasilkan karya yang kreatif. Selain itu, dimensi ini juga mencakup kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan dan situasi baru.

Profil Pelajar Pancasila merupakan acuan bagi sekolah dan pendidik untuk mengembangkan karakter dan kompetensi peserta didik. Dengan mengembangkan Profil Pelajar Pancasila, diharapkan peserta didik dapat menjadi warga negara Indonesia yang berilmu, cakap, kreatif, dan berkarakter Pancasila.

Berikut adalah beberapa contoh proyek penguatan profil pelajar Pancasila:

1. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia
  • Membangun rumah ibadah untuk masyarakat yang membutuhkan.
  • Menjadi relawan untuk membantu korban bencana alam.
  • Mendonasikan uang untuk membantu anak-anak yatim piatu.
2. Berkebinekaan Global
  • Mengadakan kegiatan untuk mengenalkan budaya daerah lain kepada masyarakat.
  • Menerjemahkan buku dari bahasa asing ke bahasa Indonesia.
  • Membuat film pendek tentang budaya Indonesia.
3. Mandiri
  • Memulai bisnis sendiri.
  • Menjadi tutor untuk adik-adik yang kesulitan belajar.
  • Menulis buku tentang pengalaman hidup.
4. Bergotong Royong
  • Mengadakan kerja bakti di lingkungan sekolah.
  • Membantu korban bencana alam.
  • Bersepeda santai untuk mengumpulkan dana untuk anak-anak yatim piatu.
5. Berpikir Kritis
  • Membuat poster tentang pentingnya menjaga lingkungan.
  • Membuat video tentang bahaya narkoba.
  • Menulis artikel tentang pentingnya pendidikan bagi anak-anak Indonesia.
6. Kreatif
  • Mengadakan lomba menyanyi.
  • Mengadakan pameran seni rupa.
  • Membuat film pendek tentang kehidupan sehari-hari.
Proyek penguatan profil pelajar pancasila dapat dilaksanakan oleh peserta didik secara mandiri, berkelompok, atau berkolaborasi dengan pihak lain. Proyek P5 dapat dilaksanakan di dalam atau di luar sekolah.

Dengan melaksanakan Proyek P5, peserta didik dapat mengembangkan kompetensi dan karakter yang dibutuhkan untuk menjadi warga negara Indonesia yang berilmu, cakap, kreatif, dan berkarakter Pancasila.

Ikuti dan baca artikel lainnya BlogPendidikan.net di GOOGLE NEWS

Stempel Cap Nilai Emoji Keterangan dan Penjelasannya.

Stempel Cap Nilai Emoji Keterangan dan Penjelasannya.

BlogPendidikan.net
- Memberikan nilai kepada siswa dengan emoji bisa menjadi cara yang kreatif untuk memberikan umpan balik atau mengekspresikan penilaian terhadap kinerja mereka. Namun, perlu diingat bahwa emoji mungkin bisa diartikan dengan berbagai cara oleh siswa dan orang lain, jadi pastikan untuk memilih emoji yang sesuai dan dapat dipahami dengan baik. 

Berikut beberapa contoh emoji yang bisa Anda gunakan untuk memberikan nilai kepada siswa:

Emoji: 😃
Penjelasan: Nilai sangat baik!
Angka: 95-100

Emoji: 👍
Penjelasan: Pekerjaan yang bagus, terus pertahankan!
Angka: 88-94

Emoji: 😀
Penjelasan: Hasil yang memuaskan!
Angka: 80-87

Emoji: 😊
Penjelasan: Kerja keras terlihat, tetap semangat!
Angka: 75-79

Emoji: 😌
Penjelasan: Perlu sedikit perbaikan, tetapi Anda sedang dalam jalur yang benar.
Angka: 60-74

Emoji: 😐
Penjelasan: Tugas ini memerlukan perhatian lebih. Silakan perbaiki.
Angka: 50-59

Emoji: 😕
Penjelasan: Tampaknya masih ada kebingungan. Kami harap Anda bisa memahami materi lebih baik.
Angka: 40-49

Emoji: 😔
Penjelasan: Hasilnya masih belum memuaskan. Diperlukan perbaikan yang signifikan.
Angka: 30-39

Emoji: 🙁
Penjelasan: Kami prihatin dengan hasil ini. Silakan cari bantuan jika Anda mengalami kesulitan.
Angka: 20-29

Emoji: 😢
Penjelasan: Kami tahu Anda bisa lebih baik dari ini. Cari cara untuk meningkatkan hasil Anda.
Angka: 10-19

😀 = A
😄 = A-
😊 = B+
😌 = B
😐 = B-
😕 = C+
😟 = C
😞 = C-
😢 = D
😭 = F

😃👍 = A (Sangat Baik)
🙂👍 = B (Baik)
😐🤔 = C (Cukup)
😟👎 = D (Kurang)
😭👎 = F (Gagal)

Ikuti dan baca artikel lainnya BlogPendidikan.net di GOOGLE NEWS

Berikut 25 Contoh Soal Esai Wawancara Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 10

Berikut 25 Contoh Soal Esai Wawancara Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 10

BlogPendidikan.net - Berikut ini kami akan berbagi tentang Contoh Soal Esai Wawancara Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 10. Setelah melalui serangkaian pengisian pendaftaran pada portal guru penggerak dan saatnya mempersiapkan diri untuk mengikuti tes wawancara dan peer teaching.

Berikut Contoh Soal Esai Wawancara Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 10:

1. Apa itu program Guru Penggerak dan bagaimana peranannya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia?

Jawaban: Program Guru Penggerak adalah program pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan menempatkan guru-guru berpengalaman dan berkualitas tinggi untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada guru-guru di daerah terpencil atau tertinggal.

2. Jelaskan langkah-langkah penting dalam merancang kurikulum yang efektif dan relevan dengan kebutuhan peserta didik.

Jawaban: Beberapa langkah penting dalam merancang kurikulum efektif adalah: mengidentifikasi tujuan pembelajaran, menentukan kompetensi inti, menentukan strategi pembelajaran, memilih metode evaluasi, dan menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan zaman dan kebutuhan peserta didik.

3. Bagaimana cara menerapkan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran di kelas? Berikan contoh konkrit dari mata pelajaran tertentu.

Jawaban: Pendekatan saintifik dalam pembelajaran dapat diterapkan dengan langkah-langkah seperti mengajukan pertanyaan, merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis data, dan menyimpulkan. Contoh penerapan pendekatan saintifik dalam pelajaran fisika adalah dengan meminta siswa mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi percepatan benda yang jatuh.

4. Bagaimana strategi efektif untuk mengatasi masalah disiplin di kelas?

Jawaban: Strategi efektif untuk mengatasi masalah disiplin di kelas meliputi mengkomunikasikan harapan dengan jelas, memberlakukan aturan kelas yang konsisten, menggunakan pendekatan yang positif dalam memberi umpan balik, dan mencari solusi masalah secara bersama-sama dengan siswa.

5. Jelaskan pentingnya melibatkan orangtua dalam pendidikan anak-anak dan bagaimana guru penggerak dapat meningkatkan keterlibatan orangtua.

Jawaban: Melibatkan orangtua dalam pendidikan anak-anak sangat penting karena mereka memiliki peran besar dalam membentuk pola pikir dan perilaku anak. Guru penggerak dapat meningkatkan keterlibatan orangtua dengan melakukan komunikasi yang terbuka dan berkala, mengadakan pertemuan dengan orangtua secara rutin, dan mengundang orangtua untuk terlibat dalam kegiatan sekolah.

6. Bagaimana cara meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam proses pembelajaran? Berikan contoh dari berbagai bidang pelajaran.

Jawaban: Untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran, guru penggerak dapat mendorong siswa untuk berpikir out-of-the-box, memberikan tugas-tugas kreatif, dan menerapkan pembelajaran berbasis proyek. Contoh dari berbagai bidang pelajaran adalah meminta siswa untuk membuat presentasi kreatif tentang tokoh-tokoh sejarah atau menyusun cerita fiksi dalam bahasa Indonesia.

7. Bagaimana pentingnya penilaian berbasis kinerja dalam mengevaluasi prestasi belajar siswa?

Jawaban: Penilaian berbasis kinerja penting karena lebih mencerminkan kemampuan sebenarnya siswa dalam menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam situasi nyata. Hal ini membantu guru untuk melihat potensi dan kebutuhan belajar siswa secara holistik.

8. Jelaskan strategi untuk menciptakan lingkungan inklusif di sekolah.

Jawaban: Strategi untuk menciptakan lingkungan inklusif di sekolah meliputi pelibatan semua siswa dalam kegiatan sekolah, menerapkan metode pengajaran yang beragam, dan mendorong toleransi serta pengertian terhadap perbedaan.

9. Bagaimana pentingnya penggunaan teknologi dalam pembelajaran di era digital ini?

Jawaban: Penggunaan teknologi dalam pembelajaran di era digital sangat penting karena dapat meningkatkan interaktifitas, aksesibilitas, dan efektivitas pembelajaran. Teknologi juga membantu siswa untuk lebih siap menghadapi tantangan di dunia nyata.

10. Jelaskan peran guru penggerak dalam mengembangkan karakter dan moral siswa.

Jawaban: Guru penggerak memiliki peran penting dalam mengembangkan karakter dan moral siswa dengan menjadi teladan, mendorong sikap positif, dan melibatkan siswa dalam kegiatan sosial dan kepedulian lingkungan.

Selengkapnya Tentang 25 Contoh Soal Esai Wawancara Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 10, Bisa Anda Download >>> DISINI

Ikuti dan baca artikel lainnya BlogPendidikan.net di GOOGLE NEWS

7 Langkah Menyususn RPP Berdiferensiasi

7 Langkah Menyususn RPP Berdiferensiasi

BlogPendidikan.net
- RPP Berdiferensiasi adalah sebuah pendekatan untuk membantu siswa belajar materi dengan cara yang tepat bagi mereka. Guru bisa menggunakan berbagai metode berbeda untuk mengajar siswa, yang mencakup berbagai gaya belajar dan minat. 

Ini memungkinkan siswa untuk mendapatkan bantuan yang tepat dan membuat proses belajar menjadi lebih efektif dan menyenangkan. RPP Berdiferensiasi: Mendukung Siswa untuk Belajar dengan Cara yang Berbeda

Berikut adalah langkah-langkah membuat RPP berdiferensiasi:

1. Kenali siswa Anda. 

Pahami gaya belajar, minat, dan kekuatan dan kelemahan siswa Anda.

2. Tentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 

Apa yang ingin siswa Anda pelajari? Apa keterampilan dan pengetahuan yang ingin Anda kembangkan pada mereka?

3. Pilih berbagai strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.

Anda dapat menggunakan berbagai metode pembelajaran, seperti pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis proyek, dan pembelajaran mandiri.

4. Siapkan berbagai materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.

Anda dapat menggunakan berbagai sumber, seperti buku teks, buku bacaan, artikel, internet, dan orang-orang yang ahli di bidangnya.

5. Buat alokasi waktu yang sesuai dengan kebutuhan siswa. 

Anda perlu memberikan waktu yang cukup bagi siswa untuk belajar dan untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka.

6. Lakukan penilaian yang sesuai dengan kebutuhan siswa. 

Anda dapat menggunakan berbagai teknik penilaian, seperti tes tertulis, tes lisan, portofolio, dan proyek.

7. Refleksi pembelajaran Anda. 

Pertimbangkan apa yang telah berhasil dan apa yang belum berhasil dalam pembelajaran Anda. Gunakan hasil refleksi ini untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Anda selanjutnya.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat membuat RPP berdiferensiasi yang dapat membantu siswa Anda belajar dengan lebih efektif.

Ikuti dan baca artikel lainnya BlogPendidikan.net di GOOGLE NEWS

Model Pembelajaran Yang Tepat Digunakan Pada Kurikulum Merdeka

Model Pembelajaran Yang Tepat Digunakan Pada Kurikulum Merdeka

BlogPendidikan.net
- Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang memberikan keleluasaan kepada sekolah dan guru untuk memilih metode dan model pembelajaran yang paling sesuai dengan kebutuhan siswa.

Model pembelajaran yang paling tepat untuk digunakan dalam Kurikulum Merdeka adalah metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan yang dapat membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. 

Guru dapat memilih berbagai model pembelajaran yang berbeda-beda untuk membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan lebih bermakna bagi siswa.

Berikut adalah beberapa model pembelajaran yang dapat digunakan dalam Kurikulum Merdeka:

1. Model Project-based learning (PBL).

Adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam menyelesaikan proyek yang kompleks. 

Proyek ini dapat dirancang untuk mengasah berbagai keterampilan dan pengetahuan siswa, seperti keterampilan berpikir kritis, keterampilan memecahkan masalah, keterampilan bekerja sama, dan keterampilan komunikasi.

2. Model Problem-based learning (PBL).

Adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam memecahkan masalah nyata. Masalah ini dapat berasal dari kehidupan sehari-hari, dari buku teks, atau dari sumber lainnya. 
PBL dapat membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, keterampilan memecahkan masalah, dan keterampilan kreatif.

3. Model Discovery learning.

Adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam menemukan informasi sendiri. Siswa dapat menemukan informasi ini melalui berbagai sumber, seperti buku, artikel, internet, atau orang-orang yang ahli di bidangnya. 

Discovery learning dapat membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan belajar mandiri, keterampilan berpikir kritis, dan keterampilan memecahkan masalah.

4. Model Inquiry-based learning.

Adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam mengajukan pertanyaan dan mencari jawabannya sendiri. Siswa dapat mengajukan pertanyaan tentang berbagai hal, seperti tentang lingkungan sekitar, tentang sejarah, tentang sains, atau tentang apa pun yang mereka minati. 
Inquiry-based learning dapat membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, keterampilan memecahkan masalah, dan keterampilan kreatif.

5. Model Active learning. 

Adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Siswa dapat melakukan berbagai kegiatan, seperti berdiskusi, presentasi, bermain peran, dan eksperimen. 

Active learning dapat membantu siswa untuk memahami materi pelajaran lebih baik dan untuk mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan di abad ke-21.

Ikuti dan baca artikel lainnya BlogPendidikan.net di GOOGLE NEWS

Tantangan Guru di Abad 21 dan Cara Siap Menghadapi Tantangan Tersebut

Tantangan Guru di Abad 21 dan Cara Siap Menghadapi Tantangan Tersebut

BlogPendidikan.net
- Tantangan guru di dunia pendidikan di abad 21 sangatlah kompleks dan beragam. Jadi guru sudah seharusnya mempersiapkan diri untuk menepis tantangan yang membelenggu kompetensi dan kreatifitas guru.

Berikut adalah beberapa tantangan yang paling umum dihadapi oleh guru di abad 21:

1. Kelas yang heterogen.

Kelas di abad 21 semakin heterogen, baik dari segi kemampuan akademik, latar belakang budaya, maupun kebutuhan khusus. Hal ini membuat guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam mengajar.

2. Teknologi.

Teknologi telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan. Namun, teknologi juga bisa menjadi tantangan bagi guru. Guru harus bisa menggunakan teknologi secara efektif dalam pembelajaran, sekaligus juga harus bisa mengatasi masalah yang mungkin muncul akibat penggunaan teknologi.

3. Prestasi akademik.

Siswa di abad 21 dituntut untuk memiliki prestasi akademik yang tinggi. Hal ini membuat guru harus bisa meningkatkan kualitas pembelajaran agar siswa bisa mencapai prestasi yang diharapkan.

4. Biaya pendidikan.

Biaya pendidikan semakin mahal. Hal ini membuat banyak orang tua kesulitan untuk menyekolahkan anaknya. Guru harus bisa bekerja sama dengan orang tua untuk mencari solusi agar semua anak bisa mendapatkan pendidikan yang berkualitas.

5. Pendidikan karakter.

Pendidikan karakter menjadi semakin penting di abad 21. Guru harus bisa menanamkan nilai-nilai moral dan karakter kepada siswa agar mereka bisa menjadi manusia yang baik dan berbudi pekerti luhur.

Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk menghadapi tantangan di abad 21:

1. Meningkatkan kompetensi pedagogik.

Guru harus terus meningkatkan kompetensi pedagogik mereka agar bisa mengajar dengan lebih efektif dan efisien. Kompetensi pedagogik meliputi kemampuan untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran.

2. Menggunakan teknologi secara efektif.

Guru harus bisa menggunakan teknologi secara efektif dalam pembelajaran. Teknologi dapat membantu guru untuk membuat pembelajaran lebih menarik, interaktif, dan bermakna bagi siswa.

3. Mengembangkan kerja sama dengan orang tua siswa. 

Guru harus bisa bekerja sama dengan orang tua untuk mendukung pembelajaran siswa di rumah. Kerja sama dengan orang tua dapat membantu siswa untuk belajar lebih efektif dan efisien.

4. Menanamkan nilai-nilai moral dan karakter.

Guru harus bisa menanamkan nilai-nilai moral dan karakter kepada siswa agar mereka bisa menjadi manusia yang baik dan berbudi pekerti luhur. Nilai-nilai moral dan karakter yang penting untuk ditanamkan kepada siswa meliputi kejujuran, tanggung jawab, kerja keras, dan disiplin.

Dengan menghadapi tantangan yang ada di abad 21, guru dapat mempersiapkan siswa untuk menghadapi masa depan yang penuh dengan tantangan.

Meskipun menghadapi banyak tantangan, guru tetaplah profesi yang mulia dan penting. Guru adalah orang yang bertanggung jawab untuk mendidik anak-anak bangsa agar menjadi manusia yang berilmu, berkarakter, dan berdaya saing. Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa.

Ikuti dan baca artikel lainnya BlogPendidikan.net di GOOGLE NEWS

Membuat Analisis Minggu Efektif Pembelajaran Satu Tahun Pelajaran Beserta Contohnya

Membuat Analisis Pekan Efektif Tahun Pelajaran Beserta Contohnya
BlogPendidikan.net
- Analisis pekan efektif adalah proses untuk menentukan jumlah hari efektif yang tersedia untuk pembelajaran selama tahun ajaran. Jumlah hari efektif ini kemudian digunakan untuk mengembangkan jadwal pembelajaran dan menentukan jumlah materi yang dapat dipelajari oleh siswa.

Untuk membuat analisis pekan efektif, Anda perlu melakukan langkah-langkah berikut:

1. Kumpulkan data tentang jumlah hari sekolah dalam setahun. Jumlah hari sekolah ini dapat diperoleh dari dinas pendidikan setempat.

2. Kurangi jumlah hari libur nasional dan keagamaan dari jumlah hari sekolah. Hari libur nasional dan keagamaan tidak termasuk dalam hari efektif.

3. Kurangi jumlah hari yang tidak efektif karena alasan lain, seperti hari sakit, hari guru, dan hari ujian. Hari-hari yang tidak efektif ini juga tidak termasuk dalam hari efektif.

4. Jumlah hari yang tersisa adalah jumlah hari efektif yang tersedia untuk pembelajaran.

Berikut adalah contoh ilustrasi analisis pekan efektif untuk Sekolah Dasar:

1. Jumlah hari sekolah dalam setahun: 200 hari

2. Jumlah hari libur nasional dan keagamaan: 10 hari

3. Jumlah hari yang tidak efektif karena alasan lain: 10 hari

4. Jumlah hari efektif yang tersedia untuk pembelajaran: 180 hari

Jumlah hari efektif yang tersedia untuk pembelajaran ini kemudian digunakan untuk mengembangkan jadwal pembelajaran dan menentukan jumlah materi yang dapat dipelajari oleh siswa.

Berikut adalah beberapa tips untuk membuat analisis pekan efektif yang efektif:

1. Gunakan data yang akurat dan terbaru.

2. Pertimbangkan kebutuhan siswa dan guru.

3. Buat jadwal pembelajaran yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

4. Monitor pelaksanaan pembelajaran dan lakukan penyesuaian yang diperlukan.

Analisis pekan efektif adalah salah satu alat yang penting untuk memastikan bahwa siswa mendapatkan waktu pembelajaran yang berkualitas. Dengan melakukan analisis pekan efektif secara rutin, Anda dapat memastikan bahwa jadwal pembelajaran yang Anda kembangkan efektif dan dapat membantu siswa mencapai tujuan belajar mereka.

 

Berikut ini adalah Contoh Analisis Pekan Efektif (APE) >>> LIHAT DISINI

Ikuti dan baca artikel lainnya BlogPendidikan.net di GOOGLE NEWS

Tips Menjadi Guru Dambaan Murid dan Selalu Dinantikan Kedatangannya

Tips Menjadi Guru Dambaan Murid dan Selalu Dinantikan Kedatangannya
(Guru SD) Nanda Yurani Source image: okezone.com
BlogPendidikan.net - Guru dambaan murid adalah guru yang dicintai dan dihormati oleh murid-muridnya. Mereka adalah guru yang selalu memberikan perhatian, dukungan, dan semangat kepada murid-muridnya. Mereka juga adalah guru yang selalu sabar, telaten, dan adil.

Ada banyak hal yang membuat seorang guru menjadi dambaan murid-muridnya. Berikut adalah beberapa di antaranya:

  • Guru yang memiliki passion untuk mengajar. Guru yang memiliki passion untuk mengajar akan selalu bersemangat untuk mengajar dan berbagi ilmu dengan murid-muridnya. Mereka akan selalu mencari cara baru untuk membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan.
  • Guru yang memiliki pengetahuan yang luas. Guru yang memiliki pengetahuan yang luas akan dapat memberikan penjelasan yang jelas dan detail kepada murid-muridnya. Mereka juga akan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan murid-muridnya dengan mudah dan memuaskan.
  • Guru yang memiliki kepribadian yang baik. Guru yang memiliki kepribadian yang baik akan dapat membuat murid-muridnya merasa nyaman dan senang berada di kelas. Mereka akan dapat membangun hubungan yang baik dengan murid-muridnya dan membuat murid-muridnya merasa dihargai.
Guru dambaan murid adalah guru yang memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan. Mereka adalah orang yang dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap kehidupan murid-muridnya. Mereka dapat menjadi teladan, motivator, dan sahabat bagi murid-muridnya. Mereka juga dapat membantu murid-muridnya untuk mencapai potensi terbaik mereka.

Baca Juga: 8 Kesalahan Yang Dilakukan Guru Saat Mengajar Tanpa Disadari

Menjadi guru dambaan murid adalah sesuatu yang diimpikan oleh banyak guru. Ada banyak hal yang bisa membuat seorang guru menjadi dambaan murid-muridnya. 

Berikut adalah beberapa tips agar menjadi guru dambaan murid, dan selalu dinantikan kedatangannya:

1. Kembangkan rasa cinta dan kasih sayang kepada murid-murid Anda. 

Guru yang dicintai oleh murid-muridnya adalah guru yang selalu menunjukkan rasa cinta dan kasih sayang kepada mereka. Hal ini bisa dilakukan dengan cara memberikan perhatian, mendengarkan mereka dengan sabar, dan selalu memberikan semangat.

2. Jadilah guru yang sabar dan telaten. 

Menjadi guru itu tidak mudah. Ada banyak hal yang harus dihadapi oleh seorang guru, termasuk menghadapi murid-murid yang sulit diatur. Namun, seorang guru yang dicintai oleh murid-muridnya adalah guru yang selalu sabar dan telaten menghadapi mereka.

3. Jadilah guru yang kreatif dan inovatif. 

Guru yang dicintai oleh murid-muridnya adalah guru yang selalu mencari cara baru untuk menyampaikan materi pelajaran. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan berbagai media pembelajaran, membuat kegiatan belajar-mengajar yang menyenangkan, dan selalu memberikan tantangan kepada murid-murid.

4. Jadilah guru yang humoris. 

Guru yang dicintai oleh murid-muridnya adalah guru yang selalu bisa membuat mereka tertawa. Hal ini bisa dilakukan dengan cara menceritakan lelucon, bercanda dengan mereka, dan selalu bersikap positif.

5. Jadilah guru yang adil dan konsisten. 

Guru yang dicintai oleh murid-muridnya adalah guru yang selalu adil dan konsisten dalam memberikan penilaian. Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan tugas yang sesuai dengan kemampuan murid-murid, memberikan penghargaan kepada murid-murid yang berprestasi, dan selalu memberikan hukuman kepada murid-murid yang melanggar peraturan.

6. Jadilah guru yang terbuka dan mau mendengarkan pendapat murid-murid. 

Guru yang dicintai oleh murid-muridnya adalah guru yang selalu terbuka dan mau mendengarkan pendapat mereka. Hal ini bisa dilakukan dengan cara memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertanya, memberikan mereka kesempatan untuk mengemukakan pendapat mereka, dan selalu menghargai pendapat mereka.

7. Jadilah guru yang selalu belajar dan berkarya. 

Guru yang dicintai oleh murid-muridnya adalah guru yang selalu belajar dan berkarya. Hal ini bisa dilakukan dengan cara mengikuti seminar, membaca buku, dan selalu mencari cara baru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Menjadi guru dambaan murid adalah sesuatu yang tidak mudah. Namun, jika Anda bisa menerapkan tips-tips di atas, Anda akan lebih dekat untuk mewujudkan impian itu.

Ikuti dan baca artikel lainnya BlogPendidikan.net di GOOGLE NEWS

Cara Membuat Agenda atau Catatan Harian Guru Mengajar Dengan Google Bard Sekali KLIK

Cara Membuat Agenda atau Catatan Harian Guru Mengajar Dengan Google Bard Sekali KLIK

BlogPendidikan.net
- Buku agenda guru berupa buku catatan harian yang dibuat oleh Guru untuk memantau kegiatan keseharian dalam proses pembelajaran, yang berisi catatan kegiatan pembelajaran, serta catatan kekurangan dan hambatan yang didapatkan di dalam kelas baik dari proses pembelajaran hingga siswa.

Berikut adalah cara membuat buku agenda harian guru:

1. Buatlah format buku agenda yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Anda bisa membuat format sendiri atau menggunakan format yang sudah ada.

2. Isi buku agenda dengan data-data yang diperlukan, seperti:

3. Hari dan tanggal

4. Mata pelajaran yang diajarkan

5. Materi pelajaran yang diajarkan

6. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan

7. Catatan tentang hal-hal penting yang terjadi selama pembelajaran

8. Pastikan untuk selalu memutakhirkan buku agenda Anda setiap hari.

Buku agenda harian guru merupakan salah satu alat yang penting bagi guru untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Dengan membuat buku agenda, guru dapat:

1. Menjaga agar kegiatan pembelajaran tetap terorganisir dan terjadwal.

2. Mengingat materi pelajaran yang telah diajarkan dan yang akan diajarkan.

3. Memantau perkembangan belajar siswa.

4. Mencatat hal-hal penting yang terjadi selama pembelajaran.

5. Mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

Buku agenda harian guru dapat dibuat dalam bentuk buku tulis, buku catatan, atau bahkan dalam bentuk digital. Namun, apapun bentuk buku agenda yang Anda gunakan, pastikan untuk selalu memutakhirkan buku agenda Anda setiap hari. Dengan demikian, Anda dapat memanfaatkan buku agenda sebagai alat yang efektif untuk membantu Anda dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Untuk Cara Membuat Agenda atau Catatan Harian Guru Mengajar Dengan Google Bard Sekali KLIK >>> LIHAT DISINI

Ikuti dan baca artikel lainnya BlogPendidikan.net di GOOGLE NEWS

Kemendikbud Ristek Rilis Website Sistem Pengangkatan Pengawas dan Kepala Sekolah Online, Lebih Simpel

Kemendikbud Ristek Rilis Website Sistem Pengangkatan Pengawas dan Kepala Sekolah Online, Lebih Simpel
(gambar screnshout kanal youtube kemendikbudristek)

BlogPendidikan.net
- Mengutup dari laman resmi KSPS dengan menindaklanjuti Permendikbudristek No.40 Tahun 2021 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah dan Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor 5958/B/HK.03.01/2022 Tentang Petunjuk Teknis Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah, Direktorat Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah dan Tenaga Kependidikan dengan dukungan tim teknologi, saat ini sedang mengembangkan Sistem Pengangkatan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah yang dapat diakses melalui halaman https://pengangkatan-ksps.kemdikbud.go.id/.

Pengembangan sistem ini bertujuan untuk memberikan dukungan kepada pemerintah daerah dalam melaksanakan penugasan/pengangkatan guru sebagai kepala sekolah. Untuk tahap rilis perdana, Sistem Pengangkatan KSPS hanya dapat digunakan untuk melakukan seleksi kepala sekolah saja. Pada tahap pengembangan berikutnya, Sistem Pengakatan KSPS juga akan menyediakan fitur yang dapat melakukan seleksi pengawas sekolah.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) meluncurkan Sistem Pengangkatan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah (KSPS) secara online pada Kamis, 20 Juli 2023.

Manfaat Sistem Pengangkatan KSPS

Sistem Pengangkatan Kepala Sekolah mendukung pemerintah daerah melakukan proses pengangkatan Kepala Sekolah sesuai kebutuhan dan yang berasal dari Guru Penggerak (GP) dan diklat Calon Kepala Sekolah (CKS) secara selektif, efektif, dan terintegrasi guna meningkatkan kualitas layanan pembelajaran dan mutu pendidikan daerah.

Dengan adanya Sistem Pengangkatan KSPS ini, Dinas Pendidikan dan pihak pengambil keputusan bisa menyeleksi calon kepala sekolah secara lebih selektif, efektif, dan terintegrasi.

Dikatakan lebih selektif karena Dinas Pendidikan bisa mengakses data ketersediaan calon kepala sekolah berkualitas dan sesuai regulasi, baik yang berasal dari Guru Penggerak, guru yang telah mengikuti diklat CKS, dan guru berpotensi lainnya.

Sementara efektif, Dinas Pendidikan bisa mengakses data kebutuhan sekolah yang terkoneksi dapodik dan dapat diperbaharui secara lebih praktis sesuai kondisi lapangan. Sedangkan terintegrasi, artinya Dinas Pendidikan bisa melakukan proses pengangkatan kepala sekolah yang terdokumentasi dalam satu platform digital.

Kriteria Persyaratan BCKS (Bakal Calon Kepala Sekolah)

Mengutip dari Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor 5958/B/HK.03.01/2022 Tentang Petunjuk Teknis Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah, Dinas Provinsi dan Dinas Kabupaten/Kota melakukan pendataan jumlah Guru yang tersedia dengan memperhitungkan persyaratan awal sebagai berikut:

1. Jumlah Guru yang memiliki kualifikasi akademik paling rendah sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV) dari perguruan tinggi dan program studi yang terakreditasi;

2. Jumlah Guru yang memiliki sertifikat pendidik;

3. Jumlah Guru yang memiliki sertifikat pendidikan dan pelatihan CKS atau sertifikat GP;

4. Jumlah Guru yang memiliki pangkat paling rendah penata muda tingkat I, golongan ruang III/b bagi Guru yang berstatus sebagai PNS;

5. Jumlah Guru yang memiliki jenjang jabatan paling rendah Guru ahli pertama bagi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja untuk jabatan fungsional Guru; dan

6. Jumlah Guru berusia paling tinggi 56 (lima puluh enam) tahun pada saat diberi tugas sebagai Kepala Sekolah.

Pemilihan BCKS dari Guru yang belum memiliki sertifikat pendidikan dan pelatihan CKS atau sertifikat GP
Apabila jumlah ketersediaan BCKS kurang dari jumlah kebutuhan Kepala Sekolah di wilayah kewenangannya, Dinas Provinsi, Dinas Kabupaten/Kota, dan pimpinan penyelenggara satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat dapat menetapkan Guru sebagai BCKS dari Guru yang belum memiliki sertifikat pendidikan dan pelatihan CKS atau sertifikat GP.
Mekanisme penetapan Guru sebagai BCKS dari Guru yang belum memiliki sertifikat pendidikan dan pelatihan CKS atau sertifikat GP diserahkan kepada Dinas Provinsi dan Dinas Kabupaten/Kota dan pimpinan penyelenggara satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat.

Ikuti dan baca artikel lainnya BlogPendidikan.net di GOOGLE NEWS

5 Kemampuan Yang Harus Dimiliki Siswa Abad 21

5 Kemampuan Yang Harus Dimiliki Siswa Abad 21

BlogPendidikan.net
- Kemampuan siswa abad 21 adalah kemampuan atau keterampilan yang harus dimiliki dan dibutuhkan siswa dimasa depan untuk sukses di dunia kerja abad 21. Kemampuan ini mencakup berpikir kritis, pemecahan masalah, kolaborasi, komunikasi, dan kreativitas.

Berikut adalah 5 kemampuan siswa abad 21:

1. Berpikir kritis. 

Siswa abad 21 dapat berpikir kritis untuk menganalisis informasi, mengevaluasi argumen, dan membuat keputusan yang rasional. Mereka juga mampu mengidentifikasi masalah dan mengembangkan solusi.

2. Memecahkan masalah. 

Siswa abad 21 dapat memecahkan masalah dengan cara yang kreatif dan inovatif. Mereka juga mampu mengidentifikasi masalah dan mengembangkan solusi.

3. Kolaborasi.

Siswa abad 21 dapat bekerja sama dengan orang lain secara efektif untuk mencapai tujuan bersama. Mereka juga dapat menghargai pendapat dan kontribusi orang lain.
4. Komunikasi. 

Siswa abad 21 dapat berkomunikasi secara efektif, baik secara lisan maupun tertulis. Mereka juga dapat memahami dan menanggapi pertanyaan dengan jelas dan ringkas.

5. Kreativitas.

Siswa abad 21 dapat berpikir kreatif untuk menghasilkan ide-ide baru dan inovatif. Mereka juga mampu memecahkan masalah dengan cara yang baru dan berbeda.

Kemampuan abad 21 penting untuk dimiliki siswa dan bagaimana kita sebagai pendidik menanamkan, agar siswa mampu memiliki kemampuan tersebut untuk mempersiapkan mereka di era yang sangat maju.

Ada banyak cara untuk mengembangkan kemampuan abad 21, termasuk:

1. Mengambil kelas atau kursus yang berfokus pada pengembangan keterampilan abad 21.
2. Mengerjakan proyek atau tugas yang mengharuskan Anda menggunakan keterampilan abad 21.
3. Bersosialisasi dengan orang yang memiliki keterampilan abad 21.
4. Membaca buku dan artikel tentang keterampilan abad 21.

Ikuti dan baca artikel lainnya BlogPendidikan.net di GOOGLE NEWS

Contoh Soal Ujian (Pretest) PPG Dalam Jabatan Lengkap Dengan Jawabnya

Contoh Soal Ujian (Pretes) PPG Dalam Jabatan Lengkap Dengan Jawabnya

BlogPendidikan.net
 - Untuk menjadi calon peserta sertifikasi guru melalui PPG maka guru harus memenuhi beberapa syarat, diantaranya ialah guru harus terdaftar pada Aplikasi Dapodik dan juga  SIM PKB. 

Guru dapat login di aplikasi SIM PKB kemudian mengecek apakah termasuk nominasi calon peserta PPG atau bukan. Jika masuk, guru harus mengikuti serangkaian alur seleksi diantaranya seleksi administrasi dan seleksi akademik. 

Dalam artikel ini BlogPendidikan.net telah menyediakan bentuk soal Ujian Pretest PPG dalam jabatan bagi calon guru sertifikasi yang akan mengikuti pelatihan profesi guru, sebelum ditetapkan sebagai peserta PPG para calon harus mengikuti pretest untuk dijaring sebagai peserta PPG.


Berikut ini adalah Contoh Soal PreTest PPG Dalam Jabatan Beserta Kunci Jawabannya yang bisa Anda referensikan sebagai bahan belajar dalam mempersiapkan diri menghadapi ujian awal untuk menjadi peserta PPG.

Berikut prediksi soal pretest PPG dalam jabatan yang dirujuk BlogPendidikan.net dari berbagai sumber, dapat Anda unduh pada tautan akhir artikel ini.

Sekilas contoh soal PPG dalam jabatan pada bidang pedagogik

1. Seorang siswa diminta untuk mengidentifikasi masalah yang mereka hadapi, lalu masalah itu didiskusikan dalam kelompok untuk mendapatkan solusinya. Ilustasi ini berkaitan dengan perkembangan ....
A. kemampuan kognitif
B. kemampuan interaksional
C. kemampuan integrasi diri
D. kemampuan komunikatif

2. Pernyataan berikut yang menjelaskan makna istilah kognitif adalah….
A. kemampuan berkomunikasi
B. Kemampuan untuk memecahkan masalah
C. kemampuan berinteraksi
D. kemampuan untuk mengintegrasikan diri
3. Kemampuan berfikir untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika tapi masih terkait dengan obyek-obyek bersifat konkrit merupakan ciri-ciri kemampuan anak berusia
A. 0 - 2 tahun
B. 2 -- 7 tahun
C. 7 -- 11/12 tahun
D. 11/12/ -- 14/15 tahun

4. Menggunakan potongan sapu lidi, kelereng, globe, gambar-gambar yang menyangkut pembelajaran IPA serta IPS sebagai media adalah sesuai dengan tahapan perkembangan berfikir anak yang dikenal sebagai tahapan
A. Anak memahami bilangan dan angka tetapi masih terkait dengan obyek bersifat kongkrit (operasional konkrit)
B. Pengamatan dan penginderaan yang intensif terhadap lingkunganya (sensomotor)
C. Dominasi pengamatan bersifat egosentris
D. Kemampuan mengoperasikan kaidah logika yang tidak terikat lagi dengan obyek yang bersifat konkrit (operasional formal)
5. Kemampuan peserta didik untuk membina hubungan dan kemampuan memotivasi diri termasuk kecerdasan….
A. Kognitif
B. Sosial
C. Emosional
D. moral

 

Selengkapnya bisa Anda download pada link dibawah ini.

Download Contoh Soal Pretest PPG Dalam Jabatan (PDF) >>> DOWNLOAD
Download Contoh Soal Pretest PPG Dalam Jabatan (DOC) >>> DOWNLOAD

Ikuti dan baca artikel lainnya BlogPendidikan.net di GOOGLE NEWS