Showing posts with label Guru. Show all posts
Showing posts with label Guru. Show all posts

Bagaimana Pengenalan Awal Pembelajaran Kepada Siswa Baru Kelas 1 SD? Begini Langkah-langkahnya

Bagaimana Pengenalan Awal Pembelajaran Kepada Siswa Baru Kelas 1 SD? Begini Langkah-langkahnya

BlogPendidikan.net
- Tahun ajaran baru sudah didepan mata, tentunya para orang tua tengah mempersiapkan segala kelengkapan sekolah anaknya, khususnya yang akan masuk jenjang Sekolah Dasar (SD) Kelas 1. 

Guru pun juga mempersiapkan segala kelengkapan untuk menyambut tahun ajaran baru, dengan wajah-wajah siswa baru dan karakter anak didik yang baru dan beragam.

Setiap guru pasti memiliki trik khusus dalam menangani kelas rendah (siswa kelas 1). Namun diawal pembelajaran, siswa baru yang baru mengenal sosok guru barunya, pasti akan merasa enggan. Tentunya peran guru mengatasi hal tersebut dengan mengawali perkenalan dan pembelajaran awal terhadap siswa baru kelas 1 SD.

Pada awal pembelajaran terhadap siswa baru kelas 1 SD, penting untuk menciptakan lingkungan yang ramah agar siswa merasa nyaman dan antusias dalam belajar. 

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil oleh seorang guru, bagaimana pengenalan awal pembelajaran kepada Siswa Baru Kelas 1 SD:

1. Perkenalan

Mulailah dengan sesi perkenalan di mana setiap siswa dapat memperkenalkan dirinya, seperti memberi tahu nama mereka, hobi, atau hal-hal lain yang mereka sukai. Ini membantu siswa untuk saling mengenal satu sama lain dan membantu guru untuk mengenal mereka juga.

2. Pembiasaan dan aturan kelas

Jelaskan aturan-aturan dasar di kelas, seperti tata tertib, disiplin, serta tata cara mengajar dan belajar. Pastikan siswa memahami dan mengikuti aturan-aturan ini agar tercipta lingkungan belajar yang baik.

3. Menyampaikan harapan

Bicarakan harapan-harapan kepada siswa mengenai sikap, perilaku, dan prestasi akademik. Dorong mereka untuk berusaha dan bekerja keras, serta berikan motivasi agar mereka merasa yakin dan percaya diri.

4. Penjelasan struktur kelas

Beritahu siswa tentang jadwal harian mereka, seperti jam masuk, jam istirahat, dan jam pulang. Jelaskan pula tentang mata pelajaran yang akan dipelajari dan metode pembelajaran yang akan digunakan.

5. Pengenalan fasilitas dan sumber daya

Kenalkan siswa pada fasilitas dan sumber daya yang tersedia di sekolah, seperti perpustakaan, laboratorium, atau taman bermain. Beri tahu mereka cara menggunakannya dan manfaat yang dapat diperoleh dari fasilitas tersebut.

6. Aktivitas pengenalan

Selain kegiatan pembelajaran formal, adakan juga aktivitas pengenalan yang menyenangkan, seperti permainan atau proyek kolaboratif. Hal ini akan membantu siswa merasa lebih terlibat dan memperkuat ikatan sosial antara mereka.

7. Evaluasi pengetahuan awal

Lakukan penilaian awal untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan dasar siswa. Hal ini membantu guru memahami tingkat pemahaman siswa dan merencanakan pembelajaran yang sesuai.

8. Komunikasi dengan orang tua

Libatkan orang tua atau wali siswa dengan mengadakan pertemuan orang tua, mengirimkan surat pemberitahuan, atau menggunakan platform digital untuk berkomunikasi. Informasikan kepada mereka tentang proses pembelajaran, harapan, dan perkembangan siswa.

9. Pembinaan sikap positif

Dorong siswa untuk berbagi, bekerja sama, dan menghormati satu sama lain. Ajarkan nilai-nilai positif seperti kerjasama, persahabatan, dan kejujuran.

10. Pendampingan dan perhatian

Berikan perhatian dan bimbingan ekstra kepada siswa baru. Pastikan mereka merasa didukung dan mendapatkan bantuan jika menghadapi kesulitan.

Penting untuk diingat bahwa siswa baru di kelas 1 SD masih belajar beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan proses pembelajaran. Dalam setiap langkah, berikan mereka waktu dan ruang untuk tumbuh dan mengembangkan diri mereka dengan dukungan yang tepat.

Langkah-langkah perkenalan dan pembelajaran

Halo dan selamat datang di kelas 1 SD! Saya sangat senang dapat menjadi pengenalan awal bagi kalian yang baru saja bergabung di tahun pertama pendidikan dasar kalian. Di kelas ini, kalian akan belajar banyak hal baru dan menarik bersama-sama.

Pertama-tama, perkenalkanlah dirimu kepada teman-teman sekelas. Ceritakanlah nama lengkapmu, usiamu, dan hal-hal menarik tentang dirimu. Ini adalah kesempatan yang baik untuk saling mengenal dan memulai persahabatan baru.

Selanjutnya, mari kita bahas beberapa hal penting tentang kelas 1 SD. Di kelas ini, kita akan belajar membaca, menulis, dan berhitung. Kita akan mempelajari huruf-huruf abjad, angka, serta cara membentuk dan mengucapkan kata-kata. Kalian akan diperkenalkan dengan buku-buku pelajaran, pena, dan pensil. Kita akan belajar membaca cerita pendek, menulis kalimat sederhana, dan melakukan penjumlahan dan pengurangan dasar.

Selain pelajaran inti, kita juga akan belajar tentang berbagai topik menarik seperti ilmu pengetahuan alam, seni, musik, dan olahraga. Kita akan melibatkan diri dalam kegiatan kreatif dan bermain bersama untuk membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.

Tentunya, di kelas ini, kita akan menjalani peraturan dan tata tertib yang telah ditetapkan. Ini bertujuan untuk menjaga disiplin, keselamatan, dan lingkungan belajar yang positif. Mari kita berusaha menjadi siswa yang rajin, sopan, dan saling menghormati satu sama lain.

Jangan khawatir jika ada hal yang tidak kalian pahami. Saya akan selalu siap membantu dan menjelaskan materi dengan lebih rinci. Jangan ragu untuk bertanya saat kalian membutuhkan bantuan.

Selamat bergabung di kelas 1 SD! Saya sangat antusias untuk berpetualang bersama dalam perjalanan pembelajaran yang menyenangkan dan bermanfaat. Mari kita menjadikan tahun ini sebagai tahun yang penuh prestasi dan kebahagiaan.

Ikuti dan baca artikel lainnya BlogPendidikan.net di GOOGLE NEWS

Apa dan Bagaimana Maksud Marketplace Guru, Kebijakan Baru KemendikbudRistek

Apa dan Bagaimana Maksud Marketplace Guru, Kebijakan Baru KemendikbudRistek

BlogPendidikan.net
- Perekrutan tenaga guru hingga saat ini masih menyisakan beberapa masalah. Dalam usaha menyelesaikan masalah tersebut, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, Nadiem Anwar Makarim berencana membuat marketplace bagi guru.

Dalam Rapat Kerja Komisi X DPR RI dengan Mendikbud RI yang membahas tentang kesiapan pemerintah pusat dalam mengisi formasi guru PPK, Nadiem menuturkan terdapat tiga penyebab yang membuat rekrutmen guru di tanah air saat ini masih bertemu beberapa kendala.

Pertama adalah sekolah terkadang membutuhkan guru baru secara realtime karena ada beberapa alasan yang membuat guru sebelum berhenti. Sementara itu, rekrutmen guru saat ini masih dilakukan secara terpusat dalam jangka sekali tiap tahunnya.

"Guru itu adalah pekerja di dalam sekolah-sekolah kita yang bisa kapan saja pindah, bisa saja berhenti, pensiun atau meninggal sewaktu-waktu," tutur Nadiem dalam live streaming Raker Komisi X DPR RI bersama Mendikbud RI di YouTube Komisi X DPR RI Channel dikutip Senin dari detik.com.

Kedua, menurut Nadiem proses perekrutan guru tidak sesuai dengan kebutuhan sekolah. Ia mengatakan bahwa saat ini masih ada siklus yang tidak sinkron antara sekolah dan pemerintah pusat.

"Perekrutan ini dilakukan secara terpusat karena adanya kekhawatiran bahwa jumlah dan kompetensi guru itu tidak sesuai kebutuhan dan sebenarnya kalau kita sudah punya data dari setiap sekolah, seharusnya yang mengerti kebutuhan rekrutmen itu kembali kepada sekolah," tambahnya.

Penyebab ketiga adalah pemerintah daerah tidak mengajukan formasi ASN yang sesuai dengan kebutuhan.

"Pemda tidak mengajukan formasi ASN yang sesuai dengan kebutuhan data yang dari pusat, data jumlah pendidikan dari Dapodik karena berbagai macam alasan," tuturnya.

Apa Itu Marketplace untuk Guru

Nadiem menyampaikan bahwa Kemendikbud telah berdiskusi dengan empat kementerian yakni Kemendikbudristek, Kemenkeu, Kemendagri dan Kemenpan-RB dalam membuat solusi atas ketiga permasalahan tersebut. Salah satu solusinya adalah dengan pembuatan marketplace untuk guru.

"Marketplace untuk talent guru, di mana akan ada suatu tempat di mana semua guru-guru yang boleh mengajar masuk ke dalam sebuah data base yang bisa diakses oleh semua sekolah yang ada di Indonesia," terang Nadiem.

Dengan marketplace ini, Nadiem mengatakan setiap sekolah nantinya bisa mencari siapa saja yang bisa menjadi guru dan siapa saja guru yang bisa diundang sesuai dengan kebutuhan.

Siapa Saja yang Masuk Marketplace Guru?

Marketplace guru nantinya akan berisikan guru honorer yang lulus seleksi, lulusan PPG pra jabatan, dan calon guru ASN.

Guru honorer yang lulus seleksi adalah guru honorer yang mengikuti seleksi untuk menjadi calon guru ASN. Nantinya, seleksi ini akan ditingkatkan frekuensinya lebih dari dari satu kali dalam setahun.

Untuk lulusan PPG pra jabatan adalah mereka yang lulus uji kompetensi dan dinyatakan memenuhi syarat sebagai calon guru ASN. Dengan begitu, Nadiem mengusulkan agar program PPG dan mahasiswa PPG perlu ditingkatkan

Sementara calon guru ASN adalah semua guru honorer yang lulus seleksi dan lulusan PPG pra jabatan. Mereka nantinya dipersilahkan untuk mendaftar ke dalam marketplace calon guru ASN.

Ikuti dan baca artikel lainnya BlogPendidikan.net di GOOGLE NEWS

Download Lengkap Bahan Ajar dan Media Pembelajaran Interaktif Untuk PAUD, SD dan SMP

Download Lengkap Bahan Ajar dan Media Pembelajaran Interaktif Untuk PAUD, SD dan SMP

BlogPendidikan.net
- Salam,....  apa kabar Bapak dan Ibu guru semua, kami berharap semuanya dalam keadaan baik dan sehat-sehat selalu. Untuk kesempatan kali ini Blog Pendidikan akan berbagi sesuatu yang sangat bermanfaat untuk Pendidik dalam hal kelancaran proses pembelajaran di kelas.

Kali ini Bapak dan Ibu akan memiliki bahan ajar dan media pembelajaran yang bisa Anda unduh secara gratis melalui artikel ini. Bahan ajar dan media pembelajaran ini sesungguhnya berbayar Kami memberikan kesempatan bagi Bapak dan Ibu guru untuk memilikinya secara gratis.

Bahan ajar ini sangat menarik untuk dimiliki dan diterapkan dalam proses pembelajaran. Selain menarik, juga melatih pemahaman, kemandirian, keaktifan dan kreativitas peserta didik. 

Jadi sangat disayangkan jika Bapak dan Ibu guru untuk tidak memiliki Bahan ajar ini, penerapannya sangat mudah dan efisien. File dalam bentuk PDF dan PPT.

Bahan ajar yang baik harus disesuaikan dengan tingkat pemahaman dan kebutuhan siswa, menyediakan contoh dan ilustrasi yang relevan, dan menyajikan informasi secara sistematis.

Selain itu, bahan ajar juga dapat dimodifikasi dan disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan tren pembelajaran terkini. 

Dalam era digital, bahan ajar sering diperluas ke dalam bentuk media digital seperti aplikasi pembelajaran, platform pembelajaran online, simulasi komputer, dan konten interaktif lainnya.

Penting untuk mencatat bahwa bahan ajar hanya merupakan alat atau sumber untuk membantu proses pembelajaran. 

Efektivitas bahan ajar bergantung pada cara penggunaannya oleh guru atau pengajar dalam konteks pembelajaran yang tepat.

Bahan Ajar dan Media Pembelajaran Interaktif Untuk PAUD, SD dan SMP >>> DOWNLOAD

Catatan: 
File disimpan dalam folder WinRar (semua bahan ajar ada didalam satu folder)
Bahan Ajar ini juga bisa dimiliki oleh orang tua siswa.

Untuk mengunduh bahan ajar dan media pembelajaran Anda harus masuk dan membuat akun dihalaman tersebut.

Teacher Creator Awards 2023/2024 

Tunjangan Sertifikasi Yang Sempat Tertunda Akhirnya Cair Juga, Menyusul Tambahan THR 50 Persen Untuk Guru

Tunjangan Sertifikasi Yang Sempat Tertunda Akhirnya Cair Juga, Menyusul Tambahan THR 50 Persen Untuk Guru

BlogPendidikan.net
- Akhirnya tunjangan sertifikasi guru atau tunjangan profesi guru (TPG) yang sempat tertunda akhirnya cair juga dan bersamaan pencairan THR 50 persen guru. 

Dikutip dari betv.disway.id ribuan Guru SD/SMP di Kota Bengkulu, menerima pencairan tunjangan sertifikasi triwulan 1 2023 atau Tunjangan Profesi Guru (TPG) dan THR 50 persen untuk guru Senin, 25 Mei 2023.

Dihadapan ratusan Guru dan Kepala Sekolah, pencairan ditandai dengan penyerahan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dari Kepala BPKAD Kota Bengkulu, Yudi Susanda kepada Kabid Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas Pendidikan Kota Bengkulu, Zainal Azmi.

Serta turut hadir menyaksikan penyerahan ini Asisten 1 Pemkot Bengkulu, Eko Agusrianto, dan Kepala Dinas Kominfo Kota Bengkulu, Gitagama Putra.

Didepan awak media Eko mengatakan bahwa pencairan sertifikasi dan THR 50 persen ini memang sempat tertunda beberapa waktu lalu. Setelah melalui beberapa proses akhirnya bisa dicairkan pada hari ini.

"Kita bersyukur, mudah-mudahan kita yang pertama. Ini kabar baik untuk para guru," kata Eko 
Disisi lain, Kepala BPKAD Kota Bengkulu, Yudi Susanda mengatakan untuk anggaran sertifikasi ini sendiri mencapai total anggaran Rp 16 Milyar yang disalurkan baik ASN maupun honorer.

Sementara, untuk THR 50 persen, anggarannya mencapai Rp 2,8 miliar, dan telah ditranfer kepada 1.300an guru di Kota Bengkulu.

Dikatakan juga oleh Kepala BPKAD, bahwa untuk pencarian ini tidak mengalami adanya hambatan, namun tertunda beberapa waktu lalu karena harus melalui proses dan mekanisme, mulai dari pendataan sampai proses pengusulan pencairan.

"Tidak ada hambatan. Hari ini cair semua untuk anggara sertifikasi total Rp 16 M, THR 50 persen sebesar 2,8 M, untuk THR ini karena 50 persen jadi yang dihitung untk 1 bulan," ungkap Yudi.

Ikuti dan baca artikel lainnya BlogPendidikan.net di GOOGLE NEWS

Contoh Jadwal Pelajaran Kurikulum Merdeka Kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 Jenjang SD/MI

Contoh Jadwal Pelajaran Kurikulum Merdeka Kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 Jenjang SD/MI

BlogPendidikan.net 
- Kali ini blogpendidikan.net akan berbagi tentang jadwal pelajaran Kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) untuk jenjang SD/MI. 

Pembaharuan pembelajaran bertujuan untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran yang sudah dimulai pada kurikulum-kurikulum sebelumnya.

Karena itu, pembelajaran paradigma baru pun disertai dengan penyesuaian kurikulum ke Kurikulum Merdeka. Struktur kurikulum ini didasari tiga hal yaitu berbasis kompetensi, pembelajaran yang fleksibel dan karakter Pancasila.
Selain itu, struktur kurikulum berbasis konteks satuan pendidikan pun kembali dikuatkan.

Berikut ini beberapa prinsip dalam pengembangan struktur Kurikulum Merdeka:

Struktur Minimum

Struktur kurikulum minimum ditetapkan tapi satuan pendidikan bisa mengembangkan program dan kegiatan tambahan sesuai visi misi dan juga sumber daya yang tersedia.

Otonomi

Kurikulum memberi kemerdekaan pada satuan pendidikan dan pendidik untuk merancang proses dan materi pembelajaran yang relevan dan kontekstual.

Sederhana

Perubahan yang terjadi adalah seminimal mungkin dengan beberapa aspek yang berubah secara signifikan dari kurikulum sebelumnya. Tapi, tujuan, arah perubahan, dan rancangannya jelas dan mudah dipahami sekolah dan pemangku kepentingan.

Gotong Royong

Pengembangan kurikulum dan bahan ajar adalah hasil kolaborasi puluhan institusi, di antaranya Kementerian Agama, universitas, sekolah dan lembaga pendidikan lainnya.
Pembagian Alokasi Waktu Jam Pelajaran Struktur Kurikulum Merdeka Jenjang SD

Pada Kurikulum 2013: IPA dan IPS sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri-
sendiri dan pendekatan pembelajaran Tematik.

Pada Kurikulum Merdeka: IPA dan IPS digabung menjadi IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial) sebagai fondasi sebelum anak belajar IPA dan IPS terpisah di jenjang SMP dan Pendekatan pembelajaran pengorganisasian muatan pelajaran (berbasis mata pelajaran, tematik, dsb.) merupakan kewenangan satuan pendidikan Sekolah boleh tetap menggunakan tematik ataupun beralih ke pendekatan berbasis mata pelajaran.
Struktur Kurikulum Merdeka SD/MI adalah sebagai berikut. Alokasi waktu mata pelajaran SD/MI Kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 (Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit).

 

Berikut contoh jadwal pelajaran/daftar pelajaran dan alokasi waktu Implementasi Kurikulum Merdeka SD/MI:

Jadwal Pelajaran Kurikulum Merdeka Kelas 1 Jenjang SD/MI >>> UNDUH
Jadwal Pelajaran Kurikulum Merdeka Kelas 2 Jenjang SD/MI >>> UNDUH
Jadwal Pelajaran Kurikulum Merdeka Kelas 3 Jenjang SD/MI >>> UNDUH
Jadwal Pelajaran Kurikulum Merdeka Kelas 4 Jenjang SD/MI >>> UNDUH
Jadwal Pelajaran Kurikulum Merdeka Kelas 5 Jenjang SD/MI >>> UNDUH
Jadwal Pelajaran Kurikulum Merdeka Kelas 6 Jenjang SD/MI >>> UNDUH

Tips Penguasaan Pengelolaan Kelas Yang Baik dan Efektif

Tips Penguasaan Pengelolaan Kelas Yang Baik dan Efektif

BlogPendidikan.net
- Penguasaan kelas mengacu pada kemampuan seorang guru dalam mengelola dan mengendalikan kelas dengan efektif. Ini melibatkan penggunaan strategi, keterampilan, dan pengetahuan yang tepat untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif, produktif, dan aman. 

Penguasaan kelas melibatkan kemampuan guru dalam menjaga disiplin, memfasilitasi pembelajaran, membangun hubungan yang baik dengan siswa, dan mengoptimalkan partisipasi siswa.

Penguasaan kelas juga mencakup kemampuan guru dalam mengelola waktu dengan efisien, mengatur tugas-tugas dan aktivitas kelas, memberikan arahan yang jelas, memberikan umpan balik yang konstruktif, serta mengatasi konflik atau situasi yang mungkin muncul dalam kelas. 
Guru yang memiliki penguasaan kelas yang baik dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembelajaran, mempromosikan keterlibatan siswa, dan mengoptimalkan potensi belajar mereka.

Penguasaan kelas bukan hanya tentang mengendalikan siswa secara ketat, tetapi juga melibatkan pendekatan yang berpusat pada siswa, memahami kebutuhan dan gaya belajar mereka, serta mendorong partisipasi aktif dan kolaboratif.

Dengan memiliki penguasaan kelas yang baik, guru dapat mencapai tujuan pembelajaran, menciptakan pengalaman pembelajaran yang bermakna, dan memfasilitasi perkembangan holistik siswa dalam kelas.

Berikut adalah beberapa tips untuk mencapai penguasaan yang baik dan efektif dalam mengelola kelas:

1. Buat hubungan yang baik dengan siswa

Bangun hubungan yang positif dengan siswa-siswa Anda. Jadilah pendengar yang baik, tunjukkan minat pada kehidupan mereka, dan berikan dukungan yang diperlukan. Ini akan membantu menciptakan lingkungan kelas yang menyenangkan dan membangun saling percaya antara Anda dan siswa.
2. Tetapkan aturan dan harapan yang jelas

Sampaikan aturan kelas dengan tegas kepada siswa sejak awal. Pastikan mereka memahami apa yang diharapkan dari mereka dalam hal perilaku, kedisiplinan, dan kinerja akademik. Berikan penjelasan mengenai konsekuensi yang mungkin timbul jika aturan tersebut dilanggar.

3. Gunakan strategi pengelolaan kelas yang efektif

Pilih strategi pengelolaan kelas yang sesuai dengan gaya pengajaran dan kebutuhan siswa Anda. Misalnya, penggunaan sinyal atau isyarat yang jelas untuk memberikan petunjuk kepada siswa, menggunakan waktu dengan efisien, dan mengelola transisi antaraktivitas dengan mulus.

4. Buat suasana pembelajaran yang menarik

Ciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan berinteraksi dengan siswa secara aktif. Gunakan berbagai teknik pengajaran seperti diskusi kelompok, proyek kolaboratif, atau permainan pendidikan untuk menjaga minat dan keterlibatan siswa.

5  Berikan umpan balik yang konstruktif

Berikan umpan balik kepada siswa secara teratur. Fokus pada aspek-aspek positif dari kinerja mereka, namun juga berikan saran yang konstruktif untuk perbaikan. Jadilah jelas dan spesifik dalam umpan balik Anda, dan dorong siswa untuk terus mengembangkan potensi mereka.

6. Jadwalkan waktu untuk refleksi

Sisipkan waktu dalam jadwal Anda untuk merefleksikan praktik pengajaran Anda. Tinjau apa yang telah berhasil dan apa yang mungkin perlu ditingkatkan. Melakukan refleksi rutin akan membantu Anda terus mengembangkan keterampilan pengelolaan kelas Anda.
7. Bersikap adil dan konsisten

Bersikap adil dan konsisten dalam memperlakukan siswa. Terapkan aturan dan konsekuensi dengan cara yang sama untuk semua siswa. Hindari favoritisme dan berikan kesempatan yang setara bagi semua siswa untuk berpartisipasi dan berhasil.

8. Libatkan orang tua atau wali murid

Jalin kerjasama yang baik dengan orang tua atau wali murid. Sampaikan informasi secara teratur mengenai perkembangan siswa dan cari dukungan mereka dalam mendukung pembelajaran di rumah.

9. Terus berinovasi dan belajar

Tetaplah terbuka terhadap ide-ide baru dan teknik pengajaran yang efektif. Ikuti pelatihan atau workshop yang relevan, baca buku dan artikel pendidikan, dan bergabung dengan komunitas guru untuk berbagi pengalaman dan sumber daya.

10. Jaga keseimbangan dan diri sendiri

Penguasaan kelas yang baik juga melibatkan menjaga keseimbangan dalam hidup Anda. Prioritaskan kesehatan fisik dan mental Anda, dan cari waktu untuk melakukan aktivitas yang Anda nikmati di luar lingkungan sekolah.

Dengan menerapkan tips-tips ini, Anda dapat menciptakan lingkungan kelas yang positif, produktif, dan mendukung perkembangan siswa-siswa Anda. Ingatlah bahwa pengelolaan kelas yang efektif membutuhkan waktu, kesabaran, dan ketekunan. Teruslah beradaptasi dan mengembangkan keterampilan Anda seiring dengan pengalaman Anda sebagai seorang pendidik.

Ikuti dan baca artikel lainnya BlogPendidikan.net di GOOGLE NEWS

Ada Beberapa Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Pemberian Nilai Siswa

Ada Beberapa Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Pemberian Nilai Siswa

BlogPendidikan.net
- Penilaian siswa adalah proses evaluasi kinerja dan kemajuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Ini melibatkan pengukuran dan penilaian terhadap pemahaman, keterampilan, dan pengetahuan siswa dalam berbagai mata pelajaran atau bidang studi.

Dalam pemberian nilai siswa, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar proses penilaian menjadi adil, akurat, dan objektif. 

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian Nilai Siswa:

1. Kriteria Penilaian yang Jelas.

Tentukan kriteria penilaian dengan jelas sebelumnya, baik berupa rubrik penilaian, skala penilaian, atau indikator penilaian yang akan digunakan. Kriteria ini harus relevan dengan tujuan pembelajaran yang diinginkan dan dijelaskan dengan baik kepada siswa sebelum tugas atau ujian dilakukan.
2. Transparansi.

Pastikan siswa memahami bagaimana mereka akan dinilai dan apa yang diharapkan dari mereka. Jelaskan kepada siswa mengenai bobot penilaian setiap aspek yang dinilai dan berikan contoh-contoh kriteria yang baik.

3. Penggunaan Beragam Instrumen Penilaian.

Gunakan beragam instrumen penilaian seperti tes tertulis, tugas proyek, presentasi, observasi kinerja, atau diskusi kelompok. Hal ini akan membantu menggambarkan kemampuan siswa secara lebih komprehensif daripada hanya menggunakan satu jenis penilaian saja.

4. Pertimbangkan Berbagai Aspek Kemampuan.

Saat memberikan nilai, perhatikan berbagai aspek kemampuan siswa, termasuk pengetahuan, pemahaman konsep, penerapan, analisis, sintesis, kreativitas, kerjasama, dan kemampuan komunikasi. Jangan hanya fokus pada satu aspek saja, tetapi pertimbangkan keseluruhan kemampuan siswa.

5. Konsistensi.

Penting untuk memberikan penilaian yang konsisten kepada seluruh siswa. Gunakan standar yang sama dalam penilaian untuk menghindari bias atau perlakuan yang tidak adil. Periksa kesamaan kualitas dalam penilaian antara siswa satu dengan siswa lainnya.
6. Perhatikan Perkembangan Siswa.

Selain memberikan nilai akhir, perhatikan juga perkembangan siswa dari waktu ke waktu. Berikan umpan balik yang konstruktif untuk membantu siswa meningkatkan kemampuan mereka. Pertimbangkan penggunaan penilaian formatif yang memberikan informasi tentang kekuatan dan kelemahan siswa secara terus-menerus.

7. Keterbukaan terhadap Diskusi.

Jika siswa memiliki pertanyaan atau keberatan mengenai penilaian, berikan kesempatan untuk berdiskusi dan memberikan klarifikasi. Jaga komunikasi terbuka dengan siswa untuk menghindari ketidakpuasan yang mungkin timbul.

8. Pertimbangkan Konteks Individu.

Ketahui konteks individu siswa, termasuk latar belakang, kebutuhan khusus, atau tantangan yang mereka hadapi. Ini dapat membantu dalam memahami dan menilai kemajuan siswa secara lebih holistik.

9. Catatan dan Dokumentasi.

Pastikan untuk mencatat dan mendokumentasikan hasil penilaian dengan cermat. Ini akan membantu dalam memberikan umpan balik kepada siswa, memberikan bukti penilaian yang adil, dan memfasilitasi pelaporan kemajuan siswa kepada orang tua atau pihak yang berkepentingan lainnya.
10. Evaluasi Diri.

Melibatkan siswa dalam proses penilaian diri mereka sendiri dapat memberikan wawasan yang berharga tentang pemahaman mereka terhadap materi dan kemajuan mereka. Berikan kesempatan bagi siswa untuk merefleksikan pencapaian mereka dan membuat rencana untuk meningkatkan prestasi mereka di masa depan.

Semua hal ini akan membantu menciptakan proses penilaian yang adil, transparan, dan bermakna bagi siswa dalam upaya meningkatkan pembelajaran mereka

Ikuti dan baca artikel lainnya BlogPendidikan.net di GOOGLE NEWS

15 Teknik Membuka dan Memulai Pembelajaran Agar SIswa Antusias dan Bersemangat

15 Teknik Membuka dan Memulai Pembelajaran Agar SIswa Antusias dan Bersemangat

BlogPendidikan.net
- Teknik membuka pembelajaran merupakan metode atau strategi yang digunakan oleh seorang pendidik untuk memulai sesi pembelajaran agar siswa tertarik, bersemangat, dan siap untuk belajar.

Tujuan dari teknik membuka pembelajaran adalah untuk menciptakan suasana belajar yang positif, membangkitkan minat siswa, dan mempersiapkan mereka secara mental dan emosional untuk menerima materi pembelajaran.

Berikut ini adalah 15 teknik yang dapat Anda gunakan untuk membuka dan memulai pembelajaran agar siswa antusias dan bersemangat:

1. Buat suasana menyambut yang positif

Sambut siswa dengan senyuman dan ucapan hangat saat mereka masuk ke dalam kelas. Buatlah lingkungan yang menyenangkan dengan musik latar yang menenangkan atau bahan dekorasi menarik.
2. Icebreaking atau permainan penghangat

Mulailah pembelajaran dengan permainan sederhana atau aktivitas icebreaker yang dapat memancing antusiasme siswa. Ini membantu memecah kekakuan awal dan membantu siswa merasa lebih santai dan terlibat.

3. Hubungkan materi dengan kehidupan nyata

Jelaskan kepada siswa mengapa materi yang akan mereka pelajari penting dan relevan dalam kehidupan sehari-hari. Bawakan contoh-contoh yang menarik atau cerita yang memperlihatkan aplikasi praktis dari konsep yang akan diajarkan.

4. Variasi metode pengajaran

Gunakan berbagai metode pengajaran seperti ceramah singkat, diskusi kelompok, presentasi, demonstrasi, atau kegiatan praktik langsung. Menggunakan variasi metode pengajaran membantu menjaga minat siswa dan mencegah kebosanan.

5. Tampilkan antusiasme dan energi

Tunjukkan antusiasme Anda terhadap materi yang diajarkan. Siswa cenderung lebih tertarik dan antusias jika mereka melihat bahwa guru mereka juga bersemangat tentang topik tersebut.

6. Berikan tantangan

Buatlah tantangan atau proyek menarik yang memotivasi siswa untuk belajar. Hal ini dapat melibatkan kompetisi sehat atau pemberian hadiah kecil untuk prestasi atau usaha siswa.
7. Kenali minat dan kebutuhan siswa

Coba kenali minat dan kebutuhan siswa secara individu. Sesuaikan pembelajaran dengan minat mereka dan berikan kesempatan bagi siswa untuk berkontribusi dan berbagi ide mereka.

8. Berikan umpan balik positif

Selalu berikan umpan balik positif kepada siswa tentang usaha mereka dan kemajuan yang mereka buat. Hal ini mendorong dan membangun kepercayaan diri siswa.

9. Libatkan siswa secara aktif

Berikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Ajak mereka untuk berdiskusi, bertanya, atau berbagi pendapat mereka. Ini membantu meningkatkan keterlibatan dan antusiasme siswa.

10. Jadikan pembelajaran menyenangkan

Integrasikan elemen-elemen kreatif, seperti permainan pendidikan, video pendek yang menarik, atau aktivitas praktis yang menarik untuk membuat pembelajaran menjadi menyenangkan dan menarik bagi siswa.

11. Pertanyaan Awal

Guru dapat memulai pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan yang menarik dan relevan terkait topik yang akan dipelajari. Pertanyaan ini bertujuan untuk merangsang pemikiran siswa dan membuat mereka berpikir secara aktif.

12. Cerita Pendek atau Anekdot

Guru dapat memulai pembelajaran dengan menceritakan kisah pendek atau anekdot yang terkait dengan topik pembelajaran. Cerita tersebut dapat memancing minat dan perhatian siswa serta mempersiapkan mereka untuk memahami konsep yang akan diajarkan.
13. Demonstrasi atau Percobaan

Guru dapat melakukan demonstrasi atau percobaan yang menarik untuk memperkenalkan konsep pembelajaran. Hal ini dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa dan membuat mereka terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran.

14. Gambar atau Visualisasi

Guru dapat menggunakan gambar, grafik, atau visualisasi lainnya untuk menggambarkan konsep yang akan dipelajari. Ini membantu siswa memahami materi secara visual dan mengaktifkan imajinasi mereka.

15. Aktivitas Kelompok atau Diskusi

Mengadakan aktivitas kelompok atau diskusi ringan sebelum memulai materi pembelajaran dapat membantu siswa saling mengenal, merasa nyaman, dan membangun keterlibatan. Ini juga membantu menciptakan suasana kolaboratif dalam kelas.

Dengan menggunakan teknik-teknik tersebut, diharapkan siswa dapat memperoleh pengalaman pembelajaran yang lebih bermakna dan efektif.

Ikuti dan baca artikel lainnya BlogPendidikan.net di GOOGLE NEWS

Contoh Kata-kata Penguatan Sebagai Catatan Motivasi di Rapor Siswa

Contoh Kata-kata Penguatan Sebagai Catatan Motivasi di Rapor Siswa

BlogPendidikan.net
- Penerimaan rapor biasanya merujuk pada proses di mana siswa menerima rapor akhir yang memperlihatkan hasil belajar mereka selama suatu periode, seperti semester atau tahun ajaran.

Penerimaan rapor adalah proses di mana siswa menerima laporan hasil belajar mereka yang biasanya diberikan oleh sekolah. 

Rapor memberikan informasi tentang prestasi akademik siswa, penilaian kinerja, serta kemajuan mereka dalam berbagai aspek pembelajaran.
Penerimaan rapor merupakan momen penting bagi siswa dan orang tua untuk mengevaluasi perkembangan belajar siswa dan melakukan refleksi serta perencanaan ke depan. Hal ini juga merupakan kesempatan untuk merayakan prestasi dan memotivasi siswa dalam perjalanan pendidikan mereka.

Berikut adalah beberapa contoh kata-kata penguatan yang dapat digunakan dalam catatan di rapor siswa:

1. Bravo! Prestasi yang luar biasa!

2. Selamat! Kerja kerasmu telah membuahkan hasil yang membanggakan.

3. Luar biasa! Terus pertahankan semangat belajarmu.

4. Keren! Hasil kerjamu menunjukkan dedikasi dan keunggulan.

5. Bagus sekali! Terus tingkatkan prestasimu di masa mendatang.

6. Sangat membanggakan! Kemajuanmu dalam belajar sangat luar biasa.

7. Hebat! Pantas mendapatkan penghargaan atas prestasi yang kamu peroleh.

8. Teruslah berusaha! Potensimu sangat besar, dan kamu dapat mencapai lebih banyak lagi.

9. Apresiasi yang tinggi! Belajar dengan sungguh-sungguh telah membuahkan hasil yang baik.

10. Mantap! Siswa yang sangat berdedikasi dan tekun dalam belajar.

11. Selamat atas prestasi yang gemilang! Terus tunjukkan kualitas dirimu di bidang ini.

12. Tidak ada kata lain selain "luar biasa"! Tetap semangat dan jadilah inspirasi bagi teman-teman sekelasmu.

13. Fantastic! Prestasi yang kamu raih merupakan bukti kerja keras dan ketekunanmu.

14. Prestasi yang membanggakan! Teruslah berkarya dan tunjukkan kemampuanmu yang luar biasa.

15. Bravo! Selalu memberikan yang terbaik dalam segala hal yang kamu lakukan.

16. Hebat sekali! Kamu sudah menunjukkan kemajuan yang luar biasa.

17. Aku sangat bangga dengan kerja kerasmu dan dedikasimu.

18. Teruskan usahamu! Kamu sedang membuat kemajuan yang signifikan.

19. Kamu memiliki potensi yang luar biasa. Aku yakin kamu bisa menghadapi tantangan ini.

20. Bravo! Kamu telah menyelesaikan tugas dengan sangat baik.

21. Terima kasih atas usahamu yang sungguh-sungguh. Aku menghargainya.

22. Kamu memiliki kemampuan yang luar biasa. Terus tunjukkan bakatmu!

23. Kamu adalah siswa yang cerdas dan kreatif. Teruslah berinovasi!

24. Selamat! Prestasi yang kamu raih merupakan hasil kerja kerasmu yang tak terbantahkan.

25. Kamu adalah contoh yang menginspirasi bagi teman-temanmu. Teruslah menjadi panutan yang baik.
Pastikan untuk menggunakan kata-kata yang sesuai dengan pencapaian siswa dan memberikan penguatan positif yang memotivasi mereka untuk terus berkembang.

Ikuti dan baca artikel lainnya BlogPendidikan.net di GOOGLE NEWS

Inilah Langkah-langkah Yang Tepat Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PBL) Guru dan Siswa

Inilah Langkah-langkah Yang Tepat Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PBL) Guru dan Siswa

BlogPendidikan.net
- Model pembelajaran Project-Based Learning (PBL) adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada pengerjaan proyek nyata atau tugas kompleks yang memerlukan pemecahan masalah, kerjasama antar siswa, dan penerapan pengetahuan dan keterampilan dalam konteks nyata. 

Dalam model ini, siswa belajar melalui pengalaman langsung dalam menjalankan proyek-proyek yang relevan dengan materi pelajaran yang dipelajari.

PBL mengharuskan siswa untuk mengidentifikasi, merencanakan, dan melaksanakan proyek atau tugas yang berbasis pada pertanyaan atau masalah yang dihadapi. 

Mereka harus mengumpulkan informasi, menganalisis data, dan membuat presentasi atau produk akhir yang menunjukkan pemahaman mereka terhadap materi pelajaran. 
Selama proses ini, guru berperan sebagai fasilitator atau mentor yang membantu siswa dalam merumuskan pertanyaan, mengembangkan keterampilan, dan memberikan umpan balik yang konstruktif.

Berikut ini adalah langkah-langkah penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PBL) bagi guru dan siswa:

1. Pilihlah topik atau proyek yang relevan

Guru dan siswa dapat bersama-sama memilih topik atau proyek yang relevan dengan materi pelajaran atau minat siswa. Proyek tersebut haruslah memiliki keterkaitan yang kuat dengan dunia nyata agar siswa dapat melihat kaitan antara pembelajaran di kelas dengan kehidupan sehari-hari.

2. Bentuklah tim proyek

Siswa dapat dibagi ke dalam tim-tim kecil yang terdiri dari beberapa anggota. Setiap tim akan bertanggung jawab untuk menyelesaikan proyek yang telah ditetapkan. Pastikan setiap anggota tim memiliki peran dan tanggung jawab yang jelas agar kerjasama dalam tim dapat terjaga.

3. Identifikasi tujuan pembelajaran

Tentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai melalui proyek tersebut. Tujuan ini harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan dapat waktu (SMART). Misalnya, meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep matematika melalui penerapan dalam proyek desain bangunan.
4. Rencanakan langkah-langkah proyek

Bersama dengan siswa, buatlah rencana yang jelas mengenai langkah-langkah yang harus diambil dalam proyek tersebut. Langkah-langkah ini bisa mencakup riset, pengumpulan data, eksperimen, desain, dan pelaksanaan proyek. Pastikan rencana tersebut mengikuti alur logis dan mempertimbangkan waktu yang tersedia.

5. Dorong siswa untuk melakukan riset dan eksplorasi

Berikan siswa akses ke sumber daya yang relevan, seperti buku, jurnal, internet, dan ahli di bidang terkait. Dorong mereka untuk melakukan riset dan eksplorasi secara mandiri untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang topik atau proyek yang mereka kerjakan.

6. Bimbing siswa dalam proses pembelajaran

Guru memiliki peran penting dalam membimbing siswa selama proses pembelajaran. Berikan bimbingan, dorongan, dan dukungan kepada siswa saat mereka menghadapi kendala atau kesulitan dalam proyek mereka. Selain itu, berikan umpan balik yang konstruktif untuk membantu mereka meningkatkan kualitas proyeknya.

7. Implementasikan proyek

Biarkan siswa mengerjakan proyek mereka sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Guru dapat memberikan arahan tambahan atau bantuan teknis jika diperlukan. Pastikan siswa terlibat aktif dalam pelaksanaan proyek dan melibatkan semua anggota tim.

8. Evaluasi dan refleksi

Setelah proyek selesai, lakukan evaluasi terhadap hasil yang dicapai oleh siswa. Evaluasi dapat dilakukan melalui presentasi, laporan tertulis, diskusi, atau bentuk penilaian lainnya. Selain itu, dorong siswa untuk merefleksikan proses pembelajaran yang mereka alami, mengidentifikasi apa yang telah dipelajari, dan mengenali kemungkinan perbaikan di masa depan.
9. Presentasikan proyek

Berikan kesempatan kepada setiap tim untuk mempresentasikan hasil proyek mereka kepada kelas atau audiens lainnya. Proses ini membantu siswa memperoleh pengalaman berbicara di depan umum dan berbagi pengetahuan yang telah mereka peroleh selama proses pembelajaran.

10. Lanjutkan pembelajaran

Setelah proyek selesai, jangan biarkan pembelajaran berakhir di situ. Gunakan proyek tersebut sebagai dasar untuk melanjutkan pembelajaran lebih lanjut. Buatlah kaitan dengan materi pelajaran lainnya dan dorong siswa untuk menghubungkan pengalaman proyek dengan kehidupan nyata.

Model PBL bertujuan untuk mengembangkan pemahaman yang mendalam, keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, kreativitas, dan kemampuan pemecahan masalah siswa. Dengan terlibat dalam proyek yang relevan dan bermakna, siswa dapat mengalami pembelajaran yang lebih autentik dan terkait langsung dengan dunia nyata.

Ikuti dan baca artikel lainnya BlogPendidikan.net di GOOGLE NEWS