Showing posts with label Pembiasaan Guru. Show all posts
Showing posts with label Pembiasaan Guru. Show all posts

Hal Apa Saja Yang Dapat Dilakukan Melalui Pembiasaan Kecil Namun Berdampak Baik di Awal Pembelajaran

Hal Apa Saja Yang Dapat Dilakukan Melalui Pembiasaan Kecil Namun Berdampak Baik di Awal Pembelajaran

BlogPendidikan.net
- Ada banyak hal kecil yang dapat kita lakukan di awal pembelajaran untuk menjadi kebiasaan baik bagi siswa kita. Hal-hal kecil tersebut terkadang tidak kita sadari dan malah terkadang terlewatkan karena beberapa alasan. 

Padahal, dampak yang dirasakan bila menjadi kebiasaan nantinya sangatlah besar manfaatnya. Penanaman karakter kepada siswa haruslah dimulai dari saat mereka datang di awal memulai pelajaran. 
Guru yang baik itu bukan hanya membagikan ilmu pengetahuan saja, namun dapat mendidik siswa. Ki Hajar Dewantara juga mengatakan kita harus dapat menuntun siswa sesuai kodratnya dan membentuk karakternya melalui penanaman sikap-sikap positif, motivasi, teladan serta pembiasaan kecil yang berdampak besar tersebut.

Lalu apa saja yang dapat dilakukan melalui pembiasaan kecil namun berdampak baik di awal pembelajaran tersebut?

1. Mulailah dari diri sendiri.

Perilaku guru menjadi faktor penentu kepribadian siswa. Guru bukan hanya terampil dalam mengajar atau berbicara di depan kelas. Namun lebih kepada menjadi teladan bagi siswa. Kita harus lebih hati-hati dalam bersikap, penampilan serta tutur kata kita menjadi “contekan” bagi siswa. 

Periksa dan perhatikan diri kita, bagaimana penampilan kita. Apakah sesuai dengan keadaan dan situasi. Gunakan pakaian rapi, sopan dan bersih. Aroma tubuh guru pun akan mempengaruhi mood siswa. Jangan pula berlebihan dalam penampilan atau riasan. Guru yang berpenampilan menarik akan membuat minat siswa antusias dalam mengikuti pelajaran kita. 

2. Membiasakan mengucap salam.

Saya menanamkan keyakinan kepada siswa, salam adalah doa. Jadi dengan mengucap salam dan menyahutinya, kita sudah mendoakan diri kita dan orang lain. Pembiasaan ini dapat dilakukan saat ada guru maupun tidak ada guru serta kepada siapapun. 
Sikap yang diteladani adalah sopan santun dan saling menghargai. Jadi, dengan terbiasa mengucap salam saat di kelas, akan muncul keyakinan bahwa salam dapat dipakai atau dipergunakan saat bertemu dengan orang lain baik kepada yang lebih muda dari mereka ataupun kepada orang yang lebih tua. 

Dengan harapan sikap sopan santun akan muncul dari dalam diri siswa dan mereka lebih menghargai kepada orang lain.

3. Membaca doa belajar

Pembiasaan baik ini dilakukan untuk kita selalu mengingat kepada tuhan yang maha esa bahwa ilmu pengetahuan bersumber dari tuhan. Dengan membaca doa pula ada harapan mendapat ilmu yang barokah serta kebermanfaatan dalam belajar yang dilakukan. 

Ciri manusia beriman adalah selalu ingat dengan tuhan, maka dari itu sesuai pula dengan sila ke 1 pancasila, pembiasaan baik ini menurut saya wajib dan harus selalu dilakukan di awal pembelajaran bersama siswa. Keyakinan yang saya tanamkan kepada siswa adalah, tuhan maha pemberi. 

Lalu manusia adalah hamba yang penuh kekurangan, untuk itulah kita harus selalu berdoa meminta pertolongan kepada tuhan. Untuk pelaksanaannya mulailah dari doa-doa sederhana dan mudah diingat siswa. Jangan paksakan bila siswa belum mampu, pandulah dalam membaca doa. Pelan-pelan setelah mulai hafal doanya, tunjuklah pemimpin doa. 
Pemimpin dapat dipilih dari siswa yang lebih dulu datang sekolah atau yang paling semangat. Hal itu dilakukan untuk mengapresiasi siswa tersebut dan memotivasi siswa lain agar selalu berangkat sekolah penuh semangat dan lebih awal.

4. Mengucapkan pancasila

Saat ini banyak orang dewasa yang tidak hafal Pancasila, malah sebagian Pancasila acapkali dibuat “candaan”. Lalu bila tidak hafal dan tahu akan sila-silanya bagaimana kita dapat mengamalkan nilai-nilainya dalam kehidupan kita. Langkah mudah dalam pelaksanaannya adalah pemimpin kelas mengucapkan dan diikuti oleh seluruh siswa dikelas. 

Setelah selesai kegiatan ini, guru dapat memberikan contoh sikap-sikap pengamalan dari salah satu silanya, sebagai contoh adalah guru dapat mengapresiasi pembiasaan siswa yang rajin belajar dan semangat sekolah adalah bentuk dari pengamalan sila ke-2.

5. Menyanyikan lagu wajib

Selain dapat memupuk rasa nasionalisme kepada siswa, kebermanfaan dalam pembiasaan menyanyikan lagu-lagu wajib ini juga akan menambah semangat siswa dalam belajar. Kaitkan materi ajar dengan isi kandungan lagu wajib yang dinyanyikan. Semisal kita akan mempelajari geografi negara Indonesia, maka kita bisa menyanyikan lagu “Dari Sabang Sampai Merauke”. 

Dengan dipimpin oleh guru atau bisa juga oleh siswa yang berada di depan, diiringi oleh tepukan tentunya siswa akan bersemangat dalam memulai pembelajaran serta tertarik dalam mengikuti pelajaran yang kita lakukan bersama mereka. Dampak jangka panjang pun siswa akan terbiasa dengan semangat-semangat kebangsaan, cinta tanah air dan menghargai kemerdekaan dengan belajar.

6. Menghafalkan Materi Ajar

Pada kegiatan ini, siswa kita biasakan untuk melakukan pengulangan materi dengan cara menghafalkan materi yang berkaitan dengan pelajaran kita. Saya ambil contoh saat kita belajar tentang matematika, kita dapat meminta siswa bersama-sama menghafalkan perkalian, rumus- rumus matematika, atau mengenai ciri-ciri bangun datar/ruang. Dengan perilaku yang berulang harapannya siswa dapat mengingat materi tersebut hingga lama. 
Dengan adanya pembiasaan-pembiasaan kecil di atas, seyogyanya guru dapat menerapkan dan membiasakan di kelas sejak awal pembelajaran, tidak mesti sama atau harus seperti penerapan saya di atas. 

Kita dapat memodifikasi berbagai pembiasaan baik yang ada menyesuaikan dengan kebutuhan belajar siswa kita. Pada hakikatnya pula, masa-masa awal pembelajaran adalah masa dimana siswa semangat tinggi dalam belajar. 

Mereka tak sabar ingin tahu apa materi dan cara belajar yang bagaimana akan dilakukannya hari ini. Sehingga tugas guru memberi motivasi dan semangat diawal pelajaran tersebut dengan melakukan pembiasaan baik yang berdampak besar.

Terimakasih telah berkunjung, jika artikel ini bermanfaat jangan lupa berbagi.

Ikuti dan baca artikel lainnya BlogPendidikan.net di GOOGLE NEWS

Pembiasaan Guru, Alokasi Waktu, Jurnal Guru Mengajar dan Jurnal Harian Dalam Buku Kerja Guru

Pembiasaan Guru, Alokasi Waktu, Jurnal Guru Mengajar dan Jurnal Harian Dalam Buku Kerja Guru

BlogPendidikan.net
- Sebelum melaksanakan proses pembelajaran guru disibukkan dengan persiapan perangkat dan administrasi untuk menunjang pembelajaran dikelas. Tentunya yang perlu dipersiapkan adalah buku pembiasaan guru, alokasi waktu, jurnal guru mengajar dan jurnal harian. Empat kelengkapan administrasi guru bisa Anda peroleh pada akhir artikel ini.

Jurnal mengajar guru biasanya hanya memuat informasi yang menguntungkan guru semata, karena jurnal mengajarnya hanya memuat informasi tentang kemajuan belajar mengajar guru.

Isi jurnal mengajar yang dimiliki guru umumnya berbentuk tabel yang komponennya terdiri dari nomor, hari dan tanggal, kemajuan atau capaian materi ajar, dan tandatangan guru. Komponen ini tentu hanya guru yang tahu dan mengambil manfaatnya.

Guru dapat mengembangkan makna jurnal pembelajaran yang lebih luas sehingga tidak saja guru yang mengambil manfaat dari kegiatan melakukan jurnal pembelajaran, akan tetapi siswa pun dapat mengambil manfaat dari jurnal pembelajaran.

Salah satu manfaat jurnal pembelajaran bagi guru adalah hasil jurnal pembelajaran sebagai reflektif pembelajaran guru. Biasanya guru apabila ditanya tentang masalah siswa hanya menjawab motivasi belajar. Tetapi dengan mengembangkan jurnal pembelajaran nantinya guru akan memiliki permasalahan belajar siswa yang banyak dan variatif.

Pembiasaan Guru

Buku pembiasaan guru yang terdapat pada buku kerja 2 memuat tentang pembiasaan guru dalam proses pembelajaran yang dituangkan kedalam tulisan yang berisikan :

1. Kegiatan rutin
2. Kegiatan spontan
3. Kegiatan terprogram
4. Kegiatan keteladanan

Alokasi Waktu

Alokasi waktu dalam buku kerja guru berbeda dengan alokasi waktu yang terdapat pada perangkat pembelajaran. Alokasi waktu ini berisikan rangkuman jumlah pembagian waktu pada perangkat pembelajaran yang diberi alasan atau keterangan.

Berikut Format Pembiasaan Guru, Alokasi Waktu, Jurnal Guru Mengajar dan Jurnal Harian Dalam Buku Kerja Guru, bisa Anda unduh pada tautan dibawah ini.

Format Pembiasaan Guru dalam Buku Kerja : UNDUH
Format Alokasi Waktu dalam Buku Kerja : UNDUH
Jurnal Guru Mengajar dan Jurnal Harian dalam Buku Kerja : UNDUH

RPP daring dan Luring Bisa Anda Unduh Pada tautan dibawah Ini.


Baca Juga :

* Format Penilaian Harian (PH) Belajar Daring SD/MI Kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 : UNDUH

* Lembar Kerja Siswa (LKS) Belajar Dari Rumah dan PJJ Kelas 1 - 6 SD : UNDUH

* Format Penilaian Siswa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) : UNDUH

Itu dia tentang format Pembiasaan Guru, Alokasi Waktu, Jurnal Guru Mengajar dan Jurnal Harian Dalam Buku Kerja Guru, semoga bisa bermanfaat, dan terima kasih.

Ikuti BlogPendidikan.net pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan berita terupdate tentang guru dan pendidikan). Klik tanda  (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.