Showing posts with label Pendidik. Show all posts
Showing posts with label Pendidik. Show all posts

5 Kemampuan Yang Harus Dimiliki Siswa Abad 21

5 Kemampuan Yang Harus Dimiliki Siswa Abad 21

BlogPendidikan.net
- Kemampuan siswa abad 21 adalah kemampuan atau keterampilan yang harus dimiliki dan dibutuhkan siswa dimasa depan untuk sukses di dunia kerja abad 21. Kemampuan ini mencakup berpikir kritis, pemecahan masalah, kolaborasi, komunikasi, dan kreativitas.

Berikut adalah 5 kemampuan siswa abad 21:

1. Berpikir kritis. 

Siswa abad 21 dapat berpikir kritis untuk menganalisis informasi, mengevaluasi argumen, dan membuat keputusan yang rasional. Mereka juga mampu mengidentifikasi masalah dan mengembangkan solusi.

2. Memecahkan masalah. 

Siswa abad 21 dapat memecahkan masalah dengan cara yang kreatif dan inovatif. Mereka juga mampu mengidentifikasi masalah dan mengembangkan solusi.

3. Kolaborasi.

Siswa abad 21 dapat bekerja sama dengan orang lain secara efektif untuk mencapai tujuan bersama. Mereka juga dapat menghargai pendapat dan kontribusi orang lain.
4. Komunikasi. 

Siswa abad 21 dapat berkomunikasi secara efektif, baik secara lisan maupun tertulis. Mereka juga dapat memahami dan menanggapi pertanyaan dengan jelas dan ringkas.

5. Kreativitas.

Siswa abad 21 dapat berpikir kreatif untuk menghasilkan ide-ide baru dan inovatif. Mereka juga mampu memecahkan masalah dengan cara yang baru dan berbeda.

Kemampuan abad 21 penting untuk dimiliki siswa dan bagaimana kita sebagai pendidik menanamkan, agar siswa mampu memiliki kemampuan tersebut untuk mempersiapkan mereka di era yang sangat maju.

Ada banyak cara untuk mengembangkan kemampuan abad 21, termasuk:

1. Mengambil kelas atau kursus yang berfokus pada pengembangan keterampilan abad 21.
2. Mengerjakan proyek atau tugas yang mengharuskan Anda menggunakan keterampilan abad 21.
3. Bersosialisasi dengan orang yang memiliki keterampilan abad 21.
4. Membaca buku dan artikel tentang keterampilan abad 21.

Ikuti dan baca artikel lainnya BlogPendidikan.net di GOOGLE NEWS

Contoh Jadwal Pelajaran Kurikulum Merdeka Kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 Jenjang SD/MI

Contoh Jadwal Pelajaran Kurikulum Merdeka Kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 Jenjang SD/MI

BlogPendidikan.net 
- Kali ini blogpendidikan.net akan berbagi tentang jadwal pelajaran Kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) untuk jenjang SD/MI. 

Pembaharuan pembelajaran bertujuan untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran yang sudah dimulai pada kurikulum-kurikulum sebelumnya.

Karena itu, pembelajaran paradigma baru pun disertai dengan penyesuaian kurikulum ke Kurikulum Merdeka. Struktur kurikulum ini didasari tiga hal yaitu berbasis kompetensi, pembelajaran yang fleksibel dan karakter Pancasila.
Selain itu, struktur kurikulum berbasis konteks satuan pendidikan pun kembali dikuatkan.

Berikut ini beberapa prinsip dalam pengembangan struktur Kurikulum Merdeka:

Struktur Minimum

Struktur kurikulum minimum ditetapkan tapi satuan pendidikan bisa mengembangkan program dan kegiatan tambahan sesuai visi misi dan juga sumber daya yang tersedia.

Otonomi

Kurikulum memberi kemerdekaan pada satuan pendidikan dan pendidik untuk merancang proses dan materi pembelajaran yang relevan dan kontekstual.

Sederhana

Perubahan yang terjadi adalah seminimal mungkin dengan beberapa aspek yang berubah secara signifikan dari kurikulum sebelumnya. Tapi, tujuan, arah perubahan, dan rancangannya jelas dan mudah dipahami sekolah dan pemangku kepentingan.

Gotong Royong

Pengembangan kurikulum dan bahan ajar adalah hasil kolaborasi puluhan institusi, di antaranya Kementerian Agama, universitas, sekolah dan lembaga pendidikan lainnya.
Pembagian Alokasi Waktu Jam Pelajaran Struktur Kurikulum Merdeka Jenjang SD

Pada Kurikulum 2013: IPA dan IPS sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri-
sendiri dan pendekatan pembelajaran Tematik.

Pada Kurikulum Merdeka: IPA dan IPS digabung menjadi IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial) sebagai fondasi sebelum anak belajar IPA dan IPS terpisah di jenjang SMP dan Pendekatan pembelajaran pengorganisasian muatan pelajaran (berbasis mata pelajaran, tematik, dsb.) merupakan kewenangan satuan pendidikan Sekolah boleh tetap menggunakan tematik ataupun beralih ke pendekatan berbasis mata pelajaran.
Struktur Kurikulum Merdeka SD/MI adalah sebagai berikut. Alokasi waktu mata pelajaran SD/MI Kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 (Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit).

 

Berikut contoh jadwal pelajaran/daftar pelajaran dan alokasi waktu Implementasi Kurikulum Merdeka SD/MI:

Jadwal Pelajaran Kurikulum Merdeka Kelas 1 Jenjang SD/MI >>> UNDUH
Jadwal Pelajaran Kurikulum Merdeka Kelas 2 Jenjang SD/MI >>> UNDUH
Jadwal Pelajaran Kurikulum Merdeka Kelas 3 Jenjang SD/MI >>> UNDUH
Jadwal Pelajaran Kurikulum Merdeka Kelas 4 Jenjang SD/MI >>> UNDUH
Jadwal Pelajaran Kurikulum Merdeka Kelas 5 Jenjang SD/MI >>> UNDUH
Jadwal Pelajaran Kurikulum Merdeka Kelas 6 Jenjang SD/MI >>> UNDUH

8 Kriteria Menjadi Guru Penggerak Yang Efektif

8 Kriteria Menjadi Guru Penggerak Yang Efektif

BlogPendidikan.net
- Guru penggerak, atau dalam bahasa Inggris disebut instructional leader, adalah seorang guru yang memiliki peran aktif dalam memimpin dan meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. 

Mereka bukan hanya mengajar di kelas, tetapi juga terlibat dalam kegiatan pengembangan kurikulum, pelatihan guru, pemantauan pembelajaran, dan inisiatif lain yang bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa.

Peran guru penggerak tidak hanya terbatas pada aspek akademik, tetapi juga mencakup aspek sosial dan emosional siswa. Mereka bertindak sebagai pemimpin dan pembimbing, memberikan motivasi, mendukung, dan menginspirasi siswa untuk mencapai potensi terbaik mereka.
Berikut ini beberapa kriteria yang sebaiknya dimiliki oleh seorang guru penggerak yang efektif. Berikut adalah beberapa kriteria tersebut:

1. Kompetensi Akademik 

Seorang guru penggerak harus memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam dalam bidang yang dia ajarkan. Mereka harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang materi pelajaran, metode pengajaran, dan kemampuan untuk menyampaikan informasi secara efektif kepada siswa.

2. Keterampilan Komunikasi

Guru penggerak harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik. Mereka harus dapat menyampaikan informasi dengan jelas dan mudah dipahami oleh siswa. Selain itu, mereka juga harus mampu mendengarkan dengan baik, memahami kebutuhan siswa, dan merespons dengan tepat.

3. Kreativitas

Guru penggerak harus memiliki kreativitas dalam merancang strategi pengajaran yang menarik dan inovatif. Mereka harus dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan cara yang menyenangkan dan menantang. Kreativitas juga penting dalam menyesuaikan metode pengajaran dengan gaya belajar individu siswa.
4. Keterlibatan Emosional

Guru penggerak harus memiliki keterlibatan emosional dengan siswa. Mereka harus peduli terhadap kesejahteraan dan perkembangan siswa, dan mampu membangun hubungan yang positif dengan mereka. Keterlibatan emosional membantu guru memahami kebutuhan dan potensi siswa serta memberikan dukungan yang diperlukan.

5. Keterampilan Manajemen Kelas

Guru penggerak harus memiliki keterampilan manajemen kelas yang efektif. Mereka harus dapat menciptakan lingkungan belajar yang aman, teratur, dan inklusif. Keterampilan ini termasuk dalam mengelola waktu, menerapkan aturan dan disiplin, serta mengelola konflik yang mungkin muncul di kelas.

6. Komitmen terhadap Pendidikan

Guru penggerak harus memiliki komitmen yang kuat terhadap pendidikan. Mereka harus memiliki motivasi dan semangat untuk membantu siswa mencapai potensi terbaik mereka. Komitmen ini juga mencakup keinginan untuk terus belajar dan mengembangkan diri sebagai seorang pendidik.
7. Kemampuan Menginspirasi

Guru penggerak harus mampu menginspirasi dan memotivasi siswa. Mereka harus dapat menciptakan lingkungan yang membangkitkan minat dan antusiasme siswa terhadap pembelajaran. Guru penggerak yang inspiratif mampu memotivasi siswa untuk terus belajar, mengembangkan keterampilan, dan mencapai tujuan akademik mereka.

8. Kolaborasi dan Kerjasama

Guru penggerak harus mampu bekerja sama dengan staf dan rekan guru lainnya. Mereka harus dapat berkolaborasi dengan orang lain dalam merancang kurikulum, mengembangkan program pembelajaran, dan berbagi pengalaman dan pengetahuan.

Demikian artikel tentang kriteria yang sebaiknya dimiliki oleh seorang guru penggera yang efektif, semoga bermanfaat.

Ikuti dan baca artikel lainnya BlogPendidikan.net di GOOGLE NEWS

Pendaftaran Pelatihan Canva Bagi Pendidik Sampai Mahir Menggunakan Canva Untuk Pendidikan

Pendaftaran Pelatihan Canva Bagi Pendidik Sampai Mahir Menggunakan Canva Untuk Pendidikan

BlogPendidikan.net
- Canva untuk Pendidikan (Canva for Education) merupakan paket peningkatan gratis dari Canva yang khusus disediakan untuk Pendidik, Peserta Didik, dan Tenaga Kependidikan jenjang PAUD hingga SMA/SMK/Sederajat untuk mendukung kreativitas dan kolaborasi di kelas. 

Beberapa manfaat Canva untuk Pendidikan yang dapat dinikmati para pengguna Akun belajar.id yaitu:
  1. Menggali sisi kreativitas Pendidik dan Peserta Didik dalam proses belajar mengajar.
  2. Membuat materi belajar (bahan ajar) yang menarik sehingga mendorong hasil belajar yang lebih baik.
  3. Melalui kolaborasi di kelas, meningkatkan kepercayaan diri dan melatih pola berpikir kritis Peserta Didik.
  4. Membantu Pendidik menghemat waktu dalam membuat bahan ajar dalam format visual (gambar).
  5. Membantu Tenaga Kependidikan dalam membuat materi promosi sekolah maupun laporan kependidikan.
Pelatihan Canva Camp

Pelatihan yang bisa didapatkan sesuai kebutuhan Bapak/Ibu guru, mulai dari tahap awal hingga mahir untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang baik dalam pemanfaatan Canva untuk Pendidikan. Semua Duta Canva yang hadir di Bulan Suci Ramadhan ini sangat bermanfaat untuk menerobos tantangan abad 21 dan mengubah Bapak/Ibu menjadi guru yang profesional dan lebih baik.

Berikut tahapan dalam Canva Camp 2023 yang dapat bapak/ibu lakukan;

1️⃣ Pastikan sudah mengisi formulir pendaftaran melalui tautan:https://forms.gle/iY48vo8fGrqHeqym7

2️⃣ Pastikan bapak/ibu sudah bergabung di grup whatsapp berikut:

3️⃣ Gunakan virtual background bagi yang mendapatkan kursi zoom (kapasitas 500), bagi yang tidak bisa join zoom bisa mengikuti melalui kanal youtube (virtual background, link youtube, presensi, dan segala informasi ada di grup poin 2).

4️⃣ Canva Camp dilaksanakan selama 3 pekan, sinkronus dan ansinkronus, sinkronus dilaksanakan Tanggal 25 Maret, 1 April, 8 April, pukul 19.30-21.30 (boleh masuk selesai tarawih bagi yang menunaikan).

Terima kasih.
Salam & Bahagia
Guru Duta Canva 2 Indonesia.


Tahukah Anda, Apa Saja Strategi Yang Diterapkan Pada Pembelajaran Abad 21

Tahukah Anda, Apa Saja Strategi Yang Diterapkan Pada Pembelajaran Abad 21

BlogPendidikan.net
 - Proses pembelajaran yang terus berkembang dari zaman dulu dengan cara tradisional kini menjadi proses pembelajaran yang lebih banyak menggunakan teknologi informasi. 

Hal ini menuntut guru harus tetap update pengetahuan tentang sistem pembelajaran yang mengikuti perkembangan zaman. Media pembelajaranpun semakin berkembang dari zaman kapur ke zaman layar slide.
Pada abad 21 terjadi perubahan strategi pengajaran yang dilakukan oleh guru dari cara yang tradisional kini mengarah pada pendekatan digital yang dirasa lebih relevan dalam memenuhi kebutuhan siswa. 

Akan tetapi proses transisi dari lingkungan kelas yang menerapkan cara tradisional ke cara digital sangat bervariasi tergantung pada cara guru dan sekolah yang bersangkutan dalam merespon dan menyikapinya.

Berikut ada 10 Strategi Pembelajaran Yang Tepat Digunakan Dalam Pembelajaran Abad 21:

1. Presentation (Presentasi)

Pada kegiatan presentasi, guru atau siswa menyebarkan informasi yang diperoleh melalui sumber informasi berupa guru, siswa, buku teks, internet, audio, video, dan lain sebagainya. Presentasi interaktif melibatkan pertanyaan dan komentar di antara guru dan siswa sebagai anggota keseluruhan kelas atau dalam kelompok kecil. 
Bentuk integrasi metode presentasi dapat dilihat melalui sejumlah sumber daya teknologi yang digunakan dapat meningkatkan kualitas penyajian informasi. Sebagai contoh siswa dapat menggunakan aplikasi microsoft power point untuk menampilkan hasil rangkuman hasil tulisan taks dan menyajikan video maupun gambar sekaligus dalam satu tampilan presentasi.

2. Demontrastion (Demonstrasi)

Pada metode demonstrasi, siswa mempelajari pandangan dari suatu keterampilan atau prosedur yang harus dipelajari. Demonstrasi dapat diterapkan pada seluruh anggota kelas, kelompok kecil, atau individu yang membutuhkan sedikit penjelasan tambahan tentang bagaimana melakukan suatu tugas. 

Tujuan demonstrasi bagi siswa adalah untuk meniru kinerja fisik, seperti menggunakan alat ukur angin digital, atau untuk mengadopsi sikap yang dicontohkan guru sebagai bentuk keteladanan. 

Demonstrasi mengizinkan siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan selama pembelajaran aktif berlangsung. Bentuk integrasi metode demonstrasi dapat ditingkatkan melalui penggunaan peralatan teknologi seperti kamera digital. Kamera video digital dapat digunakan untuk merekam demonstrasi selama atau sebelum kelas berlangsung.

3. Drill and Practice (Latihan terus menerus dan Praktik)

Peserta didik menyelesaikan latihan latihan untuk menyegarkan atau meningkatkan kapasitas isi pengetahuan dan keterampilan. Strategi penggunaan drill and practice ini mengasumsikan bahwa siswa telah menerima beberapa instruksi tentang konsep, prinsip, atau prosedur tertentu dari guru sebelumnya.

Agar efektif latihan terus menerus dan praktik harus diikuti umpan balik untuk menguatkan jawaban benar dan memperbaiki jawaban salah yang mungkin dilakukan siswa. 
Bentuk integrasi dari metode ini dengan penggunaan teknologi adalah banyak aplikasi komputer yang ditawarkan  kepada siswa memberikan kesempatan untuk mengingat kembali dan melakukan praktik atas pengetahuan maupun keterampilannya.

4. Tutorial

Tutorial merupakan metode pembelajaran yang melibatkan siswa bekerja sama dengan orang lain yang lebih ahli, atau perangkat lunak komputer tercetak khusus yang menyajikan konten/isi, mengajukan pertanyaan atau masalah, meminta tanggapan peserta, menganalisis tanggapan, memberikan umpan balik yang sesuai, dan memberikan latihan sampai pelajar menunjukkan tingkat kemandirian yang telah ditentukan. 

Siswa belajar melalui latihan dengan pemberian umpan balik setelah setiap bagian kecil selesai dilakukan. Integrasi dari bentuk metode ini dengan teknologi adalah pengaturan tutorial termasuk instruktur untuk pelajar, pelajar untuk pelajar, komputer untuk pelajar, cetak untuk pelajar.

5. Discussion (Diskusi)

Sebagai sebuah strategi pembelajaran tutorial melibatkan pertukaran ide dan pendapat di antara siswa atau di antara siswa dan guru. Diskusi akan efektif bila dilakukan dengan cara mengenalkan topik pembicaraan yang baru atau lebih mendalam sampai konsep dasar. 
Integrasi antara metode diskusi dengan teknologi adalah teknologi mendukung diskusi menjadi metode yang dikenal di kelas seperti saat ini seperti metode yang memperluas percakapan di luar kelas.

6. Cooperative Learning (Pembelajaran Kooperatif)

Merupakan sebuah strategi kelompok di mana siswa bekerja sama untuk saling membantu dalam belajar. Integrasi dari metode ini adalah siswa dapat belajar tidak hanya berdiskusi masalah materi task dan menonton media, tapi juga menghasilkan media. Sebagai contoh siswa dapat mendesain dan menghasilkan sebuah podcast, video, atau powerpoint atau prezi presentasi.

7. Problem-Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah)

Melalui penggunaan pembelajaran berbasis masalah, siswa secara aktif akan mencari solusi untuk masalah-masalah terstruktur atau tidak terstruktur yang terletak di dunia nyata. 

Masalah terstruktur memberikan siswa pemahaman yang jelas tentang apa yang mungkin menjadi jawaban atas permasalahan yang ada. Integrasi dari metode ini dengan teknologi adalah banyaknya aplikasi komputer yang menyediakan dan mendukung pembelajaran berbasis masalah. 

Sebagai contoh aplikasi microsoft access dan excel yang mengizinkan siswa untuk mengembangkan dan menjelajahi data sets untuk menemukan jawaban menggunakan rumus fungsi.

8. Games (Permainan)

Permainan pendidikan menyediakan sebuah lingkungan yang kompetitif di mana siswa mengikuti aturan yang ditentukan saat mereka berusaha untuk mencapai tujuan yang menantang dan menghadirkan siswa dengan pemahaman yang jelas tentang apa yang mungkin merupakan jawaban yang tepat. 
Permainan seri meminta siswa untuk menggunakan ketrampilan memecahkan masalah dalam mencari solusi atau untuk mendemonstrasikan penguasaan konten spesifik yang menuntut tingkat akurasi dan efisiensi yang tinggi.

9. Simulations (Simulasi)

Metode simulasi mengizinkan siswa untuk berada pada situasi nyata. Integrasi dari metode simulasi dengan teknologi adalah kemampuan interpersonal dan percobaan laboratorium pada fisika ilmu pengetahuan alam merupakan contoh subjek simulasi.

10 Discovery (Penemuan)

Strategi penemuan digunakan sebuah induktif, atau penemuan mandiri. Integrasi dari metode discovery dengan teknologi adalah ada beberapa variasi cara bahwa teknologi instruktusional dan media dapat membantu mengenalkan discovery maupun inkuiri.

Ikuti BlogPendidikan.net pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan berita terupdate tentang guru dan pendidikan) Klik tanda  (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.

Hal Apa Saja Yang Dapat Dilakukan Melalui Pembiasaan Kecil Namun Berdampak Baik di Awal Pembelajaran

Hal Apa Saja Yang Dapat Dilakukan Melalui Pembiasaan Kecil Namun Berdampak Baik di Awal Pembelajaran

BlogPendidikan.net
- Ada banyak hal kecil yang dapat kita lakukan di awal pembelajaran untuk menjadi kebiasaan baik bagi siswa kita. Hal-hal kecil tersebut terkadang tidak kita sadari dan malah terkadang terlewatkan karena beberapa alasan. 

Padahal, dampak yang dirasakan bila menjadi kebiasaan nantinya sangatlah besar manfaatnya. Penanaman karakter kepada siswa haruslah dimulai dari saat mereka datang di awal memulai pelajaran. 
Guru yang baik itu bukan hanya membagikan ilmu pengetahuan saja, namun dapat mendidik siswa. Ki Hajar Dewantara juga mengatakan kita harus dapat menuntun siswa sesuai kodratnya dan membentuk karakternya melalui penanaman sikap-sikap positif, motivasi, teladan serta pembiasaan kecil yang berdampak besar tersebut.

Lalu apa saja yang dapat dilakukan melalui pembiasaan kecil namun berdampak baik di awal pembelajaran tersebut?

1. Mulailah dari diri sendiri.

Perilaku guru menjadi faktor penentu kepribadian siswa. Guru bukan hanya terampil dalam mengajar atau berbicara di depan kelas. Namun lebih kepada menjadi teladan bagi siswa. Kita harus lebih hati-hati dalam bersikap, penampilan serta tutur kata kita menjadi “contekan” bagi siswa. 

Periksa dan perhatikan diri kita, bagaimana penampilan kita. Apakah sesuai dengan keadaan dan situasi. Gunakan pakaian rapi, sopan dan bersih. Aroma tubuh guru pun akan mempengaruhi mood siswa. Jangan pula berlebihan dalam penampilan atau riasan. Guru yang berpenampilan menarik akan membuat minat siswa antusias dalam mengikuti pelajaran kita. 

2. Membiasakan mengucap salam.

Saya menanamkan keyakinan kepada siswa, salam adalah doa. Jadi dengan mengucap salam dan menyahutinya, kita sudah mendoakan diri kita dan orang lain. Pembiasaan ini dapat dilakukan saat ada guru maupun tidak ada guru serta kepada siapapun. 
Sikap yang diteladani adalah sopan santun dan saling menghargai. Jadi, dengan terbiasa mengucap salam saat di kelas, akan muncul keyakinan bahwa salam dapat dipakai atau dipergunakan saat bertemu dengan orang lain baik kepada yang lebih muda dari mereka ataupun kepada orang yang lebih tua. 

Dengan harapan sikap sopan santun akan muncul dari dalam diri siswa dan mereka lebih menghargai kepada orang lain.

3. Membaca doa belajar

Pembiasaan baik ini dilakukan untuk kita selalu mengingat kepada tuhan yang maha esa bahwa ilmu pengetahuan bersumber dari tuhan. Dengan membaca doa pula ada harapan mendapat ilmu yang barokah serta kebermanfaatan dalam belajar yang dilakukan. 

Ciri manusia beriman adalah selalu ingat dengan tuhan, maka dari itu sesuai pula dengan sila ke 1 pancasila, pembiasaan baik ini menurut saya wajib dan harus selalu dilakukan di awal pembelajaran bersama siswa. Keyakinan yang saya tanamkan kepada siswa adalah, tuhan maha pemberi. 

Lalu manusia adalah hamba yang penuh kekurangan, untuk itulah kita harus selalu berdoa meminta pertolongan kepada tuhan. Untuk pelaksanaannya mulailah dari doa-doa sederhana dan mudah diingat siswa. Jangan paksakan bila siswa belum mampu, pandulah dalam membaca doa. Pelan-pelan setelah mulai hafal doanya, tunjuklah pemimpin doa. 
Pemimpin dapat dipilih dari siswa yang lebih dulu datang sekolah atau yang paling semangat. Hal itu dilakukan untuk mengapresiasi siswa tersebut dan memotivasi siswa lain agar selalu berangkat sekolah penuh semangat dan lebih awal.

4. Mengucapkan pancasila

Saat ini banyak orang dewasa yang tidak hafal Pancasila, malah sebagian Pancasila acapkali dibuat “candaan”. Lalu bila tidak hafal dan tahu akan sila-silanya bagaimana kita dapat mengamalkan nilai-nilainya dalam kehidupan kita. Langkah mudah dalam pelaksanaannya adalah pemimpin kelas mengucapkan dan diikuti oleh seluruh siswa dikelas. 

Setelah selesai kegiatan ini, guru dapat memberikan contoh sikap-sikap pengamalan dari salah satu silanya, sebagai contoh adalah guru dapat mengapresiasi pembiasaan siswa yang rajin belajar dan semangat sekolah adalah bentuk dari pengamalan sila ke-2.

5. Menyanyikan lagu wajib

Selain dapat memupuk rasa nasionalisme kepada siswa, kebermanfaan dalam pembiasaan menyanyikan lagu-lagu wajib ini juga akan menambah semangat siswa dalam belajar. Kaitkan materi ajar dengan isi kandungan lagu wajib yang dinyanyikan. Semisal kita akan mempelajari geografi negara Indonesia, maka kita bisa menyanyikan lagu “Dari Sabang Sampai Merauke”. 

Dengan dipimpin oleh guru atau bisa juga oleh siswa yang berada di depan, diiringi oleh tepukan tentunya siswa akan bersemangat dalam memulai pembelajaran serta tertarik dalam mengikuti pelajaran yang kita lakukan bersama mereka. Dampak jangka panjang pun siswa akan terbiasa dengan semangat-semangat kebangsaan, cinta tanah air dan menghargai kemerdekaan dengan belajar.

6. Menghafalkan Materi Ajar

Pada kegiatan ini, siswa kita biasakan untuk melakukan pengulangan materi dengan cara menghafalkan materi yang berkaitan dengan pelajaran kita. Saya ambil contoh saat kita belajar tentang matematika, kita dapat meminta siswa bersama-sama menghafalkan perkalian, rumus- rumus matematika, atau mengenai ciri-ciri bangun datar/ruang. Dengan perilaku yang berulang harapannya siswa dapat mengingat materi tersebut hingga lama. 
Dengan adanya pembiasaan-pembiasaan kecil di atas, seyogyanya guru dapat menerapkan dan membiasakan di kelas sejak awal pembelajaran, tidak mesti sama atau harus seperti penerapan saya di atas. 

Kita dapat memodifikasi berbagai pembiasaan baik yang ada menyesuaikan dengan kebutuhan belajar siswa kita. Pada hakikatnya pula, masa-masa awal pembelajaran adalah masa dimana siswa semangat tinggi dalam belajar. 

Mereka tak sabar ingin tahu apa materi dan cara belajar yang bagaimana akan dilakukannya hari ini. Sehingga tugas guru memberi motivasi dan semangat diawal pelajaran tersebut dengan melakukan pembiasaan baik yang berdampak besar.

Terimakasih telah berkunjung, jika artikel ini bermanfaat jangan lupa berbagi.

Ikuti dan baca artikel lainnya BlogPendidikan.net di GOOGLE NEWS